Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Metode Penelitian Tata Laksana Penelitian

78

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidorejo, Sub DAS Keduang di Kecamatan Jatisrono, Wonogiri. Analisis tanah bertempat di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah serta Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian UNS. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2007 sampai dengan bulan September 2007. 79

B. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan a. Sampel tanah lokasi penelitian b. Kemikalia untuk analisis laboratorium 2. Alat a. Peta Rupa Bumi Digital Indonesia RBI b. Belati c. Global Positioning System GPS d. Klinometer e. Kompas f. Alat-alat untuk analisis laboratorium g. Perangkat lunak Arc View versi 3.3

C. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang pendekatan peubahnya dilakukan melalui survey lahan di lapangan. Populasi tanah ditentukan secara sengaja yaitu di Desa Sidorejo, Sub DAS Keduang di Kecamatan Jatisrono, Wonogiri. Titik sampel tanah diambil berdasarkan Satuan Peta Tanah SPT, Iklim yang sama dan Topografi yang sama dengan cara memotong garis kontur pada jarak per-50 m. Satuan Peta Tanah SPT dibuat berdasarkan metode transek, dengan skala 1 : 25.000 atau semi detail. Pengambilan sampel tanah menggunakan 80 metode semivariogram pada kisaran kedalaman tanah 0-30 cm. Penggunaan lahan yang digunakan adalah sawah irigasi, tegalan dan kebun. Peubah kualitas tanah menggunakan minimum dataset dari Andrew et al. 2004 yang dimodifikasi dengan menambah peubah indeks kerusakan tanah deterioration index.

D. Tata Laksana Penelitian

1. Pendahuluan Mengumpulkan peta yang dibutuhkan yaitu Peta Rupa Bumi Digital Indonesia RBI Wonogori skala 1:25.000 dan Peta Geologi skala 1:1.00.000 2. Peta Kerja a. Mendigitasi dan mendeliniasi garis kontur di Kecamatan Jatisrono dari Peta RBI guna mendapatkan peta topografi wilayah penelitian b. Mendigitasi dan mendeliniasi penggunaan lahan di Kecamatan Jatisrono dari Peta RBI guna mendapatkan peta penggunaan lahan wilayah penelitian. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1 Menyiapkan peta rupa bumi dalam posisi terbuka 2 Memasang mika diatas peta 3 Memberikan batasan-batasan pada peta yang telah diberi mika tersebut dengan ballpoint tranparansi secara terpisah mengenai : a Batas wilayah dan topografi peta topografi b Batas wilayah, pemukiman, jalan dan sungai peta administratif. 81 4 Memasang mika diatas peta topografi untuk membuat peta transek dengan membuat transek-transek pewakil yang menghubungkan garis kontur yang berbeda ketinggian serta menentukan titik pengambilan sampel pada jalur tersebut. Caranya dengan menarik garis lurus pada land form diatas peta topografi c. Membuat peta kerja dengan mengoverlapkan Peta RBI dan Peta Transek. 3. Survey Tanah dan Pengambilan Sampel Penelitian a. Melakukan pengeboran di titik-titik pengambilan sampel pada transek yang telah ditentukan berdasar peta kerja untuk mengambil sampel tanah serta menganalisis sifat fisika dan kimia tanahnya. b. Penentuan pedon pewakil dan pendiskripsian profil pewakil pedon. c. Pendiskripsian lingkungan secara umum. d. Mencatat ciri spesifik pada lokasi survey. e. Pengambilan sampel tanah pada setiap penggunaan lahan. 4. Tahap Setelah Kerja Lapang a. Analisis Fisika, Kimia dan Biologi Tanah No Peubah Yang Diamati Metode Analisis 82 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 10. Tekstur tanah Berat volume tanah Kemantapan agregat Kapasitas air tersedia Kandungan P tersedia tanah pH tanah Kadar bahan organik tanah Kelimpahan Mikrobia Indeks kerusakan tanah Pemipetan Core Penjenuhan air-alkohol Grafimetri Bray II Potensiometrik Walkey-Black Inkubasi dengan NA Fisika tanah Fisika tanah Fisika tanah Fisika tanah Kimia tanah Kimia tanah Biologi tanah Biologi tanah b. Data pendukung 1. Morfologi lahan Ketinggian tempat dengan GPS; Topografi lahan 2. Iklim c. Interpretasi dan Penyajian Data 1. Penentuan satuan-satuan peta tanah dari lokasi survey dengan menggunakan analisis K-mean cluster. 2. Menganalisis gerombol guna mendapatkan kelompok-kelompok data penggunaan lahan yang seragam berdasarkan peubah yang paling dapat menjelaskan pengaruhnya. 3. Menghitung indeks kualitas tanah pada beberapa penggunaan lahan dengan cara pengharkatan pada setiap peubah berdasarkan analisis 83 deskriptif yang kemudian menggunakan indeks penambahan pada setiap pengharkatan peubah pada setiap penggunaan lahan. 4. Untuk mengetahui tingkat kerusakan tanah pada beberapa penggunaan lahan yang berbeda digunakan Indeks Deteriorasi Tanah. 5. Menghubungkan antara beberapa penggunaan lahan dengan tingkat erosi di daerah Jatisrono d. Pembuatan Laporan 84 Titik pengambilan sampel tanah diambil berdasarkan Satuan Peta Tanah SPT, Iklim yang sama dan Topografi yang sama dengan cara memotong garis kontur. Sampel tanah diambil pada kedalaman 0-30 cm. Adapun denahnya seperti pada gambar di bawah ini. Denah Titik Pengambilan Sampel Tanah di Desa Sidorejo, Kecamatan Jatisrono Sub Das Keduang Garis Kontur Terendah B S T + + KEBUN JATI SAWAH TITIK SAMPEL TEGALAN 1 1 1 2 2 2 3 3 3 Jalan U 85 Gambar 1. Denah Titik Pengambilan Sampel Tanah di Desa Sidorejo Kecamatan Jatisrono Sub Das Keduang

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN