Perencanaan Bisnis Tela-Tela

(1)

UNIVER FAKULT PROGRA SITAS SUM TAS EKON AM STUDI P Guna Mem Pendidik U MATERA NOMI I DIPLOMA ERENCAN AR menuhi Sal an Pada Pr

UNIVERSI

UTARA

A III KEU

TUGAS A

NAAN BIS

OLEH

RTA YUAN 0921010

lah Satu Sy rogram Stu ITAS SUM MEDA 2012 UANGAN KHIR SNIS TELA H : NGGITA 099 yarat Untuk udi Diplom MATERA U AN 2 A-TELA k Menyeles a III Keuan

UTARA

saikan ngan


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : ARTA YUANGGITA

NIM : 092101099

PROGRAM STUDI : D III KEUANGAN

JUDUL : PERENCANAAN BISNIS TELA-TELA

Tanggal : Juni 2012 Dosen Pembimbing

(Dra. Marhayanie, M.Si) NIP. 19580427 198503 2 002

Tanggal : Juni 2012 Ketua Program Studi D III Keuangan

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP. 19591229 198903 1 002

Tanggal : Juni 2012 Dekan

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP. 19550810 198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah memperkenankan penulis untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul PERENCANAAN BISNIS TELA-TELA.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun, guna kesempurnaan Tugas Akhir ini. Terima kasih untuk orang tua saya tercinta, Ibunda Diana Mangunsong yang telah setia, sabar dan tulus mendidik dan membesarkan penulis, terima kasih atas doa, pengertian dan kasih sayang yang tidak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak mungkin akan terbatas, hanya Tugas Akhir ini yang penulis persembahkan sebagai awal dari keberhasilan dan kesuksesan penulis dimasa yang akan datang. Amin.

Selama penulisan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah membantu penulis. Baik itu bantuin moril, materi, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung MSi selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Keuangan.


(4)

4. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

5. Seluruh Dosen serta Staf dan Karyawan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selama ini telah banyak membantu dan membagi ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

6. Kepada seluruh keluarga saya, Bunda, Abang saya Rendra Yuangga, beserta Kakak Sepupu saya Putri Purnama Sari, serta Inang Tua saya Keria Mangunsong yang telah memberikan perhatian, semangat, dan motivasi. Terima kasih untuk kalian semua.

7. Buat sahabat dan teman terdekat saya, Juni Farida Tampubolon, Ditha Hasbita, Ifni Yuslita, Tiambun M.P, Erbina Lumbanraja terima kasih karena telah memberikan perhatian, semangat, dukungan, serta nasehat yang berguna bagi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Buat teman–teman seperjuangan yang selalu menemani baik suka maupun duka, khususnya buat Grup C D3 Keuangan Stambuk 2009, saya mengucapkan terima kasih banyak.

Akhir kata penulis sampaikan, semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi banyak pihak yang membutuhkannya.

Medan, Juni 2012


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penulisan ... 5

C. Manfaat Penulisan ... 6

BAB II PERENCANAAN BISNIS TELA-TELA A. Data Perusahaan ... 8

1. Profil Perusahaan... 8

2. Biodata Pemilik ... 8

3. Struktur Organisasi ... 9

B. Aspek Pasar ... 10

1. Produk yang Dihasilkan ... 10

2. Keunggulan Produk ... 13

3. Gambaran Pasar ... 13

4. Target Pasar atau Segmen Pasar yang Dituju ... 13

5. Trend Perkembangan Pasar ... 14


(6)

C. Aspek Produksi ... 16

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 16

2. Proses Produksi ... 17

3. Peralatan yang Dibutuhkan ... 18

4. Sarana Penunjang ... 18

D. Analisis SDM ... 19

E. Rencana Pengembangan ... 20

1 Strategi Produksi ... 20

2 Strategi Organisasi ... 21

3 Strategi Marketing ... 21

4 Strategi Keuangan ... 21

F. Pemanfaatan Informasi Teknologi ... 22

G. Analisis Keuangan ... 23

1. Proyeksi Keuangan ... 23

a. Sumber Pendanaan ... 24

b. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi ... 24

c. Laporan Keuangan ... 25

d. Keterangan Data Proyeksi ... 26

e. Rencana Arus Kas... 28

H. Analisis Resiko Usaha ... 30

1. Analisis Resiko Usaha... 30


(7)

BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan ... 31 3.2 Saran ... 31


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Rencana Bahan Baku Tela-Tela ... 18

Tabel 2.2 Peralatan yang Dibutuhkan ... 20

Tabel 2.3 Sarana Penunjang ... 21

Tabel 2.4 Sumber Pendanaan ... 26

Tabel 2.5 Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Investasi ... 26


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Struktur Organisasi Tela-tela ... 9 Gambar 2.2 Contoh Hasil Tela-tela Rasa Ayam ... 11


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Sebuah rencana bisnis (ide bisnis) bisa datang secara tiba–tiba baik melalui pengamatan maupun pengalaman, bisa juga melalui perencanaan yang matang. Ide-ide sering sekali muncul dalam bentuk untuk menghasilkan suatu barang dan jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus.

