23
PKn Kelas VII Setiap tanggal 17 Agustus kita memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Seluruh rakyat
Indonesia merayakannya dengan penuh kegembiraan. Suasana sangat meriah, kampung-kampung, rumah-rumah, sekolah maupun gedung pemerintah semua memasang bendera. Tidak lupa hiasan
yang indah juga dipasang. Selain itu, ada banyak acara digelar, mulai dari lomba panjat pinang, sepeda hias, balap karung dan yang tidak mungkin tertinggal yakni upacara memperingati hari
kemerdekaan. Kemeriahan memperingati hari kemerdekaan memang sudah menjadi rutinitas tahunan.
Tapi, kita jangan terus terlena dengan kemeriahan dan melupakan makna kemerdekaan. Kalian tentu memahami kemerdekaan diraih bukan dengan cara yang mudah. Butuh pengorbanan dan
kemauan yang kuat. Kita patut bersyukur kemerdekaan telah ada di tangan. Sekarang tugas kita adalah mengisi kemerdekaan.
Nah, agar bisa mengisi kemerdekaan dengan baik kita mesti memahami makna kemerdekaan. Selain itu kita juga harus paham konstitusi negara. Sebab, konstitusi adalah acuan
bagi kita untuk membangun negeri ini. Mau kemana negeri ini dan bagaimana negara ini dikelola? Jawabnya ada dalam konstitusi negara. Tahukah kalian konstitusi negara kita? Negara kita
memang mengalami beberapa kali pergantian konstitusi. Konstitusi pertama adalah UUD 1945 kemudian sempat digantikan dengan konstitusi RIS dan UUDS. Pada tahun 1998 UUD 1945
juga mengalami perubahan, setelah amandemen yang dilakukan oleh MPR.
Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama
Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Mendiskripsikan suasana kebatinan konstitusi pertama
Menganalisis hubungan antara proklamasi kemerdekaan dan UUD 1945 Menunjukkan sikap positif terhadap makna proklamasi kemerdekaan dan
suasana kebatinan konstitusi pertama.
Setelah mempelajari bab ini siswa mampu:
BAB
2
Tujuan Pembelajaran:
Kata Kunci: proklamasi kemerdekaan, suasana kebatinan, konstitusi, UUD 1945
24
PKn Kelas VII Apa makna kemerdekaan dan konstitusi pertama? Dalam bab ini kita akan mempalajarinya.
Selain itu kita juga akan mempalajari suasana kebatinan konstitusi pertama serta hubungan proklamasi dengan UUD 1945. Nah, yang penting juga untuk dipelajari adalah bagaimana sikap
positif terhadap makna proklamasi kemerdekaan dan suasana kebatinan konstitusi pertama.
Agar mendapatkan gambaran tentang pokok bahasan dalam bab ini, coba kalian perhatikan peta konsep berikut ini:
A. Proklamasi Kemerdekaan
1. Kondisi bangsa Indonesia pada masa penjajahan
Sejak abad XVI bangsa-bangsa Eropa telah datang ke Indonesia. Diawali pada tahun 1511, ketika itu bangsa Portugis tiba di Indonesia. Kemudian pada tahun 1521 bangsa
Spanyol datang di bumi Indonesia dan disusul kemudian bangsa Belanda pada tahun 1596. Maksud kedatangan mereka semula adalah untuk berdagang rempah-rempah. Merasa
Peta Konsep
Makna proklamasi kemerdekaan
Suasana kebatinan UUD 1945
Sikap positif terhadap makna proklamasi kemerdekaan
dan suasaana kebatinan konstitisi pertama
Pengertian Konstitusi Peristiwa sekitar
proklamasi kemerdekaan Penderitaan bangsa Indonesia
pada masa penjajahan
Penetapan UUD 45
Contoh sikap posotif terhadap makna proklamasi
kemerdekaan Contoh sikap positif
terhadap suasana kebatinan konstitusi pertama
Makna proklamasi kemerdekaan
Isi pokok dan suasana kebatinan konstitusi
pertama PROKLAMASI DAN
KONSTITUSI PERTAMA
Hubungan antar proklamasi kemerdekaan dengan
UUD 45 Proklamasi kemerdekaan
Undang-undang dasar 1945 Hubungan antara proklamasi
dan UUD 1945
25
PKn Kelas VII mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari perdagangannya, maka bangsa-bangsa
Eropa menerapkan sistem monopoli. Inilah awal dari keinginan menguasai bangsa Indo- nesia, tidak hanya dalam perdagangan tapi juga kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya. Kemudian, untuk memenangkan
persaingan dagang dengan bangsa- bangsa Eropa lainnya, sejak akhir
abad XVI bangsa Belanda membentuk perkumpulan dagang yang disebut
VOC Verrenigde Oost Indische Compagnie. Belanda juga
mempergunakan kekuatan militer untuk menguasai daerah-daerah yang
strategis dan kaya akan hasil rempah- rempah dan kekayaan alam lainnya
sampai ke pelosok nusantara. Rakyat Indonesia merasakan pahitnya
penjajahan Belanda. Penderitaan yang dirasakan karena penjajahan Belanda mendorong rakyat Indonesia
untuk melakukan perlawanan. Perlawanan terjadi diberbagai daerah, antara lain: Pattimura di Maluku
1817, Baharudin di Palembang 1819, Imam Bonjol di Minangkabau 1821 1837, Pangeran Diponegoro
di Jawa 1825-1830, Panglima Polim, Teuku Tjik Di Tiro, Teuku Umar di Aceh 1860, Sisingamangaraja
di Batak 1900 dan Jelantik di Bali. Perlawanan semakin memuncak setelah Belanda menerapkan
sistem monopoli dan tanam paksa 1830-1870. Penderitaan rakyat Indonesia semakin berat dan
sebaliknya Belanda tidak peduli. Belanda semakin menindas dan memeras serta menghisap rakyat In-
donesia. Namun, berbagai perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia di berbagai daerah terus
mengalami kegagalan. Bangsa Indonesia menyadari bahwa kegagalan ini terjadi karena beberapa hal yakni
belum ada rasa persatuan dan kesatuan, perlawanan bersifat kedaerahan, persenjataan yang terbatas dan sangat tergantung pada pemimpin. Bangsa Indonesia kemudian
Gambar 2.1 Pada tahun 1596 Belanda mendarat di Banten di
bawah pimpinan C. de Houtman
Sumber :www.google.co.id
Gambar 2.2 Pangeran Diponegoro meng-
angkat senjata melawan penjajahan Belanda selama 25 tahun.
Sumber :www.google.co.id