UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS VII DI SMP NEGERI 16 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED

HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN PKN

KELAS VII DI SMP NEGERI 16 MEDAN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh : Annisa Fitri NIM. 3113311007

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2015


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Annisa Fitri. NIM 3113311007. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Pada Mata Pelajaran PKn kelas VII di SMP Negeri 16 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 16 Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Perilaku Kemerdekaan Mengeluarkan Pendapat di Kelas VII SMP Negeri 16 Medan.Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran

Numbered Heads Together.Populasi terdiri dari 7 kelas yaitu 313 siswa dan yang

menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu kelas VII-3 yang terdiri dari 45 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 28 siswa perempuan.Adapun teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi dan tes tertulis.

Dari penelitian yang dilaksanakan diperoleh peningkatan hasil belajar setelah dilaksanakan tindakan. Hasil penelitian pada saat pre test, rata-rata kelas diperoleh siswa sebanyak 48,44 dimana 41 orang siswa (91,1%) dinyatakan tidak tuntas dalam belajar karena mendapat nilai di bawah 75 sedangkan 4 orang siswa (8,9%) dinyatakan telah tuntas dalam belajar. Pada siklus I atau post test I nilai rata-rata siswa adalah 74,22, dimana 23 orang siswa (51,11%) dinyatakan tidak tuntas dalam belajar karena mendapat nilai dibawah 75 dan 22 orang siswa (48,89%) dinyatakan telah tuntas dalam belajar. Sedangkan pada siklus II atau post test II, nilai rata-rata siswa adalah 84 dimana 7 orang siswa (15,56%) dinyatakan tidak tuntas belajar karena mendapat nilai di bawah 75 dan 38 orang siswa (84,44%) dinyatakan telah tuntas belajar. Dari peningkatan ketuntasan secara klasikal yang diperoleh siswa dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran


(5)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teori ... 7

1. Belajar dan pembelajaran ... 7

a. Pengertian Belajar ... 7

b. Teori-teori Belajar ... 8

c. Strategi Belajar ... 9

d. Inovasi Pembelajaran ... 10

2. Pengertian Hasil Belajar ... 10

3. Hasil Belajar PKn ... 13

4. Mata Pelajaran PKn ... 13

a. Peran Guru ... 17

b. Karakteristik Siswa ... 18

5. Model Pembelajaran dan Model Pembelajaran Numbered Heads Together ... 19


(6)

B. Kerangka Berfikir ... 23

C. Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

1. Lokasi Penelitian ... 25

2. Waktu Penelitian ... 25

B. Populasi Dan Sampel ... 26

1. Populasi ... 26

2. Sampel ... 26

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 27

1. Variabel Penelitian ... 27

2. Defenisi Operasional ... 27

D. Instrumen Penelitian ... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ... 29

F. Desain Penelitian ... 30

G. Prosedur Penelitian ... 31

H. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Hasil Penelitian ... 36

1. Deskripsi Keadaan Awal ... 36

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 39

3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 52

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 70


(7)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Hasil Pre Test/Test Awal Siswa ... 36

2. Tabel 2. Deskripsi Hasil Pre Test Siswa ... 38

3. Tabel 3. Tingkat Penguasaan Awal Siswa Terhadap Materi PKn ... 38

4. Tabel 4. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 47

5. Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I (Post Test I) ... 48

6. Tabel 6. Deskripsi Hasil Belajar Siswa pada Post Tes Siklus I ... 49

7. Tabel 7. Tingkat Penguasaan Materi Siswa pada Siklus I ... 49

8. Tabel 8. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 59

9. Tabel 9. Hasil Belajar Siswa pada Siklus II (Post Test II) ... 60

10. Tabel 10. Deskripsi Hasil Belajar Siswa pada Post Test Siklus II ... 63

11. Tabel 11. Tingkat Penguasaan Materi Siswa pada Siklus II ... 62

12. Tabel 12. Daftar Perolehan Nilai Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II... 67


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP Siklus I) 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP Siklus II) 3. Soal Pre Test

4. Soal Post Test Siklus I 5. Soal Post Test Siklus II 6. Dokumentasi

7. Nota Tugas

8. Kartu Bimbingan Skripsi

9. Surat Penerbitan Izin Penelitian (Jurusan) 10. Surat Izin Penelitian (FIS)

11. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian (Sekolah) 12. Surat Keterangan Dari Perpustakaan FIS

