Perubahan nilai tukar Perubahan tingkat suku bunga

1. Diferensiasi Produk Secara konsisten mengembangkan inovasi produk, jasa, kerjasama partnership bundling dan teknologi untuk menghasilkan diferensiasi produk yang unggul. 2. Pemenuhan keinginan dan kebutuhan pelanggan Menciptakan, mengembangkan dan menyempurnakan produk dan jasa yang sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan yang menjadi target pasar. 3. Meningkatkan dan memastikan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan Memastikan penyajian kualitas produk dan layanan yang optimal dalam upaya menghadirkan pengalaman TV berlangganan terbaik dan menjaga kepuasan pelanggan. 4. Memahami perubahan perilaku pelanggan di Indonesia Dengan memahami perilaku pelanggan di Indonesia, MSKY akan mampu menjadikan Indovision, TopTV dan OkeVision selalu menjadi pilihan pertama keluarga Indonesia. 5. Konten adalah Segalanya Konten menjadi aspek terpenting untuk meningkatkan jumlah pelanggan baru maupun mendorong loyalitas pelanggan yang sudah ada. 6. Program Loyalti Mempertahankan pelanggan yang dimiliki dengan membuat Program Loyalti Melalui strategi tersebut, diharapkan prospek bisnis Perseroan pada 2017 dapat semakin meningkat dan dapat menorehkan pencapaian baru dalam industri TV berlangganan di Indonesia.

C. Biaya Berlangganan

Perseroan berusaha menawarkan biaya berlangganan yang kompetitif untuk menjaring lebih banyak pelanggan televisi berlangganan. Untuk mengatasi masalah persaingan harga, Perseroan telah melakukan segmentasi untuk masyarakat menengah melalui Top TV dan Oke Vision.

D. Perekonomian Indonesia

Tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh faktor domestik dimana sekitar 55 dimotori oleh konsumsi rumah tangga dan pemerintah yang didorong oleh pengeluaran masyarakat yang meningkat untuk sektor kesehatan, pendidikan, transportasi, konsumsi makanan dan minuman serta diikuti dengan pertumbuhan dari Pembentukan Modal Tetap Bruto PMTB dan Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga PK- LNPRT dan investasi, maka lapisan masyarakat yang bergerak naik pada tingkat ekonomi menengah akan semakin besar sehingga meningkatkan tingkat konsumsi. Tingkat konsumsi yang meningkat akan mendorong kebutuhan hiburan masyarakat. Hal tersebut akan berpengaruh pada jumlah pelanggan Perseroan dan Entitas Anak dan kemudian akan mempengaruhi pendapatan usaha.

3. Perubahan pada nilai tukar dan tingkat suku bunga dan sejauh mana dampaknya terhadap Perseroan.

a. Perubahan nilai tukar

Perseroan mengelola eksposur mata uang asing dengan mencocokan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perseroan pada tanggal pelaporan. Perseroan telah melakukan negosiasi ulang dengan sebagian besar pemasok konten program, dimana kedua belah pihak sepakat untuk setiap pembayaran kewajiban, baik yang terutang maupun tagihan baru selama periode lisensi menggunakan nilai tukar tetap yang disepakati.

b. Perubahan tingkat suku bunga

Risiko kredit Perseroan terutama melekat pada rekening bank, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang jaminan. Perseroan menempatkan saldo bank dan deposito berjangka pada institusi keuangan yang layak dan terpercaya untuk diversifikasi pendapatan bunga dan penyebaran risiko. Piutang usaha dilakukan pihak ketiga terpercaya, sedangkan piutang lain-lain dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Perseroan dan pihak lawan dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara pihak lawan yang telah disetujui. Selanjutnya untuk menghindari kegagalan pembayaran dari sisi pelanggan, Perseroan mengoptimalkan penggunaan pembayaran dengan kartu kredit dan fasilitas pembayaran auto- debet dari bank untuk menghasilkan pembayaran otomatis. Perseroan juga memiliki Reminder Team yang berada di bawah Departemen Subscriber Management untuk membantu mengingatkan pelanggan atas kewajiban pembayaran berkala mereka. Perseroan mempunyai jaminan uang terhadap beberapa piutang usaha individu yang tercatat sebagai uang muka pelanggan dalam liabilitas jangka pendek. Nilai tercatat atas uang muka pelanggan sebesar Rp 25.084 juta dan Rp 22.063 juta masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, telah sesuai dengan nilai wajar yang merupakan jaminan untuk risiko kredit.

4. Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan.