54
II.7. Faktor Keamanan
Penentuan factor keamanan tergantung pada beberapa factor, antara lain:
Jenis dan epentingan struktur
Variasi kondisi tanah
Tingkat kehandalan penyelidikan geoteknik
Ketersediaan data uji pembebanan di dekat lokasi
Tingkat pengawasan dan pengendalian mutu pekerjaan pondasi
Probabilitas beban rencana ang akan terjadi sepanjang masa bangunan Untuk menentukan faktor keamanan dapat digunakan klasifikasi struktur
bangunan menurut Pugsley 1966 sebagai berikut: 1.
Bangunan monumental, umumnya memiliki umur rencana melebihi 100 tahun.
2. Bangunan permanen, umumnya memiliki umur rencana 50 tahun.
3. Bangunan sementara, umumnya memiliki umur rencana 25 tahun bahkan
mungkin hanya beberapa saat saja selama masa konstruksi Faktor-
faktor lain
kemudian ditentukan
berdasarkan tingkat
pengendaliannya pada saat konstruksi. 1.
Pengendalian Baik : Kondisi tanah cukup homogeny dan konstruksi didasarkan pada program penyelidikan geoteknik yang tepat dan professional,
terdapat informasi ujipembebanan di atau di dekat lokasi proyek dan pengawasan konstruksi dilaksanakan secara ketat.
Universitas Sumatera Utara
55
2. Pengendalian Normal : Situasi yang paling umum, hamper serupa dengan
kondisi di atas, tetapi kondisi tanah bervariasi dan tidak tersedia data pengujian tiang.
3. Pengendalian Kurang : Tidak ada uji pembebanan, kondisi tanah sulit dan
bervariasi, pengawasan pekerjaan kurang, tetapi pengujian geoteknik dilakukan dengan baik.
4. Pengendalian Buruk : Kondisi tanah amat buruk dan sukar ditentukan,
penyelidikan geoteknik tidak memadai. Berdasarkan criteria di atas, maka faktor keamanan dapat ditentukan
berdasarkan tabel berikut: Tabel 2.8. Faktor Keamanan untuk pondasi tiang
Klasifikasi Struktur Bangunan
Bangunan Monumental
Bangunan Permanen
Bangunan Sementara
Probabilitas kegagalan yang
dapat diterima 10
-5
10
-4
10
-3
FK Pengendalian Baik
2.3 2.0
14 FK Pengendalian
Normal 3.0
2.5 2.0
FK Pengendalian Kurang
3.5 2.8
2.3 FK Pengendalian
Buruk 4.0
3.4 2.8
Sumber : Reese τ’σeill, 1989; Pugsley,1966
Untuk beban aksial tarik dianjurkan menggunakan factor keamanan yang lebih tinggi daripada kondisi beban aksial tekan karena keruntuhan akibat beban
tarik umumnya bersifat tiba- tiba. Karena itu dianjurkan untuk menggunakan faktor keamanan sebesar 1.5 kali dari nilai yang diberikan dalam Tabel 2.8.
