Tiang Berdasarkan Perpindahan Volume Tanah Tiang Berdasarkan Kualitas Material dan Cara Pembuatannya

26 tulangan yang telah dirangkai kemudian dimasukkan ke dalam lubang tersebut dan diikuti dengan pengisian material beton ke dalam lubang bor tersebut.

II.3.2.2. Tiang Berdasarkan Perpindahan Volume Tanah

Berdasarkan perpindahan volume tanah, pondasi tiang dapat dibagi menjadi 3 kategori sebagai berikut: 1. Tiang Perpindahan Besar Large Displacement Pile Tiang perpindahan besar, yaitu tiang pejal atau berlubang dengan ujung tertutup yang dipancang ke dalam tanah sehingga terjadi perpindahan volume tanah yang relative besar. Termasuk dalam tiang perpindahan besar adalah tiang kayu, tiang beton pejal, tiang beton prategang pejal atau berlubang, tiang baja bulat tertutup pada ujungnya 2. Tiang Perpindahan Kecil Small Displacement Pile Tiang perpindahan kecil adalah sama seperti tiang kategori pertama hanya volume tanah yang dipindahkan saat pemancangan relative kecil, contohnya: tiang beton berlubang dengan ujung terbuka, tiang beton prategang berlubang dengan ujung terbuka, tiang baja H, tiang baja bulat ujung terbuka, tiang ulir. 3. Tiang Tanpa Perpindahan Non Displacement Pile Tiang tanpa perpindahan, terdiri dari tiang yang dipasang di dalam tanah dengan car menggali atau mengebor tanah. Termasuk dalam tiang tanpa perpindahan adalah bored pile, yaitu beton yang pengecorannya langsung di Universitas Sumatera Utara 27 dalam lubang hasil pengeboran tanah pipa baja diletakkan di dalam lubang dan dicor beton Hardiyatmo, 2002.

II.3.2.3. Tiang Berdasarkan Kualitas Material dan Cara Pembuatannya

Pondasi tiang dapat digolongkan berdasarkan kualitas material dan cara pembuatannya serta cara pemasangannya, seperti diperlihatan pada Tabel 2.2. dan Tabel 2.3. Tabel 2.2. Macam- Macam Tipe Pondasi Berdasarkan Kualitas Material dan Cara Pembuatan Sumber: K. Nakazawa, 1983 Universitas Sumatera Utara 28 Tabel 2.3. Macam- Macam Tipe Pondasi Berdasarkan Teknik Pemasangannya Sumber: K. Nakazawa, 1983 Jenis - jenis tiang pancang yang biasa digunakan pada pelaksanaan konstruksi adalah: A. Cetak di tempat cast in place; tiang jenis ini terdiri atas tipe: 1. Franki Piles 2. Solid- Point Pipe Piles Closed-end Piles 3. Open-end Steel Piles 4. Simplex Concrete Piles 5. Raymond Concreted Piles 6. Base-driven Cased Piles 7. Dropped-in Shell Concrete Piles Universitas Sumatera Utara 29 8. Dropped-n Shell Concrete Pile with Compressed Base Sections B. Pondasi Precast Precast reinforced concrete pile adalah pondasi tiang dari beton bertulang yang dicetak dan dicor dalam acuan beton bekisting, kemudian setelah cukup kuat atau keras lalu diangkat dan dipancangkan atau ditekan. Pondasi tiang beton ini dapat memikul beban lebih besar dari 50 ton untuk setiap tiang, tetapi tergantung pada dimensinya. Penampang precast reinforced concrete pile dapat berupa lingkaran, segi empat dan segi delapan. Keuntungan pemakaian precast reinforced concrete pile yaitu: 1. Precast reinforced concrete pile mempunyai tegangan tekan yang besar tergantung pada mutu beton yang digunakan; 2. Dapat diperhitungkan baik sebagai end bearing pile ataupun friction pile; 3. Tahan lama dan tahan terhadap pengaruh air ataupun bahan- bahan korosif asal beton dekingnya cukup tebal untuk melindungi tulangannya; 4. Karena tidak berpengaruh oleh muka air tanah, maka tidak memerlukan galian tanah yang banyak untuk poernya. Kerugian pemakaian Precast reinforced concrete pile: 1. Karena berat sendirinya besar maka biaya pengangkutannya akan mahal, oleh karena itu precast reinforced concrete pile dibuat di tempat pekerjaan; 2. Tiang beton ini baru dipancang apabila sudah cukup keras, hal ini berarti memerlukan waktu yang lama untuk menunggu sampai tiang pancang beton ini bisa digunakan; Universitas Sumatera Utara 30 3. Bila memerlukan pemotongan, maka pelaksanaannya akan lebih sulit dan membutuhkan waktu yang lebih lama juga; 4. Bila panjang tiang kurang dan karena panjang tiang tergantung pada alat pancang pile driving yang tersedia, makan akan sukar untuk melakukan penyambungan dan memerlukan alat penyambung khusus; 5. Apabila dipancang atau ditekan di sungai atau laut, tiang akan bekerja sebagai kolom terhadap beban vertical dan dalam hal ini akan ada tekuk sedangkan terhadap beban horizontal akan bekerja sebagai cantilever.

II.4. Metode Konstruksi dan Peralatan Untuk Tiang Pancang