Keanekaragaman Selaginella di Jawa Tengah
KEANEKARAGAMAN SELAGINELLA DI JAWA TENGAH
HERLINA PANJAITAN
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keanekaragaman
Selaginella di Jawa Tengah adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Herlina Panjaitan
NRP G34080031
Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait
ABSTRAK
HERLINA PANJAITAN. Keanekaragaman Selaginella di Jawa Tengah.
Dibimbing oleh TATIK CHIKMAWATI dan MIFTAHUDIN.
Selaginella merupakan marga tunggal dari suku Selaginellaceae meliputi
750 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Keanekaragaman Selaginella dapat
dijumpai mulai dari dataran rendah sampai ke pegunungan hutan hujan tropis.
Penelitian ini bertujuan mengungkap keanekaragaman morfologi dan persebaran
Selaginella di Jawa Tengah, serta menyusun pertelaan dan kunci identifikasi jenis
Selaginella di Jawa Tengah. Metode yang dilakukan untuk mengetahui
keanekaragaman Selaginella di Jawa Tengah melalui beberapa tahap yaitu
melakukan pengamatan spesimen dan identifikasi dengan mengamati karakter
morfologi. Di Jawa Tengah ditemukan 10 jenis Selaginella, yaitu S. plana, S.
remotifolia, S. involvens, S. ornata, S. ciliaris, S. opaca, S. modica, S. aristata, S.
subalpina, dan Selaginella sp. Selaginella bervariasi pada beberapa karakter
morfologi yaitu pola percabangan, rhizofor, bentuk daun lateral, daun median,
daun aksilar, dan bentuk strobilus. Penyebaran Selaginella di Jawa Tengah
cukup merata. Berdasarkan ketinggian tempat, Selaginella dapat dijumpai mulai
dari dataran rendah (200 m dpl) hingga dataran tinggi (2771 m dpl). Selaginella
yang hidup di ketinggian terendah yaitu Selaginella sp. (200 m dpl) dan pada
ketinggian tertinggi yaitu S. plana (2771 m dpl).
Kata kunci: Selaginella, Selaginellaceae, Taksonomi, Jawa Tengah
ABSTRACT
HERLINA PANJAITAN. Diversity of Selaginella in Central Java. Supervised by
TATIK CHIKMAWATI dan MIFTAHUDIN.
Selaginella is a single genus belong to family Selaginelaceae which include
approximately 750 species spread all over the world. The diversity of Selaginella
can be found in lowland to mountain rainforest. This study aimed to describe the
diversity of morphological characters and the distribution of Selaginella in Central
Java, then to provide descriptions and identification key of Selaginella species in
Central Java. The method used to assess the diversity Selaginella in Central Java
included observation and identification of morphological characters. In Central
Java, there were found 10 species of Selaginella, namely S. plana, S. remotifolia,
S. involvens, S. ornata, S. ciliaris, S. opaca, S. modica, S. aristata, S. subalpina,
and Selaginella sp. Selaginella varied on some morphological characteristics such
as branching pattern, rhizofor, lateral leaves, median leaves, axillary leaves, and
Strobilus shape. The distribution of Selaginella is fairly even in Central Java
ranging from the altitude of 200 to 2771 m asl. Selaginella species found in the
lowest altitude was Selaginella sp. (200 m asl), while at the highest altitude was
S. plana (2771 m asl).
Keyword: Selaginella, Selaginellaceae, Taxonomy, Central Java.
KEANEKARAGAMAN SELAGINELLA DI JAWA TENGAH
HERLINA PANJAITAN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Biologi
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul Skripsi : Keanekaragaman Selaginella di Jawa Tengah
Nama
: Herlina Panjaitan
NRP
: G34080031
Disetujui oleh
Dr Ir Tatik Chikmawati, MSi
Pembimbing I
Dr Ir Miftahudin, MSi
Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr Ir Iman Rusmana, MSi
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya sehingga karya ilmiah ini dapat berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2012 sampai Juni 2012
adalah Selaginella, dengan judul Keanekaragaman Selaginella di Jawa Tengah.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr Ir Tatik Chikmawati, MSi dan
Bapak Dr Ir Miftahudin, MSi selaku dosen pembimbing. Di samping itu,
penghargaan penulis sampaikan kepada Staft Divisi Botani Pusat Penelitian LIPI
Cibinong yang telah membantu selama pencarian literatur di Perpustakaan LIPI
dan mengidentifikasi Herbarium di Laboratorium. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada Papa (Sapran Panjaitan, SPd), Mama (Lamria Simanungkalit
SPd), Adik (Meryani dan Dedi), Bang Irwanto Nainggolan, teman-teman Biologi
angkatan 45, PMK angkatan 45, Malibu crew (Cean, Citra, Desri, Echa, Cindy,
Kak Alin, Kak Ida, Kak Tyla, Kak Lia, Gunawan, Bolas, Debora, Exas), KPS
angkatan 45, dan tim pengajar SMAN 5 Bogor (Sachi, Grace, Sandy, Edi ) atas
doa, dukungan, kasih sayang dan motivasi.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
.
Bogor, September 2013
Herlina Panjaitan
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan
1
METODELOGI PENELITIAN
2
Lokasi dan Waktu
2
Bahan dan Alat
2
Prosedur Kerja
2
HASIL DAN PEMBAHASAN
3
Sebaran Jenis Selaginella
3
Keanekaragaman Morfologi
4
Pertelaan Jenis Selaginella di Jawa Tengah
9
Kunci Identifikasi Selaginella di Jawa Tengah
13
SIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
15
RIWAYAT HIDUP
26
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sebaran jenis Selaginella secara horizontal di berbagai daerah di Jawa
Tengah. ( ) lokasi ditemukan Selaginella
Sebaran Selaginella berdasarkan ketinggian tempat. x1) S. ciliaris, x2)
S. involvens, x3) S. aristata, x4) S. remotifolia, x5) S. plana, x6) S. ornata,
x7) S.opaca, x8) S. subalpina, x9) S. modica, x10) Selaginella sp.
Pola percabangan pseudopinnate pada Selaginella. a) pseudopinnate
sederhana (S. aristata), b) pseudopinnate banyak cabang (S. involvens).
Perbesaran 4x10.
Pola percabangan flabellate pada Selaginella. a) flabellate dengan sedikit
percabangan dikotom (S. plana), b) flabellate dengan banyak percabangan
dikotom (S. ornata). Perbesaran 4x10.
Posisi rizofor pada bagian a) dorsal (S. ornata) dan b) aksilar (S. opaca)
Bentuk daun lateral Selaginella. a) ovate triangular (S. involvens), b) oblong
falcate (S. plana), c) oblong triangular (S. subalpina). Perbesaran 4x10.
Bentuk ujung daun median Selaginella. a) acuminate (S. involvens),
b) aristate (S. plana), c) apiculate (S. subalpina). Perbesaran 4x10
Bentuk daun aksilar Selaginella. a) elliptic falcate ( S. ornata), dan b)
lanceolate (S. involvens). Perbesaran 4x10.
Bentuk strobilus Selaginella. a) tetragenous dan b) bilateral.
3
4
5
5
6
6
7
7
8
DAFTAR LAMPIRAN
1
Selaginella aristata Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan,
d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan g) strobilus.
16
2 Selaginella ciliaris Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan,
d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan g) strobilus.
17
3 Selaginella involvens Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan,
d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan g) strobilus.
18
4 Selaginella modica. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan, d) daun
lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan g) strobilus.
19
5 Selaginella opaca Warb. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan, d)
daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan g) strobilus.
20
6 Selaginella ornata Hieron. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan,
d) strobilus, e) daun lateral, f) daun median, dan g) daun aksilar.
21
7 Selaginella plana Hieron. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan, d)
strobilus, e) daun lateral, f) daun median, dan g) daun aksilar.
22
8 Selaginella remotifolia Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) strobilus, e) daun lateral, f) daun median, dan g)
daun aksilar.
23
9 Selaginella subalpina Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan
g) strobilus.
24
10 Selaginella sp. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan, d) strobilus,
e) daun lateral, f) daun median, dan g) daun aksilar.
25
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Selaginella merupakan marga tunggal dari suku Selaginellaceae yang
tersebar di seluruh dunia. Keanekaragaman tertinggi dijumpai mulai dari dataran
rendah sampai ke pegunungan hutan hujan tropis, tetapi karena Selaginella
merupakan paku kosmopolitan, maka bisa juga dijumpai di daerah subtropik,
iklim sedang, bahkan pada daerah artik. Sekitar 750 jenis Selaginella telah
ditemukan di seluruh dunia, dan 25 jenis di antaranya telah didomestikasikan
menjadi tanaman hias (Lawrence 1951).
Selaginella dicirikan pada daun yang berukuran kecil berkisar antara 1- 5
mm, disebut mikrofil. Semua jenis Selaginella yang berasal dari wilayah Malesia
adalah anisopilus, yang mempunyai tiga tipe daun, yaitu daun median yang
merupakan daun yang berukuran kecil pada bagian tengah yang menutupi batang,
daun lateral yang lebih besar, dan daun aksilar yang dijumpai pada percabangan
batang (Camus 1997). Daun paling bawah pada batang primer biasanya seragam
dan berbentuk dimorfik hanya pada bagian atas dari batang (Jermy 1990).
Selaginella adalah paku heterospora dengan strobilus terdapat pada bagian
terminal dari percabangan (Wong 1982). Selaginella memiliki karakteristik
reproduksi yang merupakan transisi antara tumbuhan rendah dan tumbuhan berbiji
(Jermy 1990).
Selaginella memiliki banyak manfaat seperti sebagai bahan makanan, obatobatan, tanaman hias, dan juga bahan kerajinan. Selaginella yang berasal dari
pulau Jawa mengandung bahan aktif seperti flavonoid, alkaloid, dan steroid
(Chikmawati et al. 2012). Kandungan senyawa ini yang menjadikan Selaginella
dapat digunakan untuk pengobatan penyakit tertentu. Flavonoid yang terkandung
pada Selaginella bermanfaat sebagai antioksidan, antikanker, dan antibakteri.
Selain itu juga berguna dalam pengobatan pendarahan setelah melahirkan,
demam, hepatitis, dan diare (Winter dan Amoroso 2003, Gayathri et al. 2005).
Keberadaan Selaginella telah banyak diungkapkan oleh para peneliti di
seluruh dunia. Selaginella telah ditemukan di Pulau Jawa dan Kepulauan Nusa
Tenggara, sebanyak 22 jenis, di Pulau Sumatera terdapat 29 Jenis, sedangkan di
Sulawesi dan Maluku ditemukan sebanyak 25 jenis (Alston 1935,1937,1940).
Banyaknya jenis dari Selaginella di seluruh dunia dan potensinya yang besar
sebagai bahan obat menjadikan marga ini sebagai salah satu marga yang menarik
untuk diketahui lebih lanjut keanekaragaman dan keberadaannya. Namun
informasi mengenai keragaman Selaginella di Jawa Tengah belum terungkap
secara khusus dan jelas, sehingga perlu dilakukan eksplorasi dan inventarisasi
jenis Selaginella untuk melengkapi data mengenai Selaginella di Pulau Jawa.
