Peralatan dan Persiapan Pelaksanaan Test DLT I Lapangan
bagian puncak tiang bor dan baja tulangan yang tertinggal harus mempunyai panjang yang cukup sehingga memungkinkan pengikatan yang sempurna kedalam pur atau
struktur di atasnya
Gambar 23- Pelaksanaan Tiang Bor
c Pengecoran Beton Tiang Bor Bored Pile
Pengecoran beton harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Dimanapun beton digunakan harus dicor ke dalam suatu lubang yang kering dan bersih. Beton harus dicor melalui
sebuah corong dengan panjang pipa. Pengaliran harus diarahkan sedemikian rupa hingga beton tidak menimpa baja tulangan atau sisi-sisi lubang. Beton harus dicor secepat mungkin setelah
pengeboran dimana kondisi tanah kemungkinan besar akan memburuk akibat terekspos. Bilamana elevasi akhir pemotongan b erada di bawah elevasi muka air tanah, tekanan harus
dipertahankan pada beton yang belum mengeras, sama dengan atau lebih besar dari tekanan air tanah, sampai beton tersebut selesai mengeras.
d Pengecoran Beton di Bawah Air
Bilamana pengecoran beton di dalam air atau lumpur pengeboran, semua bahan lunak dan bahan lepas pada dasar lubang harus dihilangkan dan cara tremie yang telah disetujui harus
digunakan.
Cara tremie harus mencakup sebuah pipa yang diisi d ari sebuah corong di atasnya. Pipa harus diperpanjang sedikit di bawah permukaan beton baru dalam tiang bor sampai di atas elevasi
airlumpur. Bilamana beton mengalir keluar dari dasar pipa, maka corong harus diisi lagi dengan beton sehingga
pipa selalu penuh dengan beton baru. Pipa tremie harus kedap air, dan harus berdiameter paling sedikit 15 cm. Sebuah sumbat harus ditempatkan di depan beton yang dimasukkan pertama kali
dalam pipa untuk mencegah pencampuran beton dan air.
e Penanganan Kepala Tiang Bor Beton
Tiang bor umumnya harus dicor sampai kira -kira satu meter di atas elevasi yang akan dipotong. Semua beton yang lepas, kelebihan dan lemah harus dikupas dari bagian puncak tiang
bor dan baja tulangan yang tertinggal harus mempunyai panjang yang cukup sehingga memungkinkan pengikatan yang sempurna ke dalam pur atau struktur di atasnya.
f Tiang Bor Beton Yang Cacat
Tiang bor harus dibentuk dengan cara dan urutan sedemikian rupa hingga dapat dipasti kan bahwa tidak terdapat kerusakan yang terjadi pada tiang bor yang dibentuk
sebelumnya. Tiang bor yang cacat dan di luar toleransi harus diperbaiki atas biaya Kontraktor.
g Pengujian Tiang Bor
Perkembangan dan penggunaan metode Load Cell test untuk pengujian static dengan kapasitas tinggi pada pondasi tiang bor memberikan pengaruh dan konstribusi yang sangat
besar bagi para perencana struktur pondasi untuk dapat mengevaluasi kapasitas dari struktur pondasi yang direncanakan dan mengakaji pemilihan teknik kon struksi pada pondasi tiang bor.
Objektif dari Load Cell test adalah untuk mengukur pergerakan tiang pondasi melalui alat load cell yang dihubungkan dengan peralatan elektronik sistem data yang terkomputerisasi dengan
akurat. Saat ini, perencana struktur pondasi tidak lagi memerlukan dan bergantung kepada
penggunaan tiang pondasi uji dengan skala lebih kecil dari ukuran aktual -nya diperkecil dari ukuran sebenarnya dan biaya yang besar untuk dapat melakukan pengujian beban pada
pondasi tiang bor berdiameter besar yang biasanya menjadi ciri khas dari metode pengujian statik konvensional. Kesalahan -kesalahan yang terdapat pada metode konvensional statik
khususnya Pen genalan Load Cell Test . Proses perubahan skala ukuran tiang uj i secara konservatif dapat di -eliminasi dengan
menggunakan ukuran aktual dari tiang uji pada pengujian beban dengan metode Load Cell test yang mampu memobilisasi beban lebih dari 200 MN.