TINJAUAN PUSTAKA
A. Survei Tanah
Hakim, dkk, 1986mengemukakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari lingkungan alam dan potensi sumber dayanya adalah survei.
Sebuah peta tanah merupakan salah satu dokumentasi utama sebagai dasar dalam proyek-proyek pengembangan wilayah. Survei dan pemetaan tanah merupakan
suatu kesatuan yang saling melengkapi dan saling memberi manfaat bagi peningkatan kegunaannya. Kegiatan survei dan pemetaan tanah menghasilkan
laporan dan peta-peta. Laporan survei berisikan uraian secara terperinci tentang tujuan survei, keadaan fisik dan lingkungan lokasi survei, keadaan tanah,
klasifikasi dan interpretasi kemampuan lahan serta saranrekomendasi Sutanto, 2005.
Tujuan survei tanah adalah mengklasifikasikan, menganalisis dan memetakan tanah dengan mengelompokkan tanah-tanah yang sama dan hampir
sama ke dalam satuan peta tanah tertentu dengan mengamati profil tanah atas warna, tekstur, konsistensi, sifat-sifat kimia, dan lain-lain Hardjowigeno, 2003.
B. Satuan Lahan
Satuan lahan homogen merupakan cara pendekatan dalam inventarisasi sumberdaya alam Wiradisastra, 1989. Pengembangan konsep ini biasanya
dikaitkan dengan dipakainya sarana seperti foto udara dan peta tematik untuk pengumpulan data awal. Dengan menggunakan peta-peta yang tersedia, konsep
satuan lahan dapat didefinisikan dengan jelas dan dapat dideliniasi dipisah- pisahkan, kemudian ditarik batas-batasnya.Satuan lahan dapat dibangun
Universitas Sumatera Utara
denganmenumpang tindihkan overlay berbagai parameter lahan yang dapat dipetakan. Pada pendekatan sekarang, satuan lahan didefinisikan sebagai area
homogen dalam berbagai parameter fisik lahan tanah, lereng, penggunaan lahan, derajat kerusakan erosi, dan lain-lain yang dapat diidentifikasikan langsung di
lapang. Bila salah satu parameter berubah maka satuan lahan akan berubah pula. Dalam proses evaluasi lahan, satuan lahan homogen ini dianggap sebagai satuan
peta mapping unit dengan ciri karateristik atau kualitas lahan yang akan dipadankan matching dengan persyaratan tumbuh tanaman.
Melihat proses pembentukan satuan lahan homogen dengan cara overlay dari parameter penyusunnya diatas, maka pendekatannya dinamakan Pendekatan
Sistem Informasi Geografiatau GIS Approach
Wiradisastra, 1989. Sisteminformasi ini terdiri dari set data dan informasi yang telah disusun dalam
bentukpeta-peta sumberdaya alam. Untuk tujuan analisis dengan menggabungkanberbagai parameter lahan pada suatu evaluasi lahan, maka
dilakukan tumpangtindih peta-peta tersebut yang akan menghasilkan unit area yang mempunyaikesamaan sifat yang secara spasial telah terdeliniasi dan
dianggap mempunyaisifat sesuai dengan jumlah parameter yang ditumpang tindihkan.
C. Evaluasi Lahan