3.5.5 Penentuan Total Biaya Persediaan Bahan Baku
= 7 × 8 + 7 2 × 8
= 4
..-.+ .-+.,+
× 23.871.6725 + 4
.-+.,+ ,--
× 306,005 = 316.004.493,9 + 316.004.495,58
=Rp 632.008.989,51
Didapat total biaya persediaan menurut metode EOQ Economic Order Quantity adalah sebesar Rp 632.008.989,00
3.5.6 Hubungan Antara EOQ, SS dan ROP
Berikut adalah Flowchart hubungan antara EOQ, SS dan ROP.
Gambar 3.1 Flowchart hubungan antara EOQ, SS dan ROP
Perbedaan antara frekuensi dan jumlah pembelian bahan baku berdasarkan perhitungan perusahaan dengan metode EOQ Economic Order Quantity pada tahun
2014. Dimana, frekuensi pembelian dilakukan setiap hari oleh perusahaan sedangkan dengan metode EOQ hanya memerlukan sebanyak 13x pembelian dan jumlah total
pembelian perusahaan sebanyak 2.278.405 kg sedangkan metode EOQ hanya memerlukan 2.065.389 kg untuk setiap kali pesan. Jika jumlah pembelian bahan baku
yang selalu meningkat dan frekuensi pembelian yang terlalu sering tentunya menyebabkan membengkaknya total biaya pembelian. Perusahaan telah menyusun
total inventory cost, yang disusun oleh perusahaan tersebut dibandingkan dengan total inventory dengan menggunakan metode EOQ Economic Order Quantity tahun
2014. Perbandingan TIC perusahaan dengan TIC EOQ dapat dilihat pada flowchart berikut.
Gambar 3.1 Flowchart perbandingan TIC perusahaan dengan TIC EOQ
Perbedaan TIC perusahaan dengan TIC EOQ dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Perbedaan Total Inventory Cost tahun 2014 Dalam rupiah TIC Perusahaan
Rp
TIC EOQ
Rp
Selisih
Rp 983.651.994,00
632.008.989,00 351.643.005,00
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka diketahui bahwa pemakaian bahan baku karet pada PT. Asahan Crumb Rubber masih
berfluktuasi. Hal ini dibuktikan dari pemakaian bahan baku karet yang selalu berbeda beda setiap bulannya. Dengan demikian penting bagi perusahaan untuk melaksanakan
suatu metode pembelian persediaan yang lebih efisien, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk persediaan dapat ditekan seminimal mungkin.
Sedangkan untuk mengatasi pemakaian yang berfluktuasi tersebut dapat digunakan sebuah metode pembelian yang biasa dikenal dengan EOQ Economic
Order Quantity. EOQ merupakan metode pembelian persediaan yang mampu meminimalkan biaya penyimpanan. Dalam perhitungan metode ini, dipertimbangkan
beberapa hal, antara lain jumlah kebutuhan bahan baku, biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
Perbedaan yang muncul antara metode yang diterapkan perusahaan dengan metode EOQ Economic Order Quantity, dapat dilihat pada Tabel 3.4, table tersebut
menjelaskan perhitungan EOQ yang telah diselesaikan. Dari perhitungan tersebut, diperoleh total biaya persediaan yang lebih kecil dibandingkan dengan total biaya
persediaan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, dengan metode EOQ perusahaan harus mengeluarkan total biaya persediaan sebesar Rp 632.008.989,00. Jumlah ini
lebih kecil jika dibandingkan dengan total biaya persediaan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk periode yang sama yaitu mencapai Rp 983.651.994,00.
Dengan frekuensi pembelian sebanyak 13 kali dalam satu periode jika menggunakan metode EOQ Economic Order Quantity lebih sedikit dibandingkan yang dilakukan
oleh perusahaan dengan frekuensi pembelian setiap hari. Selain itu, frekuensi pembelian yang lebih sedikit akan lebih menekan biaya pemesanan yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan. Tetapi perlu diingat juga bahwa metode pembelian persediaan dengan metode EOQ juga memiliki banyak keterbatasan dan kondisi-
kondisi yang harus dipenuhi, misalnya tentang perubahan harga. Karena metode ini tidak memperhitungkan tentang perubahan harga yang kemungkinan terjadi, maka
hendaknya perusahaan juga memperhatikan faktor perubahan harga dalam menentukan pembelian persediaan bahan baku. Selain itu dalam penggunaan metode
EOQ terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi, antara lain permintaan akan produk, harga per unit produk, biaya penyimpanan per unit per tahun produk, biaya
pemesanan, waktu antara pemesanan dilakukan sampai dengan barang diterima seharusnya konstan, dan ketersedian bahan baku dipasar.
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN