Penentuan Kriteria Tiang Pendek atau Panjang

45 Beban lateral yang diijinkan pada pondasi tiang diperoleh berdasarkan salah satu dari dua kriteria berikut:  Beban lateral ijin ditentukan dengan membagi beban ultimit dengan suatu faktor keamanan  Beban lateral ditentukan berdasarkan defleksi maksimum yang diijinkan Metode analisis yang dapat digunakan adalah:  Metode Broms 1964  Metode Brinch Hansen 1961  Metode Reese-Matlock 1956 Gambar 2.9. Kondisi Pembebanan Lateral pada Pondasi Tiang Sumber: Tomlinson, 1994

II.6.1. Penentuan Kriteria Tiang Pendek atau Panjang

Dalam perhitungan pondasi tiang yang menerima beban lateral, disamping kondisi kepala tiang umumnya tiang juga perlu dibedakan berdasarkan Universitas Sumatera Utara 46 perilakunya sebagai pondasi tiang pendek tiang kaku atau pondasi tiang panjang tiang elastis. Pada pondasi tiang pendek, sumbu tiang masih tetap lurus pada kondisi terbebani secara lateral. Kriteria penentuan tiang pendek dan tiang panjang didasarkan pada kekakuan relatif antara pondasi tiang dengan tanah. Pada tanah lempung teguh yang terkonsolidasi secara berlebih, modulus subgrade tanah coefficient of horizontal subgrade reaction atau k s umumnya diasumsikan konstan terhadap kedalaman tanah. Dalam hal ini digunakan faktor kekakuan R dalam satuan panjang untuk menentukan perilaku tiang sebagai berikut: ........................................................................................................2.27 dimana: Ep = modulus elatisitas tiang tonm 2 Ip = momen inersia tiang m 4 k s = modulus subgrade tanah dalam arah horisontal tonm 3 B = diameter atau sisi tiang m Nilai k s dapat diambil sebesar k 1 1.5, di mana k 1 adalah modulus subgrade tanah menurut Terzaghi yang ditentukan dengan percobaan pembebanan alat bujursangkar dengan sisi berukuran 1 kaki ft di lapangan. Nilai k 1 berhubungan dengan alat geser tak terdrainase dari tanah lempung seperti diberikan pada Tabel 2.5. Universitas Sumatera Utara 47 Tabel 2.5. Hubungan antara k 1 dan c u Konsistensi Kuat geser tak terdrainase, cu kgcm 2 Rentang k 1 kgcm 3 Teguh 1.0-2.0 1.8-3.6 Sangat teguh 2.0-4.0 3.6-7.2 Keras 4.0 7.2 Pada tanah lempung lunak yang terkonsolidasi normal dan tanah berbutir kasar, nilai modulus subgrade tanah umumnya meningkat secara linier terhadap kedalaman, sehingga digunakan kriteria tanah, yaitu faktor kekakuan T dalam satuan panjang sebagai berikut: .....................................................................................................2.28 di mana: = konstanta modulus subgrade tanah atau constant of horizontal subgrade reaction. Nilai mempunyai hubungan dengan modulus subgrade horisontal sebagai berikut: ……………………..………………………..………………………2.29 di mana: x = kedalaman yang ditinjau. Nilai :  untuk tanah pasir diberikan oleh Terzaghi dan Reese seperti ditunjukkan pada Tabel 2.7.  Untuk tanah lempung lunak yang terkonsolidasi normal, nilai = 350 700 kNm 3  Untuk tanah lanau organik lunak, . Universitas Sumatera Utara 48  Untuk tanah kohesif, nilai k s = 67 ….………...………………..2.30 dimana: Su = kuat geser tak terdrainase dari tanah kohesif. Kriteria tiang pendek atau panjang ditentukan berdasarkan nilai R atau T yang telah dihitung seperti ditunjukkan dalam Tabel 2.6. Tabel 2.6. Kriteria Jenis Perilaku Tiang Jenis perilaku tiang Kriteria Pendek kaku L 2.T L 2.R Panjang elastis L 4.T L 3.5.R Terzhagi menyarankan nilai-nilai , seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 2.7. Tabel 2.7. Nilai- Nilai untuk Tanah Granuler c = 0

II.6.2. Metode Analisis Metode Broms