ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEKS TAHUN 2015

(1)

SKRIPSI

Oleh:

Dhyka Rachmaeni NPM: 20120730045

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI EKONOMI PERBANKAN ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(2)

i SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE.I) Strata Satu

pada Prodi Muamalat Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh:

Dhyka Rachmaeni NPM: 20120730045

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI EKONOMI PERBANKAN ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(3)

ii

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr. wb.

Setelah menerima dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka saya berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama : Dhyka Rachmaeni

NPM : 20120730045

Judul : ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMALSAHAM-SAHAM

JAKARTA ISLAMIC INDEKS TAHUN 2015

Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada ujian akhir tingkat Sarjana pada Fakultas Agama Islam Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Bersama ini saya sampaikan naskah skripsi tersebut, dengan harapan dapat diterima dan segera dimunaqasyahkan.

Atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr. wb.

Pembimbing


(4)

iii

SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEKS TAHUN 2015

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Nama : Dhyka Rachmaeni

NPM : 20120730045

Telah dimunaqasyahkan di depan Sidang Munaqasyah Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam pada tanggal 19 Oktober 2016 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima:

Sidang Dewan Penguji

Ketua Sidang : Sutrisno, S.EI, M.SI ( )

Pembimbing : Lela Hindasah, SE, M.SI ( )

Penguji : Miftakhul Khasanah, M.SI ( )

Yogyakarta, 29 November 2016 Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dekan,

Dr. Mahli Zainuddin Tago, M.Si. NIK. 19660717199203113014


(5)

iv Nama Mahasiswa : Dhyka Rachmaeni Nomor Mahasiswa : 20120730045

Program Studi : Ekonomi dan Perbankan Islam

Judul Skripsi : ANALISIS PORTOFOLIO

OPTIMALSAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEKS TAHUN 2015 Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta,19 Oktober 2016 Yang membuat pernyataan


(6)

v

selalu memberikan rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul : Analisis Portofolio Optimal Saham-Saham Jakarta Islamic Indeks Tahun 2015 yang disusun sebagai syarat akademis dalam menyelesaikan studi program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Perbankan Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik atas dukungan berbagai pihak. pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulismenyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Mahli Zainuddin, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Bapak Syarif As’ad, SEI, M.Si. Selaku Kepala Program Studi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Ibu Lela Hindasah, SE, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan saran, petunjuk, dan bimbingan yang sangat berarti kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan staff Fakultas Agama Islam yang sudah mengajarkan ilmunya dengan ikhlas serta membantu kelancaran penulis dalam menyusun skripsi

5. Kedua orang tua tercinta, mama dan bapak terimakasih atas doa , kasih sayang, nasihat, serta dukungan moril serta finansial.

6. Adikku tercinta Siti Vannisa Rachmatika yang selalu mendorong semangatku

7. My Best Patner Edgy Hilmi Ramadhani terimakasih atas suntikan semangatnya selama ini


(7)

vi

motivasiku untuk cepat-cepat menyelesaikan kuliahku

11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungnnya

Penulis menyadari bahwa dalam Menulis skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan di masa yang akan datang dan berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 19 Oktober 2016 Penulis


(8)

vii

model Indeks Tunggal. Data yang digunakan adalah harga penutupan saham secara bulanan pada tahun 2015 dan indeks harga saham gabungan IHSG tahun 2015.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dengan menggunakan model indeks tunggal pada 25 perusahaan yang menjadi objek, hanya terdapat satu saham yang memiliki ERB > C* yaitu saham perusahaan Siloam Internasional Hospitals (SILO) dengan nilai ERB 5,2762 dan nilai C* 1,1190. Sehingga pada penelitian ini tidak terbentuknya portofolio optimal. Karena pada tahun 2015 harga saham yang menjadi objek penelitian yaitu Jakarta Islamic Indeks dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan. Ini dikarenakan pada tahun 2015 perekonomian Indonesia sedikit melemah.


(9)

viii

data used was the monthly closing of stock in 2015 and composite stock price index of IHSG in 2015.

The result of the research shows that by using Single Index Model in 25 companies as the objects, there is only one stock that has ERB > C* which is the stock of Siloam International Hospitals (SILO) with ERB 5.2762 and C* value of 1.1190. Therefore, the optimal portfolio could not be achieved. It is because in 2015 the stock price of the research objects : Jakarta Islamic Index and Composite Stock Price Index (IHSG) decreased due to the weakening Indonesian economic condition in 2015.


(10)

ix


(11)

x

Tabel 4.1 25 Saham Jakarta Islamic Indeks Tahun 2015 ... 45

Tabel 4.2 Harga saham Bulanan Saham-Saham di Jakarta Islamic Indeks Tahun 2015... 46

Tabel 4.3 Indeks Harga Saham Gabungan Tahun 2015 ... 47

Tabel 4.4 Return bebas resiko ... 48

Tabel 4.5 Tingkat keuntungan pasar (IHSG) Tahun 2015 ... 51

Tabel 4.6 Perhitungan alpha dan beta perusahaan AALI ... 52


(12)

xi

NOTA DINAS ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSRAK ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7


(13)

xii

b. Pengertian Pasar Modal Syariah ... 15

c. Fatwa Pasar Modal Syariah ... 17

d. Pandangan Syariah tentang Pasar Modal ... 18

e. Fungsi dan karakteristik Pasar Modal Syariah ... 19

f. Instrumen Pasar Modal Syariah ... 20

2. Jakarta islamic Indeks (JII) ... 21

3. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ... 23

4. Investasi ... 24

a. Tipe-tipe investasi keuangan ... 24

b. Proses investasi ... 25

c. Return dan resiko ... 27

a. Return ... 27

b. Risiko ... 28

5. Portofolio optimal ... 29

6. Beberapa cara Pembentukan portofolio ... 30

a. Pembentukan portofolio berisi banyak aktiva ... 30

b. Pembentukan portofolio secara random ... 31

c. Pembentukan portofolio secara markowitz ... 31

d. Portofolio optimal dengan aktiva bebas risiko ... 32


(14)

xiii

C. Sumber Data ... 37

D. Teknik Pengumpulan Data ... 38

E. Definisi Operasional ... 38

F. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 44

B. Analisis Penelitian ... 48

C. Pembahasan ... 56

1. Return Saham Jakarta Islamic Indeks ... 58

2. Portofolio Optimal ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62 LAMPIRAN LAMPIRAN


(15)

(16)

(17)

model Indeks Tunggal. Data yang digunakan adalah harga penutupan saham secara bulanan pada tahun 2015 dan indeks harga saham gabungan IHSG tahun 2015.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dengan menggunakan model indeks tunggal pada 25 perusahaan yang menjadi objek, hanya terdapat satu saham yang memiliki ERB > C* yaitu saham perusahaan Siloam Internasional Hospitals (SILO) dengan nilai ERB 5,2762 dan nilai C* 1,1190. Sehingga pada penelitian ini tidak terbentuknya portofolio optimal. Karena pada tahun 2015 harga saham yang menjadi objek penelitian yaitu Jakarta Islamic Indeks dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan. Ini dikarenakan pada tahun 2015 perekonomian Indonesia sedikit melemah.


(18)

data used was the monthly closing of stock in 2015 and composite stock price index of IHSG in 2015.

The result of the research shows that by using Single Index Model in 25 companies as the objects, there is only one stock that has ERB > C* which is the stock of Siloam International Hospitals (SILO) with ERB 5.2762 and C* value of 1.1190. Therefore, the optimal portfolio could not be achieved. It is because in 2015 the stock price of the research objects : Jakarta Islamic Index and Composite Stock Price Index (IHSG) decreased due to the weakening Indonesian economic condition in 2015.


(19)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pasar Modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara karena Pasar Modal berperan menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi Pasar Modal mewujudkan pertemuan dua kepentingan, yaitu pihak memiliki kelebihan dana yaitu investor yang membeli efek di Pasar Modal dengan pihak yang memerlukan dana yaitu perusahaan yang menjual efeknya di Pasar Modal, dan fungsi keuangan dimana Pasar Modal berperan sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor).1

Pasar Modal dalam beberapa tahun terakhir ini telah menjadi perhatian banyak pihak, hal ini disebabkan oleh kegiatan Pasar Modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat untuk mencari alternatif sumber pembiayaan usaha selain bank. Pasar Modal yang mulai dilirik oleh masyarakat Indonesia adalah Pasar Modal Syariah. Pasar Modal Syariah adalah Pasar Modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah yang secara khusus memperjualbelikan efek syariah. Prinsip instrumen Pasar Modal Syariah berbeda dengan Pasar Modal konvensional. Sejumlah instrumen syariah di Pasar Modal sudah

1


(20)

diperkenankan kepada masyarakat, misalnya saham yang berprinsipkan syariah dimana kriteria saham syariah adalah saham yang dikeluarkan perusahaan yang melakukan usaha yang sesuai dengan syariah.2 Perkembangan saham syariah dari tahun ketahun telah banyak mengalami kemajuan. Sebagaimana yang tercantum dalam grafik berikut :

1.1 Grafik Perkembangan Saham Syariah Tahun 2007-2015

Sumber : www.ojk.co.id

Data tersebut mengindikasikan bahwa saham syariah sudah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut juga memiliki dampak yang baik bagi perekonomian Indonesia secara umumnya karena mampu menarik para investor untuk ikut berinvestasi ke dalam Pasar Modal Syariah.

