PERSEPSI AUDITOR ATAS PENGARUH TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN GUNA MEMINIMALISASI KECURANGAN DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA MEDAN TA 2013 SESUAI LHP BPK PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA UTARA.

PERSEPSI AUDITOR ATAS PENGARUH TINDAKAN PENCEGAHAN
DAN PENDETEKSIAN GUNA MEMINIMALISASI KECURANGAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
KOTA MEDAN TA 2013 SESUAI LHP
BPK PERWAKILAN PROVINSI
SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

RURI OCTARI DINATA
NIM. 7111220005

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Persepsi Auditor Atas
Pengaruh Tindakan Pencegahan, Dan Pendeteksian Guna Meminimalisasi
Kecurangan Dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kota Medan Tahun 2013
Sesuai LHP BPK Perwakilan Sumatera Utara”.
Dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menyadari tidak dapat berjalan
sendiri tanpa bantuan dan dorongan baik materil maupun spiritual dari berbagai
pihak. Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah
memberikan dukungan moril dan materil yang diberikan dengan tulus.
Pada kesempatan ini, ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada
pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak. Drs. Kustoro Budiarta, ME, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Thamrin, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

iv

4. Bapak Muhammad Ishak, S.E, M.Si, Ak, sebagai Ketua Jurusan Akuntansi
sekaligus dosen penguji yang telah memberikan saran yang membangun
dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Nasirwan, S.E, M.Si, sebagai Sekretaris Jurusan Akuntansi.
6. Ibu Lili Wardani Harahap S.E, M.Si, Ak sebagai Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan saran dalam perkuliahan.
7. Bapak Ridha Habibi Z, S.E, M.Si, Ak, CA, sebagai Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah banyak memberikan masukan berupa saran dalam
menyelesaikan skripsi.
8. Bapak Drs. Surbakti Karo-karo, M.Si, Ak, CA sebagai dosen penguji yang
telah

memberikan

kritikan


dan

masukan

yang

membangun

dalam

menyelesaikan skripsi.
9. Ibu Yulita Triadiarti, S.E, M.Si, Ak sebagai dosen penguji yang telah
memberikan kritikan dan masukan yang membangun dalam menyelesaikan
skripsi.
10. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Jurusan Akuntansi yang
telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama peneliti menempuh
perkulian.
11. Bang Riky, staff administrasi Jurusan Akuntansi FE UNIMED, yang telah
banyak membantu penulis dalam pengurusan administrasi selama perkuliahan.
12. Bapak Daniel Sembiring Berahmana, S.H, CFE selaku Kepala Sub Bagian

Hukum dan Humas yang telah membimbing penulis dalam proses
v

penyelesaian skripsi, serta seluruh pegawai yang bekerja di BPK RI
Perwakilan Provinsi Sumatera Utara yang telah mengizinkan penulis
melakukan penelitian.
13. Kak Susan selaku receptionist di BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara
yang selalu membantu berjalannya proses penelitian skripsi ini.
14. Dua adik lelakiku, Bayu dan Rasyid. Terimakasih untuk dukungannya.
Semoga kalian bisa menjadi adik-adik hebat yang bisa membanggakan Ibu
dan Bapak melebihi kakak.
15. Sahabat terbaik penulis, Nahara dan Tiwi terima kasih atas segala doa,
bantuan, dukungan dan pengertiannya yang tulus. Selalu bersama dalam
menghadapi suka duka dunia perkuliahan. Semoga pershabatan ini abadi.
16. Teman paling baik yang selalu mau berbagi ilmu, Tasya dan Mahni
terimakasih untuk ilmu yang dibagi kepada penulis.
17. Teman-teman luar biasa yang selalu ada ketika susah dan senang, Yeyen,
Dian, Bani, Nisa, Petti, Novita, Tin, Rosmei, Laura, Fanni. Terimakasih untuk
3,5 tahun perkuliahan yang tidak pernah terlupakan.
18. Untuk seluruh sahabat Akuntansi Kelas A Stambuk 2011, terima kasih atas

kebersamaan yang luar biasa selama masa perkuliahan, semoga persahabatan
kita masih bisa terjalin walau sudah tidak berstatus sebagai mahasiswa/i FE
UNIMED.

vi

19. Untuk rekan-rekan stambuk 2011 kelas B, terima kasih telah membantu,
memberi dukungan dan motivasi selama perkuliahan hingga terselesaikannya
skripsi ini.
20. Untuk Senior stambuk 2010, Bang Andi Simanjuntak, Kak Lena, Kak Dwi,
Kak Mega, Bang Poniadi, Kak Putri, terimakasih untuk semua bantuan dan
masukan yang diberikan kepada penulis.
21. Untuk sahabat sepanjang masa, Vania Adissya dan Putri Ramadhani,
terimakasih untuk doa, dukungan dan semangat dari kalian kepada penulis.
22. Teman-teman Senior dan Junior dalam Pasukan Khas Al-Ulum Terpadu
(PASKHAT) terimakasih untuk seluruh dukungan dan semangat yang selalu
diberikan pada penulis.
23. Seluruh kerabat, rekan, saudara, dan teman-teman yang selalu memberikan
dukungan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap bahwa penulisan skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan, dan penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari setiap pembaca.
Medan,

