Kelapa Sawit Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelapa Sawit

Kelapa sawit Elaeis guineensis jacq merupakan tanaman berkeping satu penghasil minyak yang berasal dari famili Palmae. Nama genus Elaeis berasal dari bahasa Yunani Elaion atau minyak, sedangkan nama spesies Guineensis berasal dari kata guinea, yaitu tempat dimana seorang ahli bernama Jacquin menemukan tanaman kelapa sawit pertama kali di pantai Guinea Ketaren, 1986. Gambar 2.1. Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit merupakan tumbuhan tropis yang diperkirakan berasal dari Nigeria, Afrika Barat karena pertama kali ditemukan di hutan belantara negara tersebut. Kelapa sawit pertama masuk ke Indonesia pada tahun 1848, kelapa sawit mulai diperhitungkan sebagai tanaman komoditas penghasil produk dagangan sejak revolusi industri berkembang di Eropa. Pada saat tersebut, mulai bermunculan industri atau pabrik sabun dan margarin yang membutuhkan bahan baku untuk pembuatannya seperti minyak sawit dan minyak inti sawit Hadi,2004. Kelapa sawit saat ini telah berkembang pesat di Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia, dan justru bukan di Afrika Barat yang dianggap sebagai daerah asalnya. Masuknya bibit kelapa sawit ke Indonesia hanya 4 batang yang ditanam di Kebun Raya Bogor dan selanjutnya disebarkan ke Deli Sumatera Utara Risza,1994.

2.2 Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

Tujuan utama dari pengolahan kelapa sawit adalah untuk memproduksi minyak yang diperoleh dari mesokarp atau Crude Palm Oil CPO dan inti sawit kernel. Stasiun pengolahan tandan buah segar TBS menjadi CPO terdiri dari beberapa stasiun PTPN, 2009 yaitu : 1. Stasiun Penerimaan Tandan Buah Segar 2. Stasiun Perebusan 3. Stasiun Penebahan 4. Stasiun Pengepresan 5. Stasiun Pemurnian Diagram alir proses pengolahan CPO dapat dilihat pada Gambar 2.2. Gambar 2.2. Diagram alir proses pengolahan kelapa sawit Ditjen PPHP, 2006 Pengolahan yang baik adalah pengolahan yang menghasilkan minyak dan inti sawit dengan jumlah mutu yang optimal dan kehilangan losess sesuai dengan yang disyaratkan seperti pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2. Tabel 2.1 Standar Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Terhadap TBS Karakteristik Batasan Draf akhir fat pit NOS Draf akhir fat pit sampel Serabut NOS Serabut sampel Tandan Kosong NOS Tandan Kosong sampel Buah ikut tandan kosong NOS Buah ikut tandan kosong sampel Nut sampel Decanter Solid NOS Decanter Solid sampel Total PKS Baru 10 tahun Total PKS lama 10 tahun 14,0 0,40 – 0,90 6,42 – 9,00 4,00 – 6,00 3,00 – 3,75 2,0 2,30 – 2,50 0,50 – 3,75 0,50 10,00 2,50 1,65 1,90 Sumber : Pahan, 2008 Keterangan : NOS : Non Oil Solid Tabel 2.2 Standar Kehilangan Minyak Inti Kelapa Sawit Terhadap TBS Karakteristik Batasan Serabut sampel LTDS I sampel LTDS II sampel Hydrocyclone Clay bath Total PKS 15,00 2,00 1,00 5,00 1,50 0,60 Sumber : Pahan, 2008 Keterangan :LTDS : Light Tenera Dry Separating

2.3 Limbah Kelapa Sawit