2

Heri sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta:Ekonisia, 2003, hal. 199


(21)

Di Indonesia, prinsip-prinsip penyertaan modal secara syariah tidak diwujudkan dalam bentuk saham syariah maupun non-syariah, melainkan berupa pembentukan indeks saham yang memenuhi prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, di Bursa Efek Indonesia terdapat Jakarta Islamic Indeks (JII) yang merupakan 30 saham yang memenuhi kriteria saham syariah yang ditetapkan Dewan Syariah Nasional (DSN). Jakarta Islamic Indeks dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah.3

Melakukan investasi di pasar modal pastinya akan memiliki banyak risiko. Risiko investasi bisa di artikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan antara return aktual dengan return yang diharapkan. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Di samping memperhitungan return, investor perlu mempertimbangkan tingkat resiko suatu investasi sebagai dasar pembuatan keputusan investasi. Oleh karena itu, investor harus pandai-pandai mencari alternatif investasi yang menawarkan tingkat return paling tinggi dan risiko terendah.4

Untuk dapat meniminalkan risiko investasi pemodal dapat melakukan divertifikasi yaitu dengan mengkombinasikan berbagai sekuritas dalam berinvestasi atau dengan kata lain portofolio. Analisis portofolio akan membantu investor dalam mengambil keputusan untuk

3

Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta:Kencana, 2010, hal. 139 4

Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Yogyakarta:BPFE, 2001, hal. 77


(22)

menentukan portofolio mana yang paling efisien mempunyai tingkat keuntungan yang diharapkan terbesar dengan tingkat resiko terkecil.5 Portofolio efisien adalah portofolio yang menawarkan resiko terendah dengan tingkat return tertentu sedangkan Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien.

Masalah yang sering terjadi adalah investor berhadapan dengan ketidakpastian ketika harus memilih saham-saham untuk dibentuk menjadi portofolio pilihannya. Para investor berhadapan dengan banyak kombinasi saham dalam portofolio. Pada akhirnya harus mengambil keputusan portofolio mana yang akan dipilih oleh investor.6 Menyusun portofolio optimal merupakan salah satu cara investasi untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan return.

Berkaitan dengan uraian di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian tentang bagaimana portofolio yang optimal untuk mendapatkan return yang maksimal dan meminimalisirkan risiko. Studi kasus yang dipilih peneliti adalah Jakarta Islamic Indeks karena perusahaan yang sudah masuk dalam indeks tersebut merupakan perusahaan yang sudah go-publik dan memenuhi kriteria syariah. Dari sekian banyak saham syariah yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) maka saham-saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) merupakan saham-saham yang liquid, dalam artian mudah diperjualbelikan, sehingga portofolio optimal

5

Suad Husnah, Dasar Dasar Teori Portofolio dan Analisi Sekuritas, Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 2005, hal. 54

6


(23)

yang dihasilkan dapat menunjukkan hasil yang optimal antara risiko dan hasil yang diharapkan (return) dan perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index relatif lebih memiliki ketahanan terhadap krisis, dibandingkan dengan pasar modal konvensional. Hal ini disebabkan dari karakteristik Pasar Modal Syariah itu sendiri, yaitu bebas dari riba, judi, spekulasi dan ketidakpastian. Semua elemen tersebut dimungkinakan berkontribusi terhadap imunitas dari Pasar Modal Syariah dalam menghadapi krisis keuangan global. Periode yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 2015 karena merupakan data terbaru sehingga akan bermanfaat untuk investor mengambil keputusan dalam berinvestasi pada periode berikutnya. Penelitian juga dilatarbelakangi oleh fenomena kecenderungan investor meninvestasikan saham di indeks lain yang bukan Jakarta Islamic Index padahal perkembangan untuk tahun mendatang sangat menjanjikan.

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini mengambil judul “ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN 2015”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Saham saham apa saja yang dapat membentuk portofolio optimal dari saham-saham di Jakarta Islamic Index (JII) di tahun 2015 ?


(24)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalah tersebut, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :

Mengetahui saham apa saja yang dapat membentuk portofolio optimal di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2015

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam berbagai aspek antara lain:

1. Bagi Akademisi

Harapan peneliti, penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi pengembangan ilmu pasar modal syariah mengenai analisis portofolio optimal pada saham-saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII)

2. Bagi Investor dan Calon Investor

Penelitian ini diharapkan akan membantu investor dan calon investor yang akan melakukan diversifikasi untuk mendapatkan portofolio optimal, khususnya saham-saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII)

3. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga akan selalu menjadi incaran investor dan calon investor.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka

Penelitian-Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan referensi penulis adalah sebagai berikut :

Penelitian yang dilakukan oleh Retno Anggraini dan Andayani (2013) tentang Analisis pembentukan portofolio optimal menggunakan model indeks tunggal untuk pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan portofolio optimal dengan menggunakan model indeks tunggal pada saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa portofolio optimal dapat diketahui melalui pemilihan dan pembentukan portofolio dari banyak aset yang memiliki kriteria dari model indeks tunggal itu sendiri yaitu memiliki nilai rasio ERB>Ci, Dalam penelitian ini terdapat 2 saham yang membentuk portofolio optimal yaitu 2 saham dari periode pengamatan ke 3 yang membentuk portofolio optimal. Saham tersebut adalah PT AKR Corporindo dan PT Unilever Indonesia. Portofolio yang membentuk saham LQ-45 menghasilkan tingkat keuntungan portofolio optimal yang diharapkan sebesar 0,2569 dengan tingkat risiko portofolio sebesar 0,2057 dari saham-saham yang membentuk portofolio optimal besar beta diketahui lebih besar atau sama dengan 1 (satu). Hal ini merupakan portofolio yang terbentuk menunjukkan bahwa portofolio


(26)

optimal dari ILQ-45 tersebut memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap perubahan pasar.

Penelitian yang dilakukan oleh Fitriaty, Tona Aurora Lubis, dan Pungki Reko Asih (2014) tentang Analisis Kinerja Portofolio optimal pada saham-saham Jakarta Islamik Index (JII) periode 2010-2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan portofolio optimal dari saham-saham JII menggunakan model indeks tunggal diukur dengan menggunakan metode RVOL dari saham saham JII periode tahun 2010-2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan Model Indeks Tunggal pada tahun 2010 terdapat 1 saham yang memenuhi syarat membentuk portofolio optimal yaitu PT. Kalbe Farma Tbk. Menduduki peringkat ketiga dengan nilai RVOL sebesar 0,0490. Pada tahun 2011 terdapat 2 saham pembentuk portofolio optimal yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. dan PT. PP London Indonesia Tbk. menduduki peringkat kedua dengan nilai RVOL sebesar 0,2467. Sedangkan pada tahun 2012 terdapat 3 saham pembentuk portofolio optimal yaitu PT. Unilever Indonesia Tbk., PT. Astra Internasional Tbk., dan PT. Kalbe Farma Tbk. menduduki peringkat pertama dengan nilai RVOL sebesar 0,2995. Maka dapat diketahui bahwa kinerja portofolio optimal paling baik terjadi pada tahun 2012, hal ini dikarenakan kinerja portofolio optimal pada tahun 2012 memiliki nilai RVOL paling besar dibandingkan dengan nilai RVOL pada tahun 2010 dan 2011.


(27)

Penelitian yang dilakukan oleh Putu Putra Adi Darmawan dan Ni Ketut Purnawati (2015) tentang pembentukan portofolio optimal pada saham saham di indeks LQ 45 dengan mengguanakan model indeks tunggal. Hasil analisis menunjukan bahwa dengan menggunakan pendekatan Model Indeks Tunggal, Saham-saham yang dapat dipilih untuk membentuk portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal dari 22 saham anggota Indeks LQ 45 adalah sebanyak 3 saham dengan proporsi masing masing, yaitu terdiri dari UNVR dengan proporsi sebesar 75.42%, JSMR dengan proporsi sebesar 10.17%, BBCA dengan proporsi sebesar 14.42% dan tingkat keuntungan (expected return) portofolio sebesar 2.67% dengan risiko sebesar 1.24%.

Penelitian yang dilakukan oleh Desak Putu Rahayu Lestari dan Ica Rika Chandraningrat (2014) tentang Studi komparatif portofolio optimal menggunakan proksi LQ 45 dan IHSG melalui pendekatan model indeks tunggal.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui saham-saham dari anggota Indeks LQ 45 yang membentuk portofolio optimal bila digunakan pendekatan IHSG dan Indeks LQ 45 sebagai proksi return pasar dalam pendekatan Model Indeks Tunggal serta mengetahui perbedaan rata-rata return portofolio, rata-rata risiko portofolio, dan proporsi saham bila digunakan IHSG dan Indeks LQ 45 sebagai proksi return pasar dalam pendekatan Model Indeks Tunggal. Hasil analisis menunjukkan bila digunakan IHSG sebagai proksi return pasar maka saham-saham anggota Indeks LQ 45 yang terpilih membentuk portofolio optimal periode


(28)

Februari 2008 - Januari 2013 yaitu BBCA (26,64%), BBNI (12,53%), BBRI (5,17%), BMRI (26,82%), dan INDF (28,81%). Bila digunakan Indeks LQ 45 sebagai proksi return pasar maka saham-saham anggota Indeks LQ 45 yang terpilih periode Februari 2008 - Januari 2013 yaitu BBCA (8,23%), BBNI (25,5%), BBRI (3,46%), BMRI (27,58%), INDF (34,23%), dan UNTR (0,97%). Rata-rata return portofolio, ratarata risiko portofolio, dan proporsi saham pembentuk portofolio optimal dengan Model Indeks Tunggal tidak berbeda secara signifikan bila digunakan IHSG dan Indeks LQ 45 sebagai proksi return pasar.

Penelitian oleh Dwi Larasati, Abdul Khohar Irwanto, dan Yusrina Permanasari (2013) tentang Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011). Hasil penelitian menunjukkan, Pembentukan portofolio optimal menggunakan Model Indeks Tunggal terhadap 19 saham-saham sampel penelitian, terdapat 9 saham yang mempunyai nilai ERB lebih besar dari UCOP. Penelitian ini memilih 5 saham yang memiliki nilai ERB terbesar dan mewakili sektor berbeda sebagai saham-saham pembentuk portofolio optimal. Kelima saham tersebut adalah Astra Internasional Tbk (sektor miscellaneous industry), United Tractor Tbk (sektor trade, service, and investment), Astra Agro Lestari Tbk (sektor agriculture), Indofood Sukses Makmur Tbk (sektor consumer goods industry), dan Bank Negara Indonesia Tbk (sektor finance). Kinerja portofolio saham dari strategi aktif metode indeks tunggal menunjukkan hasil ER portofolio sebesar


(29)

0,05365 dengan tingkat risiko 0,00928. Sementara kinerja portofolio saham berdasarkan strategi pasif Mengikuti Indeks LQ 45 diperoleh ER sebesar 0,028 dengan tingkat risiko sebesar 0,004.

Penelitian oleh Sari Yuniarti (2010) tentang pembentuan portofolio optimal saham-saham perbankan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kombinasi portofolio yang optimal dapat dibentuk dari 7 saham-saham perbankan yang masuk dalam LQ45 tahun 2009 dengan menggunakan single indek model. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kombinasi portofolio yang paling optimal terletak pada kombinasi portofolio saham BRI yang diinvestasikan sebesar 58,15%, saham BCA yang diinvestasikan sebesar 23,72%, dan saham BNI diinvewstasikan sebesar 18,13%. Hasil menunjukkan dari ke tujuh saham hanya 3 saham yang terbentuk dalam kandidat portofolio optimal.

Penelitian oleh Marita Kusuma Wardani (2007) tentang Pembentukkan Portofolio Saham-Saham Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) bahwa dari 2 periode penelitian tidak terbentuk portofolio Optimal. Dari 15 saham teraktif pada periode pertama dan kedua tidak terbentuk portofolio yang optimal, karena saham-saham tersebut mempunyai excess return to beta (ERBi) lebih kecil atau saham dengan nilai ERBi di bawah titik cutt off point (C*)


(30)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Tahun Judul Hasil

Putu Putra Adi Darmawan

dan Ni Ketut Purnawati

2015 Pembentukan Portofolio

Optimal Pada Saham Saham

Di Indeks LQ 45 Dengan

Menggunakan Model Indeks

Tunggal

Terdapat 3 saham

yang masuk dalam

kategori portofolio

optimal

Fitriaty,

Tona Aurora Lubis, dan

Pungki Reko Asih

2014 Analisis Kinerja Portofolio

Optimal Pada Saham-Saham

Jakarta Islamik Index (JII)

Periode 2010-2012

Pada periode 2010

terdapat 1 saham

yang masuk dalam

kategori portofolio

optimal, tahun 2011

2 saham, dan 2013

terdapat 3 saham.

Desak Putu Rahayu Lestari

dan Ica Rika Chandraningrat

2014 Studi Komparatif Portofolio

Optimal Menggunakan Proksi

LQ 45 Dan IHSG Melalui

Pendekatan Model Indeks

Tunggal

Terdapat 5 saham

yang masuk dalam

kategori portofolio

optimal bila

menggunakan

IHSG sebagai

proksi return pasar

dan 6 saham bila

menggunakan

indeks LQ45


(31)

return pasar

Retno Anggraini dan

Andayani

2013 Analisis Pembentukan

Portofolio Optimal

Menggunakan Model Indeks

Tunggal Untuk Pengambilan

Keputusan Investasi

Terdapat 2 saham

yang masuk dalam

kategori portofolio

optimal

Dwi Larasati,

Abdul Khohar Irwanto, dan

Yusrina permanasari

2013 Analisis Strategi Optimalisasi

Portofolio Saham LQ 45

(Pada Bursa Efek Indonesia

Tahun 2009-2011).

Terdapat 5 saham

yang masuk dalam

kategori portofolio

optimal

Nama Tahun Judul Hasil

Sari Yuniarti 2010 Pembentuan Portofolio

Optimal Saham-Saham

Perbankan

Terdapat 3 saham

yang masuk dalam

kategori portofolio

optimal

Marita Kusuma Wardani 2007 Pembentukkan Portofolio

Saham-Saham Perusahaan

Yang Terdaftar Di Jakarta

Islamic Indeks (JII)

Tidak terdapat

saham yang masuk

dalam kategori

portofolio optimal

Dari berbagai sumber diolah

B. Kerangka Teori 1. Pasar Modal

a. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal Syariah

Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment


(32)

Managemen pada 3 Juli 1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000. Indeks ini bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secara syariah dan memberikan manfat bagi pemodal dalam menjalankan syariah Islam.1

Sebagai bagian dari sistem Pasar Modal Indonesia , kegiatan di Pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah juga mengacu kepada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kali Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang berkaitan langsung dengan pasar modal, yaitu Fatwa Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. Selanjutnya, instrumen investasi syariah di Pasar Modal terus bertambah dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awal September 2002. Instrumen ini merupakan Obligasi Syariah pertama dan akad yang digunakan adalah akad mudharabah.2

b. Pengertian Pasar Modal Syariah

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa

1

Wiku suryomurti, Super Cerdas Investasi Syariah, Jakarta:Qultum Media, 2011, hal.119 2


(33)

diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, mupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah) dan sarana bagi kegiataan berinvestasi.3 Menururt Undang Undang no. 8 tahun 1998 pasal 1 ayat 4 menyatakan bahwa pasar modal adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.

Sedangkan pasar modal syariah secara sederhana dapat diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang yaitu4 :

1) Najasyi yaitu merekayasa jual beli palsu

2) Ba’i ma’dum yaitu melakukan penualan atas barang yang belum dimiliki (short selling)

3) Insider traiding yaitu memakai informasi orang untuk memperoleh keuntungan dari transaksi yang dilarang

4) Margin trading yaitu melakukan transaksi efek syariah dengan fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian efek syariah agar terjadi perubahan harga.

3

Tjiptono Darmadji dan hendy M Fakhruddin, Pasar Modal Di Indonesia, Jakarta:Salemba Empat, 2010, hal.1

4


(34)

5) Ikhtikar (penimbunan) yaitu melakukan pembelian atau pengumpulan efek syariah agar terjadi perubahan harga

6) Dan transaksi lain yang mengandung unsur-unsur di atas c. Fatwa Pasar Modal Syariah

DSN-MUI sebagai dewan yang dibentuk oleh MUI mempunyai tugas dan wewenag antara lain mengeluarkan fatwa atas jenis-jenis kegiatan keuangan, produk dan jasa keuangan. Fatwa yang dikeluarkan DSN- MUI terkait dengan pasar modal, sebagai berikut : 5

1) Fatwa Nomor : 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syariah

2) Fatwa Nomor : 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah

3) Fatwa Nomor : 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah

4) Fatwa Nomor : 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal

5) Fatwa Nomor : 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah

6) Fatwa Nomor : 59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi

5


(35)

7) Fatwa Nomor : 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah 8) Fatwa Nomor : 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan

Prinsip Syariah Dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek

d. Pandangan Syariah tentang Pasar Modal

Adapun konsep dasar pasar modal dalam Islam sesuai dengan firman Allah sebagai berikut6 :

َ َ أ َ ح َ َ َ اَه َ َ ي َ ع َ َ ح َ ر َ َ َ ر ا َ ب ....َا َ

۵۷۲۝

...

.

Artinya :

“... Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba ...”. (Al-Baqoroh : 275)

َ يَ ي َ َ اا َ ذَ ي َ َ ء َ ا َ نَ َ لا َ تَ ا َ كَ َ اا َ َ َ َ َ ََ بَ ي َ نَ َ ََ بَ ا َ َ ط َ ََ ا َ ّ َ ا َ َ َ تَ َ َ َ َ ت َ ج َ رَ َ ع َ َ َ ت َ ر َ ضا ََ َ نَ َ

۹۲۝

Artinya :

“Hai orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu,…” (QS. an-Nisa’: 29)

Berdasarkan ayat diatas, Islam pada dasarnya membolehkan perdagangan sekuritas di Pasar Modal selama tidak melanggar kaidah fiqih. Kaidah fiqih dalam Pasar Modal adalah :

6

Departemen agama RI, Al-Quran dan Terjemahan, Bandung:CV Penerbit Dipenegoro, 2000, hal. 36 dan 65


(36)

َ لأ َ ص َ َ ف ى ََ ا َ َ اع َ َ ل َ َ َ ا َ ل َ با َ َا َ ح ََ ي َ د َ َ َ دَ َ ي َ َ َ عَ َ تَى َ ح َ رَ ي َ َ ا

“Pada dasarnya, segala bentuk mu’amalah boleh dilakukan sepanjang tidak ada dalil yang mengharamkannya.”

e. Fungsi dan karakteristik pasar modal syariah

Pasar modal berperan menjalankan dua fungsi berupa fungsi ekonomi dengan mewujudkan pertemuan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana, dan fungsi keuangan , pasar modal berperan sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai saran bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (Investor). Pasar modal juga mampu menjadi tolak ukur kemajuan perekonomian suatu negara. Pasar modal memungkinkan percepatan pertumbuhan ekonomi dengan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat memanfaatkan dana langsung dari masyarakat tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasional perusahaan.7

Menurut MM. Metwally keberadaan pasar modal syariah secara umum berfungsi :

1) Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan risikonya

7


(37)

2) Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya gunamendapatkan likuiditas

3) Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun dan mengembangkan lini poduksinya 4) Memisahkan opersasi kegiatan bisnis dari fluktiasi jangka

pendek pada harga saham yang merupakan ciri umum oada pasar modal konvensional

5) Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham.

f. Instrumen Pasar Modal Syariah

Instrumen pasar modal adalah semua surat-surat berharga (efek) yang diperdagangkan di bursa dan umumnya bersifat jangka panjang. Beberapa surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal antara lain saham, obligasi, reksadana, dan instrumen derivatif ,waran, bukti right (right issue), opsi, dan futures8.

Sedangkan pasar modal syariah secara khusus memperjual belikan efek syariah. Efek syariah adalah efek yang akad, pengelolahan perusahaan, maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah yang didasarkan atas ajaran islam yang

8


(38)

penetapannya dilakukan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam bentuk fatwa.9

Efek-efek syariah menurut fatwa DSN-MUI No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah di bidang pasar modal mencakup saham syariah, obligasi syariah, reksa dana syariah, Kontra Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) syariah, dan surat berharga lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah.10

2. Jakarta Islamic Indeks (JII)

Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu indeks saham yang ada di Indonesia yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis saham-saham yang memenuhi kriteria syariah. Pembentukan JII tidak lepas dari kerja sama antara Pasar Modal Indonesia (dalam hal ini PT Bursa Efek Jakarta) dengan PT Danareksa Invesment Management (PT DIM). JII telah dikembangkan sejak tanggal 3 Juli 2000. Pembentukan instrumen syariah ini untuk mendukung pembentukan Pasar Modal Syariah yang kemudian diluncurkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2003. Setiap periodenya, saham yang masuk JII berjumlah 30 (tiga puluh) saham yang memenuhi kriteria syariah11

9

Andri Soemitra, Bank dan lembaga keuangan syariah, Jakarta:Kencana, 2010, hal 133 1010

Ibid,. Hal 136

11


(39)

JII menjadi jawaban atas keinginan investor yang ingin berinvestasi sesuai syariah. Dengan kata lain, JII menjadi pemandu bagi investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah tanpa takut tercampur dengan dana ribawi. Selain itu, JII menjadi tolak ukur kinerja (benchmark) dalam memilih portofolio saham yang halal.

Berdasarkan arahan Dewan Pengawas Syariah PT DIM, ada 4 syarat yang harus dipenuhi agar saham-saham tersebut dapat masuk ke JII12:

a. emiten tidak menjalankan usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang

b. bukan lembaga keuangan konvensional yang menerapkan sistem riba, termasuk perbankan dan asuransi konvensional

c. usaha yang dilakukan bukan memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan makanan/minuman yang haram

d. tidak menjalankan usaha memproduksi, mendistribusikan, dan menyediakan barang/jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat

Selain filter syariah, saham yang masuk ke dalam JII harus melalui beberapa proses penyaringan (filter) terhadap saham yang listing, yaitu13:

12

Ibid,.

13


(40)

a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan, kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar.

b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun berakhir yang memiliki rasio Kewajiban terhadap Aktiva maksimal sebesar 90%.

c. Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama 1 (satu) tahun terakhir.

d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama 1 (satu) tahun terakhir.

Pengkajian ulang akan dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan penentuan komponen indeks pada awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha utama emiten akan dimonitor secara terus menerus berdasarkan data publik yang tersedia. Perusahaan yang mengubah lini bisnisnya menjadi tidak konsisten dengan prinsip syariah akan dikeluarkan dari indeks. Sedangkan saham emiten yang dikeluarkan akan diganti oleh saham emiten lain. Semua prosedur tersebut bertujuan untuk mengeliminasi saham spekulatif yang cukup likuid. Sebagian saham-saham spekulatif memiliki tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler yang tinggi dan tingkat kapitalisasi pasar yang rendah.


(41)

IHSG merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat di bursa efek. IHSG diterbitkan oleh bursa efek. IHSG dihitung setiap hari atau setiap detik selama jam perdagangan sesuai dengan kebutuhan. IHSG berupa setiaphari karena perubahan harga pasar yang terjadi setiap hari dan adanya saham tambahan. Pertambahan jumlah saham beredar berasal dari emisi baru, yaitu masuknya emiten baru yang tercatat dibursa efek atau terjadi tindakan corporate action atau split, right, waran, dividen saham, saham bonus dan saham konversi. Perubahan harga saham individu dipasar terjadi karena faktor permintaan dan penawaran. Kenaikan harga atau penurunan harga dapat terjadi secara bersama-sama. Naiknya IHSG tidak berarti seluruh jenis saham mengalami kenaikan harga, tetapi hanya sebagian yang mengalami kenaikan sementara sebagian lagi mengalami penurunan. Demikian juga sebaliknya14

4. Investasi

Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu.15 Investasi ke dalam aktiva yang produktif dapat berbentuk aktiva nyata (seperti rumah, tanah, dan emas) atau berbentuk aktiva keuangan (surat-surat keuangan) yang diperjual-belikan diantar investor (pemodal).

a. Tipe-tipe investasi keuangan

14

Mohamad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, Jakarta:Erlangga, 2006, hal.185-187

15


(42)

Ada dua tipe investasi keuangan yaitu investasi langsung dan tidak langsung. investasi16.

1) Investasi langsung

Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan di pasar uang, pasar modal, dan pasar turunan. Investasi langsung juga dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang tidak dapat belikan. Aktiva keuangan yang tidak dapat diperjual-belikan biasanya diperoleh melalui bank komersial. Aktiva-aktiva ini dapat berupa tabungan di bank atau sertifikat deposito.

2) Investasi tidak langsung

Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik.

b. Proses investasi

Proses investasi menunjukkan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi. Untuk mengambil keputusan dalam memilih investasi diperlukan langkah-langkah berikut :17

1) Menentukan kebijakan investasi

16

Ibid., hal.7-8

17


(43)

Disini pemodal perlu menentukan apa tujuan investasinya dan berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan. Karena ada hubungan yang positif antara risiko dan keuntungan investasi, maka pemodal tidak bisa mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Ia harus menyadari bahwa ada kemungkinan untuk mengalami kerugian. Jagi tujuan investasi harus dinyatakan dalamkeuntungan maupun risiko.

2) Analisis sekuritas

Melakukan analisis terhadap individual atau sekelompok sekuritas. Pada garis besarnya ada dua cara melakukan analisis sekuritas yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data perubahan harga dimasa yang lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas dimasa yang akan datang. Analisis fundamental berupaya mengindentifikasi prospek perusahaan lewat analisis terhadap faktor-faktoryang mempengaruhi untuk bisa memperkirakan harga sekuritas dimasa yang akan datang.

3) Pembentukan portofolio

Indentifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan dengan banyak sekuritas dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang akan ditanggung.


(44)

4) Melakukan revisi portofolio

Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya, dengan maksud kalau perlu melakukan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki. Kalau dirasa portofolio yang sekarang tidak lagi optimal atau tidak sesuai dengan preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.

5) Evaluasi kinerja portofolio

Penilaian terhadap kinerja portofolio , baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung.

5. Return dan resiko a. Return

Return merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain. Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Sedangkan capital gain yaitu kenaikan harga suatu surat berharga (saham atau surat utang jangka panjang),


(45)

yang bisa memberikan keuntungan bagi investor. Penjumlahan yield dan capital gain disebut sebagai return total suatu investasi. 18

Rumus perhitungan return saham dapat dilakukan dengan cara :

Keterangan :

Ri : Return Saham

Pt : Harga saham pada saat t Pt-1 : Harga saham pada saat t-1 b. Resiko

Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaaan, berarti semakin besar resiko investasi tersebut. Risiko risiko yang mungkin dapat dihadapi investor antara lain sebagai berikut19 :

1. Risiko daya beli

Sifat investor dalam menangani faktor risiko di pasar modal terdiri atas dua, yaitu investor yang tidak menyukai risiko dan investor yang menyukai menantang risiko. Bagi investor kategori pertama ini akan mencari atau memilih jenis investasi yang akan memberikan keuntungan yang jumlahnya

18

Eduardus tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Yogyakarta:bpfe, 2001, hal.48

19

Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Kebijakan Moneter dan Perbankan, Jakarta:Lembaga penerbit, 2005, hal. 516


(46)

kurangnya sama dengan investasi yang dilakukan sebelumnya. Risiko daya beli berkaitan dengan kemungkinan terjdinya inflasi yang menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil 2. Risiko bisnis

Risiko bisnis adalah suatu risiko menurunnya kemampuan memperoleh laba yang pada gilirannya akan mengurangi pula kemampuan perusahaan membayar bunga atau dividen

3. Risiko tingkat bunga

Naiknya tingkat bunga biasanya menekan harga jenis surat-surat berharga yang berpendapatan tetap termasuk harga-harga saham. Biasanya, kenaikan tingkat bunga berjalan tidak searah dengan harga-harga instrumen pasar modal. Risiko naiknya tingkat bunga misalnya jelas akan menurunkan harga-harga di pasar modal.

4. Risiko pasar

Apabila pasar bergairah umumnya hampir semua harga saham di bursa efek mengalami kenaikan. Sebaiknya apabila pasar lesu, saham-saham akan ikut pula mengalami penurunan. Perubahan psikologi pasar dapat menyebabkan harga-harga surat berharga anjlok terlepas dari adanya perubahan fundamental atas kemampuan perolehan laba perusahaan 5. Risiko likuiditas


(47)

Risiko ini berkitan dengan kemampuan suatu surat berharga untuk dapat segera diperjualbelikan dengan tanpa mengalami kerugian yang berarti.