Tujuan
Tujuan penelitian ini ialah mengungkap keanekaragaman Selaginella di
Jawa Tengah, memetakan persebaran Selaginella di Jawa Tengah, dan menyusun
pertelaan dan kunci Identifikasi jenis Selaginella yang ada di Jawa Tengah.
2
METODELOGI PENELITIAN
Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai Juni 2012 di
Laboratorium Taksonomi, Departemen Biologi FMIPA-IPB, Dramaga dan di
LITBANG Botani LIPI, Cibinong.
Bahan dan Alat
Bahan tumbuhan yang digunakan ialah herbarium Selaginella yang
diperoleh dari Jawa Tengah yang merupakan koleksi dari Laboratorium
Taksonomi Tumbuhan Departemen Biologi FMIPA IPB dan Herbarium
Bogoriense, LITBANG Botani LIPI Cibinong. Alat yang digunakan ialah alat
tulis, mikroskop stereo, pinset, kaca pembesar, gelas objek, cawan petri, dan
kamera digital.
Prosedur Kerja
Metode penelitian yang dilakukan mengacu pada Rifai (1976) yang
tersusun atas beberapa tahap yaitu: melakukan pengumpulan bahan penelitian
sebanyak-banyaknya, peninjauan pustaka dan pencatatan semua nama ilmiah
yang tercakup dalam Selaginella serta data yang terpenting, mengelompokkan
spesimen berdasarkan persamaan karakter, menganalisis setiap spesimen yang
ada, melakukan pengukuran, penggambaran, serta menyiapkan catatan-catatan
selengkapnya, identifikasi spesimen, menyusun kunci determinasi berdasarkan
sifat yang menonjol, dan menyusun pertelaan dari hasil analisis data morfologi
dan dari data ekologi maupun persebarannya.
Identifikasi jenis Selaginella dilakukan dengan mengamati karakter
morfologi spesimen menggunakan mikroskop stereo dan dibandingkan dengan
koleksi herbarium (Alston 1937). Selanjutnya data disusun dalam bentuk
deskripsi, lalu dipetakan menurut lokasi ditemukan jenis Selaginella. Karakter
morfologi yang diamati meliputi pola percabangan, bentuk, ujung, pangkal,
ukuran dari daun lateral, daun median, dan daun askilar, serta bentuk strobilus.
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebaran Jenis Selaginella
Persebaran Selaginella di Jawa Tengah cukup merata. Dari pengamatan
spesimen dan ekplorasi lapang tercatat daerah tempat ditemukannya Selaginella
sebagai berikut: Pekalongan, Subah, Tegal, Temanggung, G. Lawu, G. Slamet,
Baturaden, Karanganyar, Semarang, Yogyakarta, Ujung Alang, P. Nusa
Kambangan, Cilacap, dan Kebumen (Gambar 1). Penelitian ini berhasil mengenali
10 jenis Selaginella spp. yaitu, : S. aristata, S. ciliaris, S. involvens, S. modica, S.
opaca, S. ornata, S. plana, S. remotifolia, S. subalpina, dan S. sp., yang berarti
tidak terjadi penambahan maupun pengurangan jumlah jenis Selaginella di Jawa
Tengah sejak tahun 1935 karena sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Alston (1935).
Gambar 1
Sebaran jenis Selaginella secara horizontal di berbagai daerah di
Jawa Tengah. ( ) lokasi ditemukan Selaginella.
Ketinggian tempat tumbuh Selaginella di Jawa Tengah dapat dijumpai
mulai dari dataran rendah (200 m dpl) hingga dataran tinggi (2771 m dpl)
(Gambar 2). Berdasarkan ketinggian tempat, jenis Selaginella yang hidup di
ketinggian terendah adalah Selaginella sp. (200 m dpl) dan pada ketinggian
tertinggi adalah S. plana (2771 m dpl). Selain itu, ada yang ditemukan hanya pada
dataran tinggi 1260 m dpl, yaitu S. subalpina.
4
Gambar 2
Sebaran Selaginella berdasarkan ketinggian tempat. x1) S. ciliaris,
x2) S. involvens, x3) S. aristata, x4) S. remotifolia, x5) S. plana,
x6) S. ornata, (x7) S. opaca, (x8) S. subalpina, x9) S. modica, x10)
Selaginella sp.
Keanekaragaman Morfologi
Berdasarkan deskripsi yang diperoleh, masing-masing jenis Selaginella
mempunyai karakter khas yang dapat digunakan untuk membedakan jenis yang
satu dari yang lain. Karakter-karakter tersebut adalah habitus, pola percabangan,
rhizofor, bentuk daun, bentuk ujung, pangkal, dan tepi daun, serta bentuk
strobilus.
Habitus dan Habitat
Selaginella merupakan tanaman herba yang mayoritas hidup pada tempat
lembab dan teduh, namun ada juga jenis Selaginella yang hidup epifit, serta
epilitik (Wong 1982). Mayoritas Selaginella adalah tumbuhan terestrial seperti S.
ciliaris dan S. plana, hanya satu jenis yang hidup sebagai epifit yaitu S. involvens,
dan dua jenis Selaginella epilitik yaitu S. remotifolia dan S. opaca.
Arah pertumbuhan Selaginella bervariasi, yaitu tegak (S. plana), menjalar
(S. opaca), dan merambat (S. involvens). Mayoritas arah pertumbuhan yang
ditemukan adalah menjalar.
Pola percabangan
Selaginella memiliki percabangan dikotom yang bervariasi dan pola
percabangan yang mudah dikenali (Wong 1982). Berdasarkan pengamatan, pola
percabangan pada Selaginella terbagi dalam dua bentuk utama, yaitu
pseudopinnate dan flabellate. Percabangan pseudopinnate ditandai dengan sumbu
utama yang tampak jelas. Dari sumbu utama muncul anak cabang lateral (pinna)
dan di setiap anak cabang muncul anak cabang ke dua yang disebut pinnule. Pola
percabangan Selaginella di Jawa Tengah memiliki beberapa variasi antara lain
pseudopinnate sederhana yang hanya memiliki satu anak cabang disebut pinnule
5
(S. aristata) (Gambar 3a), dan pseudopinnate dengan anak cabang menyirip (S.
involvens) (Gambar 3b).
Gambar 3
a)
b)
Pola percabangan pseudopinnate pada Selaginella. (a)
pseudopinnate sederhana (S. aristata), (b) pseudopinnate banyak
cabang (S. involvens). Perbesaran 4x10.
Bentuk percabangan yang kedua adalah flabellate, yang tidak terlihat sumbu
utama dan tersusun dari percabangan yang masing-masing bercabang dikotom.
Pola percabangan flabellate dapat memiliki cabang menggarpu (dikotom) yang
sedikit, yaitu 1-3 cabang (Gambar 4a) pada S. plana dan memiliki cabang dikotom
yang banyak, yaitu 4-6 cabang (Gambar 4b) pada S. ornata.
Gambar 4
a)
b)
Pola percabangan flabellate pada Selaginella. a) flabellate dengan
sedikit percabangan dikotom (S. plana), b) flabellate dengan banyak
percabangan dikotom (S. ornata). Perbesaran 4x10.
Rizofor
Organ yang dapat menjadi salah satu ciri marga Selaginella, terdapat pada
bagian bawah dan atas dititik percabangan Selaginella yaitu rizofor (Worsdell 1910).
Beberapa jenis Selaginella di Jawa Tengah memiliki rizofor pada setiap percabangan.
Rizofor yang terletak di bagian dorsal dijumpai pada jenis Selaginella dengan
pertumbuhan tegak seperti S. plana dan S. ornata (Gambar 5a). Rizofor dengan posisi
aksilar terdapat pada Selaginella dengan tipe pertumbuhan menjalar seperti S. opaca
dan S. involvens (Gambar 5b).
6
Gambar 5
a)
b)
Posisi rizofor pada bagian a) dorsal (S. ornata) dan b) aksilar (S.
opaca).
Daun
Karakter daun dapat menjadi salah satu ciri yang membedakan masing-masing
jenis Selaginella. Setiap daun bervariasi dalam bentuk, ujung, pangkal, dan tepi
daun baik pada daun lateral, median, maupun aksilar.
Daun lateral. Daun ini berukuran paling besar di antara daun median dan
aksilar. Berdasarkan pengamatan, daun lateral memiliki empat variasi, yaitu ovate
triangular (S. ciliaris), oblong falcate (S. aristata dan S. remotifolia), dan oblong
triangular (S. subalpina). Namun, permukaan daun lateral tidak bervariasi terlihat
semua permukaan daun memiliki bulu halus (Gambar 6). Ujung daun lateral
memiliki bentuk yang bervariasi, yaitu acuminate (S. ciliaris, S. involvens, dan S.
aristata), acute (S. plana), rounded (S. ornata dan S. opaca), dan mucronate (S.
subalpina dan S. modica). Pangkal daun lateral juga memiliki bentuk yang
bervariasi, yaitu rounded (S. aristata dan S. remotifolia), oblique (S. ciliaris dan S.
involvens), dan cordate (S. plana dan S. opaca). Tepi daun lateral yang
ditemukan, yaitu: denticulate (S. ciliaris, S. involvens, dan S. aristata), dan
ciliolate (S. subalpina). Tepi daun yang umum ditemukan adalah denticulate.
Gambar 6
a)
b)
c)
Bentuk daun lateral Selaginella. a) ovate triangular (S. involvens),
b) oblong falcate (S. plana), c) oblong triangular (S. subalpina).
Perbesaran 4 x 10.
7
Daun median. Daun median biasanya berbentuk asimetrik, dan terdapat
pada bagian adaksial yang menutupi batang. Variasi bentuk daun median yang
ditemukan, yaitu ovate elliptic (S. aristata) dan elliptic falcate (S. plana) (Gambar
7). Ujung daun median memiliki tiga variasi, yaitu acuminate (S. ciliaris dan S.
involvens), aristate (S. aristata dan S. remotifolia), dan apiculate (S. plana).
Pangkal daun median juga memiliki bentuk yang bervariasi, yaitu acuminate (S
ciliaris dan S. involvens), oblique (S. ornata dan S. opaca), rounded (Selaginella
sp.), dan cordate (S. aristata dan S. remotifolia), Tepi daun median yang
ditemukan, yaitu dentate (S. ciliaris, S. involvens, dan S. aristata), ciliolate (S.
ornata dan S. opaca), ciliate (S. aristata dan S. remotifolia), entire (S. plana), dan
denticulate (S. subalpina).
Gambar 7
a)
b)
c)
Bentuk ujung daun median Selaginella. a) acuminate (S. involvens),
b) aristate (S. plana), c) apiculate (S. Subalpina). Perbesaran 4 x
10.
Daun aksilar. Daun aksilar berada di bagian aksilar pada tiap percabangan
tumbuhan Selaginella. Bentuk daunnya simetrik dan bervariasi. Variasi bentuk
daun aksilar yang ditemukan, yaitu daun aksilar yang elliptic falcate (S. ornata)
dan lanceolate (S. involvens) (Gambar 8). Ujung daun aksilar memiliki 2 variasi
bentuk yaitu acute (S. ciliaris, S. aristata dan S. involvens), dan acuminate (S.
plana). Pangkal daun aksilar juga memiliki 3 variasi bentuk yaitu acute (S ciliaris
dan S. involvens), auriculate (S. plana), dan eksauriculate (S. aristata dan S.
remotifolia). Tepi daun aksilar yang ditemukan seragam yaitu denticulate.
