Variabel kontrol yang digunakan untuk mengukur
outcomes
bidang pendidikan adalah :
1. PDRB per kapita
2. Rasio murid per-guru
3.
Jumlah tenaga pengajar Penggunaan variabel kontrol seperti yang telah disebutkan bertujuan agar
pengaruh desentralisasi fiskal dapat juga dilihat secara bersama-sama dengan variabel lain dalam peranannya terhadap
outcomes
bidang kesehatan dan pendidikan.
3.1.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1.
Desentralisasi fiskal DF Desentralisasi fiskal diukur menggunakan indikator realisasi
pengeluaran, yaitu merupakan rasio total pengeluaran pemerintah daerah terhadap pemerintah provinsi. Indikator ini juga digunakan
dalam penelitian Zhang dan Zou 1996, Robalino 2001 dan Uchimura 2007. Satuan hitung yang digunakan dalam variabel
desentralisasi fiskal adalah persen. 2.
PDRB per kapita PDRB per kapita merupakan jumlah PDRB suatu kabupatenkota
dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun di kabupatenkota yang sama Ahmad, 2011. PDRB yang digunakan
ialah PDRB berdasarkan harga berlaku, agar data PDRB dapat
mencerminkan pendapatan kotor masyarakat yang sesungguhnya karena telah memasukkan unsur inflasi didalamnya. Satuan hitung
untuk variabel PDRB per kapita adalah satuan rupiah. 3.
Angka kematian balita AKABA Angka kematian balita merupakan pembagian antara jumlah anak
berumur 5 tahun yang meninggal di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun dengan jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu
yang sama. Satuan hitung yang digunakan dalam variabel AKABA adalah per 1.000 kelahiran hidup.
4. Pelayanan kesehatan PPT
Pelayanan kesehatan diukur melalui persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan diproksi dengan rasio antara jumlah
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah selama satu tahun dengan jumlah persalinan yang terjadi di wilayah
dan pada tahun yang sama. Satuan hitung yang digunakan dalam variabel ini adalah persen.
5. Sumberdaya kesehatan RDP
Sumberdaya kesehatan diukur melalui rasio dokter per-100.000 penduduk. Dokter yang dimaksud di sini adalah yang memberikan
pelayanan kesehatan di suatu wilayah PNS maupun bukan. Dalam penelitian ini rasio dokter per-100.000 diproksi dengan rasio antara
jumlah dokter yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah dengan jumlah penduduk di wilayah dan pada tahun yang sama.
Satuan hitung yang digunakan untuk menggambarkan variabel ini adalah per 100.000 penduduk.
6. Angka partisipasi murni APM
Angka partisipasi murni digunakan untuk mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat pada waktunya. Angka partisipasi murni dalam
penelitian ini diproksi dengan rasio antara jumlah murid usia sekolah di jenjang pendidikan tertentu dengan jumlah penduduk kelompok usia
tertentu. Angka partisipasi murni yang dipakai dalam penelitian ini adalah angka partisipasi murni SDMI APM SDMI. Satuan hitung
untuk variabel APM SDMI adalah persen. 7.
Rasio murid per guru RMG Rasio murid per guru digunakan untuk menggambarkan beban kerja
seorang guru dalam mengajar serta berguna untuk melihat mutu pengajaran di kelas. Rasio murid per guru merupakan rasio antara
jumlah murid yang terdaftar di suatu tingkat pendidikan pada tahun ajaran tertentu dengan jumlah guru yang terdaftar di suatu tingkat
pendidikan pada tahun ajaran tertentu. Rasio murid per guru dinyatakan dalam satuan hitung per-orang setiap orang guru.
8. Jumlah tenaga pengajar GMI
Jumlah tenaga pengajar dicerminkan melalui jumlah guru yang berada di SDMI, mengingat guru sebagai input yang penting di sektor
pendidikan guna meningkatkan mutu murid yang diajar. Satuan yang digunakan untuk variabel ini adalah orang guru.
3.2 Jenis dan Sumber Data