6. Portofolio optimal

Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset rill maupun aset finansial yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan cara diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif. Portofolio-portofolio efisien belum berupa portofolio optimal. Portofolio optimal merupakan portofolio dengan kombinasi return ekspektasian dan risiko terbaik.20

7. Beberapa cara Pembentukan portofolio

Diversifikasi sangat penting untuk investor, karena dapat meminimumkan risiko tanpa harus mengurangi return yang diterima. Investor dapat melakukan diversifikasi dengan beberapa cara, yaitu21: a. Pembentukan portofolio berisi banyak aktiva

Mengikuti hukum statistik bahwa semakin besar ukuran sampel, semakin dekat nilai rata-rata sampel dengan nilaiekspetasi dari populasi. Hukum ini disebut dengan Hukum Jumlah Besar (Law of Large Numbers). Asumsi yang digunakan disini adalah bahwa tingkat hasil (rate of return) untuk masing-masing sekuritas

20

Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta:2013, BPFE, hal.313

21


(48)

secara statistis adalah independen. Ini berarti bahwa rate of return untuk satu sekuritas tidak terpengaruh oleh rate of return sekuritas yang lain. Dengan asumsi ini, deviasi standar yang mewakili risiko dari portofolio dapat ditulis sebagai berikut :

Dari rumus di atas terlihat bahwa risiko dari portofolio akan menurn dengan cepat dengan semakin besarnya jumlah sekuritas (n). Misalnya suatu portofolio berisi dengan 100 buah sekuritas yang mempunyai deviasi standar yang sama sebesar 0,25 untuk tiap-tiap sekuritas. Risiko portofolio ini adalah sebesar p = 0,25 / √ = 0,025. Semakin banyak sekuritas yang dimasukan ke portofolio, semakin kecil risiko portofolio. Kenyataannya, asumsi rate of return yang independen untuk masing-masing sekuritas adalah kurang realistis, karena umumnya return sekuritas berkolerasi satu dengan yang lain.

b. Pembentukan portofolio secara random

Pembentukan portofolio secara random merupakan pembentukan portofolio dengan memilih sekuritas-sekuritas secara acak tanpa memperhatikan karakterristik dari investasi yang relevan seperti misalnya return dari sekuritas itu sendiri. Investor hanya memilih sekuritas secara acak.

c. Pembentukan portofolio secara markowitz (pembentukan portofolio optimal)


(49)

Harry markowitz menerbitkan artikel di jurnal of financepada tahun 1952 yang memperkenankan model pemilihan portofolio. Model dari markowitz ini mengidentifikasi portofolio-portofolio yang berada di efficient set. Pada tahin 1990, karena hasil karya ini, markowitz menerima nobel di bidang ekonomi.

Model markowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut22:

a) Waktu yang digunakan hanya satu periode b) Tidak ada biaya transaksi

c) Preferensi investor hanya didasakan pada return ekspetasi dan risiko dari portofolio

d) Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko

Markowitz menganggap bahwa portofolio optimal yang dipilih oleh investor berada di set efisien. Preferensi investor-investor terhadap portofolio akan berbeda karena mereka mempunyai fungsi utiliti yang berbeda, sehingga portofolio optimal dari masing-masing investor juga dapat berbeda. Ada dua jenis investor yaitu mereka yangcenderung menghindari risiko dan mereka yang menerima risiko.

Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor sebanarnya adalah portofolio yang belum benar-benar optimal, tetapi optimal menurut investor tertentu dengan preferensi risiko

22


(50)

tertentu. Dengan demikian juga portofolio optimal markowitz belum benar-benar merupakan portofolio yang optimal, tetapu hanya optimal untuk risiko portofolio terkecil.

d. Portofolio optimal dengan aktiva bebas risiko

Portofolio yang benar-benar optimal secara umum (tidak tergantung pada preferensi investor tertentu) dapat diperoleh dengan menggunakan aktiva bebas resiko. Suatu aktiva bebas resikodapat didefinisikan sebagai aktiva yang mempunyai return ekspetasi tertentu dengan risiko yang sama dengan nol. Rumus dari portofolio opttimal dengan aktiva bebas resiko ini adalah23

( ) Keterangan :

θp= slope dari portofolio optimal

E(Rp) = return ekspetasi portofolio optimal RBR = return aktiva bebas resiko

Σp = risiko (deviasi standar) portofolio optimal

Aktiva bebas risiko hanya digunakan untuk menentukan letak dari portofolio optimal, tetapi tidak dimasukan sebagai aktiva di portofolionya.

8. Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal

Terdapat banyak model untuk pengambilan keputusan investasi sekuritas. Ketika memilih investasi sekuritas dalam bentuk saham,

23


(51)

obligasi, Reksa Dana, atau indeks pasar, investor selalu mempertimbangkan dua variabel utama, yaitu return dan risiko. Model Indeks Tunggal adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang dianggap berpengaruh terhadap suatu sekuritas. Salah satu prosedur penentuan portofolio optimal adalah metode indeks tunggal. Metode indeks tunggal menjelaskan hubungan antara return dari setiap sekuritas individual dengan return pasar. Metode indeks tunggal dapat digunakan dalam penentuan portofolio optimal dengan cara membandingkan excess return to beta (ERB) dengan cut-offrate (Ci). Konsep penghitungannya didasarkan pada model perhitungan pada buku Jogiyanto yaitu dengan cara menentukan ranking (urutan) saham-saham yang memiliki ERB tertinggi ke ERB yang lebih rendah. Pemeringkatan bertujuan untuk mengetahui kelebihan return saham terhadap return bebas risiko per unit risiko. Saham-saham yang mempunyai excess return to beta (ERB) sama dengan atau lebih besar dari cut-off-rate (Ci) merupakan kandidat dalam pembentukan portofolio. Perhitungan untuk menentukan portofolio optimal akan sangat dimudahkan jika hanya pada sebuah angka yang dapat menentukan apakah sekuritas dapat dimasukkan ke dalam portofolio optimal tersebut.

Adapun dasar penentuan portofolio optimal berdasarkan model indeks tunggal yaitu dengan membandingkan antara Excess Return to


(52)

Beta (ERB) dengan tingkat pembatas saham tertentu atau Cut-of point (C*). Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Hal ini menyarankan bahwa return-return dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap perubahan-perubahan nilai pasar. Dengan dasar ini, return dari suatu sekuritas dan return dari indeks pasar yang umum dapat dituliskan24:

Ri= αi+ βi Rm+ ε Notasi :

αi = nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap return pasar

βi = sensitivitas return suatu sekuritas terhadap return dari pasar ei = kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan nilai ekspektasinya sama dengan nol atau E(ei) = 0

Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke dalam dua komponen, yaitu sebagai berikut:

a. Komponen return yang unik diwakili oleh αi yang independen terhadap return pasar

b. Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang

diwakili oleh βi . Rm.

24


(53)

Model indeks tunggal dapat juga dinyatakan dalam bentuk return ekspektasi, sebagai berikut25:

E(Ri) = αi + βi . E(Rm)

Model indeks tunggal menggunakan asumsi-asumsi yang merupakan karakteristik model ini sehingga menjadi berbeda dengan model-model lainnya. Asumsi utama dari model indeks tunggal adalah kesalahan residu dari sekuritas ke-i tidak berkovari dengan kesalahan residu sekuritas ke-j atau ei tidak berkovari (berkorelasi) dengan ej untuk semua nilai dari i dan j.

25


(54)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskripsif adalah kegiatan pengumpulan data sekunder dan analisis data dengan tujuan untuk membuat deskriptif, gambaran secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, serta hubungan yang fenomenal yang diselidiki1 dan metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.2

B. Populasi dan sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.3 Penelitian ini menggunakan populasi berupa saham saham perusahaan yang ada di Jakarta Islamic Indeks (JII).

Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti.4 Sampel dalam penelitian adalah 30 saham yang berada dalam kelompok saham Jakarta Islamic Indeks tahun 2015.

1

Suharsimi Arikunto, Prodesur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Penerbit PT Rinela Cipta, 2002, hal. 86

2

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2012, hal.7 3

Ibid., hal.2. 4


(55)

C. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari perantara (Diperoleh dan dicatat pihak lain) tidak dikumpulkan dan tidak diolah sendiri. Data yang digunakan bersumber dari bursa efek Indonesia, yahoo finance, ojk dan website lainnya yang membantu penelitian ini.Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah Data yang menjadi sample penelitian di jakarta islamic indeks periode tahun 2015, Harga saham bulanan saat penutupan, IHSG dan BI Rate

Data tersebut kemudian dikumpulkan dengan teknik dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat dan memanfaatkan dokumen, catatan serta laporan yang terdapat di instansi-intansi atau pihak-pihak yang terkait dengan objek penelitian. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari :

1. Data harga saham diperoleh pada website yahoo finance. 2. Data Indonesia Exchange (IDX) Monthly Statistic. 3. Literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian.


(56)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah pursposive sampling, yaitu metode pemilihan saham berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu yaitu5 :

1. Saham saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang tergolong ke dalam Jakarta Islamic Indeks periode tahun 2015

2. Saham saham yang dijadikan sampel, listing dan tetap selama 12 bulan (tidak keluar masuk Jakarta Islamic Indeks)

3. Saham saham yang terdapat di jakarta islamic indeks dengan data yang tersedia lengkap selama periode desember 2014 - juni 2015 dan juli 2015- november 2015

Dari kriteria tersebut terdapat 25 saham yang dijadikan sample dalam penelitian ini.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam judul skripsi. Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Analisis Portofolio Optimal Saham-Saham Jakarta Islamic Indeks (JII)”, maka definisi operasional yang perlu dijelaskan, yaitu :

1. Portofolio merupakan kombinasi kepemilikan suatu saham dari beberapa saham perusahaan yang berbeda, agar investor bisa meraih

5


(57)

return optimal sekaligus dapat memperkecil risiko melalui diversifikasi tanpa mengurangi hasil atau keuntungan.

