Prinsip-prinsip Pendidikan Taman Kanak-kanak

26 keberadaan sarana dan prasarana tidak menjadi sesuatu yang sia-sia, tetapi dapat bermanfaat bagi anak-anak terutama untuk membantu mengembangkan aspek- aspek perkembangan yang dimiliki oleh anak.

3. Macam-macam Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak

Telah disebutkan bahwa pengadaan sarana dan prasarana pendidikan atau belajar harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing jenjang pendidikan. Termasuk di dalamnya sarana dan prasarana untuk Taman Kanak-kanak juga harus menyesuaikan tingkat kebutuhan di Taman Kanak-kanak, sehingga bentuk- bentuk atau macam-macam sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak berbeda dengan jenjang pendidikan lainnya yang lebih tinggi. Bentuk-bentuk sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak secara garis besar dapat dikategorikan menjadi enam kategori yang terdiri atas satu jenis prasarana dan lima jenis sarana. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

a. Prasarana Taman Kanak-kanak

Prasarana yang dimaksudkan dalam peneliian ini adalah mengenai bangunan Taman Kanak-kanak. Menurut Ibrahim Bafadal TT: 73, bangunan Taman Kanak-kanak merupakan gedung Taman Kanak-kanak yang di dalamnya berisi ruang belajar, ruang bermain baik di luar maupun di luar ruangan, ruang perpustakaan, dan ruang-ruang lain yang letaknya melekat dengan Taman Kanak- kanak termasuk di dalamnya pekarangan, paritgotselokan, dan kolam renang. Selain gedung, luas lahan atau luas tanah juga termasuk di dalam bangunan Taman Kanak-kanak. 27 Suyadi 2011: 178 mengemukakan bahwa pada dasarnya tidak ada standar baku yang mengikat tentang luas tanah untuk mendirikan gedung di Taman Kanak-kanak. Besanya luas lahan sebenarnya lebih cenderung untuk memberikan ruang bermain terbuka untuk anak. Hal ini dikarenakan ruan bermain terbuka untuk anak nantinya akan menjadi ajang kreativitas tanpa batas untuk anak. Ukuran luas lahan yang tidak terlalu besar dapat disiasati dengan meninggikan meninggikan gedung secara wajar. Akan tetapi, untuk memberikan ruang bermain anak di luar akan sedikit sulit untuk diatasi sehingga luas lahan lebih cenderung mempengaruhi keberadaan ruang bermain yang terbuka untuk anak dari pada untuk mendirikan gedung yang di dalamnya berisi ruang-ruang untuk mendukung proses pembelajaran. Meskipun ruang bermain terbuka menjadi perhatian penting, pengadaan ruang-ruang juga perlu diperhatikan. Selanjutnya Suyadi 2011: 178, pengadaan ruang-ruang yang relevan untuk proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak sebaiknya disesuaikan dengan kapasitas peserta didik yang akan ditampung atau sebaliknya. Pernyataan tersebut berarti besarnya ruang kelas sebaiknya disesuaikan dengan jumlah anak yang akan mengikuti pembelajaran di kelas tersebut dan hal ini juga berlaku untuk ruang- ruang lain. Ruang-ruang lain yang relevan sebaiknya juga disesuaikan besarnya dengan barang-barang yang akan berada atau diletakkan di ruang tersebut serta menyesuaikan dengan fungsi ruangan itu sendiri.