5
2. Melakukan konsultasi dengan pihak perencana pondasi proyek pembangunan
Pabrik PKO PTPN III Sei Mangkei untuk memperoleh data-data teknis seperti data sondir, data SPT, data PDA, data tiang pancang, denah
pemancangan dan foto-foto dokumentasi. 3.
Mencari dan melakukan studi literature berdasarkan buku-buku yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini.
I.6. Sistematika Penulisan
Rangkaian penulisan tugas akhir yang akan dibahas terdiri dari 5 lima bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan
masalah, tujuan penelitian, pembatasan
masalah, metode
pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Terdiri dari pengujian lapangan, Pile Driving Analyzer, Cone Penetration Test, Standart Penetration Test
, metode- metode perhitungan daya dukung tiang menggunakan data lapangan CPT,
SPT, PDA. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi analisis yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
6
1. Pengumpulan data-data yang berhubungan dengan Proyek
Pembangunan PKO PTPN III Sei Mangkei. Data-data yang dikumpulkan adalah data hasil uji Pile Driving Analyzer, Cone
Penetration Test, dan Standart Penetration Test .
2. Melakukan studi literatur sebagai dasar teori maupun referensi
dalam menghitung kapasitas daya dukung tiang. 3.
Melakukan perhitungan daya dukung berdasarkan persamaan- persamaan yang ada.
BAB IV : PEMBAHASAN Terdiri dari perhitungan daya dukung vertikal tiang tunggal
maupun grup
tiang dan
daya dukung
lateral serta
membandingkannya dengan hasil pengujian PDA. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan penelitian dan saran analisa yang telah dilakukan pada bab - bab sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Pondasi
Setiap bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, menara, dam atau tanggul, dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat
mendukungnya. Istilah pondasi digunakan dalam teknik sipil untuk mendefinisikan suatu konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penopang
bangunan dan meneruskan beban bangunan di atasnya upper structure ke lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu, pondasi bangunan harus
diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban-beban yang bekerja, gaya-gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi, dan
lain-lain. Di samping itu tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diizinkan.
Berdasarkan struktur beton bertulang, pondasi berfungsi untuk: 1.
Mendistribusikan dan memindahkan beban-beban yang bekerja pada struktur bangunan diatasnya ke lapisan tanah dasar yang mendukung struktur tersebut;
2. Mengatasi penurunan yang berlebihan dan penurunan tidak sama pada
struktur; 3.
Memberi kestabilan pada struktur dalam memikul beban horizontal akibat angin, gempa, dan lain-lain;
Pondasi bangunan biasanya dibedakan atas dua bagian yaitu pondasi dangkal shallow foundation dan pondasi dalam deep foundation, tergantung
Universitas Sumatera Utara
8
dari letak tanah kerasnya dan perbandingan kedalaman dengan lebar pondasi. Pondasi dangkal kedalamannya kurang atau sama dengan lebar pondasi D ≤ B
dan dapat digunakan jika lapisan tanah kerasnya terletak dekat dengan permukaan tanah. Sedangkan pondasi dalam digunakan jika lapisan tanah keras berada jauh
dari permukaan tanah. Seperti telah dijelaskan di atas, bahwasanya pondasi dibedakan atas dua
bagian. Pondasi dangkal dapat dibedakan atas beberapa jenis yaitu pondasi telapak, pondasi cakar ayam, pondasi sarang laba-laba, pondasi gasing, pondasi
grid, dan pondasi hypaar pondasi berbentuk parabola-hyperbola. Sedangkan pondasi dalam terdiri dari pondasi sumuran, pondasi tiang, dan pondasi caisson.
Pada laporan tugas akhir ini, penulis memfokuskan pembahasan terhadap pondasi tiang.
II.2. Penyelidikan Tanah Soil Investigation