2. Return adalah imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukan.

3. Resiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaaan, berarti semakin besar resiko investasi tersebut.

4. Portofolio efisien merupakan portofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko tertentu atau memberikan risiko yang terkecil dengan return ekspektasi yang tertentu pula

5. Portofolio Optimal adalah portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien.

6. Model indeks tunggal adalah model markowitz dengan perhitungan yang lebih sederhana yang dapat digunakan untuk menghitung return ekspetasi dan risiko portofolio.

7. Jakarta Isamic Indeks adalah Indek yang berisikan 30 saham perusahaan yang memenuhi kriteria investasi berdasarkan syariat islam.


(58)

F. Teknik analisis data

Analisis pembentukan portofolio yang optimal menggunakan metode indeks tunggal dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

1. Menghitung tingkat keuntungan masing-masing saham6

Keterangan : Ri = return saham i

Pt = harga penutup saham i pada hari ke t Pt-1 = harga penutup saham i pada hari t - 1

2. Tingkat keuntungan yang diharapkan atau expected return tiap saham individual merupakan return persentase rata-rata realized saham i dibagi jumlah realized return saham i. Rumus yang digunakan adalah7:

∑ Keterangan :

E(Ri) = expected return Ri = return realisasi saham i

n = jumlah periode realized return saham i 3. Menghitung tingkat keuntungan pasar

Keterangan : 6

Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta:2013, BPFE, hal.264 7


(59)

Rm = return pasar

It = indeks pasar pada hari ke t It-1 = indeks pasarpada hari ke t-1

4. Tingkat keuntungan pasar yang diharapkan atau expected return Rumus sama dengan perhitungan saham

∑ Keterangan :

E(Rm) = expected return pasar Rm = return pasar

n = jumlah periode realized return pasar

5. Menghitung Alpha (α) dan beta (β) dengan regresi pada analisis data di microsoft excel

6. Menghitung risiko tidak sistematis ( ) 8

∑[ ]

7. Menghitung Excess return to beta (ERB)

Menentukan excess return to beta (ERB) masing-masing saham. Rasio ERB menunjukkan hubungan antara dua faktor penentu investasi yaitu return dan risiko, dengan rumus9 :

8

Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi Edisi Pertama, Yogyakarta:2010, BPFE hal. 178

9


(60)

Keterangan :

ERB = Excess return to beta saham ke – i E(Ri) = mean return saham ke i

RBR = return aktiva bebas resiko (SBI)

Β = beta sekuritas ke i

8. Menghitung tingkat pembatas saham atau cut off point (Ci)

Nilai Ai dan Bi dihitung untuk menghitung Ci. Rumus yang digunakan adalah10:

[ ]

Keterangan:

E(Ri) = expected return Rbr = return bebas risiko

βi = beta saham i

ei2

= variance error residual saham

9. Menentukan cut-off rate (Ci). Titik pembatas (Ci) merupakan hasil bagi varian pasar dan return premium terhadap variance error saham dengan varian pasar dan sensitivitas saham individual terhadap variance error. Rumus yang digunakan adalah11:

∑ ∑ 10

Ibid., hal. 431 11


(61)

10.Menentukan portofolio optimal :

a. Bila Rasio ERB >= Ci, maka saham-saham masuk ke dalam portofolio optimal.

b. Bila Rasio ERB < Ci, maka saham-saham tersebut keluar dari portofolio optimal


(62)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index bursa saham atau index harga rata-rata saham yang mulai dibuat pada tanggal 3 Juli 2000 untuk memfasilitasi perdagangan perusahaan publik yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut diantaranya melarang perusahaan yang sahamnya tercantum untuk melakukan aktivitas usaha dengan dasar judi, spekulasi, melakukan sistem perbankan secara konvensional, memproduksi atau memperdagangkan makanan/minumam yang haram, menyediakan barang/jasa yang merusak moral & kesehatan, dll. Saham yang termasuk JII berjumlah 30 dan akan dievaluasi setiap 6 bulan sekali berdasarkan laporan keuangan, kapitalisasi market, & prinsip syariah yang dipegang. Dalam Penelitian ini Ada 25 saham Jakarta Islamic Indeks yang akan diteliti pada penelitian ini berdasarkan metode purpose sampling, yaitu :

Tabel 4.1

25 Saham Jakarta Islamic Indeks Tahun 2015

No

Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk.

2 ADRO Adaro Energy Tbk.

3 AKRA AKR Corporindo Tbk.


(63)

No

Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

5 ASRI Alam Sutera Realty Tbk.

6 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk.

7 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

8 INCO Vale Indonesia Tbk.

9 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

10 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

11 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.

12 KLBF Kalbe Farma Tbk.

13 LPKR Lippo Karawaci Tbk.

14 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.

15 MPPA Matahari Putra Prima Tbk.

16 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

17 PTPP PP (Persero) Tbk.

18 SILO Siloam Internasional Hospitals Tbk. 19 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.

20 SMRA Summarecon Agung Tbk.

21 SMSS Sawit Sumbermas Sarana Tbk.

22 UNTR United Tractors Tbk.

23 UNVR Unilever Indonesia Tbk.

24 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 25 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Data : yahoo finance

Pembentukan portofolio dengan menggunakan Model Indeks Tunggal membutuhkan beberapa kompenen antara lain : return saham, return pasar, beta, alpha, dan kesalahan residu saham. Kompenen tersubut untuk mendapatkan nilai excess return to beta (ERB) dan cut –off point (C*), sehingga dapat menentukan saham-saham yang akan menjadi pembentuk portofolio optimal.


(64)

1. Data Harga Saham yang Menjadi Objek Penelitian

Data harga saham yang digunakan dalam penelitian ini diambil di website yahoo finance pada periode tahun 2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :

Tabel 4.2 Harga saham Bulanan

Saham-saham Jakarta Islamic Indeks tahun 2015

kode

harga saham pada bulan Januari sampai Desember 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

AALI 23250 24650 24300 20350 24800 22950 20075 17125 18125 19900 16950 17900

ADRO 1000 960 950 875 860 760 590 595 535 595 550 545

AKRA 4695 4870 5125 5200 5475 5925 5750 6075 5850 5900 6100 6225

ASII 7850 7850 8575 6850 7300 7075 6650 5925 5225 5900 5925 6375

ASRI 595 670 555 615 600 575 505 354 316 189 339 361

BSDE 2020 2220 2135 1865 1905 1670 1790 1605 1405 1620 1685 1740

ICBP 14500 14300 14675 13200 14100 12475 12300 12750 12400 13200 12625 13000

INCO 3450 3525 3235 2795 3120 2710 1960 1545 2185 2235 1645 1620

INDF 7550 7400 7450 6750 7300 6575 6100 5300 5500 5525 4875 5225

INTP 23000 24050 21925 21000 22400 20875 20025 19625 16450 18000 18700 20425

ITMG 16750 16900 16900 12600 13500 12850 9725 9350 9875 8475 6750 6475

KLBF 1865 1805 1865 1795 1840 1675 1745 1675 1375 1430 1335 1390

LPKR 1135 1180 1350 1185 1300 1180 1155 1070 1130 1190 1285 1360

LSIP 1840 1880 1730 1425 1665 1555 1355 1080 1385 1550 1200 1250

MPPA 3800 4180 3960 3960 3650 2950 2900 2500 1920 2245 1875 1915

PGAS 5050 5200 4800 4100 4295 4315 4000 2780 2530 3000 2655 2725

PTPP 3915 4060 3795 3925 4020 3470 3905 3310 3465 3810 3625 3670

SILO 13400 12225 13400 14200 14100 14400 16550 15100 12375 10900 9350 9675 SMGR 14575 14875 13650 12500 13450 12000 10100 9250 9050 9800 10625 11025

SMRA 1650 1815 1720 1780 1975 1635 1740 1620 1120 1395 1550 1560

SSMS 1650 1985 1990 1900 2350 1845 1965 1615 1615 1900 1580 1580

TLKM 2830 2935 2890 2615 2845 2930 2940 2870 2645 2680 2930 2940

UNTR 17900 20750 21800 21400 20300 20375 20200 19125 17475 18100 16300 16300 UNVR 35825 36000 39650 42600 43300 39500 40000 39725 38000 37000 36750 37400

WIKA 3745 3660 3495 2985 3140 2505 2655 2765 2590 2940 2815 2865


(65)

Dalam data di atas merupakan data yang menyajikan harga saham penutupan pada setiap bulan . Dari Januari sampai Desember 2015 yang menjadi objek penelitian. Data harga saham closing price diperoleh dari www.yahoofinance.com .

2. Indeks Harga Saham Gabungan Tahun 2015

Analisis pembentukan portofolio optimal dengan model indeks tunggal, menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dijadikan sebagai ukuran pasar. Data IHSG diperoleh dari laporan Bursa Efek Indonesia yang bisa diakses melalui www.yahoofinance.com.

Tabel 4.3

Indeks Harga Saham Gabungan Tahun 2015

Bulan IHSG Januari 5289 Februari 5450 Maret 5518 April 5086 Mei 5216 Juni 4910 Juli 4802 Agustus 4509 September 4223 Oktober 4455 November 4446 Desember 4557 Sumber: yahoo finance


(66)

3. Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (SBI)

Suku bunga Bank Indonesia digunakan untuk mendapatkan suku bunga bebas risiko. Data ini diambil dari website Bank Indonesia yang bisa diakses melalui www.bi.go.id.

