Evaluasi Lahan Metode Evaluasi Kesesuaian Lahan Persyaratan Tumbuh Tanaman Karakteristik Lahan dan Kualitas Lahan

denganmenumpang tindihkan overlay berbagai parameter lahan yang dapat dipetakan. Pada pendekatan sekarang, satuan lahan didefinisikan sebagai area homogen dalam berbagai parameter fisik lahan tanah, lereng, penggunaan lahan, derajat kerusakan erosi, dan lain-lain yang dapat diidentifikasikan langsung di lapang. Bila salah satu parameter berubah maka satuan lahan akan berubah pula. Dalam proses evaluasi lahan, satuan lahan homogen ini dianggap sebagai satuan peta mapping unit dengan ciri karateristik atau kualitas lahan yang akan dipadankan matching dengan persyaratan tumbuh tanaman. Melihat proses pembentukan satuan lahan homogen dengan cara overlay dari parameter penyusunnya diatas, maka pendekatannya dinamakan Pendekatan Sistem Informasi Geografiatau GIS Approach Wiradisastra, 1989. Sisteminformasi ini terdiri dari set data dan informasi yang telah disusun dalam bentukpeta-peta sumberdaya alam. Untuk tujuan analisis dengan menggabungkanberbagai parameter lahan pada suatu evaluasi lahan, maka dilakukan tumpangtindih peta-peta tersebut yang akan menghasilkan unit area yang mempunyaikesamaan sifat yang secara spasial telah terdeliniasi dan dianggap mempunyaisifat sesuai dengan jumlah parameter yang ditumpang tindihkan.

C. Evaluasi Lahan

Lahan mempunyai pengertian yang berbeda dengan tanah soil, dimana lahan terdiri dari semua kondisi lingkungan fisik yang mempengaruhi potensi penggunaannya, sedangkan tanah hanya merupakan satu aspek dari lahan. Konsep lahan meliputi iklim, tanah, hidrologi, bentuk lahan, vegetasi dan fauna, termasuk Universitas Sumatera Utara di dalamnya akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas-aktivitas manusia baik masa lampau maupun masa sekarang Dent dan Young, 1981. Evaluasi lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk tujuan tertentu dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang sudah teruji. Hasil evaluasi lahan akan memberikan informasi dan atau arahan penggunaan lahan sesuai dengan keperluan Ritung, dkk.,2007.

D. Metode Evaluasi Kesesuaian Lahan

Metode pembandingan matching merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi kemampuan lahan dengan cara mencocokkan serta memperbandingkan antara karakteristik lahan dengan kriteria kelas kemampuan lahan sehingga diperoleh potensi di setiap satuan lahan tertentu Jamulyo dan Sunarto, 1991 ; Sitorus, 1995.

E. Persyaratan Tumbuh Tanaman

Semua jenis komoditas tanaman yang berbasis lahan untuk dapat tumbuhatau hidup dan berproduksi memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu, yang kemudian antara satu dengan yang lainnya berbeda. Persyaratan tersebut terutama yang terdiri atas energi radiasi, temperatursuhu, kelembaban, oksigen, dan hara. Persyaratan temperatur dan kelembaban umumnya digabungkan, dan selanjutnya disebut sebagai periode pertumbuhan FAO, 1983 dalam Djaenudin et al ., 2000. Persyaratan tumbuh tanaman lainnya yang tergolong sebagai kualitas lahan adalah media perakaran. Media perakaran ditentukan oleh drainase, tekstur, struktur dan konsistensi tanah serta kedalaman efektif. Universitas Sumatera Utara

F. Karakteristik Lahan dan Kualitas Lahan

Kualitas lahan merupakan sifat-sifat yang kompleks dari suatu lahan. Masing-masing kualitas lahan mempunyai keragaan tertentu yang berpengaruh terhadap kesesuaiannya untuk suatu penggunaan tertentu FAO, 1976. Karateristik lahan merupakan atribut dari lahan yang dapat diukur dan diduga secara langsung yang berhubungan dengan penggunaan lahan tertentu, misalnya kemiringan lereng, curah hujan, dan tekstur tanah, dan sebagainya. FAO, 1976. Djaenudin et al. 2000 mengemukakan kualitas dan karakteristik lahan yang digunakan sebagai parameter dalam evaluasi lahan pada Tabel. 1 Tabel 1. Hubungan antara kualitas dan karakteristik lahan Simbol Kualitas Lahan Karakteristik Lahan Tc Temperatur 1. Temperatur rerata o C atau elevasi m Wa Ketersediaan air 1. Curah Hujan mm 2. Lamanya masa kering bulan 3. Kelembaban udara Oa Ketersediaan oksigen 1. Drainase Rc Media perakaran 1. Tekstur 2. Bahan kasar 3. Kedalaman tanah 4 Ketebalan gambut 5. Kematangan gambut Nr Retensi hara 1. KTK Liat cmol+kg 2. Kejenuhan Basa 3. pH H2O 4. C-Organik Xc Toksisitas 1. Aluminium 2. SalinitasDHL dsm Xn Sodisitas 1. Alkalinitas Xs Bahaya sulfidik 1. Pyrit Bahan Sulfidik Eh Bahaya erosi 1. Lereng 2. Bahaya erosi Fh Bahaya Banjir 1. Genangan Lp Media Perakaran Retensi Hara Penyiapan Lahan 1. Batuan di permukaan 2. Singkapan batuan Sumber : Djaenudin et al. 2000. Universitas Sumatera Utara

G. Kelas