Pengujian Hipotesis Satu H1

48 Variabel LOC N Mean Rank Sum of Ranks 16 33,94 543,00 1 32 19,78 633,00 Kepuasan kerja Total 48 16 27,41 438,50 1 32 23,05 737,50 Kinerja Total 48 16 28,28 452,50 1 32 22,61 723,50 Total 48 Sumber: Data primer yang diolah, 2010 Tabel 4.10 Hasil Uji Mann-Whiney Test Statistics a Kepuasan Kerja Kinerja Tekanan Kerja Mann-Whitney U 105,000 209,500 195,500 Wilcoxon W 633,000 737,500 723,500 Z -3,312 -1,035 -1,329 Asymp. Sig. 2-tailed 0,001 0,301 0,184 Grouping Variable: LOC Tingkat signifikansi yang digunakan 0,05 Sumber: Data primer yang diolah, 2010

4.3.4.1 Pengujian Hipotesis Satu H1

Hipotesis pertama yang akan diuji yaitu: H1: Auditor internal dengan Locus of Control internal mempunyai 49 tekanan kerja yang lebih rendah daripada auditor internal dengan Locus of Control eksternal. Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa rata-rata peringkat Mean Rank tekanan kerja antara auditor internal yang memiliki Locus of Control internal angka 0 dengan auditor internal yang memiliki Locus of Control eksternal angka 1 adalah berbeda. Pada auditor internal yang memiliki Locus of Control internal menunjukkan rata-rata peringkat Mean Rank sebesar 28,28. Angka tersebut lebih besar dari rata-rata peringkat Mean Rank auditor internal yang memiliki Locus of Control eksternal yaitu sebesar 22,61. Untuk mengetahui pebedaan tersebut signifikan atau tidak secara statistik dapat dilihat dari tabel 4.10. Dari tabel 4.10 terlihat bahwa besarnya Mann-Whitney Test untuk hipotesis pertama H1 memberikan nilai Z sebesar -1,329 dengan p-value = 0,184. Karena dalam penelitian ini melakukan uji hiotesis satu sisi one-tailed maka nilai p-value 2-tailed harus dibagi dua menjadi 0,1842 = 0,092. Dari hasil p-value sebesar 0,092 maka hipotesis pertama H1 diterima, karena meskipun pada level signifikansi 0,05 tidak signifikan, namun pada level signifikansi 0,1 terlihat signifikan, yaitu p-value 0,092 0,1. Berdasarkan hasil analisis ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan terhadap besarnya tekanan kerja auditor internal pada level signifikansi 0,1. Auditor internal yang memiliki Locus of Control internal mempunyai tekanan kerja yang lebih rendah dari auditor internal yang memiliki Locus of Control eksternal. Dari tabel 4.9 juga dapat dilihat bahwa rata-rata peringkat Mean Rank tekanan kerja untuk auditor internal dengan 50 Locus of Control internal 28,28 lebih besar dari rata-rata peringkat Mean Rank auditor internal yang memiliki Locus of Control eksternal 22,61 dan perbedaannya signifikan secara statistik p-value 0,1. Itu berarti bahwa auditor internal dengan Locus of Control internal mempunyai tekanan kerja lebih rendah daripada auditor internal dengan Locus of Control eksternal.

4.3.4.2 Pengujian Hipotesis Dua H2