Maret 2015

Ruri Octari Dinata
NIM. 7111220005
vii

ABSTRAK

Ruri Octari Dinata, Persepsi Auditor Atas Pengaruh Tindakan Pencegahan Dan
Pendeteksian Guna Meminimalisasi Kecurangan Dalam Laporan Keuangan
Pemerintah Kota Medan TA 2013 Sesuai LHP BPK Perwakilan Provinsi
Sumatera Utara. Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi: Universitas
Negeri Medan. Januari 2015.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah banyaknya kasus kecurangan yang

akhir-akhir ini marak terjadi khususnya di dalam sektor pemerintahan. Sehingga perlu
dilakukan penelitian mengenai persepsi auditor dalam melakukan tindakan
pencegahan dan pendeteksian guna meminimalisasi kecurangan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat persepsi auditor atas pengaruh tindakan
pencegahan dan pendeteksian guna meminimalisasi kecurangan dalam laporan
keuangan pemerintah kota Medan TA 2013 sesuai LHP BPK Perwakilan Provinsi
Sumatera Utara.
Pada penelitian ini digunakan data primer yang penyebaran kuesionernya
dilakukan di Medan dengan responden dari auditor yang bekerja di Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara dan auditor yang bekerja di
Inspektorat Kota Medan. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive
sampling. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 35 akan tetapi hanya 32 yang kembali.
Penganalisaan data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tindakan pencegahan berpengaruh secara
parsial dan pendeteksian tidak berpengaruh secara parsial namun tindakan pencegahan
dan pendeteksian berpengaruh positif secara simultan.
Kata kunci : Pencegahan, Pendeteksian, Upaya Meminimalisasi Kecurangan
Dalam Laporan Keuangan

ii


ABSTRACT

Ruri Octari Dinata. Perception of auditors about the influence of preventive act and
detection for fraud minimum in financial reporting of Medan’s Government at 2013 as
same as LHP BPK North Sumatera Provincial Representatives. Thesis of Accountancy
Department, Economic Faculty: State University Of Medan. 2015, February.
The problem in this study is so many fraud cases that lately rife, especially in the
government sector. So that needs to be done research on the perception of auditors to
have a prevention act and detection to minimize fraud.
This research aims to know about perception of auditors about the influence of
preventive act and detection for fraud minimum in financial reporting of Medan’s
Government at 2013 as same as LHP BPK North Sumatera Provincial Representatives.
This research uses primary data in distributing questionnaires, which conducted
in Medan with auditor respondents who worked in the Audit Board of Republic of
Indonesia, North Sumatera Provincial Representatives, and Inspectorate of Medan City.
Determination of sample is done using purposive sampling. There are thirty five
questionnaires distributed, but only thirty two questionnaires return. Analyzing the data
for hypothesis testing is done by multiple regressions tests.
The result of this research show one variable is preventive act result the positive

significant and detection result did not have an influence partially. Preventive act and
detection, result the positive significant simultaneously.

Keywords: Preventive act, Detection, and Fraud Minimum in Financial Reporting.

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Jenis-Jenis Fraud ………………………………………………….

19

Tabel 2.2. Fraud Examination………………………………………………...

41

Tabel 2.3. Penelitian Terdahulu……………………………………………….

53


Tabel 3.1. Definisi Operasional……………………………………………….

62

Tabel 3.2. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha……………………..

68

Tabel 4.1. Gambaran Umum (Profil) Responden……………………………..

73

Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Variabel Tindakan Pencegahan……………….

76

Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Variabel Tindakan Pendeteksian ……………..

77


Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas Variabel MKDLK ……………………………

77

Tabel 4.5. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ………………….....

79

Tabel 4.6. Hasil Uji Realibilitas Kuesioner Penelitian …………………….....

79

Tabel 4.7. Statistik Deskriptif Variabel Secara Keseluruhan …………………

80

Tabel 4.8. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) …………………………….

83

Tabel 4.9. Hasil Uji Multikolinearitas Dengan Nilai Tolerance dan VIF …..

84

Tabel 4.10. Hasil Uji Heteroskedastisitas …………………………………….

85

Tabel 4.11. Hasil Analisis Regresi …………………………………………...

86

Tabel 4.12. Hasil Uji F ……………………………………………………….

88

Tabel 4.13. Hasil Uji t ………………………………………………………..

89

Tabel 4.14. Hasil Uji R2……………………………………………………...

90

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Fraud Tree……………………………………………………..

15

Gambar 2.2. Scope Pada Bagian Perusahaan Mengenai Terjadinya Fraud….