Banyak ide yang betul–betul asli, tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama. Bisnis terdiri dari semua aktivitas yang bertujuan mencari laba dan perusahaan yang menghasilkan barang serta jasa yang dibutuhkan oleh sebuah sistem ekonomi.

Menurut wikipedia (Situmorang 2011:32,33), Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta/berkerasi. Memiliki Kreativitas berarti kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang.

Menurut wikipedia (Situmorang 2011:42), inovasi dapat diartikan sebagai “Proses” dan/atau “Hasil” pengembangan, pemanfaatan, mobilisasi pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk.


(11)

Menurut Daft (2000:8) “Manajemen (management) adalah pencapaian sasaran–sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melauli perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumberdaya organisasi. Manajemen yang baik harus dimulai dari perencanaan yang baik pula. Perencanaan dalam memulai sebuah bisnis mutlak diperlukan karena dari perencanaan inilah kita mengetahui bagaimana perkembangan bisnis di tahun yang akan datang.

Menurut Griffin (2000:8) “manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas (termasuk perencanaan dan pengembalian keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi dengan cara efektif dan efisien.

Usaha Kecil Menengah (UKM) perlu perhatian yang khusus dan didukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi jaringan bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008:42).

Salah satu jenis UKM yang bergerak dalam usaha makanan ringan di kota Medan saat ini adalah bisnis tela-tela. Bisnis tela-tela merupakan bisnis yang menarik dan menggoda selera, yang bahan utamanya adalah singkong (atau ubi). Pada zaman sekarang peminat untuk makan ubi kurang, karena makanan pokok


(12)

sekarang yang diminati adalah nasi. Selain karena ubinya yang enak untuk dikonsumsi, ubi juga mengandung berbagai macam zat gizi dan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh. Selain itu, ubi yang di kukus dan di goreng setelah itu dicampur bumbu tela-tela, yang berbagai macam rasa.

Segmentasi dari usaha ini terletak di pinggir jalan tepatnya di Jalan Kapten Muslim Gg. Jawa No.41 yang target pemasarannya adalah masyarakat di sekitar daerah tersebut dan masyarakat di daerah luar, mulai dari kalangan anak–anak seperti anak–anak sekolah hingga orang dewasa. Produk ini tidak dikelompokkan ke dalam kriteria tertentu karena produk ini aman dikonsumsi oleh siapa saja. Usaha ini akan terus beroperasi secara luas karena bahan utama produk ini adalah singkong. Oleh karena itu, usaha ini dipastikan akan sukses, karena jajanan tela-tela ini belum ada saingan untuk specimen tela-tela-tela-tela di kelas ini. Selain itu memberikan alternatif baru dalam penyajian dengan tampilan yang lebih enak, lebih masyarakat, menyehatkan karena tanpa bahan pengawet yang berbahaya, disukai dari segala jenis usia baik anak–anak hingga orang dewasa dengan harga yang terjangkau yaitu Rp 3000,-/bungkus.

Pemberian nama tela-tela karena menggunakan bahan dasar ubi/singkong, yang biasanya ubi di di rebus dan dimakan di campur dengan garam untuk menambahkan rasanya saja. Yang membuat beda disini adalah terletak pada bumbunya seperti rasa Pizza, Balado, Keju.

Bisnis Tela-tela merupakan salah satu bisnis yang telah berkembang di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di kota Medan. Dalam proses


(13)

produksinya Tela-tela merupakan home industry sehingga tidak perlu tempat khusus.

Indonesia kaya akan hasil alamnya, yang terkadang menjadikannya memiliki nilai jual yang rendah. Bahkan di daerah tertentu, banyak terbuang percuma dan membusuk karena tidak termanfaatkan. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai jual ubi adalah dengan menjadikannya tela-tela. Dengan menjadikan nilai jual buah bisa meningkat. Begitu banyak manfaat dari ubi, sehingga kini semakin banyak masyarakat yang mencarinya untuk dikonsumsi. Ini merupakan peluang bisnis yang menjanjikan. Oleh karena itu, saya berencana memproduksi tela-tela. Ketersediaan bahan baku dan kandungan gizi di dalamnya membuat prospek pengolahan Tela-tela mendapat respon yang baik dari masyarakat. Hal ini didukung juga pola konsumsi masyarakat yang mulai memperhatikan kandungan gizi makanan maka dilakukan kegiatan pengolahan ubi tersebut sebagai alternatif makanan yang menyehatkan.

