Buku Guru Kelas I SD
138
2. Peneguhan
Guru memberikan peneguhan berdasarkan jawaban peserta didik dan mengembangkannya.
Doa Salam Maria sudah sering kita doakan. Mungkin juga ada yang sudah sangat hafal dengan doa itu. Kita berdoa kepada Bunda Maria. Bunda Maria adalah
ibu Yesus, sekaligus ibu kita semua. Mengapa dikatakan demikian? Mari kita mendengarkan cerita berikut ini.
Langkah kedua: Menggali pengalaman Kitab Suci 1. Cerita Dramatisasi
Guru menceritakan atau mendramatisasikan latar belakang doa Salam Maria berdasarkan teks Kitab Suci Lukas 1:26-45.
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret. Kepada seorang perawan yang bertunangan dengan
seorang yang bernama Yusuf dari keluarga Daud. Nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai,
Tuhan menyertai engkau. “Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut,
hai Maria, sebab engkau memperoleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaknya
engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya tahta Daud,
Bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada
malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi , karena aku belum bersuami?” jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang
Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang
mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Kata Maria:
“sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataan-mu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Pendidikan Agama Katolik dan budi Pekerti
139
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia
dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh
Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring:” diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku
datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan, dan berbahagialah ia
yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.” Dalam pelajaran ini guru juga dapat mengganti cerita dengan bermain
peran atau dramatisasi. Guru memilih tiga orang peserta didik untuk berperan sebagai Bunda Maria, Elisabet dan Malaikat Gabriel. Guru sendiri berperan sebagai
narator atau pencerita. Setelah itu kedua peserta didik diberi petunjuk dan dilatih bagaimana mereka harus berperan.
Maria Menerima Kabar Gembira Pada awal drama diputar musik yang sesuai
Pembaca : Ada seorang wanita, Maria namanya. Ia wanita yang sederhana, rendah hati, dan rajin berdoa.
Maria : Masuk dan berlutut sambil berdoa
Pembaca : Ia tinggal di sebuah kampung yang bernama Nasaret. Pada suatu hari, datanglah malaikat Gabriel ke rumahnya.
Malaikat : Masuk dan berdiri di depan Maria
Pembaca : Malaikat Gabriel memberi salam kepada Maria,”Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu.” Mendengar itu Maria terkejut.
Malaikat : mengulurkan tangannya ke depan dan berjalan mengelingi Maria
Maria : Terkejut dan memandang malaikat Gabriel
Pembaca : lalu bertanyalah Maria,”Siapakah engkau?” Maria :
Terus melihat malaikat Gabriel dan mengulurkan tangannya
Pembaca : Jawab malaikat itu,”Aku ini Gabriel, malaikat Tuhan. Aku membawa kabar gembira bagimu”
Malaikat : Tangan kiri menunjuk diri dan tangan kanan terulur ke
Buku Guru Kelas I SD
140
depan
Maria : Terkejut, berlutut , dan menundukan kepala
Pembaca : “Jangan takut, hai Maria, karena Tuhan berkenan dan mencintai engkau. Engkau akan melahirkan seorang anak laki-laki dan engkau
akan menamainya Yesus. Dia akan menjadi besar dan orang akan menyebut-Nya Putra Allah Yang Mahatinggi.”
Malaikat : Tangan kanan dan terus terulur kedepan dan mengelilingi Maria
Maria : Menengadah dan memandang malaikat Gabriel
Pembaca : Jawab Maria,”Bagaimana hal ini bisa terjadi, sedangkan aku belum bersuami?”
Malaikat : Menunjukan tangannya keatas
Pembaca : Kata malaikat Gabriel,”Roh Kudus akan turun ke atasmu dan kuasa Tuhan akan melindungimu?”
Maria : Tangan mengatup di dada
Pembaca : Jawab Maria,”Aku ini hamba Tuhan. Terjadilah padaku menurut perkataanmu.” Beberapa bulan setelah peristiwa itu, berangkatlah Maria
mengunjungi Elisabet saudaranya. Elisabet
: duduk sambil menyulam
Maria : masuk dan memeluk Elisabet
Pembaca : Ketika Elisabet melihat Maria, melonjaklah anak dalam rahimnya. Katanya : ”Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan
diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku.”
2. Pendalaman