BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Penelitian-Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan referensi penulis adalah sebagai berikut :
Penelitian yang dilakukan oleh Retno Anggraini dan Andayani 2013 tentang Analisis pembentukan portofolio optimal menggunakan
model indeks tunggal untuk pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan portofolio optimal dengan
menggunakan model indeks tunggal pada saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa portofolio optimal
dapat diketahui melalui pemilihan dan pembentukan portofolio dari banyak aset yang memiliki kriteria dari model indeks tunggal itu sendiri
yaitu memiliki nilai rasio ERBCi, Dalam penelitian ini terdapat 2 saham yang membentuk portofolio optimal yaitu 2 saham dari periode
pengamatan ke 3 yang membentuk portofolio optimal. Saham tersebut adalah PT AKR Corporindo dan PT Unilever Indonesia. Portofolio yang
membentuk saham LQ-45 menghasilkan tingkat keuntungan portofolio optimal yang diharapkan sebesar 0,2569 dengan tingkat risiko portofolio
sebesar 0,2057 dari saham-saham yang membentuk portofolio optimal besar beta diketahui lebih besar atau sama dengan 1 satu. Hal ini
merupakan portofolio yang terbentuk menunjukkan bahwa portofolio
optimal dari ILQ-45 tersebut memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap perubahan pasar.
Penelitian yang dilakukan oleh Fitriaty, Tona Aurora Lubis, dan Pungki Reko Asih 2014 tentang Analisis Kinerja Portofolio optimal pada
saham-saham Jakarta Islamik Index JII periode 2010-2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan portofolio optimal dari saham-
saham JII menggunakan model indeks tunggal diukur dengan menggunakan metode RVOL dari saham saham JII periode tahun 2010-
2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan Model Indeks Tunggal pada tahun 2010 terdapat 1 saham yang memenuhi
syarat membentuk portofolio optimal yaitu PT. Kalbe Farma Tbk. Menduduki peringkat ketiga dengan nilai RVOL sebesar 0,0490. Pada
tahun 2011 terdapat 2 saham pembentuk portofolio optimal yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk. dan PT. PP London Indonesia
Tbk. menduduki peringkat kedua dengan nilai RVOL sebesar 0,2467. Sedangkan pada tahun 2012 terdapat 3 saham pembentuk portofolio
optimal yaitu PT. Unilever Indonesia Tbk., PT. Astra Internasional Tbk., dan PT. Kalbe Farma Tbk. menduduki peringkat pertama dengan nilai
RVOL sebesar 0,2995. Maka dapat diketahui bahwa kinerja portofolio optimal paling baik terjadi pada tahun 2012, hal ini dikarenakan kinerja
portofolio optimal pada tahun 2012 memiliki nilai RVOL paling besar dibandingkan dengan nilai RVOL pada tahun 2010 dan 2011.