20

Gambar 2.3. Segitiga Kecurangan……………………………………………

22

Gambar 2.4. Struktur Inspektorat di Kota Medan…………………………....

53

Gambar 2.5. Kerangka Berpikir……………………………………………....

58

Gambar 4.1.Uji Normalitas Dengan Normal P-P Plot ……………………….

82

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner
Lampiran 2. Tabulasi Data
Lampiran 3. Hasil Output SPSS 22
Lampiran 4. Surat

xv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang kian pesat. Hal ini

ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang mulai melebarkan sayapnya ke
kancah nasional maupun internasional. Seiring dengan perkembangan yang kian pesat
inilah, manajer perusahaan terus berupaya menarik investor untuk berinvestasi dan
menanamkan modal di perusahaan yang dipimpinnya. Untuk menarik minat investor,
tentunya manajer perlu menyajikan laporan keuangan yang menggambarkan
peningkatan laba perusahaan dan kinerja perusahaan yang baik. Dalam hal
penyusunan laporan keuangan ini, manajer atau bendahara (dalam pemerintah daerah)
memiliki andil yang cukup besar untuk menyajikan laporan keuangan secara wajar.
Karena manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas transaksi apapun yang
terjadi dalam suatu perusahaan.
Laporan keuangan merupakan suatu catatan informasi keuangan yang
digunakan sebagai media informasi untuk menggambarkan kinerja sebuah
perusahaan. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi
Keuangan Per 1 Januari 2011:
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan dari suatu laporan keuangan adalah
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus
kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

1

2

Sebuah perusahaan harus menyajikan laporan keuangan yang dinilai wajar
dan bebas dari salah saji material. Laporan keuangan yang dinilai wajar adalah
laporan keuangan yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan. Menurut
Danang Sunyoto (2014: 184), laporan keuangan yang wajar adalah:
Laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Frasa disajikan secara wajar bermakna bebas
dari salah saji material. Frasa sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum berarti bahwa kewajaran tersebut dievaluasi dalam kerangka acuan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Prinsip akuntansi yang berlaku umum didalam pernyataan tersebut harus
mengacu pada prinsip-prinsip akuntansi yang tercantum dalam Standar Akuntansi
Keuangan. Sehingga, untuk laporan keuangan yang dinilai wajar, perusahaan harus
menyerahkan laporan keuangan mereka untuk diperiksa oleh auditor agar diketahui
kewajarannya melalui opini auditor wajar tanpa pengecualian dimana Opini Wajar
tanpa pengecualian (biasa disingkat WTP) adalah opini audit yang akan diterbitkan
jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari salah saji
material. Jika laporan keuangan diberikan opini jenis ini, artinya auditor meyakini
berdasarkan bukti-bukti audit yang dikumpulkan, perusahaan/pemerintah dianggap
telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik, dan
kalaupun ada kesalahan, kesalahannya dianggap tidak material dan tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengambilan keputusan.
Namun, tidak menutup kemungkinan sebuah perusahaan/entitas pemeriksaan
melakukan kecurangan dalam penyajian laporan keuangannya. Kecurangankecurangan yang mungkin dilakukan bisa saja seperti memanipulasi data keuangan,

3

dll. Kecurangan dalam penyajian laporan keuangan akhir-akhir ini marak terjadi di
dunia perekonomian. Hal ini mungkin saja dilakukan perusahaan untuk memperkecil
jumlah kewajiban dalam membayar pajak. Tetapi, tetap saja kecurangan ini tidak bisa
ditolerir karena kecurangan ini tentu banyak menimbulkan kerugian yang berdampak
pada Negara. Kecurangan (fraud) merupakan suatu perbuatan tidak jujur yang
dilakukan secara sengaja dan dapat mengakibatkan kerugian bagi pihak-pihak lain.
Berdasarkan Weygandt et a.l (2011: 298-299) “Fraud is a dishonest act by an
employee that results in a personal benefit to the employee at a cost to the employer”.
Yang dapat diartikan, kecurangan merupakan perilaku tidak jujur yang dilakukan oleh
seorang pegawai dimana memberikan suatu keuntungan personal bagi pegawai yang
dibebankan kepada majikan.
Tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan kecurangan adalah
seperti pencurian (thief), ketidakberesan (irregularities), White collar crime,
penggelapan (embezzlement), serta berbagai tindakan penyelewengan lainnya
(Bologna, 2006). Kecurangan yang terjadi ini biasanya di lakukan oleh orang-orang
di dalam maupun luar perusahaan untuk memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri
dan dampaknya dapat merugikan pihak-pihak lain termasuk Negara.
Menurut Association of Certified Fraud Examination (ACFE) dalam
Tuanakotta,

(2013:197)

salah

satu

asosiasi

di

Amerika

Serikat

yang

mendarmabaktikan kegiatannya dalam pencegahan dan penanggulangan kecurangan,
mengkategorikan kecurangan dalam 3 (tiga) kelompok sebagai berikut:

4

1. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud). Kecurangan
laporan keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukan oleh
manajemen dalam bentuk salah saji material laporan keuangan yang merugikan
investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau kecurangan
non financial.
2. Penyalahgunaan Aset (Asset Missapropriation). Penyalahgunaan asset dapat
digolongkan ke dalam “Kecurangan Kas” dam “Kecurangan atas Persediaan
dan Aset lainnya”, serta pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang
(fraudulent disbursement).
3. Korupsi (Corruption). Korupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi
menurut ACFE, bukannya pengertian korupsi menurut UU Pemberantasan TPK
di Indonesia. Menurut ACFE, korupsi terbagi ke dalam pertentangan
kepentingan (conflict of interest), suap (bribery), pemberian ilegal (illegal
gratuity), dan pemerasan (economic extortion).
Di dalam sebuah entitas, yang kerap kali terjadi dalam kecurangan ini adalah
Financial Statement Fraud (Kecurangan laporan keuangan). Kecurangan laporan
keuangan ini tentu saja dapat merugikan berbagai pihak contohnya pada pihak
investor, stakeholders dan kreditor. Kecurangan pelaporan keuangan yang telah
dijelaskan dalam SPAP pada PSA No. 70 SA Seksi 316 Hal. 316.2 paragraf 3 yaitu
salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan
keuangan untuk mengelabui pemakai laporan keuangan. Kecurangan dalam laporan
keuangan dapat menyangkut tindakan seperti yang disajikan berikut ini:
a. Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen
pendukungnya yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan keuangan.
b. Representasi yang salah dalam atau penghilangan dari laporan keuangan
peristiwa, transaksi, atau informasi signifikan.
c. Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan dengan
jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.

5

Kecurangan laporan dapat menyebabkan turunnya nilai pasar dan mengarahkan
perusahaan tersebut pada kebangkrutan serta telah meningkatkan perhatian tentang
tindakan kecurangan. Menurut Tuanakotta (2013: 252), 10 skandal korporasi terbesar
mengenai kecurangan dalam laporan keuangan secara singkat sebagai berikut:
1. Waste Management (1998) – Melaporkan laba bohong-bohongan (fake
earnings) $1,7 miliar. Auditor Arthur Andersen.
2. Enron (2001) – Pemegang saham kehilangan $74 miliar, ribuan pegawai
dan investor kehilangan simpanan hari tua mereka, dan banyak karyawan
kehilangan pekerjaan. Auditor Arthur Andersen.
3. WorldCom (2002) – Penggelembungan asset $11 miliar, 30.000 karyawan
kehilangan pekerjaan, dan investor kehilangan $180 miliar. Auditor Arthur
Andersen.
4. Tyco (2002) – CEO dan CFO mencuri $150 juta dari perusahaan dan
menggelembungkan laba sebesar $500 juta.
5. HealthSouth (2003) – Laba digelembungkan sebesar $1,4 miliar.
6. FreddieMac (2003) – laba digelembungkan sebesar $5 miliar.
7. American Insurance Group (2005) – Massive accounting fraud ($3,9
miliar), bid rigging, dan manipulasi harga saham.
8. Lehman Brothers (2008) – Utang pinjaman sejumlah $50 miliar
disamarkan sebagai penjualan. Auditor Ernst & Young.
9. Bernie Madoff (2008) – Menipu investor sejumlah $64,8 miliar melalui
Ponzi Scheme.
10. Satyam (2008) – Penggelembungan pendapatan sebesar $1,5 miliar.
Sedangkan di Indonesia contoh kasus kecurangan pada laporan keuangan ini
terjadi pada Batavia Air yang sengaja pailitkan diri. Peristiwa pailit yang menimpa
Batavia Air mengejutkan banyak kalangan. Hal itu dikarenakan industri penerbangan
nasional sedang tumbuh pesat dan Batavia termasuk maskapai terkemuka di tanah air
yang memiliki jejak rekam yang cukup baik. Apalagi, berdasarkan laporan keuangan
2011, maskapai ini menunjukkan performa yang baik. Hal ini menimbulkan
kecurigaan, Batavia sengaja memailitkan diri lewat putusan pengadilan untuk
menghindari pembayaran utang. Dugaan tersebut makin menguat setelah terungkap,