Gambar 8
a)
b)
Bentuk daun aksilar Selaginella. a) elliptic falcate (S. ornata), dan
b) lanceolate (S. involvens). Perbesaran 4 x 10.
8
Strobilus
Organ generatif pada Selaginella yang termasuk sebagai paku heterespora
adalah strobilus. Letak Strobilus berada di ujung atau bagian terminal
percabangan dan dapat ditemukan satu atau lebih. Selaginella dapat dibedakan
menjadi dua bentuk (Gambar 9). Strobilus dengan bentuk sporofil seragam dan
tersusun padat disebut bentuk tetragenous (Gambar 9a), sedangkan strobilus
dengan bentuk sporofil dimorfik dan terlihat pipih disebut bentuk bilateral
(Gambar 9b). Ke 10 Selaginella yang ditemukan di Jawa Tengah, enam jenis
mempunyai strobilus bentuk tetragenous, yaitu S. ciliaris, S. opaca, S. plana, S.
remotifolia, dan S. subalpina sedangkan empat jenis lainnya mempunyai strobilus
berbentuk bilateral, yaitu S. aristata, S. modica, S. ornata, S. involvens, dan
Selaginella sp.
Gambar 9
a)
b)
Bentuk strobilus Selaginella. a) Tetragenous dan b) bilateral
9
Pertelaan Jenis Selaginella di Jawa Tengah
Selaginella aristata Spring
Terestrial, merambat. Pola percabangan pseudopinnate dengan banyak (4-6)
percabangan dikotom, tegak lurus dan jarak antar cabang berjauhan. Batang,
diameter 0,6-2,0 mm berambut, di tutupi beberapa helaian daun, berwarna coklat
kekuning-kuningan. Rhizofor dorsal, panjang 7 cm. Daun Lateral 1-6 x 0,6-2 mm
berdekatan, saling menimpa, oblong falcate, pangkal rounded pada satu sisi, ujung
acuminate, tepi daun ciliolate pada bagian ujung, pertulangan daun terlihat,
permukaan daun licin, berligula. Daun median 1,5-4 x 0,4-1,5 mm, saling
menimpa, ovate hingga eliptic, acuminate, pangkal cuneate hingga cordate, ujung
aristate, tepi daun ciliolate hingga ciliate, pertulangan daun terlihat, permukaan
daun licin, berwarna hijau sampai kecoklatan. Daun aksilar 2,1-4,5 x 0,8-2 mm,
ovate triangular hingga lanceolate, pangkal eksauriculate, ujung acute, saling
menimpa, tepi daun entire hingga denticulate, permukaan daun berambut halus.
Strobilus terminal, padat, bilateral (Lampiran 1). Habitat ditepi jalan, terbuka,
ternaungi, lereng dekat jalan, tepi parit, dan sekitar aliran sungai. Hidup pada
ketinggian 850 m-1230 m dpl.
Catatan : Selaginella aristata memiliki pola percabangan dikotom dengan
arah tegak lurus.
Selaginella ciliaris Spring
Terestrial, menjalar. Pola percabangan pseudopinnate dengan sedikit (2-3)
percabangan dikotom, menyirip dan menggarpu. Batang, berambut, di tutupi
beberapa helaian daun, berwarna coklat kekuning-kuningan. Rhizofor aksilar,
panjang 4-6 cm. Daun Lateral berdekatan, saling menimpa, ovate triangular,
pangkal oblique, ujung acuminate, tepi daun denticulate, pertulangan daun
terlihat, permukaan daun licin, berligula. Daun median saling menimpa,
acuminate, pangkal acuminate, ujung acuminate, tepi daun dentate, pertulangan
daun terlihat, permukaan daun licin, berwarna hijau sampai kecoklatan. Daun
aksilar Lanceolate, pangkal acute, ujung acute, saling menimpa, tepi daun
denticulate, permukaan daun berambut halus. Strobilus terminal, padat,
tetragenous, panjang 3 cm (Lampiran 2). Habitat di pematang sawah, tepi jalan,
terbuka, ternaungi. Hidup pada ketinggian 1070-1270 m dpl.
Catatan : Selaginella ini memiliki perawakan berukuran kecil yaitu 4 – 6 cm
dan perawakan hampir menyerupai lumut.
Selaginella involvens Spring
Epifit, tegak. Pola percabangan flabellate dengan banyak (4-6) percabangan
dikotom berbentuk lanset. Batang, berambut, di tutupi beberapa helaian daun,
berwarna coklat kekuning-kuningan. Rhizofor dorsal, panjang 8-11 cm. Daun
Lateral berdekatan, saling menimpa, ovate triangular, pangkal oblique, ujung
acuminate, tepi daun ciliolate, pertulangan daun terlihat, permukaan daun licin,
berligula. Daun median saling menimpa, acuminate, pangkal acuminate, ujung
acuminate, tepi daun dentate, pertulangan daun terlihat, permukaan daun licin,
berwarna hijau sampai kecoklatan. Daun aksilar Lanceolate, pangkal acute, ujung
acute, saling menimpa, tepi daun denticulate, permukaan daun berambut halus.
10
Strobilus bilateral (Lampiran 3). Habitat di lereng, tepi jalan, dan tepi sungai.
Hidup pada ketinggian 325-1500 m dpl.
Catatan: Selaginella involvens memiliki pola percabangan dikotom
berbentuk lanset.
Selaginella modica v.A.v.R
Terestrial, merambat. Pola percabangan pseudopinnate dengan banyak (46) percabangan dikotom. Batang merayap membentuk seperti mangkuk, terdapat
berkas daun disepanjang batang utama, berwarna coklat pucat, licin. Rhizofor
aksilar, panjang 5 cm. Daun Lateral berdekatan, hingga oblong falcate, pangkal
membundar, ujung mucronate, tepi daun ciliolate pada bagian sisi, pertulangan
daun terlihat jelas, permukaan daun licin, berligula. Daun median saling menimpa,
apiculate, pangkal cordate, ujung acuminate, tepi daun denticulate hingga
ciliolate, permukaan daun licin, berwarna hijau sampai kecoklatan. Daun aksilar
lanceolate, pangkal eksauriculate, ujung acute, saling menimpa, tepi daun
denticulate, permukaan daun berambut halus. Strobilus terminal, tunggal,
bilateral, panjang 4 cm (Lampiran 4). Habitat di tepi sungai dan dekat air terjun
kecil. Hidup pada ketinggian 1200-1620 m dpl.
Catatan: Selaginella modica tumbuh merayap dengan ujung condong ke
atas.
Selaginella opaca Warb
Epilitik, menjalar. Pola percabangan pseudopinnate dengan banyak (4-5)
percabangan dikotom berbentuk jorong-lanset. Batang, terdapat berkas daun di
sepanjang batang utama, berwarna coklat pucat, licin. Rhizofor aksilar, panjang
14 cm. Daun dimorfik, berwarna hijau hingga gelap. Daun Lateral 0,4-5 x 0,5-2
mm berdekatan, hingga oblong falcate, pangkal rounded hingga cordate , ujung
rounded, tepi daun ciliate pada bagian sisi, pertulangan daun terlihat jelas,
permukaan daun licin, berligula. Daun median 0,4-2 x 0,3-1,5 mm, saling
menimpa, elliptic falcate, pangkal oblique, ujung acuminate , tepi daun
denticulate hingga ciliolate, permukaan daun licin, berwarna hijau sampai
kecoklatan. Daun aksilar 0,5-2,1 x 0,4-1,5 mm, ovate lanceolate, pangkal
eksauriculate, ujung acute, saling menimpa, tepi daun denticulate, permukaan
daun berambut halus. Strobilus terminal, tunggal, tetragenous, panjang 5 cm
(Lampiran 5). Habitat ditemukan di tempat yang basah dekat sumber air atau
sungai kecil seperti selokan, di atas bebatuan, di antara rerumputan di tempat
terbuka, panas, dan cukup kering. Hidup pada ketinggian 1150-1860 m dpl.
Catatan : Selaginella opaca memiliki pola percabangan berbentuk jorong lanset.
Selaginella ornata Hieron
Epilitik, merambat. Pola percabangan pseudopinnate dengan banyak (4-6)
percabangan dikotom berbentuk sudip. Batang tegak, mudah patah, , terdapat
berkas daun disepanjang batang utama, berwarna kekuning-kuningan, licin.
Rhizofor aksilar, panjang 15 cm. Daun Lateral 0,4-5 x 0,5-2 mm berdekatan,
ovate triangular hingga oblong falcate, pangkal rounded, ujung rounded, tepi daun
denticulate pada bagian sisi, pertulangan daun terlihat jelas, permukaan daun licin,
11
berligula. Daun median 0,4-2 x 0,3-1,5 mm, saling menimpa, elliptic falcate,
pangkal oblique, ujung acuminate , tepi daun
denticulate hingga ciliolate, permukaan daun licin, berwarna hijau sampai
kecoklatan. Daun aksilar 0,5-2,1 x 0,4-1,5 mm, ovate lanceolate, pangkal
eksauriculate, ujung acute, saling menimpa, tepi daun denticulate, permukaan
daun berambut halus. Strobilus terminal, padat, bilateral, panjang 5 cm (Lampiran
6). Habitat menyukai tempat lembab, kena matahari dan ternaungi tumbuhan lain
dan terbuka, ditebing pinggir jalan dan tebing persawahan dengan sumber air di
sekitarnya. Hidup pada ketinggian 250-1980 m dpl.
Catatan: Selaginella ornata memiliki pola percabangan dikotom berbentuk
sudip.
Selaginella plana Hieron
Terestrial, tegak. Pola percabangan flabellate dengan sedikit (1-3)
percabangan dikotom berbentuk bulat telur teratur.Batang, terdapat berkas daun
disepanjang batang utama. Rhizofor dorsal, panjang 10 cm. Daun Lateral 0,4-5 x
0,5 -2 mm berdekatan, saling menimpa, oblong falcate, pangkal cordate hingga
auricle , ujun acute hingga acuminate, tepi daun dentate pada bagian ujung,
pertulangan daun terlihat jelas, permukaan daun licin, berligula. Daun median
1,4-4 x 0,4-1,5 mm, saling menimpa, elliptic falcate, pangkal cuneate hingga
cordate, ujung acuminate hingga apiculate aristate, tepi daun entire hingga
denticulate, permukaan daun licin, berwarna hijau sampai kecoklatan. Daun
aksilar 1,3-4,5 x 0,8-2 mm, ovate, pangkal auriculate, ujung acuteminate, saling
menimpa, tepi daun entire, permukaan daun berambut halus. Strobilus terminal,
padat, tetragenous, panjang 5 cm (Lampiran 7). Habitat di dekat sawah dan
perumahan penduduk, ditemukan di tebing pinggir jalan dengan aliran air kecil di
bawah tebing dalam jumlah sangat banyak, tepi sungai. Hidup pada ketinggian
250 m-2771 m dpl.
