BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Umum
Banjir adalah aliran air yang relatif tinggi, dimana air tersebut melimpah terhadap beberapa bagian sungai. Ketika sungai melimpah, air menyebar pada
dataran banjir dan pada umumnya mendatangkan masalah pada manusia. Yang dimaksud banjir adalah fenomena terjadinya luapan air yang mengalir akibat
kapasitas penampang Sungai yang tidak dapat menampung debit air yang mengalir di atasnya. Selanjutnya aliran yang melimpah tersebut menyebar pada
bantaran banjir yang pada umumnya sudah dihuni atau diberdayakan oleh manusia.
2.2. Konsep Perhitungan
Debit banjir air sungai yang besar mengakibatkan tergerusnya tebing Sungai. Debit banjir yang dihitung adalah debit banjir maksimum dengan periode
ulang 5, 10, 25 dan 50 tahun di daerah aliran sungai yang mencakup daerah aliran
Sungai Sei Sekambing, kabupaten Deli Serdang. Konsep perhitungan didasarkan dari data yang ada, pengalaman, dan kepentingan daerah sekitar Sungai Sei
Seikambing. Maka, langkah-langkah dalam perhitungan debit banjir yang harus dilakukan adalah:
1. Analisis distribusi frekuensi curah hujan : 2. Uji Kecocokan Goodnes of fittest test:
a. Uji Chi-kuadrat b. Uji Smirnov- Kolmogorov
Universitas Sumatera Utara
3. Pemilihan Disribusi frekuensi curah hujan yang tepat 4. Debit banjir rencana
Debit banjir rencana adalah debit maksimum dari suatu sungai, yang besarnya didasarkan kala ulang atau periode yang telah ditentukan.
Probabilitasatau kejadian banjir untuk masa mendatang dapat diramalkan melalui analisis hidrologi dengan menerapkan metode statistik sesuai parameter hidrologi.
Pemilihan banjir rencana untuk bangunan air sangat tergantung pada analisis stastistik dari urutan kejadian banjir, baik berupa debit air dari sungai, maupun
curah hujan maksimum. Dalam hal ini penentuan debit banjir dianalisis melalui metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu dan Hidfrograf Satuan Sintetik
Snyder. 5. Setelah didapat debit banjir maka dilakukan pemodelan sungai dengan
menggunakan HEC-RAS 4.0 Beta. Pemodelan sungai dipakai untuk mengetahui tinggi muka air banjir, yang berguna sebagai acuan untuk menentukan elevasi
puncak krib. 6. Model hidrologi dengan program HEC-HMS dirancang untuk mensimulasikan
proses hujan-limpasan dari sistem aliran. Program ini dirancang agar dapat diaplikasikan dalam luasan tertentu untuk merepresentasikan proses hidrologi
Daerah Aliran Sungai.
2.3. Analisis Distribusi Frekuensi Curah Hujan