6

bahwa berdasarkan pengecekan kurator uang tunai yang ada di rekening Batavia Air
hanya Rp 1 miliar padahal hutangnya Rp 1,2 triliun. Hal ini jelas mengejutkan pihak
Kemhub sebab dari segi keuangan Batavia selama ini cukup bagus. Karena setiap
tahun Kemhub menerima laporan keuangan maskapai yang sudah diaudit oleh
akuntan publik. Berdasarkan laporan keuangan 2011 yang disampaikan kepada
Kemhub pertengahan lalu, posisi keuangan Batavia berada di posisi yang bagus.
Dalam laporan keuangan tersebut ditunjukkan kemampuan membayar utang jangka
pendek, jangka menengah, jangka panjang, dan cash flow perusahaan. Dari laporan
keuangan yang sudah diaudit itu, kondisi Batavia baik-baik saja. Dalam kesempatan
tersebut, pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menduga upaya memailitkan Batavia
Air merupakan salah satu strategi manajemen karena menurutnya apabila Batavia Air
beroperasi terus, rugi Batavia Air akan lebih besar. (Suara Pembaruan, 9 Februari
2013 dalam Tuanakotta : 273).
Pada tahun 2013, kasus mengenai adanya temuan dalam Pendapatan Asli
Daerah yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan menjadi salah satu contoh
kasus yang terjadi di kota Medan. Temuan ini berupa kekurangan penetapan,
kehilangan kesempatan, kekurangan penerimaan dan penerimaan yang belum disetor.
Beberapa

kasus

inilah

yang

memaksa

auditor

eksternal

untuk

mengembangkan teknik pemeriksaan terhadap kecurangan. Teknik pemeriksaan ini
dikembangkan dengan tujuan untuk menemukan dan mengungkap kecurangan dan
sedini mungkin kecurangan ini dapat dicegah. Dalam hal ini, Badan Pemeriksa
Keuangan sebagai lembaga pemeriksa eksternal sangat berperan dalam melakukan

7

tindakan pencegahan dan pendeteksian mengenai kecurangan-kecurangan yang
mungkin saja terjadi di entitas-entitas suatu daerah. Menurut UU No. 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai satu-satunya auditor eksternal atas Keuangan
Negara. BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara
yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara
Lainnya, Badan Usaha Milik Daerah, dam lembaga lain yang mengelola keuangan
Negara. Sejalan dengan misi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang berperan aktif
menemukan dan mencegah segala bentuk penyelewengan dan penyalahgunaan
keuangan Negara, tentu tindakan pencegahan dan pendeteksian kecurangan sangat
penting dilakukan untuk meminimalisasi kecurangan itu sendiri. Dalam hal ini Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) memiliki kewenangan penuh dalam melakukan
pemeriksaan untuk mencegah dan mendeteksi apakah terdapat kecurangan yang
dilakukan oleh suatu entitas. Mengingat pentingnya tindakan pencegahan dan
pendeteksian dalam meminimalisasi kecurangan dalam laporan keuangan dengan
tujuan menyelamatkan keuangan Negara dari penyelewengan dan penyalahgunaan,
maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh tindakan pencegahan dan
pendeteksian terhadap upaya meminimalisasi kecurangan dalam laporan keuangan
pemerintahan.
Fenomena lain kecurangan dalam pemerintahan yang terjadi seringkali bukan
menyebabkan kerugian Negara, namun kecurangan yang bersifat pada anggaran yang
tidak tepat sasaran dan bersifat lebih mementingkan kepentingan sendiri daripada

8

kepentingan lainnya. Hebatnya, kecurangan yang sangat tidak mungkin dilakukan
dalam lingkup privat atau swasta seperti perusahaan, menjadi mungkin dilakukan di
area sektor publik. Hal ini juga yang pada akhirnya memaksa BPK untuk bertindak
sebagai pemeriksa eksternal keuangan Negara melihat begitu banyaknya kecurangankecurangan yang dimungkinkan terjadi dalam pemerintahan.
Penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi upaya dalam
meminimalisasi kecurangan dalam laporan keuangan oleh M. Iqbal (2010) membuat
penulis tertarik dan menyimpulkan berbagai pertanyaan mengenai bagaimanakah
persepsi auditor mengenai tindakan pencegahan yang bisa dilakukan dalam
meminimalisasi kecurangan dalam laporan keuangan, apakah tindakan pencegahan
dan pendeteksian yang dilakukan memiliki pengaruh dalam meminimalisasi
kecurangan, dan selanjutnya, tindakan apa yang harus dilakukan jika terbukti terdapat
kecurangan dalam laporan keuangan untuk meminimalisasi laporan keuangan itu
sendiri. Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh M. Iqbal (2010) di Kantor
Akuntan Publik Jakarta, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Badan Layanan Umum
UIN Jakarta,

dan Mega Siskawati di Kantor Akuntan Publik Medan belum

memberikan hasil yang konsisten. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan
penelitian tentang “Persepsi Auditor Atas Pengaruh Tindakan Pencegahan Dan
Pendeteksian Guna Meminimalisasi Kecurangan Dalam Laporan Keuangan
Pemerintah Kota Medan Tahun 2013 Sesuai LHP BPK Perwakilan Sumatera Utara.”
Penelitian ini mengacu dari penelitian Iqbal (2010) yang berjudul “Pengaruh
Tindakan Pencegahan, Pendeteksian, Dan Audit Investigatif Terhadap Upaya