13. Surat Keterangan Dari Perpustakaan Universitas Negeri Medan 14. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian

15. Pernyataan Keaslian Tulisan 16. Daftar Riwayat Hidup


(9)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengajaran merupakan alat dalam penyampaian materi ajar yang diharapkan dapat lebih efektif untuk digunakan sebagai solusi dalam mencerdaskan para siswa. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi yang dirumuskan dalam materi PKn adalah bahwa melalui PKn diharapkan dapat menjawab cita-cita bangsa dan negara, dimana setiap warga negaranya dapat mengenal dan mencintai bangsa dan negaranya.

Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberikan fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan anak. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan anak.

Dalam proses belajar mengajar dikelas terdapat keterkaitan antara guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas memilih strategi pembelajaran yang tepat dengan materi yang disampaikan demi meningkatkan mutu pendidikan melalui tercapainya tujuan pendidikan yang telah direncanakan sebelumnya.

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah guru, guru merupakan ujung tombak dalam pencapaian tujuan


(10)

pendidikan. Guru yang mengajarkan dan memberi bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk hidup berharkat dan bermartabat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kepada siswa.Guru juga yang mengajarkan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Oleh karena itu, guru harus mampu melakukan pendekatan tertentu yang efesien dan efektif terhadap siswa, karena disadari dengan pendekatan yang dilakukan guru dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang lebih baik.

Dalam proses belajar belajar mengajar sering ditemukan beberapa masalah. Anak-anak cendrung tidak tertarik dengan Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, karena dianggap sebagai suatu pelajaran yang hanya mementingkan suatu hafalan atau dibaca, sehingga menyebabakan rendahya hasil belajar PKn bagi setiap siswa di sekolah. Demikian juga yang terdapat di SMP Negeri 16 Medan. Dari hasil yang diperoleh siswa saat pre test, rata-rata kelas diperoleh siswa sebanyak 48,44 dimana 41 orang siswa (91,1%) dinyatakan tidak tuntas dalam belajar karena mendapat nilai di bawah 75 sedangkan 4 orang siswa (8,9%) dinyatakan telah tuntas dalam belajar. Pada siklus I atau post test I nilai rata-rata siswa adalah 74,22, dimana 23 orang siswa (51,11%) dinyatakan tidak tuntas dalam belajar karena mendapat nilai dibawah 75 dan 22 orang siswa (48,89%) dinyatakan telah tuntas dalam belajar. Sedangkan pada siklus II atau post test II, nilai rata-rata siswa adalah 84 dimana 7 orang siswa (15,56%) dinyatakan tidak tuntas belajar karena mendapat nilai di bawah 75 dan 38 orang siswa (84,44%) dinyatakan telah tuntas belajar. Salah satu faktor penyebab


(11)

rendahnya hasil belajar PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) bagi siswa adalah pemilihan dan penerapan metode yang kurang baik dan masih terfokus pada guru.

Ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Berdasarkan hasil pengamatan penulis sendiri rendahnya hasil belajar dan kurang aktifnya siswa dalam proses belajar mengajar terutama PKn disebabkan oleh metode atau cara penyampaian materi oleh guru kurang menarik dan siswa tidak suka dengan pelajaran PKn.

Hal ini diketahui karena proses pembelajaran dinilai kurang menarik, sehingga berpotensi menimbulkan suasana yang tidak kondusif serta kebosanan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Peran seorang guru diharapkan harus profesional dalam memberikan dampak positif pada ruang kelas agar dapat terciptanya suasana yang kondusif, sehingga proses belajar dapat berjalan efektif.

Kondisi tersebut sering diperparah oleh keadaan bahwa siswa merasa kurang tertarik, menganggap mudah, dan menganggap pelajaran yang menjemukan. Keberadaan mata pelajaran PKn sering dianggap kurang bermanfaat bagi siswa. Sejak mata pelajaran PKn tidak termasuk mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Akhir Nasional, maka semakin dianggap tidak berarti bagi siswa.

Penulis tertarik melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran yaitu model yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber, tetapi menarik dan menyenangkan.

Model pembelajaran ini dinamai Numbered heads together (kepala


(12)

antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan setiap siswa diberi nomor masin-masing dan diletakkan di atas kepala, kemudian diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan, dalam hal ini sebagaian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa yakni mempelajari materi pelajaran dan berdiskusi untuk memecahkan masalah (tugas).

Dari latar belakang masalah diatas maka peneliti dalam penelitian ini

mengambil judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan

Menerapkan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Pada Mata

Pelajaran PKn Kelas VII DI SMP Negeri 16 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Agar suatu penelitian lebih terarah dan jelas tujuannya maka perlu dijelaskan identifikasi masalahnya. Dengan demikian berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran PKn.

2. Pemahaman guru yang rendah terhadap model pembelajaran Numbered

Heads Together.

3. Kesulitan dalam pelaksanaan model pembelajaran Numbered Heads


(13)

4. Guru mengajar terlalu monoton/konvensional pada pemberian materi mata pelajaran PKn.

5. Faktor-faktor yang menjadi hambatan bagi guru untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penyusunan skripsi sangat diperlukan pembatasan masalah sebagai pemandu penulis untuk penelitian. Dengan demikian pembatasan ini berguna agar penelitian menjadi jelas dan terarah untuk memperoleh analisis jelas dan tegas. Maka yang menjadi pembatasan masalah adalah sebagai berikut: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Model

Pembelajaran Numbered Heads Together Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VII Di

SMP Negeri 16 Medan.

D. Perumusan Masalah

Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahan dalam pembahasan penelitian maka diperlukan adanya suatu rumusan masalah. Sesuai hal tersebut, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah model

pembelajaran Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa


(14)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan menerapkan model pembelajaran

Numbered Heads Together.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Pemerintah

Merupakan bahan masukan untuk pembangunan pendidikan, terutama ditempat pelaksanaan penelitian.

2. Sekolah

Sebagai acuan bagi sekolah masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan pemahaman guru terhadap hasil belajar siswa.

3. Guru

Sebagai masukan bagi guru, khususnya bagi guru SMP Negeri 16 Medan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar belajar.

4. Penulis

Untuk menambah wawasan penulis sebagai mahasiswa dan calon guru agar ia mengetahui cara meningkatkan hasil belajar siswa.

5. Siswa

Agar siswa lebih mengetahui dan memahami betapa pentingnya hasil belajar yang baik.


(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, adapun yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Nunbered Heads

Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

2. Dari hasil penelitian diperoleh, nilai rata-rata siswa pada tes awal (pre test) adalah 48,44 dimana 41 orang siswa (91,1%) dinyatakan tidak tuntas dalam belajar sedangkan 4 orang siswa (8,9%) dinyatakan telah tuntas dalam belajar. Pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 74,22, dimana 23 orang siswa (51,11%) dinyatakan tidak tuntas dalam belajar dan 22 orang siswa (48,89%) dinyatakan telah tuntas dalam belajar. Sedangkan pada siklus II, nilai rata-rata siswa adalah 84 dimana 7 orang siswa (15,56%) dinyatakan tidak tuntas belajar dan 38 orang siswa (84,44%) dinyatakan telah tuntas belajar.

3. Model pembelajaran Nunbered Heads Together dapat memudahkan guru dalam melakukan proses belajar mengajar serta memudahkan siswa menguasai materi yang diajarkan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, adapun yang menjadi saran penulis adalah sebagai berikut :


(16)

1. Dalam menjalankan proses belajar mengajar, guru hendaknya menerapkan model pembelajaran. Karena dengan model pembelajaran, proses mengajar akan menjadi interaktif, aktif, menyenangkan serta memberikan ruang bagi siswa untuk berfikir kreatif.

2. Pihak sekolah hendaknya mampu untuk saling berkomunikasi dalam pemilihan model pembelajaran yang cocok untuk diterapkan terhadap siswa. Karena pemilihan model pembelajaran yang cocok dengan karakter siswa akan memudahkan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Daryono, dkk. 2011. Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah.2006. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ihsan, Fuad. 2008. Dasar- Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif.Medan: Media Persada.

Joyce, Bruce, Weil, Marsha dan Emily Calhoun. 2009. Models of Teaching Model-model Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Pidarta, Made. 2009. Landasan Kependidikan, Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Rusman.2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Sadirman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sholikah, Erliyana. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah

Darussa’addah Domasan Kalidawir Tulungangung. Tulungagung: IAIN

Tulungagung.

Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(18)

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi Paikem). Surabaya: Pustaka Belajar.

Sumarsono. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Susanto, Rudi. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di SMA

N 5 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014. Medan: FIS Unimed.

Syaefudin, Udin. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Trianto.2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.


(1)

4. Guru mengajar terlalu monoton/konvensional pada pemberian materi mata pelajaran PKn.

5. Faktor-faktor yang menjadi hambatan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penyusunan skripsi sangat diperlukan pembatasan masalah sebagai pemandu penulis untuk penelitian. Dengan demikian pembatasan ini berguna agar penelitian menjadi jelas dan terarah untuk memperoleh analisis jelas dan tegas. Maka yang menjadi pembatasan masalah adalah sebagai berikut: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VII Di SMP Negeri 16 Medan.

D. Perumusan Masalah

Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahan dalam pembahasan penelitian maka diperlukan adanya suatu rumusan masalah. Sesuai hal tersebut, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah model pembelajaran Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn?


(2)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Pemerintah

Merupakan bahan masukan untuk pembangunan pendidikan, terutama ditempat pelaksanaan penelitian.

2. Sekolah

Sebagai acuan bagi sekolah masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan pemahaman guru terhadap hasil belajar siswa.

3. Guru

Sebagai masukan bagi guru, khususnya bagi guru SMP Negeri 16 Medan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar belajar. 4. Penulis

Untuk menambah wawasan penulis sebagai mahasiswa dan calon guru agar ia mengetahui cara meningkatkan hasil belajar siswa. 5. Siswa

Agar siswa lebih mengetahui dan memahami betapa pentingnya hasil belajar yang baik.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, adapun yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Nunbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

2. Dari hasil penelitian diperoleh, nilai rata-rata siswa pada tes awal (pre test) adalah 48,44 dimana 41 orang siswa (91,1%) dinyatakan tidak tuntas dalam belajar sedangkan 4 orang siswa (8,9%) dinyatakan telah tuntas dalam belajar. Pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 74,22, dimana 23 orang siswa (51,11%) dinyatakan tidak tuntas dalam belajar dan 22 orang siswa (48,89%) dinyatakan telah tuntas dalam belajar. Sedangkan pada siklus II, nilai rata-rata siswa adalah 84 dimana 7 orang siswa (15,56%) dinyatakan tidak tuntas belajar dan 38 orang siswa (84,44%) dinyatakan telah tuntas belajar.

3. Model pembelajaran Nunbered Heads Together dapat memudahkan guru dalam melakukan proses belajar mengajar serta memudahkan siswa menguasai materi yang diajarkan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, adapun yang menjadi saran penulis adalah sebagai berikut :


(4)

1. Dalam menjalankan proses belajar mengajar, guru hendaknya menerapkan model pembelajaran. Karena dengan model pembelajaran, proses mengajar akan menjadi interaktif, aktif, menyenangkan serta memberikan ruang bagi siswa untuk berfikir kreatif.

2. Pihak sekolah hendaknya mampu untuk saling berkomunikasi dalam pemilihan model pembelajaran yang cocok untuk diterapkan terhadap siswa. Karena pemilihan model pembelajaran yang cocok dengan karakter siswa akan memudahkan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Daryono, dkk. 2011. Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah.2006. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ihsan, Fuad. 2008. Dasar- Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif.Medan: Media Persada.

Joyce, Bruce, Weil, Marsha dan Emily Calhoun. 2009. Models of Teaching Model-model Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Pidarta, Made. 2009. Landasan Kependidikan, Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Rusman.2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Sadirman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sholikah, Erliyana. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah

Darussa’addah Domasan Kalidawir Tulungangung. Tulungagung: IAIN

Tulungagung.

Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(6)

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi Paikem). Surabaya: Pustaka Belajar.

Sumarsono. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Susanto, Rudi. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di SMA

N 5 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014. Medan: FIS Unimed.

Syaefudin, Udin. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Trianto.2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SDN 08 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 60

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII 1 SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 26 71

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII 1 SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 70

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.1 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 2 SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN

0 5 67

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.1 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 2 SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN

0 12 65

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS X.1 SEMESTER GENAP PADA SMK BAKAUHENI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 16 63

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VII SMP ISLAM KALIANDA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 8 70

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 2 MARGODADI KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 47

MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI KELAS VII.2 SMP NEGERI 1 BARRU

0 2 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 NGLIPAR TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8