65
4.1. Tahap Training pada Citra Radar
Untuk rekonstruksi citra radar super resolution menggunakan model Markov Network
sebagai proses training set. Proses ini selain menggunakan Markov Network Algorithm
juga dipakai sebuah metode statistik yaitu metode PCA yang mampu mereduksi jumlah piksel pada setiap patch citra dengan perhitungan komputasi
matrik ini akan menghasilkan 16 the best matching patches.. Patches terbaik ini nantinya akan disimpan kedalam database untuk digunakan dalam memperbesar citra
radar lainnya pada saat rekonstruksi. Untuk tahap ini prosesnya dibuat secara bertahap. Untuk proses training set awalnya menggunakan model Markov Network
kemudian proses rekonstruksi citra perbesaran digunakan metode PCA untuk mereduksi piksel pada training set yang dibuat baru, masing-masing hasil training set
yang berupa patches keduanya disimpan sebagai data untuk proses training. Terdapat pada Gambar 4.2 image citra radar cuaca pada jam 18.00 wib dan sebagai
pembanding jam 14.00 wib. Untuk rekonstruksi citra radar super resolution menggunakan model Markov Network sebagai proses training set. Proses ini selain
menggunakan Markov Network Algorithm juga dipakai sebuah metode statistik yaitu metode PCA yang mampu mereduksi jumlah piksel pada setiap patch citra dengan
perhitungan komputasi matrik ini akan menghasilkan 16 the best matching patches. Patches
terbaik ini nantinya akan disimpan kedalam database untuk digunakan dalam memperbesar citra radar lainnya pada saat rekonstruksi.
Universitas Sumatera Utara
66 Gambar 4.2. Proses PCA pengolahan data awan Jam 18.00 WIB
Image Radar Real Di olah sehingga
menghasilkan image radar
Normalisasi
Image awan tidak tampil pada daerah tersebut
Universitas Sumatera Utara
67
Gambar 4.3. Data petir Sumber: Stasiun Geofisika Tuntungan
Pada Gambar 4.3 merupakan data petir yang diperoleh dari image data record lightning protector
dan peralatan tersebut telah terintalasi di kantor Stasiun Geofisika Tuntungan serta diperoleh 64 kejadian. Data tersebut diambil lalu diolah serta
dijadikan sampel data perkejadian untuk meneliti apakah pertumbuhan awan berpengaruh dengan jumlah petir pada daerah pantauan tersebut.
Data Petir pada tanggal 15 Pebruari jam 18.00 wib terjadi 64 kali petir kuat
Daerah Pantauan
Universitas Sumatera Utara
68 Gambar 4.4. Proses PCA pengolahan data awan Jam 14.00 wib tanggal 15 Februari
2012 Image awan tampil pada
daerah tersebut
Universitas Sumatera Utara
69 Image
radar pada Gambar 4.4 disimpulkan terdapat pertumbuhan awan yang banyak, tetapi dengan teknik pengolahan PCA dapat dilihat pertumbuhan awan
dengan perbandingan antara jam 18.00 WIB dan jam 14.00 WIB hampir tidak terlihat perbedaan sehingga potensi peningkatan jumlah petir hampir tidak ada sama sekali
pada jam 14.00 WIB, untuk memastikan hasil data tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.5 hasil record lightning protector jam 14.00 wib tanggal 15 Februari 2012
terdapat 2 kejadian petir.
Gambar 4.5. Data petir Sumber: Stasiun Geofisika Tuntungan Petir kuat terjadi pada
jam 13.00 wib= 2, pada jam 14.00 wib = 0 pada
jam 15.00 wib = 1
Universitas Sumatera Utara
70
4.3. Training Set Model Markov Network