Tela-tela pertama kali diperkenalkan pada tahun 2005, yang sejak itu sedang naik daunnya yaitu Perusahaan Tela 77 di Jogyakarta. Sejak itu banyak kalangan masyarakat yang menyukain singkong. Dengan makanan yang menyehatkan, gizi tinggi serta dapat di konsumsi oleh siapa saja.

Perencanaan bisnis ini sangat memperhatikan kwalitas produk, makanan yang bergizi, yang disukai oleh semua kalangan masyarakat. Dari anak-anak, dewasa hingga orang tua menyukai makanan ini. Penyajian menu tela-tela ini sangat enak, dan mudah, serta sehat untuk dikonsumsi untuk menyangi pesaing yang lain.


(14)

Masyarakat yang hidup sehat dengan cara makan makanan yang bergizi, agar meningkatkan kecintaan produk ubi Indonesia yang saat ini sudah tidak disukai oleh masyarakat kalangan atas. Sehingga penulis memikirkan bagaimana agar masyarakat tertarik

Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini, maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul “PERENCANAAN BISNIS TELA-TELA”.

B.

TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan prospek usaha perencanaan bisnis ini adalah sebagai berikut :

a. Mensosialisasikan hidup sehat dengan makanan bergizi b. Menyajikan menu makanan baru yang sehat dan bergizi

c. Menyajikan menu tela-tela dengan tata cara penyajian yang menarik, enak, dan sehat

d. Masyarakat hidup sehat dengan cara makan makanan bergizi e. Meningkatkan kecintaan terhadap produk ubi Indonesia f. Memberikan menu alternatif untuk cemilan

g. Melatih dan mengembangkan keterampilan berbisnis dan manajemen sejak dini, dan membuka kesempatan untuk menjadi pengusaha muda h. Memperoleh keuntungan usaha


(15)

C.

MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat prospek usaha bisnis ini adalah sebagai berikut :

‐ Manfaat Ekonomi

Berdasarkan uraian gagasan usaha di atas maka dari segi ekonomi, usaha ini memiliki manfaat :

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah khususnya, dan nasional pada umunya

b. Dengan adanya kesempatan bekerja secara merata akan meningkatkan taraf hidup dan pendapatan masyarakat

c. Dalam operasional usaha, orang – orang / tim yang berada di dalamnya akan terlatih mengaplikasikan manajemen keuangan usaha dengan baik, dan mendapat penghasilan sendiri

d. Dengan adanya bisnis ini, maka pemiliki usaha dapat memperoleh penghasilan untuk digunakan dan meningkatkan kesejahteraan hidup khususnya.

‐ Manfaat sosial

Di samping manfaat yang diharapkan dari segi ekonomi, selanjutnya ada beberapa manfaat di bidang sosial, meliputi :


(16)

a. Konsumsi makanan yang bersifat ringan ini diharapkan bermanfaat untuk peningkatan kesehatan di seluruh lapisan masyarakat

b. Menumbuhkembangkan solidaritas tim dalam berwirausaha c. Meminimalisasikan tingkat pengangguran di kota Medan


(17)

BAB II

PERENCANAAN BISNIS “TELA-TELA”

A.

DATA PERUSAHAAN

1. PROFIL PERUSAHAAN

Berikut ini adalah profit perusahaan yang saya rencanakan :

1. Nama Perusahaan Tela-tela

2. Bidang Usaha Industri Rumahan

3. Jenis Produk/Jasa Makanan Ringan

4. Alamat Perusahaan Jln. Kapten Muslim Gg Jawa 41 Medan

5. Nomor Telepon 085761364338

6. Alamat Email Telatela@yahoo.com

7. Bank Perusahaan Bank Danamon

8. Bentuk Badan Hukum Usaha Dagang

9. Mulai Berdiri 01 Juni 2012

2. BIODATA PEMILIK/PENGURUS

1. Nama Arta Yuanggita

2. Jabatan Pimpinan

3. Tempat dan Tgl. Lahir Jakarta, 28 Maret 1991

4. Alamat Rumah Jln. Kapten Muslim Gg Jawa 41 Medan

5. Nomor Telepon/HP 085761364338

6. Alamat Email arta_yuanggita@yahoo.com


(18)

