Batasan Konsep PENDAHULUAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI SAKSI DAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA OLEH PIHAK KEPOLISIAN DALAM TINGKAT PENYIDIKAN.

E. Keaslian Penelitian

Penulisan Hukum Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, sepengetahuan penulis Penulisan Hukum Skripsi dengan judul Perlindungan Hukum Bagi Saksi Dan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Oleh Pihak Kepolisian Dalam tingkat Penyidikan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain, jadi Penulisan Hukum Skripsi ini bukan merupakan duplikasi dari hasil karya orang lain.

F. Batasan Konsep

1. Perlindungan adalah hal atau perbuatan melindungi. 5 2. Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan resmi yang berwajib. 6 Dengan demikian yang dimaksud dengan perlindungan hukum adalah perlindungan yang diberikan oleh hukum atau suatu perbuatan dalam hal melindungi subyek hukum, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Saksi menurut ketentuan Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyelidikan, penyidikan, 5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2005. hlm 526 6 JCT.Simorangkir, Rudi T Erwin, et all, Kamus Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, hlm 66 penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri, danatau ia alami sendiri. 4. Korban menurut ketentuan Pasal 1 ayat 3 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, adalah orang yang mengalami kekerasan danatau ancaman kekerasan dalam lingkup rumah tangga. 5. Kekerasan adalah perbuatan yang menyebabkan cedera atau kerusakan fisik. 7 Kekerasan dalam rumah tangga menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, danatau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. 6. Kepolisian adalah menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, adalah segala hal-ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 7. Penyidikan menurut Pasal 1 ayat 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang untuk 7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Op.Cit. hlm 425 mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.

G. Metode Penelitian