9

Meminimalisasi Kecurangan Dalam Laporan Keuangan. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya terletak pada perbedaan tahun penelitian, metode
pemilihan sampel yakni metode pemilihan sampel pada penelitian sebelumnya
menggunakan metode convience sampling, sementara penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling, serta perbedaan objek dan lokasi penelitian yang
ditujukan kepada Auditor yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan
Provinsi Sumatera Utara di Kota Medan.
1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah tujuan dari teknik pemeriksaan dalam meminimalisasi kecurangan
laporan keuangan?
2. Tindakan apa yang dapat diambil auditor jika terbukti terdapat kecurangan
pada laporan keuangan?
3. Standar apakah yang perlu diterapkan oleh auditor dalam mendeteksi adanya
kecurangan?
4. Apakah tindakan pencegahan berpengaruh positif terhadap minimalisasi
kecurangan dalam laporan keuangan?
5. Apakah tindakan pendeteksian berpengaruh positif terhadap minimalisasi
kecurangan dalam laporan keuangan?
6. Apakah tindakan pencegahan, dan pendeteksian, berpengaruh secara simultan
terhadap minimalisasi kecurangan dalam laporan keuangan?

10

1.3.

Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada, maka

penelitian ini hanya dibatasi pada persepsi auditor atas pengaruh tindakan
pencegahan, dan pendeteksian, terhadap minimalisasi kecurangan dalam laporan
keuangan pemerintah kota Medan TA 2013.
1.4.

Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang ada, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:
1. Apakah tindakan pencegahan berpengaruh positif terhadap minimalisasi
kecurangan dalam laporan keuangan pemerintah kota Medan TA 2013?
2. Apakah tindakan pendeteksian berpengaruh positif terhadap minimalisasi
kecurangan dalam laporan keuangan pemerintah kota Medan TA 2013?
3. Apakah tindakan pencegahan, dan pendeteksian berpengaruh secara simultan
terhadap minimalisasi kecurangan dalam laporan keuangan pemerintah kota
Medan TA 2013?
1.5.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini

adalah untuk mengetahui :
1. Apakah tindakan pencegahan berpengaruh positif terhadap minimalisasi
kecurangan dalam laporan keuangan di pemerintah kota Medan tahun 2013.

11

2. Apakah tindakan pendeteksian berpengaruh positif terhadap minimalisasi
kecurangan dalam laporan keuangan di pemerintah kota Medan tahun 2013.
3. Apakah tindakan pencegahan, dan pendeteksian berpengaruh secara simultan
terhadap minimalisasi kecurangan dalam laporan keuangan di pemerintah kota
Medan 2013.
1.6.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti
mengenai pengaruh tindakan pencegahan, dan pendeteksian, terhadap
minimalisasi kecurangan dalam laporan keuangan.
2. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat memberikan bukti empiris tentang bagaimana tindakan
pencegahan, dan pendeteksian terhadap minimalisasi kecurangan dalam
laporan keuangan. Penelitian ini juga dapat menambah kajian bagi peneliti
selanjutnya.
3. Bagi Pemerintah Kota Medan
Penelitian ini dapat memberi gambaran mengenai faktor-faktor apa saja yang
dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya kecurangan dan tindakan apa
yang harus dilakukan jika ditemukan adanya bukti-bukti audit yang negatif.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan mencari bukti empiris
tentang hubungan antara tindakan pencegahan dan pendeteksian guna meminimalisasi
kecurangan dalam laporan keuangan Pemerintah Kota Medan TA 2013 Sesuai LHP
BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara diperoleh berbagai kesimpulan sebagai
berikut:
1. Tindakan pencegahan berpengaruh positif terhadap minimalisasi kecurangan
dalam laporan keuangan.
2. Tindakan pendeteksian tidak berpengaruh terhadap minimalisasi kecurangan
dalam laporan keuangan.
3. Tindakan pencegahan dan pendeteksian berpengaruh secara simultan terhadap
minimalisasi kecurangan dalam laporan keuangan.

5.2. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini terbatas pada objek penelitian profesi auditor yang bekerja di
instansi pemerintahan dalam hal ini pada BPK-RI Perwakilan Provinsi
Sumatera

Utara.

Sehingga

dimungkinkan

adanya

perbedaan

hasil,

pembahasan ataupun kesimpulan untuk objek penelitian yang berbeda.

98

99

2. Data yang dihasilkan melalui penggunaan responden berdasarkan pada
persepsi responden. Data tersebut mungkin saja tidak terlepas dari penilaian
secara subjektif sehingga data yang dikumpulkan melalui penyebaran
kuesioner mungkin saja berbeda dengan kondisi yang sebenarnya.

5.3. Saran Penelitian
Berdasarkan hail penelitian, penulis dapat memberikan saran rekomendasi atau
implikasi kebijakan sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan upaya untuk meminimalisasi kecurangan dalam laporan
keuangan, pimpinan BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara harus terus
memperhatikan dan meningkatkan kinerja dalam melaksanakan pemeriksaan
laporan keuangan sehingga adanya indikasi-indikasi kecurangan dapat
langsung terungkap dan dapat segera diminimalisasi.
2. Untuk peneliti selanjutnya yang menggunakan kuesioner sebagai instrument
penelitian, disarankan untuk memberikan responden kepada auditor yang
memiliki pengalaman kerja lebih lama, karena dengan lebih banyaknya
pengalaman kerja yang dimiliki auditor, tentu auditor akan lebih
berkompetensi

dalam

melakukan pemeriksaan dan

dapat

menjawab

pertanyaan kuesioner dengan berdasarkan keadaan yang sebenarnya.
3. Untuk peneliti selanjutnya agar lebih memperdalam pertanyaan di dalam
kuesioner dan isi pertanyaan dalam kuesioner dapat diselaraskan dengan objek
penelitian yang akan diteliti.

100

4. Untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode observasi dan
wawancara dalam pengumpulan data guna memperoleh hasil yang lebih
akurat.
5. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk mencoba variabel independen
yang berbeda dalam melakukan penelitian.
6. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian di objek
yang berbeda dan tahun penelitian yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Mimin Nur. 2010. Peran Auditor Dalam Deteksi Fraud. Financial Analyst
Journal. Vol. 5 No. 1 2010. Hal. 33-43.

Amrizal, 2004. Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan oleh Auditor Internal.
Jakarta.http://www.stiemandala.ac.id/elearning/courses/EKA1123/document/b
ahan_pustaka/audit_kecurangan-cegah_deteksi.pdf (Diakses pada tanggal 20
Oktober 2014, pukul 20.10 WIB)

Arens, Alvin A, dkk. 2006. Auditing dan Jasa Assurance. Penerbit Erlangga,
Jakarta.

Arizky. 2013. Pencegahan Dan Pendeteksian Fraud.
https://arezky125.wordpress.com/ (Diakses pada tanggal 28 Oktober 2014)

Badan Pemeriksa Keuangan RI. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, SPKN,
2007. www.bpk.go.id
Busrol Karim, Muhammad. 2010. “Peranan Audit Investigatif Dalam Tindak Pidana
Pencucian Uang (Money Laundering)”, Skripsi Akuntansi, Universitas
Widyatama.
Ermayanti, Dwi. 2010. Audit Kecurangan. http :
http://dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/22/audit-kecurangan/
pada tanggal 28 Oktober 2014)

(Diakses

Ghozali, 2012. SPSS IBM. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Hidayah, Yuniarti. 2010. Praktik Kecurangan Akuntansi Dalam Perusahaan. Jurnal
Akuntansi. Vol. 1 No. 1 Januari 2010.

Ikatan Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik, SPAP.

101

102

International Federation Of Accountant. 2010. International Standard On Auditing
(ISA) 240. www.ifac.org
Iqbal, Muhammad. 2010. “Pengaruh Tindakan Pencegahan, Pendeteksian, Dan
Audit Investigatif Terhadap Upaya Meminimalisasi Kecurangan Dalam
Laporan Keuangan”, Skripsi Akuntansi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Ismayanti. 2009. “Pengaruh Keahlian Dan Tanggung Jawab Auditor Internal
Terhadap Mendeteksi Kecurangan serta Pencegahan Tindakan Kecurangan”,
Skripsi Akuntansi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Koco, Agus. 2012. Menghitung Uji F.
http://agussukoco.dosen.narotama.ac.id/files/2012/04/MENGHITUNG-UJIF1.pdf. (Diakses Pada tanggal 4 November 2014)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Buku Pendidikan Anti Korupsi Untuk
Perguruan
Tinggi
http://acch.kpk.go.id/documents/10157/27903/BukuPendidikan-Anti-Korupsi-untuk-Perguruan-Tinggi.pdf#page=50

Koroy Tri Ramaraya, 2008. Pendeteksian Kecurangan (Fraud) oleh Auditor
Eksternal.Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 10 No. 1 Mei 2008.
Kurniawati, Ema. 2012. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Financial
Statement Fraud Dalam Perspektif Fraud Triangle”, Skripsi Akuntansi,
Universitas Diponegoro.
Matondang, Jordan. 2010. “Pengaruh Pengalaman Audit, Independensi, dan
Keahlian Profesional Terhadap Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan
Penyajian Laporan Keuangan”, Skripsi Akuntansi.
Molida, Resti. 2011. “Pengaruh Financial Stability, Personal Financial Need Dan
Ineffective Monitoring Pada Financial Statement Fraud Dalam Perspektif
Fraud Triangle”, Skripsi Akuntansi, Universitas Diponegoro.