1. Nama Ditha Hasbita

2. Jabatan Karyawan

3. Tempat dan Tgl. Lahir Medan, 05 Juni1991 4. Alamat Rumah Jln. Bunga Asoka Sunggal

5. Nomor Telepon/HP 085273883394

6. Alamat Email dithahasbita@yahoo.com

7. Pendidikan Terakhir SMK

1. Nama Quiqlly Requita

2. Jabatan Karyawan

3. Tempat dan Tgl. Lahir Depok, 12 Februari1991

4. Alamat Rumah Jln. Skip Gg Sederhana No 12Medan

5. Nomor Telepon/HP 085296386582

6. Alamat Email QuiqllyReqiuta@yahoo.com

7. Pendidikan Terakhir SMA

3. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Tela-Tela Sumber : Perusahaan Tela-Tela (2012)

Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan struktur organisasi dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap

Arta Yuanggita Pemimpin

Ditha Hasbita Karyawan

Quiqlly Requita Karyawan


(19)

anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi. Untuk saat ini dalam struktur organisasi terdiri dari 3 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Berkembangnya bisnis diharapkan mampu menampung tenaga kerja lebih banyak lagi.

B. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN a. Produk yang Dihasilkan 

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2002:95). Pada bagian ini menjelaskan keseluruhan produk yang dihasilkan. Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah :

1. Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku buah ini disajikan dalam bentuk keripik yang disediakan dengan berbagai varian rasa dan harga. Berikut ini adalah berbagai macam produk yang dihasilkan oleh tela-tela antara lain :

 Tela-tela rasa ayam

Tela-tela rasa ayam adalah ubi yang di rebus, dipotong-potong, dan digoreng menjadi Krispi lalu di campur dengan bumbu rasa ayam. Yang


(20)

Gambar 2.2. Tela-tela rasa ayam

 Tela-tela rasa Keju

Tela-tela rasa Keju adalah ubi yang di rebus, dipotong-potong, dan digoreng menjadi Krispi lalu di campur dengan bumbu rasa keju. Yang menjadi makanan yang bergizi dan enak.

Gambar 2.2. Tela-tela rasa Keju

 Tela-tela rasa Balado

Tela-tela rasa Balado adalah ubi yang di rebus, dipotong-potong , dan digoreng menjadi Krispi lalu di campur dengan bumbu rasa balado. Yang menjadi makanan yang bergizi dan enak.


(21)

Gambar 2.2. Tela-tela rasa Balado

2. Nilai/Manfaat Produk

Produk tela-tela yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen yang merupakan manfaat inti dari produk tela-tela. Ubi yang diolah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Produk Tela-tela juga memiliki Potential Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan mempedulikan kesehatan pelanggan.

3. Kegunaan/Fungsi Produk

Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Tela-tela merupakan produk yang dapat dinikmati dengan berbagai pilihan rasa dan harga yang murah. Selain itu kandungan gizi tela-tela yang diproses dengan alat penggoreng sistem hampa tidak jauh berbeda dengan rasa ubi yang enak

b. Keunggulan Produk

Keunggulan kompetitif produk kami antara lain : 1. Rasa yang sangat renyah dan gurih.


(22)

2. Kemasan yang ramah lingkungan.

3. Harga terjangkau dan sesuai dengan kantong konsumen. 4. Kebersihan makanan ini terjaga

c. Gambaran Pasar

Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan tela-tela ini, dikatakan cukup mudah untuk didapatkan. Sehingga, kami tidak perlu khawatir untuk mendapatkan bahan – bahannya.

d. Target Pasar atau Segmen Pasar yang Dituju

Target adalah menentukan pasar yang akan dituju dalam pemasaran produk. Segmentasi pasar dari penjualan produk ini berdasarkan geografis meliputi penduduk, usia penduduk dan wilayah. Berdasarkan demografis, produk ini tidak dikelompokkan ke dalam kriteria tertentu karena produk ini aman di konsumsi oleh siapa saja.

Perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Target pasar memberikan prospek yang bagus dimana perusahaan ini dapat memasarkan

e. Trend Perkembangan Pasar

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin berkembang dan membaik saat ini memberikan dampak positif bagi usaha tela-tela ini. Hal ini dikarenakan, perkembangan pertumbuhan ekonomi yang membaik menggambarkan permintaan masyarakat untuk mengkonsumsi jajanan yang sehat dan mengandung gizi yang relatif baik. Hal ini berarti, peluang dalam


(23)

memproduksi produk tela-tela ini dikategorikan sebagai makanan ringan untuk penambahan unsur nilai gizi bagi kehidupan masyarakat.

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini, termasuk keripik buah. Dengan demikian, perusahaan yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksikapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

f. Analisis Pesaing

Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 4 P menurut Kotler (2000:45) yang terdiri atas :

1. Price (harga)

Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.


(24)

2. Product (Produk)

Strategi mengenai bagaimana produk usaha dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk tela-tela yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan.

3. Promotion (Promosi)

Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.

