BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem Pengukuran merupakan hal yang penting di bidang teknologi dan industri. Banyaknya peralatan, terutama peralatan elektronik juga harus dapat mengukur suatu
besaran–besaran fisika sehingga dapat membantu manusia dalam melakukan suatu pekerjaan.
Instrument adalah sensor, alat ukur, alat transmisi, maupun alat kendali kontrol yang terdapat dalam system pengendalian sebuah proses. Sedangkan instrumentasi adalah susunan
dari rangkaian instrument yang mengukur, menunjukkan, mencatat dan mengendalikan harga
besaran proses ke harga yang dikehendaki. Menurut kegunaannya alat instrument dapat dikelompokkan menjadi :
a. Penunjuk Indicator b. Pengukur Meassurer
c. Pencatat Recorder Namun akan ada masalah jika suatu alat ukur tidak memiliki keakuratan sehingga
akan mengganggu pekerjaan manusia dalam suatu proses pengukuran. Jadi untuk mengatasi masalah dalam suatu pengukuran diperlukan alat yang bisa mengukur dengan tingkat akurasi
yang baik sehingga tingkat kesalahan pengukuran pun dapat di minimalisir. Untuk merancang alat seperti ini dibutuhkan sebuah alat komponen yang dapat mengukur dengan akurasi yang
baik. Kemampuan ini dimiliki oleh sebuah computer PC, namun tidak lah efisien jika harus menggunakan komputer hanya untuk keperluan tersebut diatas. Untuk itu komputer dapat
digantikan dengan sebuah mikrokontroler. Mikrokontroler merupakan sebuah chip atau IC yang di dalamnya terdapat sebuah prosesor dan flash memori yang dapat dibacaditulis
Universitas Sumatera Utara
sampai 1000 kali, sehingga biaya pengembangan menjadi murah karena dapat dihapus kemudian kemudian diisi kembali dengan program lain sesuai dengan kebutuhan.
Fungsi utama dari pemilih waktu atau timer adalah menempatkan informasi sekitar waktu yang lewat pada rangkaian kontrol. Kontrol pemilihan waktu dapat dicapai dengan
menggunakan komponen pneumatis, elektromekanis, atau elektronis. Pembedaan dapat dibuat antara timer pemilih waktu dengan relai tunda-waktu. Umumnya relai tunda-waktu
adalah piranti yang mempunyai fungsi pemilihan waktu setelah kumparan timer telah diberi tenaga atau dihilangkan tenaganya. Apabila referensi dibuat pada timer, fungsi waktu dapat
mulai pada satu kontak atau lebih pada pemberian energi , atau pada setiap waktu setelah pemberian energi selama siklus waktu yang disetel sebelumnya.
Demikian juga fungsi pemilihan waktu dapat berhenti pada satu kontak atau lebih selama siklus sesudah pemilihan waktu telah dimulai pada kontak tertentu. Pada umumnya,
timer membuka atau menutup rangkaian listrik pada operasi sesuai dengan waktu yang diprogram.
1.2 Rumusan Masalah