4. Budaya
Yogyakarta masih sangat kental dengan budaya Jawanya. Seni dan budaya merupakan bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta. Sejak masih kanak-
kanak sampai dewasa, masyarakat Yogyakarta akan sangat sering menyaksikan dan bahkan, mengikuti berbagai acara kesenian dan budaya di kota ini. Bagi masyarakat
Yogyakarta, di mana setiap tahapan kehidupan mempunyai arti tersendiri, tradisi adalah sebuah hal yang penting dan masih dilaksanakan sampai saat ini. Tradisi juga pasti tidak
lepas dari kesenian yang disajikan dalam upacara-upacara tradisi tersebut. Kesenian yang dimiliki masyarakat Yogyakarta sangatlah beragam. Dan kesenian-kesenian yang
beraneka ragam tersebut terangkai indah dalam sebuah upacara adat. Sehingga bagi masyarakat Yogyakarta, seni dan budaya benar-benar menjadi suatu bagian tak
terpisahkan dari kehidupan mereka. Kesenian khas di Yogyakarta antara lain adalah kethoprak, jathilan, dan wayang kulit.yogyakarta juga dikenal dengan perak dan gaya
yang unik membuat batik kain dicelup. ia juga dikenal karena seni kontemporer hidup. Memberikan nama kepada anak masih merupakan hal penting Nama2 anak jawa.
Yogyakarta juga dikenal dengan gamelan musik, termasuk gaya yang unik gamelan Yogyakarta
5. Tempat Wisata Menarik
Objek wisata yang menarik di Yogyakarta: Malioboro, Kebun Binatang Gembiraloka, Istana Air Taman Sari, Monumen Jogja Kembali, Museum Keraton Yogyakarta, Museum
Sonobudoyo, Lereng Merapi, Kaliurang, Pantai Parangtritis, Pantai Baron, Pantai Samas, Goa Selarong, Candi Prambanan, Candi Kalasan, dan Kraton Ratu Boko. Sekitar 40 km
dari barat laut Yogyakarta terdapat Candi Borobudur, yang ditetapkan pada tahun 1991 sebagai Warisan Dunia UNESCO. Yogyakarta terkenal dengan makanan yang enak,
murah, bergizi sekaligus membuat kangen orang-orang yang pernah singgah atau berdomisili di kota ini. Ada angkringan dengan menu khas mahasiswa, ada bakmi godhog
di Pojok Beteng, sate kelinci di Kaliurang plus jadah Mbah Carik, sate karang Kotagedhe, sego abang Njirak Gunung Kidul dan masih banyak tempat wisata kuliner yang lain.
Di wilayah selatan kota Yogyakarta, tepatnya di daerah Wonokromo, terdapat Sate Klathak.
6. 11 Tempat Sejarah Budaya Yogyakarta Keraton Yogyakarta
8
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta dikenal secara
umum oleh masyarakat sebagai bangunan istana salah satu kerajaan nusantara. Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Yogyakarta sampai tahun
1950 ketika pemerintah Negara Bagian Republik Indonesia menjadikan Kesultanan Yogyakarta bersama-sama Kadipaten Paku Alaman sebagai sebuah
daerah berotonomi khusus setingkat provinsi dengan nama Daerah Istimewa Yogyakarta.
Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait erat dengat lahirnya Kasultanan
Yogyakarta. Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang berhasil menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi
Sri Sultan Hamengkubuwono I adalah merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan dalam negeri Raja-raja Jawa pada waktu itu.
Stasiun Tugu
9
Gedung Agung Yogyakarta
Istana Yogyakarta yang dikenal dengan nama Gedung Agung terletak di pusat
keramaian kota, tepatnya di ujung selatan Jalan Ahmad Yani dahulu dikenal Jalan Malioboro, jantung ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan istana
terletak di Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kotamadya Yogyakarta, dan berada pada ketinggian 120 meter dari permukaan laut.
Kompleks istana ini menempati lahan seluas 43,585 m.
Monumen Serangan Umum 1 Maret
Monumen ini berada satu kompleks dengan Benteng Vredeburg. Monumen ini
dibangun untuk memperingati serangan tentara Indonesia terhadap Belanda pada tanggal 1 Maret 1949. Serangan ini dilakukan untuk membuktikan kepada dunia
bahwa Indonesia masih memiliki kekuatan untuk melawan Belanda. Saat itu serangan Tentara Nasional Indonesia TNI dipimpin oleh Letnan Kolonel
Soeharto, Komandan Brigade 10 daerah Wehrkreise III, yang tentu saja setelah mendapat persetujuan dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Kepala
Daerah Istimewa Yogyakarta.
10
Tugu Yogyakarta adalah sebuah tugu atau menara yang sering dipakai sebagai
simbollambang dari kota Yogyakarta. Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwana I, pendiri kraton Yogyakarta. Tugu yang terletak di perempatan Jl Jenderal
Sudirman dan Jl. Pangeran Mangkubumi ini, mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Jogja
dan gunung Merapi. Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak
gunung Merapi.
Gedung Bank Indonesia Yogyakarta
Gedung DPRD Yogyakarta
11
Butet Kertarajasa : “Gedung DPRD Yogyakarta itu ruang publik seni rupa
permanen Yogyakarta sejak tahun 40-an”
Taman Budaya
Taman Budaya Yogyakarta awalnya mulai dibangun di daerah Bulaksumur pada
tanggal 11 Maret 1977 sebagai sebuah kompleks Pusat Pengembangan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Peresmian pembangunan kompleks
seni budaya tersebut dilakukan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana IX sebagai Wakil Presiden RI saat itu. Awalnya Taman Budaya Yogyakarta disebut sebagai
Purna Budaya yang dibuat sebagai sarana dan prasarana untuk membina, memelihara, dan mengembangkan kebudayaan, terutama di Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Purna Budaya dibangun dengan dua konsep bangunan, yaitu Pundi Wurya dan Langembara. Pundi Wurya menjadi pusat kesenian dengan berbagai macam
fasilitas seperti panggung kesenian, studio tari, perpustakaan, ruang diskusi, dan administrasi. Bagian kedua, yaitu Langembara, menjadi ruang pameran, ruang
workshop, kantin, dan juga beberapa guest house.
Taman Pintar
12
Terletak di kawasan pusat Kota Yogyakarta, sebuah wahana wisata baru untuk
anak-anak yakni Taman Pintar dibangun sebagai wahana ekpresi, apresiasi dan kreasi dalam suasana yang menyenangkan.
Dengan moto mencerdaskan dan menyenangkan, taman yang mulai dibangun pada 2003 ini ingin menumbuhkembangkan minat anak dan generasi muda
terhadap sains melalui imajinasi, percobaan, dan pemainan dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas.
Taman Pintar juga ingin mewujudkan salah satu ajaran Ki Hajar Dewantara yaitu Niteni: Memahami, Niroake: Menirukan, dan Nambahi: Mengembangkan.
Candi Prambanan
Candi Hindu yang tingginya sekitar 47 meter ini dibangun oleh dinasti Sanjaya pada abad 9. Candi ini mempunyai 3 bagian. Bagian utamanya terletak di sebelah dalam dan
dikelilingi oleh beberapa candi kecil yang disebut candi “Perwara”.
KEGIATAN Dari Mei-Oktober setiap bulan purnama, cerita Ramayana biasanya dipentaskan pada
malan hari sekitar pukul 19.30-21.30. Tarian yang lebih dikenal sebagai Sendratari Ramayana ini dipentaskan di area terbuka di bagian barat candi.
7. Upacara Adat dan Festival Budaya