KERANGKA BERPIKIR DEFINISI KONSEPTUAL

dan 3. Secara normatif tindakan itu diatur sehubungan dengan penentuan alat dan tujuan. Johnson, 1986 : 106 . Parsons menjelaskan bahwa orientasi orang bertindak terdiri dari dua elemen dasar yaitu orientasi motivasional dan orientasi nilai. Orientasi motivasional menunjuk pada keinginan individu yang bertindak itu untuk memperbesar kepuasan dan mengurangi kekecewaan. Sedangkan orientasi nilai menunjuk pada standar-standar normatif yang mengendalikan pilihan-pilihan individu alat dan tujuan dan prioritas sehubungan dengan adanya kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan yang berbeda. Berikut ini dimensi-dimensi yang terdapat dalam orientasi motivasional : a. Dimensi Kognitik Merupakan dimensi yang pada dasarnya menunjuk pada pengetahuan orang yang bertindak itu mengenai situasinya, khususnya kalau dihubungkan dengan kebutuhan dan tujuan-tujuan pribadi. b. Dimensi Katetik Dimensi inin menunjuk pada reaksi afektif atau emosional dari orang yang bertindak itu terhadap situasi atau pelbagai aspek didalamnya. c. Dimensi Evaluatif Dimensi ini menunjuk pada dasar pilihan seseorang antara orientasi kognitif atau katetik secara alternatif. Johnson, 1986 : 114 -115 .

F. KERANGKA BERPIKIR

Remaja merupakan masa – masa yang masih terbilang kurang stabil dan bersifat dinamis, terutama masih dalam tahap pencarian akan sebuah identitas diri dengan tuntutan berbagai kebutuhan dan cenderung berlaku konsumtif. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya berbagai informasi dari luar, termasuk pengaruh lingkungan juga. Dengan adanya pengetahuan maka akan membentuk sebuah persepsi yang kemudian membuat remaja bersikap cenderung konsumtif. Dari persepsi kemudian tercermin dalam bagaimana dia bertindak dan berperilaku konsumtif. Bagan 1. Kerangka Berpikir

G. DEFINISI KONSEPTUAL

1. Distribution Store Distro

Distro merupakan tempat dimana didistribusikan produk – produk fashion kaos, kemeja, celana, topi, tas, sandal, kaset, pin yang merupakan hasil dari desain lokal atau indie dan diproduksi dalam jumlah yang terbatas.

2. Konsumen

Unit pengkonsumsi dan peminta yang utama dalam teori ekonomi. Dalam teori ekonomi unit yang mengkonsumsi dapat berupa pembelian suatu PENGETAHUAN INFORMASI LINGKUNGAN PERSEPSI: Stimulus, Registrasi, Interpretasi, Feed back INDIVIDU TINDAKAN barang atau jasa yang dilakukan oleh individu, rumah tangga ataupun pemerintah.

3. Konsumsi

Kepuasan yang didapat oleh konsumen dari pemakaian barang dan jasa.

4. Konsumerisme

Suatu bentuk kekuasaan yang melatarbelakangi produksi dan konsumsi di dalam masyarakat konsumer sekarang.

5. Barang Konsumsi

Setiap produk yang dihasilkan oleh produsen dan dibeli oleh konsumen.

6. Budaya Konsumen

Proses reorganisasi bentuk dan isi produksi simbolis dan perilaku sehari – hari yang membuka kemungkinan untuk konsumsi produktif dalam artian menjanjikan kehidupan pribadi yang indah dan memuaskan. 7. Gaya Hidup Merupakan pola – pola tindakan yang membedakan antara satu orang dengan orang lain. Suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pencarian identitas, suatu cara khusus yang dipilih seseorang untuk mengekspresikan diri dengan dapat diasumsikn sebagai upaya pribadi gaya hidup. Juga diartikan sebagai seperangkat praktik dan sikap yang masuk akal dalam konteks tertentu.

8. Simbol

Suatu yang menjadi pengganti atau lambang dari hal tertentu atau ekspresi dari fakta yang tidak diketahui.

9. Perilaku Konsumtif

Tingkah laku individu yang menjelaskan keinginan untuk mengkonsumsi barang – barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal yang banyak dipengaruhi faktor eksternal.

10. Perilaku Konsumen

Tindakan – tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang – barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.

11. Eksploitasi Konsumen

Pemanfaatan suatu kelompok yang lebih rendah dari kelompok yang lebih tinggi kedudukannya. Dalam hal ini pemanfaatan konsumen oleh kaum produsen yang merupakan tangan panjang kapitalis.

12. Kapitalisme

Suatu sistem ekonomi yang bercirikan bahwa pemilikan modal secara individual oleh pribadi maupun perusahaan, persaingan terutama untuk memperoleh keuntungan yang sebesar – besarnya oleh pemilik modal, stimulasi mendirikan lembaga – lembaga swasta bertambahnya penemuan – penemuan, peningkatan mutu proses teknologi, spesialisasi terutama bidang keuangan, peningkatan produksi yang pesat, perluasan pemasaran, pengawasan terbatas oleh pemerintah dan adanya serikat – serikat buruh yang berkuasa.

H. METODE PENELITIAN :