KEUANGAN KONSIL LSM INDONESIA
38
BAB VI SISTEM PELAPORAN KEUANGAN
1. Kebijakan Akuntansi
Di bawah ini adalah beberapa kebijakan akuntansi yang akan diterapkan di Sekretariat Konsil LSM Indonesia.
a. Penyajian Laporan Keuangan
Pencatatan dan pembukuan dilakukan dengan menggunakan konsep “historical cost” dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK nomor
45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba di Indonesia.
Laporan keuangan menurut PSAK 45 akan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva bersih berdasarkan ada tidaknya pembatasan oleh penyumbang
yaitu tidak terikat, terikat sementara dan terikat permanen.
Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaanya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang.
Pembatasan yang bersifat sementara adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang yang menetapkan agar sumber daya tersebut tetap dipertahankan
untuk periode tertentu atau sampai terpenuhinya keadaan tertentu.
Pembatasan yang bersifat permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dipertahankan secara
permanen.
b. Periode Akuntansi
Periode akuntansitahun buku yang digunakan adalah tahun takwim kalender, yaitu dimulai sejak tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember untuk
setiap tahun buku.
c. Asumsi Dasar Akuntansi
Asumsi dasar akuntansi akrual digunakan dalam mencatat dan melaporkan transaksi- transaksi keuangan. Dengan asumsi dasar ini, aktiva, hutang, pendapatan dan beban
serta perubahannya diakui pada saat terjadinya transaksi, tidak pada saat uang
KEUANGAN KONSIL LSM INDONESIA
39
diterima atau dibayarkan, sehingga pencatatan transaksi akan berpengaruh pada laporan keuangan periode tersebut.
Hal ini mengandung arti bahwa: a. Pendapatan diakui dan dicatat mengikuti pembatasan yang diatur dalam PSAK 45
sebagai berikut: Untuk sumbangan yang bersifat tidak terikat, pendapatan diakui dan dicatat
pada saat dana atau pendapatan diterima secara kas dari penyumbang. Untuk sumbangan yang bersifat terikat, baik terikat sementara maupun
permanen, pendapatan diakui dan dicatat pada saat terjadinya biaya. Pendapatan yang diterima dari penyumbang, dicatat sebagai pendapatan
ditangguhkan dan menjadi kewajiban bagi Lembaga yang menerima. b. Biaya diakui dan dicatat apabila :
Pendapatan yang diupayakan untuk diperoleh dengan biaya ini sudah diakui dan dicatat matching cost against revenue.
Biaya yang bersangkutan tidak lagi mempunyai manfaat di masa depan. Tidak memenuhi kedua kriteria di atas, akan tetapi biaya yang bersangkutan
harus dibebankan pada setiap periode akuntansi yang memanfaatkannya. Dalam hal ini biaya dibebankan dengan cara yang sistematis dan rasional.
d. Laporan Keuangan dan Jadwal Penyampaiannya