6
D. Dasar Hukum Penyusunan SKKNI
Dasar hukum yang dijadikan acuan dalam penyusunan SKKNI Bidang Desain Grafis adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36, yang mengatur bahasa negara;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
3. Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja
Nasional; 4.
Permenakertrans Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Nasional Indonesia;
E. Kegunaan Standar Kompetensi
Standar kompetensi yang dimaksud dalam hal ini adalah standar kompetensi yang dikembangkan dengan mengacu pada model yang dikembangkan oleh APEC HRD
Working Group, yang kemudian dikenal dengan Regional Model of Skill Standar RMCS. Pada model ini, standar dikembangkan dengan pendekatan “multi skills”
dan menstandarkan kompetensi-kompetensi yang ada dalam bidang pekerjaan dimaksud. Pendekatan ini dimaksudkan agar standar tersebut fleksibel dan mampu
mengantisipasi kemungkinan perubahan-perubahan yang ada di dalam industri atau organisasi usaha. Standar kompetensi suatu bidang keahlian terstruktur dari
sejumlah unit-unit kompetensi. Standar kompetensi dibutuhkan oleh beberapa lembagainstansi yang berkaitan
dengan pengembangan sumber daya manusia, sesuai dengan kebutuhan masing- masing.
1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan 1.1. Memberikan informasi untuk pengembangan program dan kurikulum
1.2. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan sertifikasi 2. Untuk dunia usahaindustri dan penggunaan tenaga kerja
2.1. Membantu dalam rekrutmen 2.2. Membantu penilaian kerja
2.3. Dipakai untuk membuat uraian jabatan 2.4. Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasar
kebutuhan dunia usahaindustri
7
3. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi 3.1. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi
sesuai dengan kualifikasi dan levelnya 3.2. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian dan
sertifikasi
F. Penyusunan Standar Kompetensi
Lingkup penyusunan SKKNI ini dibatasi pada bidang desain grafis, tidak mencakup pada bidang komunikasi visual yang lain seperti animasi, film, televisi, web dan digital
elektronik lain, periklanan, ilustrasi serta fotografi. Dalam bidang desain grafis sendiri
yang disebut kompetensi inti core competencies desainer grafis adalah unit-unit
kerja terapan dari disiplin yang wajib dikuasai oleh desainer grafis, seperti
penguasaan teknis kemampuan untuk menggunakan perangkat, teknologi dan
materialbahan untuk mengekspresikan dan mencapai kualitas estetis, penguasaan
bentukform kemampuan untuk mengkomposisikan berbagai elemen visual, penguasaan kontenwhat to say kemampuan untuk mengidentifikasikan
permasalahan desain dan menciptakan interprestasi visual dari pesangagasan bagi
khalayak, kontekshow to say kemampuan untuk menciptakan ekspresi visual dan
membangun persepsi dalam menyampaikan sebuah makna. Sedangkan hubungan kepakaran disiplin desain grafis dengan disiplin terapan
lainnya disebut sebagai kompetensi khusus profesi desain grafis. Contohnya bila
seorang desainer grafis hanya mempelajari dasar-dasar disiplin tertentu seperti brand dan branding, pemasaran, periklanan, bisnis, ilustrasi, fotografi, multimedia,
new media, penulis naskah sebagai pengetahuan tambahan, maka kepakaran atas disiplin tersebut merupakan kompetensi khusus; namun apabila desainer menjadikan
disiplin terapan tersebut sebagai bidang yang dikuasainya secara dominan, maka profesi brand dan branding, pemasaran, periklanan, ilustrator, fotografer, ahli
multimedia, ahli new media, penulis naskah menjadi kompetensi inti.
8
KOMPETENSI UMUM INTI
KOMPETENSI KHUSUS
TEKNIS Kemampuan untuk
menggunakan perangkat, teknologi dan material bahan
untuk mengekspresikan dan mencapai kualitas estetis.
BENTUK Kemampuan untuk
mengkomposisikan berbagai elemen visual.
KONTEN what to say Kemampuan untuk
mengidentifikasi permasalahan desain dan menciptakan
interpretasi visual dari pesangagasan bagi khalayak.
KONTEKS how to say Kemampuan untuk
menciptakan ekspresi visual dan membangun persepsi
dalam menyampaikan sebuah makna.
Kemampuan untuk memahami dasar-
dasar dari disiplin ilmu terkait.
Branding, Komunikasi
Pemasaran, Manajemen.
Å
Metodologi Eksklusif
Riset, audit, strategi,
eksekusi, evaluasi dan
pengukuran
Å
Konsultan
Branding, Komunikasi
Pemasaran, Manajemen
Kemampuan untuk memahami dasar-
dasar dari disiplin ilmu Ilustrasi dan
Fotografi
Å
Keterampilan, pengetahuan
dan sikap khusus
Å
Spesialis
Ilustrator, Fotografer
Gambar 1.2. Kerangka Referensi Kompetensi Desain Grafis
Penyusunan sub kompetensi, unjuk kerja dan acuan penilaian disesuaikan dengan standar industri yang umum berlaku saat ini, yaitu berbasis pada pelaksanaan
pekerjaan secara digitalkomputer. Tenaga kerja berbasis digital dibutuhkan karena proses pekerjaan lanjutan ke percetakan pre-press saat ini juga dikerjakan secara
digital, baik dari pemindahan hasil karya desain file ke film untuk dipindah ke plat, maupun pada sistem CTP Computer to Plate langsung dari file ke plat.
Ketentuan di atas tak mengesampingkan perlunya keterampilan manual. Pada bidang desain grafis kemampuan manual dibutuhkan terutama dalam pelaksanaan
pengembangan gambar logo, icon, logotype dan pembuatan dummy. Biasanya teknologi digital digunakan pada pengembangan alternatif, penyempurnaan gambar
dan pembuatan final artwork.