Sasaran program imunisasi meliputi bayi, anak sekolah dan ibu hamil serta calon pengantin. Sebagai sasaran utama adalah bayi dengan indikator
Desa dengan UCI Universal Child Imunization merupakan target yang akan
dicapai dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Desa UCI adalah desa dengan cakupan imunisasi dasar 97. Imunisasi dasar terdiri
dari imunisasi BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatisis B dengan sasaran utama adalah bayi. Cakupan Desa dengan UCI di Kabupaten Gunungkidul
pada tahun 2014 telah mencapai 100. Cakupan imunisasi dasar pada tahun 2014 yang dilaksanakan di
Puskesmas dan jaringannya untuk DPT1 + HB1 98,9, DPT3 + HB3 98,9 dan Campak 98,2 dengan drop out rate 0,70. Sedangkan
untuk BCG 99. Cakupan imunisasi pada tahun 2014 mengalami peningkatan. Hal ini dimungkinkan karena kelengkapan dan ketepatan
laporan dari sarana pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta yang
semakin baik. berdasar data dari Puskesmas dapat dilihat pada gambar
berikut :
Sumber : Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Gunungkidul Jenis Imunisasi yang dilakukan pada ibu hamil adalah tetanus toksoid TT. Cakupan
TT2+ pada ibu hamil pada tahun 2014 di Kabupaten Gunungkidul sebesar 91.5. .
PEMBERANTASAN PENYAKIT 1. Pemberantasan Penyakit Menular
a. Demam Berdarah DB
Kabupaten Gunungkidul merupakan daerah endemis Demam Berdarah. Jumlah kasus Demam Berdarah di Kabupaten Gunungkidul
pada tahun 2014 sebanyak 379 kasus dan mengalami kenaikan dibanding jumlah kasus tahun 2013 310 kasus maupun tahun 2012 78 kasus.
15
Kasus yang ditemukan sebagian berasal dari Rumah Sakit dan Puskesmas. CFR 4,2.
Jumlah kasus penyakit Demam Berdarah di Kabupaten Gunungkidul mengalami fluktuasi pada tiap tahun. Berdasar data dari hasil pencatatan
dan pelaporan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul selama sepuluh tahun terakhir, fluktuasi kasus tertinggi terjadi di tahun 2010 974 kasus
sedangkan gambar grafik menunjukkan pola peningkatan kasus pada setiap 3 tahun. Data selengkapnya tersaji dalam gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2 Jumlah Kasus dan Kematian Demam Berdarah
Di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2004-2014
Sumber : Dinkes Kabupaten Gunungkidul
Berdasar gambar 4.2 terlihat bahwa, terjadinya kenaikan jumlah kasus DB di Kabupaten Gunungkidul yang sangat mencolok pada tahun 2010 dan
turun drastis pada Tahun 2013 dan naik kembali pada tahun 2014. Peningkatan kasus maupun penurunan kasus mengindikasikan adanya
peran dari terdapatnya vector nyamuk aedes aegypti, dan virus penyebab penyakit DBD virus Dengue serta perilaku masyarakat yang tidak sehat
atau mungkin juga pemberantasan sarang nyamuk yang kurang berhasil. Pola penyakit yang tidak menentu ini bisa menjadi bahan pertimbangan
dalam penyelidikan epidemiologi lebih lanjut. Kasus Demam Berdarah menurut waktu bulan pada tiga tahun
terakhir disajikan pada gambar gambar berikut :
16
Melihat gambar 4.3 dapat dilihat bahwa, pola kasus menurut waktu bulan untuk penderita DBD di Kabupaten Gunungkidul ternyata kenaikan
bermakna terjadi pada Bulan Desember dan Januari.. Dengan demikian, pada bulan-bulan tersebut perlu diwaspadai terjadinya KLB.
Kasus DBD sangat erat kaitannya dengan curah hujan. Selain itu, masalah lingkungan, mobilisasi penduduk yang tinggi, serta kepadatan
penduduk juga sangat berperan dalam proses penularan penyakit Demam Berdarah.
b. Malaria