26
1 1
1 2
2
1 1
2
−
1 1
2
Gambar 2.17 Rangkaian ekivalen lain dari motor induksi
2.9 Disain Motor Induksi Tiga Fasa
Motor asinkron yang sering kita temukan sehari hari misalnya adalah kipas angin, mesin pendingin, kereta api listrik gantung, dan lain sebagainya.
Untuk itu perlu diketahui kelas kelas dari motor tersebut untuk mengetahui unjuk kerja dari motor tersebut. Adapun kelas kelas tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kelas A : Torsi start normal, arus start normal dan slip kecil Tipe ini umumnya memiliki tahanan rotor sangkar yang rendah. Slip pada
beban penuh kecil atau rendah namun efisiensinya tinggi. Torsi maksimum biasanya sekitar 21 dari torsi beban penuh dan slipnya kurang dari 21.
Motor kelas ini berkisar hingga 20 Hp. 2. Kelas B : Torsi start normal, arus start kecil dan slip rendah
Torsi start kelas ini hampir sama dengan kelas A tetapi arus startnya berkisar 75I
fl
. Slip dan efisiensi pada beban penuh juga baik. Kelas ini umumnya berkisar antara 7,5 Hp sampai dengan 200 Hp. Penggunaan
motor ini antara lain : kipas angin, boiler, pompa dan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Kelas C : Torsi sta Kelas ini memiliki
dibandingkan deng lebih tinggi pada a
slip yang rendah di 4. Kelas D : Tosi star
Kelas ini biasanya memili dihasilkan torsi start yang
Sebagai tambahan memperkenalkan disain ke
, namun disain kelas i
Gambar 2.
orsi start tinggi dan arus start kecil emiliki resistansi rotor sangkar yang ganda yang leb
dengan kelas B. Oleh sebab itu dihasilkan torsi s pada arus start yang rendah, namun bekerja pada efisi
ndah dibandingkan kelas A dan B. osi start tinggi, slip tinggi
emiliki resistansi rotor sangkar tunggal yang tinggi t yang tinggi pada arus start yang rendah
bahan pada keempat kelas tersebut diatas, NEM isain kelas E dan F, yang sering disebut motor induk
kelas ini sekarang sudah ditinggalkan.
bar 2.18 Karakteristik torsi dan kecepatan motor induksi p berbagai disain
27 ng lebih besar
torsi start yang a efisisensi dan
tinggi sehingga
, NEMA juga or induksi
uksi pada
Universitas Sumatera Utara
28
2.10 Aliran Daya Motor Induksi