I. KlasifikasiKesesuaian
Lahan
Pada prinsipnya klasifikasi kesesuaian lahan dilaksanakan dengan cara memadukan antara kebutuhan tanaman atau persyaratan tumbuh tanaman dengan
karakteristik lahan. Adapun jenis tanaman yang akan dipadukan adalah tanaman Kehutanan. Oleh karena itu klasifikasi ini sering juga disebut species matching.
Kesesuaian lahan adalah kecocokan suatu lahan untuk penggunaan tertentu, sebagai contoh lahan sesuai untuk irigasi, tambak, pertanian tanaman tahunan
atau pertanian tanaman semusim Azis, dkk., 2005. Kelas kesesuaian lahan terbagi menjadi empat tingkat, yaitu : sangat sesuai S1, sesuai S2, sesuai
marjinal S3 dan tidak sesuai N. Hasil akhir dari klasifikasi ditetapkan berdasarkan kelas terjelek dengan memberikan seluruh pembatashambatan yang
ada. Perubahan klasifikasi menjadi setingkat lebih baik dimungkinkan terjadi apabila seluruh hambatan yang ada dapat diperbaiki. Sub Klas pada klasifikasi
kesesuaian lahan ini juga mencerminkan jenis penghambat. Ada tujuh jenis penghambat yang dikenal, yaitu e erosi, w drainase, s tekstur tanah, a
keasaman, g kelerengan, sd kedalaman tanah dan c iklim. Pada klasifikasi kesesuaian lahan tidak dikenal prioritas penghambat. Dengan demikian seluruh
hambatan yang ada pada suatu unit lahan akan disebutkan semuanya. Akan tetapi dapat dimengerti bahwa dari hambatan yang disebutkan ada jenis hambatan yang
mudah seperti a, w, e, g dan sd atau sebaliknya hambatan yang sulit untuk ditangani c dan s. Dengan demikian maka hasil akhir dari klasifikasi ditetapkan
berdasarkan Klas terjelek dengan memberikan seluruh hambatan yang ada. Perubahan klasifikasi menjadi setingkat lebih baik dimungkinkan terjadi
apabila seluruh hambatan yang ada pada unit lahan tersebut dapat diperbaiki.
Universitas Sumatera Utara
Untuk itu maka unit lahan yang mempunyai faktor penghambat c atau s sulit untuk diperbaiki keadaannya. Klasifikasi kesesuaian lahan dilakukan dengan
melalui sortasi data karakteristik lahan berdasarkan kriteria kesesuaian lahan untuk setiap jenis tanaman. Hubungan antara karakteristik kesesuaian lahan dan
tingkat pembatas dapat dilihat dari Tabel 13. Tabel 13. Hubungan antara karakteristik kesesuaian lahan dan tingkat pembatas
Tingkat Pembatas Karakteristik Kesesuaian Lahan
0: no tidak ada S1: sangat sesuai
1: slight ringan S2: cukup sesuai
2: moderate sedang S3: sesuai marginal
3: severe berat N: tidak sesuai
4: very severe sangat berat Sumber : Azis, dkk 2005
Peringkat kesesuaian lahan yang telah ditetapkan oleh FAO 1976 untuk penggunaan internasional sebagai berikut: Kelas S1: Sangat cocok, tanah tidak
memiliki keterbatasan yang signifikan untuk mendukung penerapan penggunaan tertentu atau hanya keterbatasan kecil yang tidak akan secara signifikan
meningkatkan masukan di atas dan dapat diterima tingkat . Kelas S2: Sedang memiliki keterbatasan cocok, tanah yang secara agregat yang cukup berat untuk
aplikasi berkelanjutan penggunaan yang diberikan. Keterbatasan ini akan mengurangi produktivitas atau keuntungan dan meningkatkan masukan yang
diperlukan kepada sebatas bahwa keseluruhan keuntungan yang akan diperoleh dari penggunaan, meskipun masih menarik, akan lebih rendah daripada yang
diharapkan di darat S1 kelas. Kelas S3: keterbatasan cocok, tanah Marginal, yang berat untuk aplikasi berkelanjutan dari penggunaan yang diberikan dan sehingga
akan mengurangi produktivitas atau keuntungan atau meningkatkan masukan yang diperlukan bahwa pengeluaran ini akan hanya sedikit dibenarkan. Kelas N1:
Saat ini tidak cocok, karena keterbatasan lahan yang dapat diatasi dalam waktu
Universitas Sumatera Utara
tetapi yang tidak dapat diperbaiki dengan pengetahuan yang ada pada saat ini biaya diterima. Keterbatasan sangat parah sebagai untuk mencegah pemakaian
yang berkelanjutan sukses dari jenis tanah dengan cara tertentu. Kelas N2: keterbatasan secara tidak cocok, memiliki tanah yang tampak terlalu berat untuk
mencegah kemungkinan penggunaan lahan yang berkelanjutan sukses dalam cara yang diberikan. Kelas kesesuaian lahan ditentukan berdasarkan kriteria yang
diberikan pada Tabel 14. Tabel 14. Kriteria untuk penentuan kelas kesesuaian lahan
Kelas Kesesuaian Lahan