4. Place (Saluran Distribusi)

Place merupakan cara mendistribusikan produk untuk sampai ke tangan konsumen. Yaitu strategi agar membuat produk atau jasa yang ditawarkan lebih mudah terjangkau oleh konsumen, dan dapat tersedia pada sasaran pasar yang tepat.

Perusahaan memiliki lokasi tetap yang mudah dijangkau oleh konsumen. Lokasinya pun cukup strategis karena dekat dengan sekolah serta masyarakat disekelilingnya. Sistem distribusi yang dilakukan oleh perusahaan tela-tela adalah secara langsung ke konsumen.

C.

ASPEK PRODUKS

I

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Dalam perhitungan kebutuhan modal kerja dibutuhkan perencanaan bahan baku dan bahan penolong. Hal – hal yang diperhatikan adalah supplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.


(25)

Berikut ini adalah kebutuhan bahan baku dan bahan penolong dalam memproduksi usaha tela-tela:

No. Uraian Jumlah @

(Rupiah)

Jumlah harga (Rupiah)

1. Singkong 5 kg 3000,-

15.000,-2. Mentega 1 kg 15.000,-

15.000,-3. Minyak goreng 1 kg 10.000,-

10.000,-4. Aneka Bumbu tela-tela rasa Ayam, Keju, Balado

2 kg 50.000,-

100.000,-5. Plastik ukuran ¼ 1 kg 10.000,-

Total

150.000,-Tabel 2.1 : Bahan Baku dan Bahan Penolong

2. Proses Produksi

Setiap usaha yang direncenakan akan diaplikasikan pada saat kegiatan operasional. Maka adalah hal yang penting untuk menentukan metode operasi yang strategis, di sini kami memilih metode efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan input, bearti mengupayakan pemanfaatan input secara tepat guna dan tidak sia – sia. Adapun proses pembuatan sebagai berikut :

Bahan:

5 kg singkong ukuran sedang

¼ bungkus bumbu tela-tela rasa sesuai selera 1 kg minyak goreng


(26)

Cara membuat :

1. Kupas kulit singkong, bilas singkong dengan air bersih 2. Potong-potong singkong (sepanjang 6 cm), tiriskan

3. Rebus singkong selama sekitar 20 menit, campur mentega ke rebusan singkong 4. Bila selesai merebus, angkat biarkan singkong sampai dingin, potong singkong

memanjang

5. Siapkan wajan yang berisi minyak goreng

6. Goreng potongan singkong sampai warnanya kecoklatan, angkat kemudian tiriskan sampai agak dingin

7. Masukkan singkong goreng tadi kedalam toples beserta bumbu tela-tela, kopyok/aduk toples sampai bumbu tercampur merata

8. Tela-tela siap disajikan atau di bungkus

3. Peralatan yang Dibutuhkan

Tabel 2.2 Peralatan yang dibutuhkan

Nama Peralatan Merk Jumlah Unit Harga Jumlah Harga

1.Kompor Gas Rinnai 1 500.000 500.000

2.Tabung Gas LPG 3kg 1 200.000 200.000

3. Toples Lion Star 2 10.000 20.000

4. Pisau Kiwi 2 16.000 32.000

5.Wajan Maxim 1 50.000 50.000

6.Baskom Kiramas 3 10.000 30.000

7.Timbangan Lion Star 1 30.000 30.000


(27)

9.Saringan minyak (besar) Lion Star 1 20.000 20.000

10.Dandang Maxim 1 50.000 50.000

10.Telenan Lion Star 1 10.000 10.000

11. Sendok Goreng Lion Star 1 20.000 20.000

Total Pembelian Peralatan 972.000

Sumber : Perusahaan Tela-tela (2012) 4. Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Instalasi sarana penunjang ini meliputi listrik, air.

Tabel 2.3 Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya

1.Listrik Rp 100.000,-

2.Air Rp 50.000,-

Total Biaya Sarana Penunjang Rp 150.000,-

Sumber : Perusahaan Tela-Tela (2012)

D. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Menurut Sukirno (2004:172), sumber daya manusia adalah orang–orang yang ada dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi.

Pada tahap awal, perencanaan usaha ini direncanakan hanya memiliki tiga orang karyawan. Masing–masing karyawan memiliki tugas–tugas dalam


(28)

bidangnya masing–masing, yaitu pada bidang produksi, pemasaran (marketing), dan administrasi. Sedangkan untuk bidang sumber daya manusia dilakukan oleh pimpinan. Berikut ini adalah kompetensi SDM di perencanaan usaha tela-tela, yaitu :

1. Karyawan bagian produksi minimal merupakan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mengetahui bagaimana proses produksi minuman tersebut, mengetahui bagaimana mengelola tela-tela tersebut agar menarik dan enak untuk dinikmati serta mengetahui bagaimana kualitas bahan utama, dan pastinya harus ulet dan gigih.