Tabel 4.4 Return bebas resiko

Bulan SBI Januari 7,75 Februari 7,50 Maret 7,50 April 7,50 Mei 7,50 Juni 7,50 Juli 7,50 Agustus 7,50 September 7,50 Oktober 7,50 November 7,50 Desember 7,50 Jumlah 90,25 rata-rata

7,52 : 12 bulan RBR 0,62 Data: bi.go.id B. Analisis Penelitian

Pembentukan Portofolio Optimal saham-saham Jakarta Islamic Indeks tahun 2015

1. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah menghitung tingkat keuntungan dari masing-masing saham.

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspetasi


(67)

yang belum terjadi. Return realisasi (Realized return) merupakan retun yang telah terjadi. Return realisasi dihitung menggunakan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu faktor pengukur kinerja dari perusahaan. Return realisasi atau return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspetasi dan risiko dimasa yang akan datang1. Rumusnya adalah sebagai berikut :

contoh perhitungan perusahaan ASRI pada bulan desember :

=

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Jadi, keuntungan yang di dapatkan perusahan ASRI pada bulan Desember adalah sebesar 0,064. Ini merupakan return realisasi yang merupakan keuntungan yang memang sudah di dapatkan pada bulan desember oleh perusahaan ASRI.

2. Tingkat keuntungan yang diharapkan atau expected return tiap saham individual.

Return ekspetasi merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ini penting dibandingkan dengan return historis karena return ekspetasi merupakan return yang


(68)

diharapkan dari investasi yang akan dilakukan. Rumus yang digunakan adalah:

Contoh perhitungan pada perusahaan AALI

Selengkapnya dapat dilihat dilampiran 2. 3. Menghitung tingkat keuntungan pasar (IHSG)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan salah satu indikator untuk membantu pergerakan harga saham. IHSG merupakan gambaran bagi para investor untuk melakukan investasi portofolio di pasar modal. Dengan melihat IHSG para investor dapat memprediksikan kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi di pasar modal seperti harga saham dan keuntungan yang akan diperoleh. Walaupun demikian kemungkinan-kemungkinan ini bisa saja tidak sesuai dengan harapan yang ingin didapat oleh para investor setelah mereka melakukan investasi portofolio tersebut, karena tingkat risiko yang akan diterima hampir sama dengan tingkat keuntungan yang akan diraih. Jadi dengan adanya IHSG ini sangat membantu para investor untuk melakukan investasi portofolio di pasar modal. Untuk mengetahui kondisi pasar dipergunakan indeks pasar sebagai indikator keadaana pasar modal di Indonesia yang dalam penelitian ini diwakili oleh IHSG. Untuk menghitung return pasar (market return) pada


(69)

periode ke-t dengan menggunakan IHSG dapat dihitung sebagai berikut:

Tabel 4.5

Tingkat keuntungan pasar (IHSG) Tahun 2015

Bulan IHSG Rm Januari 5289 0,0121 Februari 5450 0,0304 Maret 5518 0,0125 April 5086 -0,0783 Mei 5216 0,0256 Juni 4910 -0,0587 Juli 4802 -0,0220 Agustus 4509 -0,0610 September 4223 -0,0634 Oktober 4455 0,0549 November 4446 -0,0020 Desember 4557 0,0250 ∑ -0,1250 Data :diolah 2016

4. Tingkat keuntungan pasar yang diharapkan atau expected return

Rumus yang digunakan adalah:


(70)

Tingkat keuntungan pasar yang diharapkan bernilai negatif yaitu -0,0104 ini dikarenakan pada tahun 2015 IHSG mengalami penurunan .

5. Menghitung alpha dan beta masing-masing saham

Mencari nilai alpha dan beta penting untuk dapat menghitung risiko tidak sistemtis dalam portofolio. Cara menghitung alpha dan beta dengan menggunakan regresi pada rumus data analisis pada excel. Contoh hasil perhitungan alpha dan beta pada perusahaan AALI

Tabel 4.6

Perhitungan alpha dan beta perusahaan AALI

Coefficients

Standard

Error t Stat P-value Lower 95%

Upper 95%

Lower 95,0%

Upper 95,0%

alpha -0,00116 0,029062 -0,03985 0,968998 -0,06591 0,063596 -0,06591 0,063596

beta 1,663386 0,65915 2,52353 0,030204 0,194707 3,132065 0,194707 3,132065

Data : diolah di ms excel 2016

Dari perhitungan data analisis regresi pada perusahaan AALI tersebut menghasilkan nilai alpha -0,0011 dan nilai beta 1,6633. Perhitungan lengkap pada perusahaan lain dapat dilihar pada lampiran 3

6. Menghitung risiko tidak sistematis ( ) dengan rumus :

∑[ ]

Contoh perhitungan risiko tidak sistematis perusahaan AALI dimana α adalah -0,0011 dan β adalah 1,6633. Berikut contoh perhitungan pada bulan Januari


(71)

∑[ ]

[ ]

Selengkapnya dapat dilihat di lampiran 4 7. Menghitung excess return to beta (ERB)

Excess return to beta adalah mengukur kelebihan return relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan beta. ERB ini juga menunjukkan hubungan antara dua faktor penentu investasi, yaitu return dan risiko 2. Rumus ERB adalah sebagai berikut :

Dimana RBR pada tahun 2015 adalah 0,62

Contoh perhitungan pada perusahaan AALI :


(72)

Selengkapnya dapat dilihat di lampiran 5

8. Menghitung Ai,Bi dan Ci Dengan rumus :

[ ]

∑ ∑

Hasil perhitungan dapat dilihat di lampiran 6.

Setelah memperoleh nilai Ai Bi dan Ci masing-masing saham, maka langkah berikutnya adalah menetukan cut-off point (C*). C* adalah nilai Ci yang paling besar.

Nilai C* paling tinggi ada pada perusahaan Siloan Internasional Hospitals sebesar 1,1190. Selanjutnya setelah nilai C* ditentukan, maka dilakukan pemilihan saham-saham yang dapat dijadikan kandidat untuk membentuk portofolio optimal dengan cara membandingkan nilai dari ERB masing-masing saham dengan nilai C* . Saham-saham yang memiliki nilai ERB lebih besar dari C* (ERB > C*) akan terpilih menjadi saham pembentukan portofolio optimal


(73)

Tabel 4.7 Nilai ERB dan Ci

Kode

Perusahaan ERB Ci

Kandidat portofolio

AALI -0,38388 -0,05673

ADRO -0,68573 -0,11146

AKRA -3,37377 -3,27562

ASII -0,31047 -0,06349

ASRI -10,1803 -0,25072

BSDE -0,312 -0,06145

ICBP -0,62102 -0,2899

INCO -1,76013 -0,10736

INDF -0,59951 -0,17729

INTP -0,52866 -0,16856

ITMG -1,07963 -0,15997

KLBF -0,63509 -0,11409

LPKR -0,42236 -0,12008

LSIP -0,59399 -0,05247

MPPA -0,31898 -0,03134

PGAS -0,36814 -0,04928

PTPP -0,76782 -0,20532

SILO 5,27623 1,119058 **

SMGR -0,56991 -0,16552

SMRA -0,26218 -0,0253

SSMS -0,2791 -0,02672

TLKM -0,84013 -0,56448

UNTR -0,83356 -0,36906

UNVR -2,18881 -1,43366

WIKA -0,47306 -0,11651

Data : diolah 2016

Berdasarkan tabel di atas perusahaan yang memiliki ERB lebih besar dari C* hanya perusahaan Siloan Hospitals Internasional (SILO) dengan nilai ERB 5,2762 dan nilai C* 1,1190.


(74)

C. Pembahasan

1. Return saham Jakarta Islamic Indeks

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspetasi yang belum terjadi. Return realisasi (Realized return) merupakan retun yang telah terjadi. Return realisasi dihitung menggunakan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu faktor pengukur kinerja dari perusahaan. Return realisasi atau return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspetasi dan risiko dimasa yang akan datang3. Return ekspetasi merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ini penting dibandingkan dengan return historis karena return ekspetasi merupakan return yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan. Pada penelitian ini yang memiliki return paling tinggi ada di perusahaan ASRI pada bulan November yaitu sebesar 0,7937. Return ini merupakan return realisasi yaitu return yang telah terjadi sedangkan untuk ekspetasi return pada penelitian ini yang memiliki ekspetasi return tinggi ada di perusahaan AKRA sebesar 0,0360. Return yang didapatkan pada penelitian ini relatif kecil karena harga saham yang menjadi objek penetian mengalami penurunan dapat dilihat di tabel 4.2.