Catatan: Selaginella plana memiliki pola percabangan dikotom berbentuk
bulat telur. Nama daerah spesies ini adalah Tapak doro (indonesia).
Selaginella remotifolia Spring
Epilitik, menjalar. Pola percabangan pseudopinnate dengan banyak (4-6)
percabangan dikotom setengah lingkaran teratur dan rapat. Batang, di tutupi
beberapa helaian daun, berwarna coklat kuning pucat. Rhizofor aksilar, panjang
15 cm. Daun Lateral 1-6 x 0,6-2 mm berdekatan, saling menimpa, oblong
triangular, pangkal rounded pada satu sisi, ujung acuminate, tepi daun lateral
ciliolate pada bagian ujung, pertulangan daun terlihat, permukaan daun licin,
berligula. Daun median 1,5-4 x 0,4-1,5 mm, saling menimpa, ovate hingga
elliptic, acuminate, pangkal cuneate hingga cordate, ujung aristate, tepi daun
ciliate, pertulangan daun terlihat, permukaan daun licin, berwarna hijau sampai
kecoklatan. Daun aksilar 2,1-4,5 x 0,8-2 mm, ovate triangular hingga lanceolate,
pangkal eksauriculate, ujung acute, saling menimpa, tepi daun entire, permukaan
daun berambut halus. Strobilus terminal, padat, tetragenous, panjang 3 cm
(Lampiran 8). Habitat di hutan, daerah yang ternaungi dan dekat sungai. Hidup
pada ketinggian 1720-2020 m dpl.
12
Catatan: Selaginella ini memiliki pola percabangan dikotom berbentuk
setengah lingkaran teratur dan rapat. Jenis spesies ini hampir sama dengan S.
mayeri.
Selaginella subalpina Spring
Terestrial, merambat. Pola percabangan pseudopinnate dengan banyak (4-5)
percabangan dikotom dan mengumpul di ujung percabangan membentuk setengah
lingkaran seperti ginjal dan renggang. Batang, terdapat berkas daun disepanjang
batang utama, berwarna coklat pucat, licin. Rhizofor aksilar, panjang 6 cm. Daun
Lateral berdekatan, hingga oblong triangular, pangkal cordate, ujung mucronate,
tepi daun denticulate pada bagian sisi, pertulangan daun terlihat jelas, permukaan
daun licin. Daun median saling menimpa, apiculate, pangkal cordate, ujung
acuminate, tepi daun ciliolate, permukaan daun licin, berwarna hijau sampai
kecoklatan. Daun aksilar 0,5-2,1 x 0,4-1,5 mm, ovate lanceolate, pangkal
eksauriculate, ujung acute, saling menimpa, tepi daun denticulate, permukaan
daun berambut halus. Strobilus terminal, tunggal, tetragenous, panjang 3 cm
(Lampiran 9). Habitat di dekat sungai. Hidup pada ketinggian 1260 m dpl.
Catatan: Selaginella subalpina memiliki pola percabangan dikotom
berbentuk ginjal.
Selaginella sp.
Terestrial, menjalar. Pola percabangan pseudopinnate dengan banyak (4-6)
percabangan dikotom berbentuk bulat telur. Batang, terdapat berkas daun
disepanjang batang utama, berwarna coklat pucat, licin. Rhizofor aksilar, panjang
10 cm. Daun Lateral berdekatan, hingga oblong falcate, pangkal rounded, ujung
acuminate, tepi daun ciliate pada bagian sisi, pertulangan daun terlihat jelas,
permukaan daun licin, berligula. Daun median saling menimpa, aristate, pangkal
cordate, ujung acuminate , tepi daun denticulate, permukaan daun licin, berwarna
hijau sampai kecoklatan. Daun aksilar lanceolate, pangkal eksauriculate, ujung
acute, saling menimpa, tepi daun denticulate, permukaan daun berambut halus.
Strobilus terminal, tunggal, bilateral, panjang 5 cm (Lampiran 10). Habitat di
Hutan, tepi jalan setapak, dekat sungai dan persawahan. Hidup pada ketinggian
200-830 m dpl.
Catatan: Selaginella sp.memiliki pola percabangan dikotom berbentuk bulat
telur.
13
Kunci Identifikasi Selaginella di Jawa Tengah
1. a. Tipe pertumbuhan menjalar atau merambat ............................ 2
b. Tipe pertumbuhan tegak ......................................................... 3
2. a. Pola percabangan pseudopinnate sedikit (1-3) cabang ........... S. ciliaris
b. Pola percabangan pseudopinnate banyak (4-6) cabang ......... 4
3. a. Pola percabangan flabellate sedikit (1-3) cabang ................... S. plana
b. Pola percabangan flabellate banyak (4-6) cabang .................. S. involvens
4. a. Tepi daun lateral dentate/ denticulate ..................................... 5
b. Tepi daun lateral ciliolate/ciliate ............................................. 6
5. b. Pangkal daun lateral auricle /cordate ..................................... S. subalpina
a. Pangkal daun lateral oblique/ rounded ................................... S. ornata
6. a. Ujung daun median acuminate . .............................................. 7
b. Ujung daun median aristate ................................................... S. aristata
7. a. Strobilus tetragenous ............................................................... 8
b. Strobilus bilateral .................................................................... 9
8. a. Bentuk daun lateral oblong falcate ......................................... S. opaca
b. Bentuk daun lateral ovate triangular/oblong triangular ......... S. remotifolia
9. a. Panjang rhizofor 1-8 cm ......................................................... S. modica
b. Panjang rhizofor 9-16 cm ....................................................... Selaginella sp.
SIMPULAN
Di Jawa Tengah terdapat 10 jenis Selaginella, yaitu S. aristata, S. ciliaris, S.
involvens, S. modica, S. opaca, S. ornata, S. plana, S. remotifolia, Selaginella sp.
dan S. subalpina. Perbedaan yang mencolok antar jenis Selaginella terlihat dari
tipe pola percabangan dan perawakannya.
Selaginella di Jawa Tengah dapat dijumpai mulai dari dataran rendah
hingga ke pegunungan. Dari pengamatan spesimen yang dilakukan, Selaginella
dapat dijumpai pada ketinggian mulai dari 200 m hingga 2771 m dpl. Selaginella
bervariasi pada beberapa karakter morfologi yaitu pola percabangan, bentuk, daun
lateral, daun median, daun aksilar, rhizofor, dan bentuk strobilus.
14
DAFTAR PUSTAKA
Alston AHG. 1935. The Selaginella of the Malay Islands :I. Java and the Lesser
Sunda Islands. Bull. Jard. Bot. Buittenzorg serie 3, 13:432-442.
Alston AHG. 1937. The Selaginella of the Malay Islands :II. Sumatera. Bull. Jard.
Bot. Buittenzorg serie 3, 14:175-186.
Alston AHG.1940. The Selaginella of the Malay Islands:III. Celebes and the
Moluccas. Bull. Jard. Bot. Buittenzorg serie 3, 16:343-350.
Camus JM. 1997. The genus Selaginellae (Selaginellaceae) in Malesia. Di dalam
Dransfield J.(ed). Plant Diversity of Malesia 3:59-69. Kew : Royal Botanic
Gardens.
Chikmawati T, Setyawan AD, Miftahudin. 2012. Phytochemical composition of
Selaginella spp. from Java Island Indonesia. Makara 16 (2) : 129-133.
Gayathri V, Asha VV, Subramonian A. 2005. Preliminary Studies on the
immunomodulatory and antioxidant Properties of Selaginella. Indian J
Pharmacol 37: 381-385.
Jermy AC. 1990. Selaginellaceae. Di dalam: Kubitzki K, editor. The Families and
Genera of Vascular Plants. Vol.1 Pterydophyta and Gymnosperms. Berlin
Heidelberg: Springer-Verlag.
Lawrence GHM.1951. Taxonomy of Vascular Plants. New York: Macmillan Co.
Rifai MA. 1976. Sendi-Sendi Botani Sistematika. Bogor: Herbarium Bogoriense
LIPI.
Wong KM. 1982. Critical observations on peninsular Malaysian Selaginella.
Gard. Bull Straits Settlem. 35:107-135.
Worsdell WC.1910.The rhizophore of Selaginella. New Phytologist 9:242-253.
Winter WP, Amoroso VB. 2003. Plant Resources of South-East Asia 15(2).
Cryptogams: Fern and Fern Allies. Bogor: Prosea Foundation Pr. Karang
tengah Weru Kabupaten Sukoharjo.
15
LAMPIRAN
16
Lampiran 1.
Selaginella aristata Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan
g) strobilus.
a)
d)
g)
b)
e)
c)
f)
17
Lampiran 2.
Selaginella ciliaris Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan
g) strobilus.
a)
d)
g)
b)
e)
c)
f)
18
Lampiran 3. Selaginella involvens Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan
g) strobilus
a)
d)
b)
e)
g)
c)
f)
19
Lampiran 4. Selaginella modica v.A.v.R. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan
g) strobilus.
a)
d)
b)
e)
g)
c)
f)
20
Lampiran 5. Selaginella opaca Warb. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan
g) strobilus.
a)
d)
b)
e)
g)
c)
f)
21
Lampiran 6.
Selaginella ornata Hieron. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d), strobilus e) daun lateral, f) daun median, dan g)
daun aksilar.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
22
Lampiran 7. Selaginella plana Hieron. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d), strobilus e), daun lateral, f) daun median, dan g)
daun aksilar.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
23
Lampiran 8. Selaginella remotifolia Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) strobilus, e) daun lateral, f) daun median, dan g)
daun aksilar.
a)
c)
b)
d)
e)
f)
g)
24
Lampiran 9.
Selaginella subalpina Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) strobilus, e) daun lateral, f) daun median, dan g)
daun aksilar.
a)
b)
c)
e)
d)
f)
g)
25
Lampiran 10.
Selaginella sp. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan, d)
Strobilus, e) daun lateral, f) daun median, dan g) daun aksilar.
a)
b)
c)
d)
(e)
(f)
(g)
(a)
e)
(b)
f)
g)
26
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sibolga (Sumatera Utara), pada tanggal 05 Juni 1990
dari pasangan Bapak Sapran Panjaitan, SPd dan Ibu Lamria Simanungkalit, Spd.
Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara. Pendidikan formal
ditempuh di SD RK Katolik, Sibolga (1996), SMP Fatima Katolik Sibolga (2003),
SMA Katolik Sibolga (2005). Pada tahun 2008 penulis lulus seleksi masuk Institut
Pertanian Bogor melalui jalur USMI di Departemen Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di organisasi Persekutuan
Mahasiswa Kristen IPB di Komisi Pelayanan Siswa sebagai pengajar pendidikan
Agama Kristen di SMAN 8 Bogor (2009/2012) (kelas XII). Bulan Juni-Juli 2011
penulis melaksanakan Praktik Lapangan di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea
dibawah bimbingan Ibu Ir Agustin Widya Gunawan, MS dengan judul
Pengolahan Limbah Cair dengan metode Lumpur Aktif.
Untuk menyelesaikan studi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, penulis melaksanakan penelitian yang berjudul “Keanekaragaman
Selaginella di Jawa Tengah”.
HERLINA PANJAITAN
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keanekaragaman
Selaginella di Jawa Tengah adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Herlina Panjaitan
NRP G34080031
Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait
ABSTRAK
HERLINA PANJAITAN. Keanekaragaman Selaginella di Jawa Tengah.
Dibimbing oleh TATIK CHIKMAWATI dan MIFTAHUDIN.
Selaginella merupakan marga tunggal dari suku Selaginellaceae meliputi
750 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Keanekaragaman Selaginella dapat
dijumpai mulai dari dataran rendah sampai ke pegunungan hutan hujan tropis.
Penelitian ini bertujuan mengungkap keanekaragaman morfologi dan persebaran
Selaginella di Jawa Tengah, serta menyusun pertelaan dan kunci identifikasi jenis
Selaginella di Jawa Tengah. Metode yang dilakukan untuk mengetahui
keanekaragaman Selaginella di Jawa Tengah melalui beberapa tahap yaitu
melakukan pengamatan spesimen dan identifikasi dengan mengamati karakter
morfologi. Di Jawa Tengah ditemukan 10 jenis Selaginella, yaitu S. plana, S.
remotifolia, S. involvens, S. ornata, S. ciliaris, S. opaca, S. modica, S. aristata, S.
subalpina, dan Selaginella sp. Selaginella bervariasi pada beberapa karakter
morfologi yaitu pola percabangan, rhizofor, bentuk daun lateral, daun median,
daun aksilar, dan bentuk strobilus. Penyebaran Selaginella di Jawa Tengah
cukup merata. Berdasarkan ketinggian tempat, Selaginella dapat dijumpai mulai
dari dataran rendah (200 m dpl) hingga dataran tinggi (2771 m dpl). Selaginella
yang hidup di ketinggian terendah yaitu Selaginella sp. (200 m dpl) dan pada
ketinggian tertinggi yaitu S. plana (2771 m dpl).
Kata kunci: Selaginella, Selaginellaceae, Taksonomi, Jawa Tengah
ABSTRACT
HERLINA PANJAITAN. Diversity of Selaginella in Central Java. Supervised by
TATIK CHIKMAWATI dan MIFTAHUDIN.
Selaginella is a single genus belong to family Selaginelaceae which include
approximately 750 species spread all over the world. The diversity of Selaginella
can be found in lowland to mountain rainforest. This study aimed to describe the
diversity of morphological characters and the distribution of Selaginella in Central
Java, then to provide descriptions and identification key of Selaginella species in
Central Java. The method used to assess the diversity Selaginella in Central Java
included observation and identification of morphological characters. In Central
Java, there were found 10 species of Selaginella, namely S. plana, S. remotifolia,
S. involvens, S. ornata, S. ciliaris, S. opaca, S. modica, S. aristata, S. subalpina,
and Selaginella sp. Selaginella varied on some morphological characteristics such
as branching pattern, rhizofor, lateral leaves, median leaves, axillary leaves, and
Strobilus shape. The distribution of Selaginella is fairly even in Central Java
ranging from the altitude of 200 to 2771 m asl. Selaginella species found in the
lowest altitude was Selaginella sp. (200 m asl), while at the highest altitude was
S. plana (2771 m asl).
Keyword: Selaginella, Selaginellaceae, Taxonomy, Central Java.
KEANEKARAGAMAN SELAGINELLA DI JAWA TENGAH
HERLINA PANJAITAN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Biologi
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul Skripsi : Keanekaragaman Selaginella di Jawa Tengah
Nama
: Herlina Panjaitan
NRP
: G34080031
Disetujui oleh
Dr Ir Tatik Chikmawati, MSi
Pembimbing I
Dr Ir Miftahudin, MSi
Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr Ir Iman Rusmana, MSi
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya sehingga karya ilmiah ini dapat berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2012 sampai Juni 2012
adalah Selaginella, dengan judul Keanekaragaman Selaginella di Jawa Tengah.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr Ir Tatik Chikmawati, MSi dan
Bapak Dr Ir Miftahudin, MSi selaku dosen pembimbing. Di samping itu,
penghargaan penulis sampaikan kepada Staft Divisi Botani Pusat Penelitian LIPI
Cibinong yang telah membantu selama pencarian literatur di Perpustakaan LIPI
dan mengidentifikasi Herbarium di Laboratorium. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada Papa (Sapran Panjaitan, SPd), Mama (Lamria Simanungkalit
SPd), Adik (Meryani dan Dedi), Bang Irwanto Nainggolan, teman-teman Biologi
angkatan 45, PMK angkatan 45, Malibu crew (Cean, Citra, Desri, Echa, Cindy,
Kak Alin, Kak Ida, Kak Tyla, Kak Lia, Gunawan, Bolas, Debora, Exas), KPS
angkatan 45, dan tim pengajar SMAN 5 Bogor (Sachi, Grace, Sandy, Edi ) atas
doa, dukungan, kasih sayang dan motivasi.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
.
Bogor, September 2013
Herlina Panjaitan
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan
1
METODELOGI PENELITIAN
2
Lokasi dan Waktu
2
Bahan dan Alat
2
Prosedur Kerja
2
HASIL DAN PEMBAHASAN
3
Sebaran Jenis Selaginella
3
Keanekaragaman Morfologi
4
Pertelaan Jenis Selaginella di Jawa Tengah
9
Kunci Identifikasi Selaginella di Jawa Tengah
13
SIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
15
RIWAYAT HIDUP
26
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sebaran jenis Selaginella secara horizontal di berbagai daerah di Jawa
Tengah. ( ) lokasi ditemukan Selaginella
Sebaran Selaginella berdasarkan ketinggian tempat. x1) S. ciliaris, x2)
S. involvens, x3) S. aristata, x4) S. remotifolia, x5) S. plana, x6) S. ornata,
x7) S.opaca, x8) S. subalpina, x9) S. modica, x10) Selaginella sp.
Pola percabangan pseudopinnate pada Selaginella. a) pseudopinnate
sederhana (S. aristata), b) pseudopinnate banyak cabang (S. involvens).
Perbesaran 4x10.
Pola percabangan flabellate pada Selaginella. a) flabellate dengan sedikit
percabangan dikotom (S. plana), b) flabellate dengan banyak percabangan
dikotom (S. ornata). Perbesaran 4x10.
Posisi rizofor pada bagian a) dorsal (S. ornata) dan b) aksilar (S. opaca)
Bentuk daun lateral Selaginella. a) ovate triangular (S. involvens), b) oblong
falcate (S. plana), c) oblong triangular (S. subalpina). Perbesaran 4x10.
Bentuk ujung daun median Selaginella. a) acuminate (S. involvens),
b) aristate (S. plana), c) apiculate (S. subalpina). Perbesaran 4x10
Bentuk daun aksilar Selaginella. a) elliptic falcate ( S. ornata), dan b)
lanceolate (S. involvens). Perbesaran 4x10.
Bentuk strobilus Selaginella. a) tetragenous dan b) bilateral.
3
4
5
5
6
6
7
7
8
DAFTAR LAMPIRAN
1
Selaginella aristata Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan,
d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan g) strobilus.
16
2 Selaginella ciliaris Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan,
d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan g) strobilus.
17
3 Selaginella involvens Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan,
d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan g) strobilus.
18
4 Selaginella modica. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan, d) daun
lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan g) strobilus.
19
5 Selaginella opaca Warb. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan, d)
daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan g) strobilus.
20
6 Selaginella ornata Hieron. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan,
d) strobilus, e) daun lateral, f) daun median, dan g) daun aksilar.
21
7 Selaginella plana Hieron. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan, d)
strobilus, e) daun lateral, f) daun median, dan g) daun aksilar.
22
8 Selaginella remotifolia Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) strobilus, e) daun lateral, f) daun median, dan g)
daun aksilar.
23
9 Selaginella subalpina Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan
g) strobilus.
24
10 Selaginella sp. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan, d) strobilus,
e) daun lateral, f) daun median, dan g) daun aksilar.
25
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Selaginella merupakan marga tunggal dari suku Selaginellaceae yang
tersebar di seluruh dunia. Keanekaragaman tertinggi dijumpai mulai dari dataran
rendah sampai ke pegunungan hutan hujan tropis, tetapi karena Selaginella
merupakan paku kosmopolitan, maka bisa juga dijumpai di daerah subtropik,
iklim sedang, bahkan pada daerah artik. Sekitar 750 jenis Selaginella telah
ditemukan di seluruh dunia, dan 25 jenis di antaranya telah didomestikasikan
menjadi tanaman hias (Lawrence 1951).
Selaginella dicirikan pada daun yang berukuran kecil berkisar antara 1- 5
mm, disebut mikrofil. Semua jenis Selaginella yang berasal dari wilayah Malesia
adalah anisopilus, yang mempunyai tiga tipe daun, yaitu daun median yang
merupakan daun yang berukuran kecil pada bagian tengah yang menutupi batang,
daun lateral yang lebih besar, dan daun aksilar yang dijumpai pada percabangan
batang (Camus 1997). Daun paling bawah pada batang primer biasanya seragam
dan berbentuk dimorfik hanya pada bagian atas dari batang (Jermy 1990).
Selaginella adalah paku heterospora dengan strobilus terdapat pada bagian
terminal dari percabangan (Wong 1982). Selaginella memiliki karakteristik
reproduksi yang merupakan transisi antara tumbuhan rendah dan tumbuhan berbiji
(Jermy 1990).
Selaginella memiliki banyak manfaat seperti sebagai bahan makanan, obatobatan, tanaman hias, dan juga bahan kerajinan. Selaginella yang berasal dari
pulau Jawa mengandung bahan aktif seperti flavonoid, alkaloid, dan steroid
(Chikmawati et al. 2012). Kandungan senyawa ini yang menjadikan Selaginella
dapat digunakan untuk pengobatan penyakit tertentu. Flavonoid yang terkandung
pada Selaginella bermanfaat sebagai antioksidan, antikanker, dan antibakteri.
Selain itu juga berguna dalam pengobatan pendarahan setelah melahirkan,
demam, hepatitis, dan diare (Winter dan Amoroso 2003, Gayathri et al. 2005).
Keberadaan Selaginella telah banyak diungkapkan oleh para peneliti di
seluruh dunia. Selaginella telah ditemukan di Pulau Jawa dan Kepulauan Nusa
Tenggara, sebanyak 22 jenis, di Pulau Sumatera terdapat 29 Jenis, sedangkan di
Sulawesi dan Maluku ditemukan sebanyak 25 jenis (Alston 1935,1937,1940).
Banyaknya jenis dari Selaginella di seluruh dunia dan potensinya yang besar
sebagai bahan obat menjadikan marga ini sebagai salah satu marga yang menarik
untuk diketahui lebih lanjut keanekaragaman dan keberadaannya. Namun
informasi mengenai keragaman Selaginella di Jawa Tengah belum terungkap
secara khusus dan jelas, sehingga perlu dilakukan eksplorasi dan inventarisasi
jenis Selaginella untuk melengkapi data mengenai Selaginella di Pulau Jawa.
Tujuan
Tujuan penelitian ini ialah mengungkap keanekaragaman Selaginella di
Jawa Tengah, memetakan persebaran Selaginella di Jawa Tengah, dan menyusun
pertelaan dan kunci Identifikasi jenis Selaginella yang ada di Jawa Tengah.