Universitas Sumatera Utara
56
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Data Umum Proyek
1. Nama Proyek : Pembangunan Pabrik Palm Kernel Oil PKO
Kap. 400T Hari 2. Pemilik Proyek
: PT. Perkebunan Nusantara III 3. Lokasi Proyek
: Sei Mangkei – Simalungun – Sumatera Utara
4. Sumber Dana : Dana investasi Pembangunan Kawasan Industri
Nusantara Sei Mangkei Tertampung dalam RKAP 2010
5. Konsultan Arsitek : PT. Rekayasa Damper Pratama Consultant
6. Konsultan Struktur : PT. Rekayasa Damper Pratama Consultant. 7. Kontraktor Utama
: PT. Krakatau Engineering 8. Ready Mix Concrete : Menggunakan Site Mix
9. Pile Supplier : PT. Dinamika Panca Kencana Pekanbaru
10.Alat Berat : Excavator, alat pancang, crane mobil, road
greader, Bomaxvibro, dump truck 11. Denah lokasi proyek dapat dilihat pada Gambar 3.1. dan denah lokasi titik
sondir dan SPT
Universitas Sumatera Utara
57
K E
R NE
L M
E A
L W
A R
E H
O U
S E
CAR PARK
TOILET BLOCK
1st. PRESSING 2nd. PRESSING
PRESSURE LEAF FILTER
100 TONS DAY TANK
FUTURE EXTEND
Gambar 3.1. Denah Lokasi Proyek
Gambar 3.2. Denah Lokasi Titik Sondir dan SPT
Universitas Sumatera Utara
58
III.2. Data Teknis Proyek
1. Spesifikasi Alat Pancang Nama Alat Pancang
: Mini Rig-Drop Hammer Ukuran Mesin Pancang
: - Lebar 3,00 m -
Panjang 7,00 m -
Tinggi 12,00 m termasuk Leader Berat palu 1,30 Ton dengan tinggi jatuh 1,00 m
Berat maksimum 80,00 ton. Daya tekan maksimum 70,00
– 80,00 Ton. Jarak titik pancang kedinding terdekat 50,00 cm.
Penampang tiang pancang segi empat dan segi tiga. Panjang tiang standard 6,00 m dan 3,00 m.
Kemampuan pemancangan ± 10 - 15 titik Hari
2. Spesifikasi teknis tiang dan gambar mini pile DimensiD
: 200 x 200 Panjang segmen L
: 6,00 m 3,00 m
Plat selubung : 2 mm x 30 mm
Tulangan utama : 4
13 mm Spiral
: 6 mm
Mutu Beton : K-400
Daya dukung : 25 Ton
Universitas Sumatera Utara
59
Sistem sambung : Kawat las
Mutu Baja : 400 Mpa
Gambar 3.3. Pile 200 x 200 mm
2
Universitas Sumatera Utara
60
III.3. Metode Pengumpulan Data
Untuk mencapai maksud dan tujuan studi ini, dilakukan beberapa tahapan yang dianggap perlu dan secara garis besar diuraikan sebagai berikut:
Tahapan pertama adalah melakukan review dan studi kepustakaan
terhadap text book dan jurnal – jurnal yang terkait dengan pondasi tiang,
permasalahan pada pondasi tiang serta desain dan pelaksaan pemancangan tiang.
Tahapan kedua adalah peninjauan langsung ke lokasi proyek dan
menentukan lokasi pengambilan data yang dianggap perlu.
Tahapan ketiga adalah pengumpulan data – data dari pihak konsultan yaitu
PT. Rekayasa Damper Pratama Consultant Data yang diperoleh adalah:
1. Data hasil sondir pada empat titik yang ditinjau;
2. Data hasil SPT pada satu titik;
3. Daya dukung tiang dari hasil pengujian Pile Driving Analyzer
PDA
Tahap keempat adalah mengadakan analisis data dengan menggunakan data
– data diatas berdasarkan formula yang ada.
Tahapan kelima adalah mengadakan analisis terhadap hasil perhitungan yang dilakukan dan membuat kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
61
Skema pelaksanaan studi ini dapat dilihat pada Gambar 3.4. berikut:
Gambar 3.4 Tahapan Pelaksanaan Penelitian Review dan studi kepustakaan serta pembahasan
teori-teori yang berkaitan dengan pemancangan
Peninjauan langsung ke lokasi pengambilan data lokasi proyek
Pengumpulan Data: CPT, SPT, dan PDA
Analisa data berdasarkan formula yang ada
Kesimpulan dan saran Diskusi
Selesai Mulai
Universitas Sumatera Utara
62
III.4 Kondisi Umum Lokasi Studi
Lokasi studi Kawasan Industri Sei Mangkei, Kab. Simalungun-Sumatera Utara. Data yang diperoleh dari lokasi adalah sebagai berikut:
1. Data sondir sebanyak 4 titik; 2. Data SPT 1 titik;
3. Daya dukung tiang dari hasil pengujian Pile Driving Analyzer PDA
Universitas Sumatera Utara
63
BAB IV PEMBAHASAN
IV.1. Pendahuluan