Fungsi Tari Guel

4.2 Fungsi Tari Guel

Fungsi adalah kegunaan atau tujuan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang di tulis oleh W.J.S Poerwadarminta (1984:283) fungsi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.

Yuliani Parani (1953:28) mengatakan bahwa fungsi tari ada tiga hal yaitu:

4. Fungsi sosial, yakni sebagai penunjang, aspek kehidupan, masyarakat, seperti dalam upacara kehidupan, siklus kepercayaan, hubungan manusia dengan manusia, masyarakat dengan masyarakat

5. Fungsi stimulan, yakni memberi sebagai emosi baik secara individu maupun kelompok.

6. Fungsi komunikasi, yakni hubungan manusia dengan lingkungan dan masa lampau dengan kekuatan penguasaan yang dilaksanakan. Pendapat-pendapat dari Soedarsono dan Yuliani Parani diatas, dapat

menjadi acuan untuk melihat fungsi penyajian tari guel pada masyarakat Gayo dikota Medan.

Pembahasan fungsi yang lebih luas menyangkut fungsi kesenian tari guel pada masyarakat Gayo dikota Medan, dapat kita lihat dari pendapat Soedarsono (2002:118) yang mengatakan bahwa “secara garis besar fungsi seni pertunjukan dalam kehidupan manusia bisa dikelompokkan menjadi tiga, yaitu”:

1. Seni sebagai sarana ritual.

2. Seni sebagai sarana hiburan pribadi.

3. Seni sebagai presentasi estetis. Tari guel dapat kita lihat sebagai salah satu bentuk seni pertunjukan, sehingga pendapat dari Soedarsono diatas dapat kita terapkan dalam melihat fungsi tari guel .

4.2.1 Fungsi Sosial

Tari guel memiliki fungsi sebagai fungsi sosial maksudnya adalah, sebagai penunjang aspek kehidupan masyarakat. Misalnya dalam upacara siklus Tari guel memiliki fungsi sebagai fungsi sosial maksudnya adalah, sebagai penunjang aspek kehidupan masyarakat. Misalnya dalam upacara siklus

Hubungan manusia dengan manusia dan masyarakat dengan masyarakat, maksudnya adalah penyajian tari ini dalam upacara atau perayaan menunjukkan bahwa tari mampu sebagai jembatan penghubung antara orang yang disambut dengan pihak yang menyambut (penari). Hal ini menunjukkan hubungan yang harmonis dan sudah teratur dengan baik dalam kebudayaan masyarakat Gayo.

4.2.2 Fungsi Stimulan

Tari guel dapat berfungsi sebagai fungsi stimulan emosi untuk meningkatkan rasa saling memiliki dan menghargai menghargai keberadaan tari guel sebagai salah satu warisan nenek moyang. Bagi seorang individu etnis Gayo, penyajian tari ini merupakan perangsang untuk meningkatkan rasa cinta akan kebudayaan sendiri (suku sendiri).

Secara kelompok tari ini dapat merangsang rasa cinta akan kebudayan daerah/suku sendiri atas segala kekayaan budaya. Kelompok penari menyajikan rangsangan dengan gerak-gerak tari guel. Kelompok penonton akan menerima ransangan tersebut dalam bentuk nilai-nilai rasa. Sehingga hubungan antar kelompok ini dapat menciptakan suasana yang saling mengisi sisi emosional manusia yaitu rasa bangga, kagum akan budaya sendiri. Sehingga akan meningkatkan rasa cinta atas kesukuannya.

4.2.3 Fungsi Komunikasi

Tari guel memiliki fungsi komunikasi maksudnya adalah, tari ini dapat disimbolkan untuk menyatakan bahwa penyajiannya merupakan sebuah peristiwa atau perayaan yang berkaitan dengan tradisi masyarakat Gayo. Secara tidak langsung tari ini menyampaikan kepada para penonton bahwa penyajiannya berkaitan dengan apa yang sedang disajikan pada saat itu.

Sebagai contoh, dalam upacara perkawinan. Tari guel disajikan untuk menyambut pengantin, sekaligus menghibur orang-orang yang hadir serta untuk memeriahkan jalannya upacara.

4.2.4 Seni Sebagai Sarana Ritual

Memang apabila kita bandingkan dengan bentuk-bentuk kesenian dari etnis-etnis lain di Indonesia (etnis Bali contohnya), yang menyajikan kesenian dalam kegiatan-kegiatan ritual, maka bentuk-bentuk kesenian suku Gayo tidaklah seperti itu. Hal ini mungkin dikarenakan bentuk-bentuk ritual yang ada pada masyarakat Gayo sudah merupakan bentuk-bentuk ritual dalam agama Islam. Sehingga perkembangan agama dan kesenian merupakan dua hal yang saling berjalan di alurnya masing-masing.

Penyajian tari guel secara langsung sebagai sarana ritual mungkin tidak ada. Tetapi tari guel masih sering disajikan dalam upacara atau perayaan-perayaan yang bersifat ritual keagamaan. Beberapa ritual keagamaan yang sering menyajikan tari ini adalah perayaan Maulid Nabi, Isra Mi’raj dan lain sebagainya.