2. Karyawan bagian pemasaran (marketing) minimal merupakan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mampu menganalisis keinginan pasar, mampu membuat strategi pemasaran, mampu berkomunikasi dengan baik, sopan, dan ramah serta ulet.

3. Karyawan bagian administrasi minimal merupakan tamatan Diploma dibidang Akuntansi/Keuangan, minimal memiliki pengalaman dibidang administrasi selama 1 tahun, mampu mengoperasikan komputer, mampu membuat laporan keuangan, dan jujur pastinya.


(29)

E. RENCANA PENGEMBANGAN PASAR 1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.

2. Strategi Organisasi dan SDM

Kompetensi adalah ciri – ciri yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Oleh karena itu, strategi yang diterapkan untuk mencapat hal diatas adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Selain itu, memotivasi dan melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk juga harus dilakukan dalam strategi ini.

3. Strategi Marketing

Strategi yang akan dilakukan oleh usaha ini dalam bidang marketing yaitu dengan memperkenalkan produk kepada konsumen lain melalui internet seperti : facebook, twitter, blog, dan sarana internet lainnya yang mendukung pemasaran ini. Perusahaan akan melakukan strategi promosi menggunakan berbagai macam media promosi yang ada. Metode yang paling sederhana dalam strategi promosi adalah dengan melakukan promosi dari mulut ke mulut. Perusahaan meyakini walaupun strategi ini sangat sederhana namun efektifitas penyampaian pesannya


(30)

juga cukup signifikan. Dengan strategi ini, diharapkan permintaan konsumen akan meningkat terhadap produk yang ditawarkan.

4. Strategi Keuangan

Strategi keuangan dalam mengembangkan usaha ini dapat dilakukan dengan mengelola keuntungan yang selama ini didapat (laba ditahan) untuk spekulasi (berjaga–jaga) atas keadaan ekonomi atau pasar yang berubah – ubah yang dapat merugikan perusahaan. Selain itu, untuk memperluas usaha maka usaha ini akan mulai melakukan pinjaman atau kerjasama dengan pihak – pihak bank atau pihak – pihak yang tertarik pada usaha ini.

F. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, informasi teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap strategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis. Pemanfaatan sistem teknologi informasi memberikan lima peran utama di dalam organisasi :

 Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di proses produksi.

 Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu,


(31)

dan relevan sehingga mendapat hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi sesuai dengan sasaran produksi yang diinginkan.

 Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem teknologi informasi dengan menggunakan email dan chat.

 Meningkatkan kolaborasi, yaitu menggalang kerjasama antara pimpinan dan bawahan, antar karyawan, ataupun dengan pihak eksternal perusahaan.

Meningkatkan kompetitif, yaitu sistem teknologi informasi digunakan untuk keunggulan kompetisi.

G. ANALISIS KEUANGAN

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya.

Berikut ini adalah perencanaan penggunaan oleh tela-tela. Data–data ini merupakan gambaran keuangan usaha tela-tela di masa yang akan datang. Laporan ini terdiri atas :

1) Proyeksi Keuangan

Berikut ini adalah proyeksi laporan keuangan untuk jangka waktu 5 tahun. Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi laba, dan cash flow.


(32)

Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

A.Sumber Pendanaan

Tabel 2.4 Sumber Pendanaan

Uraian

Persentase

(%) Jumlah

(c=a+b+c+d)

(a) (b) (c) (d)

Modal Sendiri 20.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 50.000.000

Pinjaman 0 0 0 0 0

Jumlah (1+2) 50.000.000

Sumber : Perusahaan Tela-tela (2012)

B.Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Tabel 2.5 Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Uraian Jumlah Peralatan 972.000

Jumlah 972.000


(33)

C. Laporan Keuangan

Tabel 2.7 PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KEDEPAN PERUSAHAAN TELA-TELA

(dalam Ribuan Rupiah)

Uraian

TAHUN

1 2 3 4 5

a. Investasi 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 b. Penggunaan dana 44.172.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 c. Arus kas bersih (a-b) 5.850.000 6.800.000 6.800.000 6.800.000 6.800.000 d. Penjualan 108.000.000 117.000.000 126.000.000 135.000.000 144.000.000 e. Pendapatan (c+d) 113.828.000 123.800.000 132.800.000 141.800.000 150.800.000 f. Total Beban 41.400.000 41.400.000 41.400.000 41.400.000 41.400.000 g. Kenaikan Investasi(e-f) 72.428.000 82.400.000 91.400.000 100.400.000 109.400.000 h. Keadaan kas awal 0 72.428.000 154.828.000 346.228.000 346.628.000 i. Keadaan kas akhir (g+h) 72.428.000 154.828.000 346.228.000 346.628.000 456.028.000


