76
PKn Kelas VII Jawabnya bisa diperoleh pada uraian berikut:
a. Pasal 28 UUD 1945, berbunyi: “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang.” b. Pasal 28 E ayat 3 yang berbunyi : “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,
berkumpul dan mengeluarkan pendapat”. c. Piagam Hak Asasi Manusia Indonesia dalam Tap MPR No. XVIIMPR1998 pasal
19 yaitu : “Setiap orang berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat”.
d. Undang-undang No. 39 tahun 1998 tentang Hak Asasi Manusia, pasal 3 ayat 2 sebagai berikut: “Setiap orang berhak untuk mempunyai, mengeluarkan, dan
menyebarluaskan pendapat sesuai dengan hati nurani, secara lisan dan atau tulisan melalui media cetak maupun elektronik dengan memperhatikan nilai-nilai agama,
kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum dan keutuhan bangsa.” e. UU No 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka
Umum yang diundangkan pada lembaran negara Nomor 181 tahun 1998 tanggal 26 oktober 1998. tertuang dalam pasal 2 ayat 1 yang berbunyi sebagai berikut : “Setiap
warga negara secara perorangan atau kelompok, bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. UU No. 9 tahun 1998 hanyalah salah satu dari peraturan perundang-undangan yang
menjamin hak mengemukakan pendapat. UU ini mengatur tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum. Peraturan perundang-undangan lain yang
menjamin kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah : a. UU No. 40 tahun 1999 tentang
Pers UU ini menjamin hak mengemuka-
kan pendapat melalui media. UU ini sekaligus menjamin kebebasan pers di
Indonesia. Kebebasan pers merupakan salah satu sarana kebebasan menya-
takan pendapat bagi masyarakat Indo- nesia.
b. UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran.
UU ini mengatur masalah penyiaran dan lembaga penyiaran di Indonesia. Penyiaran merupakan salah satu
Gambar 4.2 Kebebasan presenter dilindungi oleh undang
-undang
Sumber :www.google.co.id
77
PKn Kelas VII sarana untuk menyampaikan pendapat dan memperoleh informasi.
Kemerdekaan mengeluarkan pendapat sejalan dengan Piagam Hak Asasi Manusia dalam Universal Declaration of Human Rights dari PBB. Kemerdekaan itu tertuang
dalam pasal 19. Rinciannya sebagai berikut : “Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hal ini termasuk kebebasan memiliki
pendapat tanpa gangguan, dan untuk mencari, menerima dan menyampaikan informasi dari buah pikiran melalui media apa saja dan dengan tidak memandang batas-batas
wilayah”. Hal itu berarti kemerdekaan mengemukakan pandapat merupakan hak yang univer-
sal. Artinya, hak yang sudah diakui masyarakat internasional. Setiap pemerintah di dunia dituntut menjamin dan menegakkan hak menyampaikan pendapat warga negaranya.
3. Asas dan tujuan mengemukakan pendapat
Setelah mempelajari materi diatas kita bersama memahami pengertian dan landasan hukum kemerdekaan pendapat. Agar dapat memahami hakikat kemerdekaan
mengemukakan pendapat maka kita harus mengerti asas dan tujuan mengemukakan pendapat.
Dalam menyampaikan pendapat dilaksanakan berdasarkan asas-asas berikut: a. Asas keseimbangan antara hak dan kewajiban.
b. Asas musyawarah dan mufakat. c. Asas kepastian hukum dan keadilan.
d. Asas proposionalitas. e. Asas manfaat.
Adapun tujuan dari pengaturan penyampaikan pendapat di muka umum ini adalah sebagai berikut :
a. Mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu pelaksanaan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
b. Mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat.
c. Mewujudkan iklim yang kondusif, berkembangnya partisipasi dan kreativitas setiap warga negara sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab dalam kehidupan
berdemokrasi. d. Menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat ,
berbangsa dan bernegara tanpa mengabaikan kepentingan perorangan atau kelompok.
78
PKn Kelas VII
4. Tata cara mengemukakan pendapat
Kalian tentu telah memahami bahwa kemerdekaan mengemukakan pendapat merupakan hak setiap warga negara. Namun dalam menyampaikan pendapat, kita
mesti memahami bagaimana cara menyampaikan pendapat. Selain itu kita juga harus mematuhi tata cara menyampaikan pendapat. Hal ini penting karena tanpa memahami
tata caranya, kita tentu tidak menyampaikan pendapat dengan baik. Sesuai dengan pasal 9 ayat 1 UU No. 9 Tahun 1998, menyampaikan pendapat di
muka umum dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut : a. Unjuk rasa atau demonstrasi yaitu kegiatan yang dilakukan seorang atau lebih
untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan dan sebagainya, secara demonstratif di muka umum.
b. Pawai ialah cara menyampaikan pendapat dengan arak-arakan di jalan umum. c. Rapat umum adalah pertemuan terbuka yang dilakukan untuk menyampaikan
pikiran dan pendapat dengan tema tertentu. d. Mimbar bebas adalah kegiatan menyampaikan pendapat di muka umum yang
dilakukan secara bebas dan terbuka tanpa tema tertentu. Pasal 10 UU No. 9 Tahun 1998 mengatur tentang tata cara menyampaikan
pendapat. Tata cara menyampaikan pendapat di muka umum adalah sebagai berikut : a. Penyampaian pendapat di muka umum wajib memberitahukan secara tertulis
kepada kepolisian Republik Indonesia Polri setempat. Polri setempat adalah Satuan Polri terdekat dimana kegiatan penyampaian pendapat akan dilakukan
dan disesuaikan dengan luas lingkup penyampaian pendapat tersebut, misalnya Polsek, Polres, Polda atau Markas Besar Polri.
b. Pemberitahuan secara tertulis tersebut disampaikan oleh yang bersangkutan, pemimpin atau penanggung jawab kelompok.
c. Pemberitahuan sebagaimana yang dimaksud selambat-lambatnya 3 x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima Polri setempat.
d. Pemberitahuan secara tertulis tersebut tidak berlaku bagi kegiatan ilimiah di dalam kampus dan kegiatan keagamaan.
e. Surat pemberitahuan sebagaimana yang dimaksud memuat : 1. Maksud dan tujuan
2. Tempat, lokasi dan rute 3. Waktu dan lama
4. Bentuk kegiatan 5. Penanggung jawab
6. Nama dan alamat organisasi, kelompokperorangan