Risiko Likuiditas Laporan Keuangan 31 Maret 2012

47 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham Risiko mata uang 31 Maret 2012 Euro Lain lain jumlah Aset Kas 8,974 1,582 847 750 282 12,435 Giro pada Bank Indonesia 212,598 212,598 Giro pada bank lain 142,902 762 778 1,559 1,136 147,137 Kredit 2,369,769 4,394 2,374,163 Aset lain lain 45,244 8 45,252 Jumlah 2,779,487 2,344 6,027 2,309 1,418 2,791,585 Liabilitas Simpanan dari nasabah 2,060,414 12,761 2,073,175 Simpanan dari bank lain 45,720 45,720 578,614 2,564 581,178 Jumlah 2,684,748 15,325 2,700,073 94,739 2,344 9,298 2,309 1,418 91,512 Rekening Administratif 128,014 2,180 125,834 33,275 2,344 7,118 2,309 1,418 46,464 31 Desember 2011 Dolar Amerika Euro Dolar Singapura Dolar Australia Lain lain jumlah Aset Kas 17,518 1,450 1,263 1,190 288 21,709 Giro pada Bank Indonesia 210,366 210,366 Giro pada bank lain 262,838 1,028 2,121 1,191 632 267,810 Kredit 2,381,804 1,745 2,383,549 Aset lain lain 423 423 Jumlah 2,872,949 2,478 5,129 2,381 920 2,883,857 Liabilitas Simpanan dari nasabah 2,079,018 10,586 2,089,604 467,496 14 467,510 Jumlah 2,546,514 10,600 2,557,114 326,435 2,478 5,471 2,381 920 326,743 Rekening Administratif 22,477 2,478 5,471 2,381 920 33,732

d. Risiko Likuiditas

Risiko ini umumnya terjadi dari transaksi dan produk valuta asing. Risiko kurs mata uang dimonitor dan dilaporkan setiap hari oleh Bank untuk memastikan bahwa dampak pergerakan nilai tukar mata uang asing yang merugikan dapat dikendalikan. Tabel dibawah ini mengihtisarkan eksposur atau risiko nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Termasuk didalamnya adalah instrumen keuangan pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang: Dolar Amerika Dolar Singapura Dolar Australia Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain laporan posisi keuangan bersih Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain laporan posisi keuangan bersih Risiko likuiditas merupakan risiko yang timbul akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Ruang lingkup risiko likuiditas meliputi portfolio on balance sheet dan off balance sheet. Pemantauan risiko likuiditas dilakukan melalui rapat Assets and Liabilities Commitee ALCO , pemantauan likuiditas harian dan pengukuran profil risiko secara regular dengan menggunakan indikator likuiditas. Kebijakan likuiditas Bank didasarkan untuk memastikan bahwa setiap kebutuhan dana di saat ini, maupun dimasa datang baik untuk kondisi normal maupun kondisi stres dapat dipenuhi. Dalam melaksanakan pengendalian risiko likuiditas dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu: liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis dan liquidity ratio nalysis. Dimana untuk mengendalikan risiko likuiditas tersebut ditetapkan beberapa batasan dan parameter. Disampaing itu dalam mengendalikan risiko likuiditas juga dilakukan pemantauan atas indikator internal dan eksternal. Untuk menghadapi kondisi stres juga ditetapkan contigency funding plan untuk penangan kondisi tersebut. Jumlah aset lancar yang memadai dipertahankan untuk menjamin kebutuhan likuiditas yang terkendali setiap waktu. Hal ini semua sejalan dengan peraturan baru BI tentang manajemen risiko likuiditas yang tercantum dalam Surat Edaran BI No.1116DPNP2009 Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi dengan memelihara aset likuid tingkat pertama yang berupa pemeliharaan cadangan wajib serta efek efek jangka pendek yang sangat likuid. Aset likuid tingkat dua dipelihara melalui penempatan dana jangka pendek dibank lain serta efek efek dalam kelompok tersedia untuk dijual. Selain itu, Bank senantiasa memelihara kemampuannya untuk melakukan akses ke pasar uang, dengan memelihara hubungan dengan bank bank koresponden Bank memonitor jangka waktu jatuh tempo komitmen kredit oleh karena komitmen dengan jangka waktu yang lebih lama pada umumnyamemiliki risiko kredit yang lebih besar dibandingkan dengan komitmen yang memiliki jangka waktu yang lebih pendek. Pelaporan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 telah diungkapkan di catatan sebelumnya. 48 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham

e. Risiko Operasional