103

Norsain. 2014. Peranan Audit Internal Dalam Mendeteksi Dan Mencegah
Kecurangan (Fraud). Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 4 No. 1 2014.

Noviyanti, Suzy. 2008. Skeptisme Profesional Auditor dalam Mendeteksi
Kecurangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 5 No. 1 2008. Universitas
Indonesia, Jakarta.
Pra Adha, Rizki. 2013. “Pengaruh Tindakan Pencegahan, Pendeteksian dan Audit
Investigatif Dalam Meminimalisasi Kecurangan Laporan Keuangan”, Skripsi
Akuntansi. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Pradana, Oki. 2013. Audit Kecurangan.
https://unand.academia.edu/okipradana/papers
November 2014).

(Diakses

pada

tanggal

4

Priyatno, Dwi. 2014. SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Penerbit Andi Yogyakarta.
Yogyakarta.
Robiyanto, Febra. 2009. “Persepsi Auditor Mengenai Metode Pendeteksian Dan
Pencegahan Tindakan Kecurangan Pada Industri Perbankan”. Tesis
Akuntansi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Siboro, Danri Toni. 2006. “Persepsi Auditor Yang Bekerja Di Kantor Akuntan Publik
Yang Berafiliasi Dan Non – Afiliasi Terhadap Efektivitas Metode – Metode
Pendeteksian Dan Pencegahan Kecurangan (Studi Empiris Di Dki Jakarta)”.
Skripsi Akuntansi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Siskawaty, Mega. 2014. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Upaya Auditor
Untuk Meminimalisasi Kecurangan Dalam Laporan Keuangan”, Skripsi
Akuntansi. Universitas Negeri Medan, Medan.

Situs Resmi BPK-RI. www.bpk.go.id

104

Situs Resmi Pemko Medan. www.pemkomedan.go.id

Sugiyono.2012. Statistika Untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta Bandung, Bandung.

Sunyoto, Danang. 2014. Auditing Pemeriksaan Akuntansi. Penerbit Buku Seru,
Jakarta.

Supomo, Indra. Kuesioner Tindakan Pencegahan Dan Pendeteksian Dalam
Meminimalisasi Kecurangan Laporan Keuangan, 2002.

Taufik, Taufeni. 2010. Pengaruh Internal Auditor, Eksternal Auditor, Dan DPRD
Terhadap Pencegahan Kecurangan. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis.
Vol. 2 No.2 Juli, 2010.

Tuanakotta, Theodorus M. 2013. Mendeteksi Manipulasi Kecurangan Laporan
Keuangan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Widiyastuti, Marcellina. 2009. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan
Profesionalisme Terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi
Kecurangan (Fraud). Jurnal Ilmiah. Vol. 5 No. 2 2009.
Yustini, Santi. 2009. “Pengaruh Peranan Komite Audit Dan Audit Internal Dalam
Mendeteksi Kecurangan”, Skripsi Akuntansi.
2012. Apa itu Fraud, Apa Saja Jenis-Modusnya (Plus Contoh), Di
Bag Mana Terjadi? http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/05/apa-itufraud-apa-saja-jenis-modusnya-plus-contoh-di-bag-mana-terjadi/
(Diakses
pada 29 Oktober 2014)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Etika Profesi, Independensi, dan Professional Judgment Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Audit Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, Banten, dan Jawa Barat).

12 127 84

Pengaruh Profesionalisme Dan Pengalaman Auditor BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utaraterhadap Tingkat Materialitas Dalam pemeriksaan Laporan Keuanganpemerintah

5 77 148

Pengaruh tindakan pencegahan pendeteksian audit investigatif terhadap upaya meminimalisasi kecurangan dalam laporan keuangan

4 47 137

Pengaruh pengalaman, pelatihan dan skeptisisme profesional auditor terhadap pendektesian kecurangan: studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta

1 8 87

Pngaruh pengalaman audit, indenpendensi, dan keahlian profesional terhadap pencegahan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan; studi empiris pada kantor akuntansi publik di DKI Jakarta

1 10 154

Pengaruh Red Flags, Whistleblowing, dan Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan

4 56 147

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UPAYA AUDITOR UNTUK MEMINIMALISASI KECURANGAN DALAM LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA KAP DI KOTA MEDAN).

2 8 34

PERSEPSI MANAJER DAN AUDITOR EKSTERNAL MENGENAI EFEKTIVITAS METODE PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN TINDAKAN KECURANGAN KEUANGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 70

PERSEPSI MANAJER DAN AUDITOR PEMERINTAH MENGENAI EFEKTIVITAS METODE PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN TINDAKAN KECURANGAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PD.BPR BKK KABUPATEN KUDUS)

0 0 11

PERBEDAAN ANTARA AUDITOR INTERNAL DAN AUDITOR EKSTERNAL MENGENAI PENDETEKSIAN TINDAKAN KECURANGAN KEUANGAN, RISIKO AUDIT DAN ETIKA - Unika Repository

0 0 15