2
METODELOGI PENELITIAN
Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai Juni 2012 di
Laboratorium Taksonomi, Departemen Biologi FMIPA-IPB, Dramaga dan di
LITBANG Botani LIPI, Cibinong.
Bahan dan Alat
Bahan tumbuhan yang digunakan ialah herbarium Selaginella yang
diperoleh dari Jawa Tengah yang merupakan koleksi dari Laboratorium
Taksonomi Tumbuhan Departemen Biologi FMIPA IPB dan Herbarium
Bogoriense, LITBANG Botani LIPI Cibinong. Alat yang digunakan ialah alat
tulis, mikroskop stereo, pinset, kaca pembesar, gelas objek, cawan petri, dan
kamera digital.
Prosedur Kerja
Metode penelitian yang dilakukan mengacu pada Rifai (1976) yang
tersusun atas beberapa tahap yaitu: melakukan pengumpulan bahan penelitian
sebanyak-banyaknya, peninjauan pustaka dan pencatatan semua nama ilmiah
yang tercakup dalam Selaginella serta data yang terpenting, mengelompokkan
spesimen berdasarkan persamaan karakter, menganalisis setiap spesimen yang
ada, melakukan pengukuran, penggambaran, serta menyiapkan catatan-catatan
selengkapnya, identifikasi spesimen, menyusun kunci determinasi berdasarkan
sifat yang menonjol, dan menyusun pertelaan dari hasil analisis data morfologi
dan dari data ekologi maupun persebarannya.
Identifikasi jenis Selaginella dilakukan dengan mengamati karakter
morfologi spesimen menggunakan mikroskop stereo dan dibandingkan dengan
koleksi herbarium (Alston 1937). Selanjutnya data disusun dalam bentuk
deskripsi, lalu dipetakan menurut lokasi ditemukan jenis Selaginella. Karakter
morfologi yang diamati meliputi pola percabangan, bentuk, ujung, pangkal,
ukuran dari daun lateral, daun median, dan daun askilar, serta bentuk strobilus.
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebaran Jenis Selaginella
Persebaran Selaginella di Jawa Tengah cukup merata. Dari pengamatan
spesimen dan ekplorasi lapang tercatat daerah tempat ditemukannya Selaginella
sebagai berikut: Pekalongan, Subah, Tegal, Temanggung, G. Lawu, G. Slamet,
Baturaden, Karanganyar, Semarang, Yogyakarta, Ujung Alang, P. Nusa
Kambangan, Cilacap, dan Kebumen (Gambar 1). Penelitian ini berhasil mengenali
10 jenis Selaginella spp. yaitu, : S. aristata, S. ciliaris, S. involvens, S. modica, S.
opaca, S. ornata, S. plana, S. remotifolia, S. subalpina, dan S. sp., yang berarti
tidak terjadi penambahan maupun pengurangan jumlah jenis Selaginella di Jawa
Tengah sejak tahun 1935 karena sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Alston (1935).
Gambar 1
Sebaran jenis Selaginella secara horizontal di berbagai daerah di
Jawa Tengah. ( ) lokasi ditemukan Selaginella.
Ketinggian tempat tumbuh Selaginella di Jawa Tengah dapat dijumpai
mulai dari dataran rendah (200 m dpl) hingga dataran tinggi (2771 m dpl)
(Gambar 2). Berdasarkan ketinggian tempat, jenis Selaginella yang hidup di
ketinggian terendah adalah Selaginella sp. (200 m dpl) dan pada ketinggian
tertinggi adalah S. plana (2771 m dpl). Selain itu, ada yang ditemukan hanya pada
dataran tinggi 1260 m dpl, yaitu S. subalpina.
4
Gambar 2
Sebaran Selaginella berdasarkan ketinggian tempat. x1) S. ciliaris,
x2) S. involvens, x3) S. aristata, x4) S. remotifolia, x5) S. plana,
x6) S. ornata, (x7) S. opaca, (x8) S. subalpina, x9) S. modica, x10)
Selaginella sp.
Keanekaragaman Morfologi
Berdasarkan deskripsi yang diperoleh, masing-masing jenis Selaginella
mempunyai karakter khas yang dapat digunakan untuk membedakan jenis yang
satu dari yang lain. Karakter-karakter tersebut adalah habitus, pola percabangan,
rhizofor, bentuk daun, bentuk ujung, pangkal, dan tepi daun, serta bentuk
strobilus.
Habitus dan Habitat
Selaginella merupakan tanaman herba yang mayoritas hidup pada tempat
lembab dan teduh, namun ada juga jenis Selaginella yang hidup epifit, serta
epilitik (Wong 1982). Mayoritas Selaginella adalah tumbuhan terestrial seperti S.
ciliaris dan S. plana, hanya satu jenis yang hidup sebagai epifit yaitu S. involvens,
dan dua jenis Selaginella epilitik yaitu S. remotifolia dan S. opaca.
Arah pertumbuhan Selaginella bervariasi, yaitu tegak (S. plana), menjalar
(S. opaca), dan merambat (S. involvens). Mayoritas arah pertumbuhan yang
ditemukan adalah menjalar.
Pola percabangan
Selaginella memiliki percabangan dikotom yang bervariasi dan pola
percabangan yang mudah dikenali (Wong 1982). Berdasarkan pengamatan, pola
percabangan pada Selaginella terbagi dalam dua bentuk utama, yaitu
pseudopinnate dan flabellate. Percabangan pseudopinnate ditandai dengan sumbu
utama yang tampak jelas. Dari sumbu utama muncul anak cabang lateral (pinna)
dan di setiap anak cabang muncul anak cabang ke dua yang disebut pinnule. Pola
percabangan Selaginella di Jawa Tengah memiliki beberapa variasi antara lain
pseudopinnate sederhana yang hanya memiliki satu anak cabang disebut pinnule
5
(S. aristata) (Gambar 3a), dan pseudopinnate dengan anak cabang menyirip (S.
involvens) (Gambar 3b).
Gambar 3
a)
b)
Pola percabangan pseudopinnate pada Selaginella. (a)
pseudopinnate sederhana (S. aristata), (b) pseudopinnate banyak
cabang (S. involvens). Perbesaran 4x10.
Bentuk percabangan yang kedua adalah flabellate, yang tidak terlihat sumbu
utama dan tersusun dari percabangan yang masing-masing bercabang dikotom.
Pola percabangan flabellate dapat memiliki cabang menggarpu (dikotom) yang
sedikit, yaitu 1-3 cabang (Gambar 4a) pada S. plana dan memiliki cabang dikotom
yang banyak, yaitu 4-6 cabang (Gambar 4b) pada S. ornata.
Gambar 4
a)
b)
Pola percabangan flabellate pada Selaginella. a) flabellate dengan
sedikit percabangan dikotom (S. plana), b) flabellate dengan banyak
percabangan dikotom (S. ornata). Perbesaran 4x10.
Rizofor
Organ yang dapat menjadi salah satu ciri marga Selaginella, terdapat pada
bagian bawah dan atas dititik percabangan Selaginella yaitu rizofor (Worsdell 1910).
Beberapa jenis Selaginella di Jawa Tengah memiliki rizofor pada setiap percabangan.
Rizofor yang terletak di bagian dorsal dijumpai pada jenis Selaginella dengan
pertumbuhan tegak seperti S. plana dan S. ornata (Gambar 5a). Rizofor dengan posisi
aksilar terdapat pada Selaginella dengan tipe pertumbuhan menjalar seperti S. opaca
dan S. involvens (Gambar 5b).
6
Gambar 5
a)
b)
Posisi rizofor pada bagian a) dorsal (S. ornata) dan b) aksilar (S.
opaca).
Daun
Karakter daun dapat menjadi salah satu ciri yang membedakan masing-masing
jenis Selaginella. Setiap daun bervariasi dalam bentuk, ujung, pangkal, dan tepi
daun baik pada daun lateral, median, maupun aksilar.
Daun lateral. Daun ini berukuran paling besar di antara daun median dan
aksilar. Berdasarkan pengamatan, daun lateral memiliki empat variasi, yaitu ovate
triangular (S. ciliaris), oblong falcate (S. aristata dan S. remotifolia), dan oblong
triangular (S. subalpina). Namun, permukaan daun lateral tidak bervariasi terlihat
semua permukaan daun memiliki bulu halus (Gambar 6). Ujung daun lateral
memiliki bentuk yang bervariasi, yaitu acuminate (S. ciliaris, S. involvens, dan S.
aristata), acute (S. plana), rounded (S. ornata dan S. opaca), dan mucronate (S.
subalpina dan S. modica). Pangkal daun lateral juga memiliki bentuk yang
bervariasi, yaitu rounded (S. aristata dan S. remotifolia), oblique (S. ciliaris dan S.
involvens), dan cordate (S. plana dan S. opaca). Tepi daun lateral yang
ditemukan, yaitu: denticulate (S. ciliaris, S. involvens, dan S. aristata), dan
ciliolate (S. subalpina). Tepi daun yang umum ditemukan adalah denticulate.
Gambar 6
a)
b)
c)
Bentuk daun lateral Selaginella. a) ovate triangular (S. involvens),
b) oblong falcate (S. plana), c) oblong triangular (S. subalpina).
Perbesaran 4 x 10.
7
Daun median. Daun median biasanya berbentuk asimetrik, dan terdapat
pada bagian adaksial yang menutupi batang. Variasi bentuk daun median yang
ditemukan, yaitu ovate elliptic (S. aristata) dan elliptic falcate (S. plana) (Gambar
7). Ujung daun median memiliki tiga variasi, yaitu acuminate (S. ciliaris dan S.
involvens), aristate (S. aristata dan S. remotifolia), dan apiculate (S. plana).
Pangkal daun median juga memiliki bentuk yang bervariasi, yaitu acuminate (S
ciliaris dan S. involvens), oblique (S. ornata dan S. opaca), rounded (Selaginella
sp.), dan cordate (S. aristata dan S. remotifolia), Tepi daun median yang
ditemukan, yaitu dentate (S. ciliaris, S. involvens, dan S. aristata), ciliolate (S.
ornata dan S. opaca), ciliate (S. aristata dan S. remotifolia), entire (S. plana), dan
denticulate (S. subalpina).
Gambar 7
a)
b)
c)
Bentuk ujung daun median Selaginella. a) acuminate (S. involvens),
b) aristate (S. plana), c) apiculate (S. Subalpina). Perbesaran 4 x
10.
Daun aksilar. Daun aksilar berada di bagian aksilar pada tiap percabangan
tumbuhan Selaginella. Bentuk daunnya simetrik dan bervariasi. Variasi bentuk
daun aksilar yang ditemukan, yaitu daun aksilar yang elliptic falcate (S. ornata)
dan lanceolate (S. involvens) (Gambar 8). Ujung daun aksilar memiliki 2 variasi
bentuk yaitu acute (S. ciliaris, S. aristata dan S. involvens), dan acuminate (S.
plana). Pangkal daun aksilar juga memiliki 3 variasi bentuk yaitu acute (S ciliaris
dan S. involvens), auriculate (S. plana), dan eksauriculate (S. aristata dan S.
remotifolia). Tepi daun aksilar yang ditemukan seragam yaitu denticulate.
