memproduksi produk tela-tela ini dikategorikan sebagai makanan ringan untuk penambahan unsur nilai gizi bagi kehidupan masyarakat.
Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini, termasuk keripik buah. Dengan demikian, perusahaan yakin ketika usaha ini
telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera
masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik. Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan,
dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang
rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per
periode waktu tertentu tahun, bulan, minggu, hari, atau jam. Untuk perencanaan strategis, proyeksikapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke
depan, sesuai dengan rencana produksinya.
f. Analisis Pesaing
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 4 P menurut Kotler 2000:45 yang terdiri atas :
1. Price harga
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada
produk dengan harga yang lebih murah.
Universitas Sumatera Utara
2. Product Produk
Strategi mengenai bagaimana produk usaha dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk tela-tela yang
memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan.
3. Promotion Promosi
Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat
konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
4. Place Saluran Distribusi
Place merupakan cara mendistribusikan produk untuk sampai ke tangan konsumen. Yaitu strategi agar membuat produk atau jasa yang ditawarkan lebih
mudah terjangkau oleh konsumen, dan dapat tersedia pada sasaran pasar yang tepat.
Perusahaan memiliki lokasi tetap yang mudah dijangkau oleh konsumen. Lokasinya pun cukup strategis karena dekat dengan sekolah serta masyarakat
disekelilingnya. Sistem distribusi yang dilakukan oleh perusahaan tela-tela adalah secara langsung ke konsumen.
C.
ASPEK PRODUKS
I 1.
Bahan Baku dan Bahan Penolong
Dalam perhitungan kebutuhan modal kerja dibutuhkan perencanaan bahan baku dan bahan penolong. Hal – hal yang diperhatikan adalah supplier, kuantitas,
harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah kebutuhan bahan baku dan bahan penolong dalam memproduksi usaha tela-tela:
No. Uraian Jumlah
Rupiah Jumlah harga
Rupiah 1. Singkong
5 kg
3000,- 15.000,-
2. Mentega
1 kg 15.000,-
15.000,- 3.
Minyak goreng 1 kg
10.000,- 10.000,-
4. Aneka Bumbu tela-tela
rasa Ayam, Keju, Balado 2 kg
50.000,- 100.000,-
5. Plastik ukuran ¼
1 kg 10.000,-
10.000,- Total
150.000,-
Tabel 2.1 : Bahan Baku dan Bahan Penolong
2. Proses Produksi
Setiap usaha yang direncenakan akan diaplikasikan pada saat kegiatan operasional. Maka adalah hal yang penting untuk menentukan metode operasi
yang strategis, di sini kami memilih metode efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan input, bearti mengupayakan pemanfaatan input secara tepat guna dan
tidak sia – sia. Adapun proses pembuatan sebagai berikut :
Bahan: 5 kg singkong ukuran sedang
¼ bungkus bumbu tela-tela rasa sesuai selera 1 kg minyak goreng
¼ kg mentega
Universitas Sumatera Utara
Cara membuat : 1.
Kupas kulit singkong, bilas singkong dengan air bersih 2.
Potong-potong singkong sepanjang 6 cm, tiriskan 3.
Rebus singkong selama sekitar 20 menit, campur mentega ke rebusan singkong 4.
Bila selesai merebus, angkat biarkan singkong sampai dingin, potong singkong memanjang
5. Siapkan wajan yang berisi minyak goreng
6. Goreng potongan singkong sampai warnanya kecoklatan, angkat kemudian
tiriskan sampai agak dingin 7.
Masukkan singkong goreng tadi kedalam toples beserta bumbu tela-tela, kopyokaduk toples sampai bumbu tercampur merata
8. Tela-tela siap disajikan atau di bungkus
3. Peralatan yang Dibutuhkan
Tabel 2.2 Peralatan yang dibutuhkan
Nama Peralatan Merk
Jumlah Unit Harga
Jumlah Harga
1.Kompor Gas Rinnai
1 500.000
500.000 2.Tabung Gas
LPG 3kg 1
200.000 200.000
3. Toples Lion Star
2 10.000
20.000 4. Pisau
Kiwi 2
16.000 32.000
5.Wajan Maxim 1
50.000 50.000
6.Baskom Kiramas 3
10.000 30.000
7.Timbangan Lion Star
1 30.000
30.000 8.Saringan minyak kecil
Lion Star 1
10.000 10.000
Universitas Sumatera Utara
9.Saringan minyak besar Lion Star
1 20.000
20.000 10.Dandang
Maxim 1 50.000 50.000 10.Telenan Lion
Star 1
10.000 10.000
11. Sendok Goreng Lion Star
1 20.000
20.000 Total Pembelian Peralatan
972.000 Sumber : Perusahaan Tela-tela 2012
4. Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak lay-out yang termasuk dalam anggaran investasi. Instalasi sarana penunjang ini meliputi listrik,
air.
Tabel 2.3 Sarana Penunjang
Jenis Biaya Jumlah Biaya
1.Listrik Rp 100.000,-
2.Air Rp 50.000,-
Total Biaya Sarana Penunjang Rp 150.000,-
Sumber : Perusahaan Tela-Tela 2012
D. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA SDM