Tinjauan dari Multiparameter Ultrasonografi dan Analisis Klinis

4

BAB II GAMBARAN ULTRASONOGRAFI TUMOR OVARIUM

2.1. Tinjauan dari Multiparameter Ultrasonografi dan Analisis Klinis

Prosedur diagnosis preoperative untuk membedakan antara tumor ovarium curiga ganas atau jinak sangat penting untuk merencanakan secara optimal penanganan yang diperlukan. Begitu banyak modalitas diagnostik yang dikembangkan, untuk membantu dalam menentukan diagnosis preoperative suatu massa adneksa. Matematikal model dan sistem skor sudah dikembangkan untuk memprediksi keganasan dari suatu massa adneksa. 30 Granberg dkk melaporkan bahwa morfologi tumor dapat digunakan untuk memprediksi kecenderungan keganasan. 22 Mereka juga menegakkan bahwa gambaran ultrasonografi suatu tumor memprediksi morfologi tumor dan karena itu memungkinkan untuk memperkirakan resiko keganasan berdasarkan gambaran ultrasonografi. Sassone dkk menyusun suatu skala untuk menilai karakteristik morfologi ovarium, meliputi struktur dinding dalam, ketebalan dinding, adanya septa dan ekogenisitas dari massa dan berhasil membedakan massa jinak dan ganas dengan spesifisitas 83, sensivisitas 100 dan positive dan negative predictive values 37 dan 100. 23 Konsep pengenalan pola ini telah berulang kali dikonfirmasi, menegakkan bahwa penilaian subyektif menggunakan fitur gray scale dan Doppler oleh sonologis yang berpengalaman merupakan metode yang baik untuk membedakan 5 antara massa pelvis jinak dan ganas. 24,25,26 Bahkan pada penelitian multisenter, pengenalan pola ini lebih superior dari serum CA-125 dalam mendiagnosis massa adneksa jinak dan ganas. 27 Baru baru ini, dikembangkan konsep pengenalan pola, sistem skor yang lebih akurat untuk membedakan antara tumor jinak dan ganas. 28,29,30 Pada tahun 1999, Twickler dkk menggabungkan usia pasien, volume ovarium, velosimetri Doppler dan lokasi pembuluh darah dan ekogenisitas predominan dari massa dengan skala morfologi Sassone dkk untuk menghitung indeks tumor ovarium, kalkulasi probabilitas keganasan berdasarkan tiap parameter yang dipakai. 30 Indeks tumor ovarium didapatkan berbeda dan dapat memprediksi keganasan ovarium secara klinis dengan receiver operating characteristic ROC 0.9. 30 Kelemahan utama dari sistem skor ini adalah hanya dilakukan pada satu senter dan saat dilakukan validasi eksternal pada populasi penelitian yang berbeda, sistem ini hasilnya tidak sebaik sebelumnya. Pada tahun 2000, penelitian multisenter prospektif dimulai dengan mengikutkan sembilan senter dari lima negara Eropa IOTA. Tujuan dari penelitian IOTA ini untuk mengurangi limitasi dari penelitian sebelumnya dengan pengumpulan data secara prospektif lebih dari 1000 pasien dengan persisten tumor adneksa, mengikuti protokol standar dari istilah, definisi gambaran ultrasonografi dari tumor ovarium. 31 Modalitas diagnostik terkini yang telah dikembangkan oleh International Ovarian Tumor Analysis IOTA dengan menggabungkan prediktor dari beberapa 6 penelitian sebelumnya Tabel 2.1. IOTA membagi massa adneksa dalam empat subgrup, berdasarkan karakteristik ultrasound: unilokular, multilokular, massa adneksa dengan komponen solid tanpa proyeksi papil, massa adneksa dengan satu atau lebih proyeksi papildengan sensitifitas 88, spesifitas 90. 20,32,33 Gambaran ultrasonografi pada kista unilokular diklasifikasikan sebagai suatu tumor jinak. Pada kista multilokular, komponen yang dievaluasi adalah asites dengan skor 2, jumlah lokul ≥ 5, diameter maksimal kista ≥ 100 mm, umur ≥ 50 tahun masing- masing dengan skor 1. Skor 3 dinilai jinak, jika ≥ 3 merupakan suatu tumor ganas. Komponen yang dievaluasi pada massa adneksa dengan komponen solid tanpa proyeksi papil adalah asites, dinding kista yang irregular dengan komponen solid, kista solid multilokular dengan diameter maximal kista ≥ 100 mm, jumlah aliran darah, diameter maksimal kista, bilateral, acoustic shadows . Skor 4 dinilai jinak, skor ≥ 4 dinilai suatu tumor ganas. Massa adneksa dengan satu atau lebih proyeksi papil, komponen yang dievaluasi adalah asites, umur ≥ 50 tahun, jumlah proyeksi papil ≥ 4, jumlah aliran darah dalam proyeksi papil, vaskularisasi yang tinggi, diameter maximal kista 10 mm, 10 – 19.9 mm, 20 – 29.9 mm, 30 – 39.9 mm, 40 – 49.9 mm, ≥ 50 mm, acoustic shadows , riwayat kanker ovarium dalam keluarga. Skor 2 dinilai jinak, skor ≥ 2 dinilai suatu tumor ganas. 7 Tabel 2.1. Sistem skoring subgroup 20 8 Tabel 2.2. Variabel ultrasound dari beberapa penelitian 20

2.2 Istilah, Definisi Gambaran Ultrasonografi Tumor Ovarium