Gambar 8
a)
b)
Bentuk daun aksilar Selaginella. a) elliptic falcate (S. ornata), dan
b) lanceolate (S. involvens). Perbesaran 4 x 10.
8
Strobilus
Organ generatif pada Selaginella yang termasuk sebagai paku heterespora
adalah strobilus. Letak Strobilus berada di ujung atau bagian terminal
percabangan dan dapat ditemukan satu atau lebih. Selaginella dapat dibedakan
menjadi dua bentuk (Gambar 9). Strobilus dengan bentuk sporofil seragam dan
tersusun padat disebut bentuk tetragenous (Gambar 9a), sedangkan strobilus
dengan bentuk sporofil dimorfik dan terlihat pipih disebut bentuk bilateral
(Gambar 9b). Ke 10 Selaginella yang ditemukan di Jawa Tengah, enam jenis
mempunyai strobilus bentuk tetragenous, yaitu S. ciliaris, S. opaca, S. plana, S.
remotifolia, dan S. subalpina sedangkan empat jenis lainnya mempunyai strobilus
berbentuk bilateral, yaitu S. aristata, S. modica, S. ornata, S. involvens, dan
Selaginella sp.
Gambar 9
a)
b)
Bentuk strobilus Selaginella. a) Tetragenous dan b) bilateral
9
Pertelaan Jenis Selaginella di Jawa Tengah
Selaginella aristata Spring
Terestrial, merambat. Pola percabangan pseudopinnate dengan banyak (4-6)
percabangan dikotom, tegak lurus dan jarak antar cabang berjauhan. Batang,
diameter 0,6-2,0 mm berambut, di tutupi beberapa helaian daun, berwarna coklat
kekuning-kuningan. Rhizofor dorsal, panjang 7 cm. Daun Lateral 1-6 x 0,6-2 mm
berdekatan, saling menimpa, oblong falcate, pangkal rounded pada satu sisi, ujung
acuminate, tepi daun ciliolate pada bagian ujung, pertulangan daun terlihat,
permukaan daun licin, berligula. Daun median 1,5-4 x 0,4-1,5 mm, saling
menimpa, ovate hingga eliptic, acuminate, pangkal cuneate hingga cordate, ujung
aristate, tepi daun ciliolate hingga ciliate, pertulangan daun terlihat, permukaan
daun licin, berwarna hijau sampai kecoklatan. Daun aksilar 2,1-4,5 x 0,8-2 mm,
ovate triangular hingga lanceolate, pangkal eksauriculate, ujung acute, saling
menimpa, tepi daun entire hingga denticulate, permukaan daun berambut halus.
Strobilus terminal, padat, bilateral (Lampiran 1). Habitat ditepi jalan, terbuka,
ternaungi, lereng dekat jalan, tepi parit, dan sekitar aliran sungai. Hidup pada
ketinggian 850 m-1230 m dpl.
Catatan : Selaginella aristata memiliki pola percabangan dikotom dengan
arah tegak lurus.
Selaginella ciliaris Spring
Terestrial, menjalar. Pola percabangan pseudopinnate dengan sedikit (2-3)
percabangan dikotom, menyirip dan menggarpu. Batang, berambut, di tutupi
beberapa helaian daun, berwarna coklat kekuning-kuningan. Rhizofor aksilar,
panjang 4-6 cm. Daun Lateral berdekatan, saling menimpa, ovate triangular,
pangkal oblique, ujung acuminate, tepi daun denticulate, pertulangan daun
terlihat, permukaan daun licin, berligula. Daun median saling menimpa,
acuminate, pangkal acuminate, ujung acuminate, tepi daun dentate, pertulangan
daun terlihat, permukaan daun licin, berwarna hijau sampai kecoklatan. Daun
aksilar Lanceolate, pangkal acute, ujung acute, saling menimpa, tepi daun
denticulate, permukaan daun berambut halus. Strobilus terminal, padat,
tetragenous, panjang 3 cm (Lampiran 2). Habitat di pematang sawah, tepi jalan,
terbuka, ternaungi. Hidup pada ketinggian 1070-1270 m dpl.
Catatan : Selaginella ini memiliki perawakan berukuran kecil yaitu 4 – 6 cm
dan perawakan hampir menyerupai lumut.
Selaginella involvens Spring
Epifit, tegak. Pola percabangan flabellate dengan banyak (4-6) percabangan
dikotom berbentuk lanset. Batang, berambut, di tutupi beberapa helaian daun,
berwarna coklat kekuning-kuningan. Rhizofor dorsal, panjang 8-11 cm. Daun
Lateral berdekatan, saling menimpa, ovate triangular, pangkal oblique, ujung
acuminate, tepi daun ciliolate, pertulangan daun terlihat, permukaan daun licin,
berligula. Daun median saling menimpa, acuminate, pangkal acuminate, ujung
acuminate, tepi daun dentate, pertulangan daun terlihat, permukaan daun licin,
berwarna hijau sampai kecoklatan. Daun aksilar Lanceolate, pangkal acute, ujung
acute, saling menimpa, tepi daun denticulate, permukaan daun berambut halus.
10
Strobilus bilateral (Lampiran 3). Habitat di lereng, tepi jalan, dan tepi sungai.
Hidup pada ketinggian 325-1500 m dpl.
Catatan: Selaginella involvens memiliki pola percabangan dikotom
berbentuk lanset.
Selaginella modica v.A.v.R
Terestrial, merambat. Pola percabangan pseudopinnate dengan banyak (46) percabangan dikotom. Batang merayap membentuk seperti mangkuk, terdapat
berkas daun disepanjang batang utama, berwarna coklat pucat, licin. Rhizofor
aksilar, panjang 5 cm. Daun Lateral berdekatan, hingga oblong falcate, pangkal
membundar, ujung mucronate, tepi daun ciliolate pada bagian sisi, pertulangan
daun terlihat jelas, permukaan daun licin, berligula. Daun median saling menimpa,
apiculate, pangkal cordate, ujung acuminate, tepi daun denticulate hingga
ciliolate, permukaan daun licin, berwarna hijau sampai kecoklatan. Daun aksilar
lanceolate, pangkal eksauriculate, ujung acute, saling menimpa, tepi daun
denticulate, permukaan daun berambut halus. Strobilus terminal, tunggal,
bilateral, panjang 4 cm (Lampiran 4). Habitat di tepi sungai dan dekat air terjun
kecil. Hidup pada ketinggian 1200-1620 m dpl.
Catatan: Selaginella modica tumbuh merayap dengan ujung condong ke
atas.
Selaginella opaca Warb
Epilitik, menjalar. Pola percabangan pseudopinnate dengan banyak (4-5)
percabangan dikotom berbentuk jorong-lanset. Batang, terdapat berkas daun di
sepanjang batang utama, berwarna coklat pucat, licin. Rhizofor aksilar, panjang
14 cm. Daun dimorfik, berwarna hijau hingga gelap. Daun Lateral 0,4-5 x 0,5-2
mm berdekatan, hingga oblong falcate, pangkal rounded hingga cordate , ujung
rounded, tepi daun ciliate pada bagian sisi, pertulangan daun terlihat jelas,
permukaan daun licin, berligula. Daun median 0,4-2 x 0,3-1,5 mm, saling
menimpa, elliptic falcate, pangkal oblique, ujung acuminate , tepi daun
denticulate hingga ciliolate, permukaan daun licin, berwarna hijau sampai
kecoklatan. Daun aksilar 0,5-2,1 x 0,4-1,5 mm, ovate lanceolate, pangkal
eksauriculate, ujung acute, saling menimpa, tepi daun denticulate, permukaan
daun berambut halus. Strobilus terminal, tunggal, tetragenous, panjang 5 cm
(Lampiran 5). Habitat ditemukan di tempat yang basah dekat sumber air atau
sungai kecil seperti selokan, di atas bebatuan, di antara rerumputan di tempat
terbuka, panas, dan cukup kering. Hidup pada ketinggian 1150-1860 m dpl.
Catatan : Selaginella opaca memiliki pola percabangan berbentuk jorong lanset.
Selaginella ornata Hieron
Epilitik, merambat. Pola percabangan pseudopinnate dengan banyak (4-6)
percabangan dikotom berbentuk sudip. Batang tegak, mudah patah, , terdapat
berkas daun disepanjang batang utama, berwarna kekuning-kuningan, licin.
Rhizofor aksilar, panjang 15 cm. Daun Lateral 0,4-5 x 0,5-2 mm berdekatan,
ovate triangular hingga oblong falcate, pangkal rounded, ujung rounded, tepi daun
denticulate pada bagian sisi, pertulangan daun terlihat jelas, permukaan daun licin,
11
berligula. Daun median 0,4-2 x 0,3-1,5 mm, saling menimpa, elliptic falcate,
pangkal oblique, ujung acuminate , tepi daun
denticulate hingga ciliolate, permukaan daun licin, berwarna hijau sampai
kecoklatan. Daun aksilar 0,5-2,1 x 0,4-1,5 mm, ovate lanceolate, pangkal
eksauriculate, ujung acute, saling menimpa, tepi daun denticulate, permukaan
daun berambut halus. Strobilus terminal, padat, bilateral, panjang 5 cm (Lampiran
6). Habitat menyukai tempat lembab, kena matahari dan ternaungi tumbuhan lain
dan terbuka, ditebing pinggir jalan dan tebing persawahan dengan sumber air di
sekitarnya. Hidup pada ketinggian 250-1980 m dpl.
Catatan: Selaginella ornata memiliki pola percabangan dikotom berbentuk
sudip.
Selaginella plana Hieron
Terestrial, tegak. Pola percabangan flabellate dengan sedikit (1-3)
percabangan dikotom berbentuk bulat telur teratur.Batang, terdapat berkas daun
disepanjang batang utama. Rhizofor dorsal, panjang 10 cm. Daun Lateral 0,4-5 x
0,5 -2 mm berdekatan, saling menimpa, oblong falcate, pangkal cordate hingga
auricle , ujun acute hingga acuminate, tepi daun dentate pada bagian ujung,
pertulangan daun terlihat jelas, permukaan daun licin, berligula. Daun median
1,4-4 x 0,4-1,5 mm, saling menimpa, elliptic falcate, pangkal cuneate hingga
cordate, ujung acuminate hingga apiculate aristate, tepi daun entire hingga
denticulate, permukaan daun licin, berwarna hijau sampai kecoklatan. Daun
aksilar 1,3-4,5 x 0,8-2 mm, ovate, pangkal auriculate, ujung acuteminate, saling
menimpa, tepi daun entire, permukaan daun berambut halus. Strobilus terminal,
padat, tetragenous, panjang 5 cm (Lampiran 7). Habitat di dekat sawah dan
perumahan penduduk, ditemukan di tebing pinggir jalan dengan aliran air kecil di
bawah tebing dalam jumlah sangat banyak, tepi sungai. Hidup pada ketinggian
250 m-2771 m dpl.
Catatan: Selaginella plana memiliki pola percabangan dikotom berbentuk
bulat telur. Nama daerah spesies ini adalah Tapak doro (indonesia).