(1)

Bulan ITMG KLBF LPKR LSIP MPPA PGAS PTPP SILO SMGR SMRA Januari 0,0894 0,0191 0,1127 -0,0265 0,2459 -0,1583 0,0951 -0,0219 -0,1003 0,0855 Februari 0,0090 -0,0322 0,0396 0,0217 0,1000 0,0297 0,0370 -0,0877 0,0206 0,1000 Maret 0,0000 0,0332 0,1441 -0,0798 -0,0526 -0,0769 -0,0653 0,0961 -0,0824 -0,0523 April -0,2544 -0,0375 -0,1222 -0,1763 0,0000 -0,1458 0,0343 0,0597 -0,0842 0,0349 Mei 0,0714 0,0251 0,0970 0,1684 -0,0783 0,0476 0,0242 -0,0070 0,0760 0,1096 Juni -0,0481 -0,0897 -0,0923 -0,0661 -0,1918 0,0047 -0,1368 0,0213 -0,1078 -0,1722 Juli -0,2432 0,0418 -0,0212 -0,1286 -0,0169 -0,0730 0,1254 0,1493 -0,1583 0,0642 Agustus -0,0386 -0,0401 -0,0736 -0,2030 -0,1379 -0,3050 -0,1524 -0,0876 -0,0842 -0,0690 September 0,0561 -0,1791 0,0561 0,2824 -0,2320 -0,0899 0,0468 -0,1805 -0,0216 -0,3086 Oktober -0,1418 0,0400 0,0531 0,1191 0,1693 0,1858 0,0996 -0,1192 0,0829 0,2455 November -0,2035 -0,0664 0,0798 -0,2258 -0,1648 -0,1150 -0,0486 -0,1422 0,0842 0,1111 Desember -0,0407 0,0412 0,0584 0,0417 0,0213 0,0264 0,0124 0,0348 0,0376 0,0065

Data: Diolah 2016

Bulan AALI ADRO AKRA ASII ASRI BSDE ICBP INCO INDF INTP

Januari -0,0412 -0,0385 0,1396 0,0572 0,0625 0,1191 0,1069 -0,0483 0,1185 -0,0800 Februari 0,0602 -0,0400 0,0373 0,0000 0,1261 0,0990 -0,0138 0,0217 -0,0199 0,0457 Maret -0,0142 -0,0104 0,0524 0,0924 -0,1716 -0,0383 0,0262 -0,0823 0,0068 -0,0884 April -0,1626 -0,0789 0,0146 -0,2012 0,1081 -0,1265 -0,1005 -0,1360 -0,0940 -0,0422 Mei 0,2187 -0,0171 0,0529 0,0657 -0,0244 0,0214 0,0682 0,1163 0,0815 0,0667 Juni -0,0746 -0,1163 0,0822 -0,0308 -0,0417 -0,1234 -0,1152 -0,1314 -0,0993 -0,0681 Juli -0,1253 -0,2237 -0,0295 -0,0601 -0,1217 0,0719 -0,0140 -0,2768 -0,0722 -0,0407 Agustus -0,1469 0,0085 0,0565 -0,1090 -0,2990 -0,1034 0,0366 -0,2117 -0,1311 -0,0200 September 0,0584 -0,1008 -0,0370 -0,1181 -0,1073 -0,1246 -0,0275 0,4142 0,0377 -0,1618 Oktober 0,0979 0,1121 0,0085 0,1292 -0,4019 0,1530 0,0645 0,0229 0,0045 0,0942 November -0,1482 -0,0756 0,0339 0,0042 0,7937 0,0401 -0,0436 -0,2640 -0,1176 0,0389 Desember 0,0560 -0,0091 0,0205 0,0759 0,0649 0,0326 0,0297 -0,0152 0,0718 0,0922

Bulan SSMS TLKM UNTR UNVR WIKA

Januari -0,0090 -0,0122 0,0317 0,1091 0,0177

Februari 0,2030 0,0371 0,1592 0,0049 -0,0227

Maret 0,0025 -0,0153 0,0506 0,1014 -0,0451

April -0,0452 -0,0952 -0,0183 0,0744 -0,1459

Mei 0,2368 0,0880 -0,0514 0,0164 0,0519

Juni -0,2149 0,0299 0,0037 -0,0878 -0,2022

Juli 0,0650 0,0034 -0,0086 0,0127 0,0599

Agustus -0,1781 -0,0238 -0,0532 -0,0069 0,0414

September 0,0000 -0,0784 -0,0863 -0,0434 -0,0633

Oktober 0,1765 0,0132 0,0358 -0,0263 0,1351

November -0,1684 0,0933 -0,0994 -0,0068 -0,0425


(2)

Tingkat keuntungan yang diharapkan atau expected return

Saham Jakarta Islamic Indeks tahun 2015

Kode

perusahaan E(Ri) AALI -0,0185 ADRO -0,0492 AKRA 0,0360 ASII -0,0079 ASRI -0,0010 BSDE 0,0017 ICBP 0,0014 INCO -0,0492 INDF -0,0177 INTP -0,0136 ITMG -0,0620 KLBF -0,0203 LPKR 0,0276 LSIP -0,0227 MPPA -0,0281 PGAS -0,0558 PTPP 0,0059 SILO -0,0237 SMGR -0,0281 SMRA 0,0129 SSMS 0,0056 TLKM 0,0036 UNTR -0,0030 UNVR 0,0137 WIKA -0,0165 Data : diolah 2016


(3)

Alpha dan Beta

Saham Jakarta Islamic Indeks tahun 2015

Kode

perusahaan Α β

AALI 1,6633 0,0080 ADRO 0,9759 0,0104 AKRA 0,1731 0,0020 ASII 2,0224 0,0016 ASRI 0,061 0,0812 BSDE 1,9817 0,0023 ICBP 0,9961 0,0023 INCO 0,3802 0,0325 INDF 1,0637 0,0045 INTP 1,1985 0,0034 ITMG 0,6317 0,0127 KLBF 1,0082 0,0091 LPKR 1,4026 0,0031 LSIP 1,082 0,0203 MPPA 2,0318 0,0121 PGAS 1,8357 0,0082 PTPP 0,7998 0,0062 SILO -0,122 0,0094 SMGR 1,1372 0,0043 SMRA 2,3156 0,01 SSMS 2,2014 0,0112 TLKM 0,7337 0,0019 UNTR 0,7474 0,0034 UNVR 0,277 0,0029 WIKA 1,3455 0,0045 Data : diolah 2016


(4)

Risiko tidak sistematis

Saham Jakarta Islamic Indeks tahun 2015

Kode

perusahaan σ2ei

AALI 0,0080 ADRO 0,0104 AKRA 0,0020 ASII 0,0016 ASRI 0,0812 BSDE 0,0023 ICBP 0,0023 INCO 0,0325 INDF 0,0045 INTP 0,0034 ITMG 0,0127 KLBF 0,0091 LPKR 0,0031 LSIP 0,0203 MPPA 0,0121 PGAS 0,0082 PTPP 0,0062 SILO 0,0094 SMGR 0,0043 SMRA 0,01 SSMS 0,0112 TLKM 0,0019 UNTR 0,0034 UNVR 0,0029 WIKA 0,0045 Data : diolah 2016


(5)

Excess Return to Beta (ERB)

saham Jakarta Islamic Indeks tahun 2015

ERB

AALI -0,38388 ADRO -0,68573 AKRA -3,37377 ASII -0,31047 ASRI -10,1803 BSDE -0,312 ICBP -0,62102 INCO -1,76013 INDF -0,59951 INTP -0,52866 ITMG -1,07963 KLBF -0,63509 LPKR -0,42236 LSIP -0,59399 MPPA -0,31898 PGAS -0,36814 PTPP -0,76782 SILO 5,27623 SMGR -0,56991 SMRA -0,26218 SSMS -0,2791 TLKM -0,84013 UNTR -0,83356 UNVR -2,18881 WIKA -0,47306 Data : Diolah 2016


(6)

Nilai Ai Bi dan Ci

Saham Jakarta Islamic Indeks tahun 2015

Ai Bi Ci

AALI -47,9844 345,8209 -0,05673 ADRO -65,9352 91,57508 -0,11146 AKRA -1686,89 14,98181 -3,27562 ASII -194,045 2556,314 -0,06349 ASRI -125,373 0,045825 -0,25072 BSDE -135,654 1707,45 -0,06145 ICBP -270,01 431,3979 -0,2899 INCO -54,1577 4,447755 -0,10736 INDF -133,225 251,435 -0,17729 INTP -155,488 422,4713 -0,16856 ITMG -85,01 31,42086 -0,15997 KLBF -69,7904 111,6997 -0,11409 LPKR -136,245 634,6086 -0,12008 LSIP -29,2607 57,67113 -0,05247 MPPA -26,3618 341,1745 -0,03134 PGAS -44,8955 410,9505 -0,04928 PTPP -123,841 103,1742 -0,20532 SILO 561,301 1,583404 1,119058 SMGR -132,537 300,7497 -0,16552 SMRA -26,2178 536,2003 -0,0253 SSMS -24,9192 432,693 -0,02672 TLKM -442,171 283,324 -0,56448 UNTR -245,164 164,2961 -0,36906 UNVR -754,762 26,45828 -1,43366 WIKA -105,124 402,3045 -0,11651 Data : diolah 2016


Dokumen yang terkait

Analisis Portofolio Saham yang Optimal pada Saham LQ di BEI dengan Menggunakan Indeks Beta

0 3 97

Perbandingan kinerja portofolio optimal pada saham Jakarta islamic index : JII dan indeks lq45 periode tahun 2010-2014

0 22 0

Pembentukan Portofolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal Pada Saham Jakarta Islamic Index Periode 2012-2014

5 19 84

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DENGAN MENGGUNAKANMODEL Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Jakarta Islamic Index (Jii) Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 20

0 4 14

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAMJAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DENGAN MENGGUNAKAN Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Jakarta Islamic Index (Jii) Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2014.

0 2 15

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEK.

1 1 10

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM Analisis Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Jakarta Islamic Index ( Jii ) Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Dan Model Random Di Bursa Efek Indonesia ( BEI ).

1 0 13

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham-Saham pada Indeks LQ-45 Menggunakan Model Indeks Tunggal Periode 2014-2015.

0 1 68

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN STOCHASTIC DOMINANCE DAN MULTI INDEX MODEL PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX.

0 0 9

ANALISIS PERBANDINGAN RISIKO DAN RETURN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN METODE INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII) DAN SAHAM IDX30 Skripsi

0 0 27