(34)

D. Keterangan Data Proyeksi Penjualan Tahun 1 (Pertama)

Investasi Rp 50.000.000 Penggunaan Dana

 Bahan Baku Rp 3.600.000 x 12 bulan=Rp. 43.200.000

 Kebutuhan Investasi Rp. 972.000+ Total Penggunaan dana : Rp. 44.172.000

Arus Kas Bersih

(Investasi-Penggunaan dana) Rp. 50.000.000

Rp. 44.172.000-

Rp. 5.828.000 Penjualan 36.000 x Rp.3000 = 108.000.000 Total Beban

 Gaji Pemimpin Rp. 1.500.000

 Gaji Anggota (3org) Rp. 1.500.000

 Biaya Listrik & Air Rp 150.000

 Biaya Telp Rp. 100.000

 Biaya Pemasaran Rp. 200.000 +

Rp. 3.450.000

Kenaikan Investasi ( Pendapatan + Total Beban) Rp.113.828.000 Pendapatan ( Arus Kas Bersih + Penjualan) Rp. 41.400.000 –


(35)

Rp. 72.428.000

Keadaan Kas Awal Rp. 0 Keadaan Kas Akhir

Kenaikan Investasi + Keadaan Kas Awal Rp. 72.428.000 Rp. 0+ Rp 72.428.000


(36)

RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) Tela-Tela

UNTUK TAHUN 2013

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 8.100 8.500 9.000 9.500 9.700 10.300 9.000 8.300 9.000 8.400 8.700 9.500

Sub Total Penerimaan 8.100 8.500 9.000 9.500 9.700 10.300 9.000 8.300 9.000 8.400 8.700 9.500

B. PENGELUARAN

Pembelian Asset 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pembelian Bahan Baku 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600

Gaji Pimpinan 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

Gaji Anggota 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

Biaya Listrik & Air 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Biaya Telepon 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Biaya Pemasaran 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200

Sub Total Pengeluaran 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450

SELISIH KAS 4.650 5.050 5.550 6.050 6.250 6.850 5.550 4.850 5.550 4.950 5.250 6.050

SALDO KAS AWAL 0 4.650 9.700 15.250 21.300 27.550 34.400 39.950 44.800 50.350 55.300 60.550


(37)

H. ANALISIS RESIKO USAHA

1. Analisis Resiko Usaha

Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan investasi dan pengembalian pinjaman.

 Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.

 Kenaikan harga bahan baku di atas 15%.

 Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang dihasilkan.

 Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

 Kenaikan upah tenaga kerja sebesar 10%.

 Penurunan daya beli masyarakat.

2. Antisipasi Resiko Usaha

Menggambarkan strategi/ kegiatan yang dilakukan dalam mengantisipasi dan meminimalkan resiko usaha.

 Pembelian stok bahan baku dan bahan penolong.

 Menyediakan fasilitas pendukung untuk pekerja agar tetap loyal.


(38)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. KESIMPULAN

Tela-tela merupakan makanan bahan dasarnya dari singkong, sehingga banyak diminati oleh masyarakat mulai dari anak-anak, dewasa hingga orang tua. Selain namanya yang unik, tela-tela juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh manusia. Bagi sebagian orang yang ingin diet untuk mengurangi karbohidrat, tela-tela bisa juga pengganti nasi. Oleh karena itu, bisnis tela-tela ini cukup menguntungkan bagi para wirausahawan baru untuk membuka bisnis ini.

B. SARAN

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kemajuan dan perkembangan usaha Tela-tela yaitu sebagai berikut :

a. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, perusahaan harus menyediakan bahan baku yang berkualitas pula. Dalam segi kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa nyaman.


(39)

b. Lebih melibatkan diri dan karyawan untuk mengembangkan kreativitas sehingga dapat diterapkan dalam pengembangan usaha ini. Yang mana ini menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan usaha Tela-tela.

c. Harga merupakan pandangan utama bagi perusahaan, dengan harga yang murah maka calon pembeli akan terdorong untuk membeli produk dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolak ukur bagi calon pembeli.

d. Menjaga dan membuat daya tarik bagi para konsumen agar singkong dapat di nikmati lagi.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Daft L. Richard. 2000. Manajemen, Jilid 1. Jakarta: Erlangga Griffin W. Ricky. Manajemen. Jilid 1 edisi ke 7. Jakarta ; Erlangga

Hutagalung, Raja Bongsu, dkk. 2010. Kewirausahaan. Medan : USU Press Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta ; Salemba Empat

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2011. Bisnis : Konsep dan Kasus. Medan : USU Press

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2009. Bisnis : Perencanaan dan Pengembangan. Jakarta : Mitra Wacana Media

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan. Bandung : CVAlfabeta

Sukirno, Sadono, dkk. 2004. Pengantar Bisnis. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : ANDI

Zimmerer, Thomas dan Norman M. Scarborough. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta : Salemba Empat

(http://google.com/perencanaan-bisnis-tela/ pertama kali munculnya Tela-tela) Diakses oleh Arta Yuanggita tanggal 9 Mei 2012, pukul 20.00 WIB


(1)

Rp. 72.428.000

Keadaan Kas Awal Rp. 0 Keadaan Kas Akhir

Kenaikan Investasi + Keadaan Kas Awal Rp. 72.428.000 Rp. 0+ Rp 72.428.000


(2)

RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) Tela-Tela

UNTUK TAHUN 2013

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 8.100 8.500 9.000 9.500 9.700 10.300 9.000 8.300 9.000 8.400 8.700 9.500 Sub Total Penerimaan 8.100 8.500 9.000 9.500 9.700 10.300 9.000 8.300 9.000 8.400 8.700 9.500

B. PENGELUARAN

Pembelian Asset 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pembelian Bahan Baku 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600

Gaji Pimpinan 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 Gaji Anggota 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 Biaya Listrik & Air 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Biaya Telepon 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Biaya Pemasaran 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 Sub Total Pengeluaran 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450

SELISIH KAS 4.650 5.050 5.550 6.050 6.250 6.850 5.550 4.850 5.550 4.950 5.250 6.050 SALDO KAS AWAL 0 4.650 9.700 15.250 21.300 27.550 34.400 39.950 44.800 50.350 55.300 60.550 SALDO KAS AKHIR 4.650 9.700 15.250 21.300 27.550 34.400 39.950 44.800 50.350 55.300 60.550 60.600


(3)

H. ANALISIS RESIKO USAHA

1. Analisis Resiko Usaha

Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan investasi dan pengembalian pinjaman.

 Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.

 Kenaikan harga bahan baku di atas 15%.

 Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang dihasilkan.

 Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

 Kenaikan upah tenaga kerja sebesar 10%.

 Penurunan daya beli masyarakat.

2. Antisipasi Resiko Usaha

Menggambarkan strategi/ kegiatan yang dilakukan dalam mengantisipasi dan meminimalkan resiko usaha.

 Pembelian stok bahan baku dan bahan penolong.

 Menyediakan fasilitas pendukung untuk pekerja agar tetap loyal.


(4)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. KESIMPULAN

Tela-tela merupakan makanan bahan dasarnya dari singkong, sehingga banyak diminati oleh masyarakat mulai dari anak-anak, dewasa hingga orang tua. Selain namanya yang unik, tela-tela juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh manusia. Bagi sebagian orang yang ingin diet untuk mengurangi karbohidrat, tela-tela bisa juga pengganti nasi. Oleh karena itu, bisnis tela-tela ini cukup menguntungkan bagi para wirausahawan baru untuk membuka bisnis ini.

B. SARAN

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kemajuan dan perkembangan usaha Tela-tela yaitu sebagai berikut :

a. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, perusahaan harus


(5)

b. Lebih melibatkan diri dan karyawan untuk mengembangkan kreativitas sehingga dapat diterapkan dalam pengembangan usaha ini. Yang mana ini menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan usaha Tela-tela.

c. Harga merupakan pandangan utama bagi perusahaan, dengan harga yang murah maka calon pembeli akan terdorong untuk membeli produk dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolak ukur bagi calon pembeli.

d. Menjaga dan membuat daya tarik bagi para konsumen agar singkong dapat di nikmati lagi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Daft L. Richard. 2000. Manajemen, Jilid 1. Jakarta: Erlangga Griffin W. Ricky. Manajemen. Jilid 1 edisi ke 7. Jakarta ; Erlangga

Hutagalung, Raja Bongsu, dkk. 2010. Kewirausahaan. Medan : USU Press Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta ; Salemba Empat

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2011. Bisnis : Konsep dan Kasus. Medan : USU Press

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2009. Bisnis : Perencanaan dan Pengembangan. Jakarta : Mitra Wacana Media

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan. Bandung : CVAlfabeta

Sukirno, Sadono, dkk. 2004. Pengantar Bisnis. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : ANDI

Zimmerer, Thomas dan Norman M. Scarborough. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta : Salemba Empat

(http://google.com/perencanaan-bisnis-tela/ pertama kali munculnya Tela-tela) Diakses oleh Arta Yuanggita tanggal 9 Mei 2012, pukul 20.00 WIB