Selaginella remotifolia Spring
Epilitik, menjalar. Pola percabangan pseudopinnate dengan banyak (4-6)
percabangan dikotom setengah lingkaran teratur dan rapat. Batang, di tutupi
beberapa helaian daun, berwarna coklat kuning pucat. Rhizofor aksilar, panjang
15 cm. Daun Lateral 1-6 x 0,6-2 mm berdekatan, saling menimpa, oblong
triangular, pangkal rounded pada satu sisi, ujung acuminate, tepi daun lateral
ciliolate pada bagian ujung, pertulangan daun terlihat, permukaan daun licin,
berligula. Daun median 1,5-4 x 0,4-1,5 mm, saling menimpa, ovate hingga
elliptic, acuminate, pangkal cuneate hingga cordate, ujung aristate, tepi daun
ciliate, pertulangan daun terlihat, permukaan daun licin, berwarna hijau sampai
kecoklatan. Daun aksilar 2,1-4,5 x 0,8-2 mm, ovate triangular hingga lanceolate,
pangkal eksauriculate, ujung acute, saling menimpa, tepi daun entire, permukaan
daun berambut halus. Strobilus terminal, padat, tetragenous, panjang 3 cm
(Lampiran 8). Habitat di hutan, daerah yang ternaungi dan dekat sungai. Hidup
pada ketinggian 1720-2020 m dpl.
12
Catatan: Selaginella ini memiliki pola percabangan dikotom berbentuk
setengah lingkaran teratur dan rapat. Jenis spesies ini hampir sama dengan S.
mayeri.
Selaginella subalpina Spring
Terestrial, merambat. Pola percabangan pseudopinnate dengan banyak (4-5)
percabangan dikotom dan mengumpul di ujung percabangan membentuk setengah
lingkaran seperti ginjal dan renggang. Batang, terdapat berkas daun disepanjang
batang utama, berwarna coklat pucat, licin. Rhizofor aksilar, panjang 6 cm. Daun
Lateral berdekatan, hingga oblong triangular, pangkal cordate, ujung mucronate,
tepi daun denticulate pada bagian sisi, pertulangan daun terlihat jelas, permukaan
daun licin. Daun median saling menimpa, apiculate, pangkal cordate, ujung
acuminate, tepi daun ciliolate, permukaan daun licin, berwarna hijau sampai
kecoklatan. Daun aksilar 0,5-2,1 x 0,4-1,5 mm, ovate lanceolate, pangkal
eksauriculate, ujung acute, saling menimpa, tepi daun denticulate, permukaan
daun berambut halus. Strobilus terminal, tunggal, tetragenous, panjang 3 cm
(Lampiran 9). Habitat di dekat sungai. Hidup pada ketinggian 1260 m dpl.
Catatan: Selaginella subalpina memiliki pola percabangan dikotom
berbentuk ginjal.
Selaginella sp.
Terestrial, menjalar. Pola percabangan pseudopinnate dengan banyak (4-6)
percabangan dikotom berbentuk bulat telur. Batang, terdapat berkas daun
disepanjang batang utama, berwarna coklat pucat, licin. Rhizofor aksilar, panjang
10 cm. Daun Lateral berdekatan, hingga oblong falcate, pangkal rounded, ujung
acuminate, tepi daun ciliate pada bagian sisi, pertulangan daun terlihat jelas,
permukaan daun licin, berligula. Daun median saling menimpa, aristate, pangkal
cordate, ujung acuminate , tepi daun denticulate, permukaan daun licin, berwarna
hijau sampai kecoklatan. Daun aksilar lanceolate, pangkal eksauriculate, ujung
acute, saling menimpa, tepi daun denticulate, permukaan daun berambut halus.
Strobilus terminal, tunggal, bilateral, panjang 5 cm (Lampiran 10). Habitat di
Hutan, tepi jalan setapak, dekat sungai dan persawahan. Hidup pada ketinggian
200-830 m dpl.
Catatan: Selaginella sp.memiliki pola percabangan dikotom berbentuk bulat
telur.
13
Kunci Identifikasi Selaginella di Jawa Tengah
1. a. Tipe pertumbuhan menjalar atau merambat ............................ 2
b. Tipe pertumbuhan tegak ......................................................... 3
2. a. Pola percabangan pseudopinnate sedikit (1-3) cabang ........... S. ciliaris
b. Pola percabangan pseudopinnate banyak (4-6) cabang ......... 4
3. a. Pola percabangan flabellate sedikit (1-3) cabang ................... S. plana
b. Pola percabangan flabellate banyak (4-6) cabang .................. S. involvens
4. a. Tepi daun lateral dentate/ denticulate ..................................... 5
b. Tepi daun lateral ciliolate/ciliate ............................................. 6
5. b. Pangkal daun lateral auricle /cordate ..................................... S. subalpina
a. Pangkal daun lateral oblique/ rounded ................................... S. ornata
6. a. Ujung daun median acuminate . .............................................. 7
b. Ujung daun median aristate ................................................... S. aristata
7. a. Strobilus tetragenous ............................................................... 8
b. Strobilus bilateral .................................................................... 9
8. a. Bentuk daun lateral oblong falcate ......................................... S. opaca
b. Bentuk daun lateral ovate triangular/oblong triangular ......... S. remotifolia
9. a. Panjang rhizofor 1-8 cm ......................................................... S. modica
b. Panjang rhizofor 9-16 cm ....................................................... Selaginella sp.
SIMPULAN
Di Jawa Tengah terdapat 10 jenis Selaginella, yaitu S. aristata, S. ciliaris, S.
involvens, S. modica, S. opaca, S. ornata, S. plana, S. remotifolia, Selaginella sp.
dan S. subalpina. Perbedaan yang mencolok antar jenis Selaginella terlihat dari
tipe pola percabangan dan perawakannya.
Selaginella di Jawa Tengah dapat dijumpai mulai dari dataran rendah
hingga ke pegunungan. Dari pengamatan spesimen yang dilakukan, Selaginella
dapat dijumpai pada ketinggian mulai dari 200 m hingga 2771 m dpl. Selaginella
bervariasi pada beberapa karakter morfologi yaitu pola percabangan, bentuk, daun
lateral, daun median, daun aksilar, rhizofor, dan bentuk strobilus.
14
DAFTAR PUSTAKA
Alston AHG. 1935. The Selaginella of the Malay Islands :I. Java and the Lesser
Sunda Islands. Bull. Jard. Bot. Buittenzorg serie 3, 13:432-442.
Alston AHG. 1937. The Selaginella of the Malay Islands :II. Sumatera. Bull. Jard.
Bot. Buittenzorg serie 3, 14:175-186.
Alston AHG.1940. The Selaginella of the Malay Islands:III. Celebes and the
Moluccas. Bull. Jard. Bot. Buittenzorg serie 3, 16:343-350.
Camus JM. 1997. The genus Selaginellae (Selaginellaceae) in Malesia. Di dalam
Dransfield J.(ed). Plant Diversity of Malesia 3:59-69. Kew : Royal Botanic
Gardens.
Chikmawati T, Setyawan AD, Miftahudin. 2012. Phytochemical composition of
Selaginella spp. from Java Island Indonesia. Makara 16 (2) : 129-133.
Gayathri V, Asha VV, Subramonian A. 2005. Preliminary Studies on the
immunomodulatory and antioxidant Properties of Selaginella. Indian J
Pharmacol 37: 381-385.
Jermy AC. 1990. Selaginellaceae. Di dalam: Kubitzki K, editor. The Families and
Genera of Vascular Plants. Vol.1 Pterydophyta and Gymnosperms. Berlin
Heidelberg: Springer-Verlag.
Lawrence GHM.1951. Taxonomy of Vascular Plants. New York: Macmillan Co.
Rifai MA. 1976. Sendi-Sendi Botani Sistematika. Bogor: Herbarium Bogoriense
LIPI.
Wong KM. 1982. Critical observations on peninsular Malaysian Selaginella.
Gard. Bull Straits Settlem. 35:107-135.
Worsdell WC.1910.The rhizophore of Selaginella. New Phytologist 9:242-253.
Winter WP, Amoroso VB. 2003. Plant Resources of South-East Asia 15(2).
Cryptogams: Fern and Fern Allies. Bogor: Prosea Foundation Pr. Karang
tengah Weru Kabupaten Sukoharjo.
15
LAMPIRAN
16
Lampiran 1.
Selaginella aristata Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan
g) strobilus.
a)
d)
g)
b)
e)
c)
f)
17
Lampiran 2.
Selaginella ciliaris Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan
g) strobilus.
a)
d)
g)
b)
e)
c)
f)
18
Lampiran 3. Selaginella involvens Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan
g) strobilus
a)
d)
b)
e)
g)
c)
f)
19
Lampiran 4. Selaginella modica v.A.v.R. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan
g) strobilus.
a)
d)
b)
e)
g)
c)
f)
20
Lampiran 5. Selaginella opaca Warb. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) daun lateral, e) daun median, f) daun aksilar, dan
g) strobilus.
a)
d)
b)
e)
g)
c)
f)
21
Lampiran 6.
Selaginella ornata Hieron. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d), strobilus e) daun lateral, f) daun median, dan g)
daun aksilar.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
22
Lampiran 7. Selaginella plana Hieron. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d), strobilus e), daun lateral, f) daun median, dan g)
daun aksilar.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
23
Lampiran 8. Selaginella remotifolia Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) strobilus, e) daun lateral, f) daun median, dan g)
daun aksilar.
a)
c)
b)
d)
e)
f)
g)
24
Lampiran 9.
Selaginella subalpina Spring. a) habitus, b) herbarium, c) pola
percabangan, d) strobilus, e) daun lateral, f) daun median, dan g)
daun aksilar.
a)
b)
c)
e)
d)
f)
g)
25
Lampiran 10.
Selaginella sp. a) habitus, b) herbarium, c) pola percabangan, d)
Strobilus, e) daun lateral, f) daun median, dan g) daun aksilar.
a)
b)
c)
d)
(e)
(f)
(g)
(a)
e)
(b)
f)
g)
26
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sibolga (Sumatera Utara), pada tanggal 05 Juni 1990
dari pasangan Bapak Sapran Panjaitan, SPd dan Ibu Lamria Simanungkalit, Spd.
Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara. Pendidikan formal
ditempuh di SD RK Katolik, Sibolga (1996), SMP Fatima Katolik Sibolga (2003),
SMA Katolik Sibolga (2005). Pada tahun 2008 penulis lulus seleksi masuk Institut
Pertanian Bogor melalui jalur USMI di Departemen Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di organisasi Persekutuan
Mahasiswa Kristen IPB di Komisi Pelayanan Siswa sebagai pengajar pendidikan
Agama Kristen di SMAN 8 Bogor (2009/2012) (kelas XII). Bulan Juni-Juli 2011
penulis melaksanakan Praktik Lapangan di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea
dibawah bimbingan Ibu Ir Agustin Widya Gunawan, MS dengan judul
Pengolahan Limbah Cair dengan metode Lumpur Aktif.
Untuk menyelesaikan studi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, penulis melaksanakan penelitian yang berjudul “Keanekaragaman
Selaginella di Jawa Tengah”.