Kondisi Kesehatan Keluarga Masalah Prioritas

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam pemecahan permasalahan yang menjadi prioritas seperti yang tertulis pada BAB II penulis dapat menjabarkan alternatif pemecahan yang telah direkomendasikan di lapangan bersama keluarga dampingan. Adapun alternatif solusi yang ditawarkan antara lain.

3.1. Alternatif Pemecahan Masalah Kebersihan dan Kesehatan

Lingkungan Kebersihan lingkungan mencakup kebersihan di dalam maupun di luar rumah. Kondisi rumah keluarga ini sangat tertutup sehingga sedikit cahaya yang dapat masuk dan sirkulasi udara yang tidak cukup baik, yang kemudian menyebabkan suasana pengap dan tidak sehat. Untuk itu disarankan agar dibuatkan ventilasi udara, misalnya dengan sering membuka pintu rumah, dan seharusnya rutin dibersihkan setiap harinya. Untuk lingkungan luar rumah disarankan agar membersihkan halaman setiap pagi dan sore hari serta membuatkan tempat pembuangan sampah yang baik. Kemudian, setelah terkumpul semua sampah, nanti dapat dikelola sesuai manfaatnya contohnya sampah organik sebagai pupuk kompos. Dengan edukasi yang telah diberikan diharapkan bermanfaat bagi keluarga ini dan adanya kesadaran akan pentingnya hidup bersih dan sehat dalam keluarga.

3.2. Alternatif Pemecahan Masalah dalam Kesehatan

Bapak I Made Yasa memiliki riwayat penyakit jantung koroner sejak 6 bulan yang lalu. Ketika itu Bapak I Made Yasa tengah bertani di kebunnya, beliau sedang mengarit gulma di sekitar tanaman. Lalu, tiba-tiba Bapak I Made Yasa merasa pusing dan pening, ia merasakan nyeri di dada sebelah kirinya dan menjalar ke bahu. Nyerinya seperti tertindih dan terasa dari dalam dada. Bapak I Made Yasa mengatakan rasanya seperti tertindih benda berat di dadanya sehingga ia sulit bernapas. Gejala tersebut dirasakannya kurang lebih selama 10 menit lamanya. Kemudian, tiba-tiba ia pingsan dan terjatuh di tanah. Beberapa menit kemudian, ia tersadar telah dibawa ke IGD RS Surya Husada dan didiagnosa mempunyai penyakit jantung koroner. Bapak I Made Yasa dirawat inap selama ± 1 minggu dan selanjutnya rutin kontrol ke poli jantung di rumah sakit. Pasien mengatakan rutin mengonsumsi obat dari dokter spesialis sejak saat itu. Maka dari itu, perilaku yang tepat dalam menjaga kesehatan sirkulasi jantung diperlukan adanya perubahan diet dan gaya hidup dari Bapak I Made Yasa sendiri. Faktor resiko perilaku yang ditemui pada keluarga ini adalah saat masih muda Bapak I Made Yasa sering mengonsumsi makan-makanan yang mengandung lemak jenuh maupun trans fat. Diet rendah lemak jenuh, asam lemak trans, dan kolesterol merupakan faktor resiko terhadap penyakit jantung koroner. Tindakan pencegahan komplikasi berupa menjaga pola makan, perubahan gaya hidup yang lebih aktif terutama aktifitas fisik, penyesuaian berat badan agar dalam batas normal, menghindari paparan asap rokok, dan manajemen terhadap tekanan darah dan kadar gula darah oleh keluarga Bapak I Made Yasa. Keluarga Bapak I Made Yasa ini berobat ke poli jantung di RSUD Bangli ketika mengalami keluhan yang tidak membaik dengan istirahat. Untuk sekali pengobatan, biaya yang dikeluarkan sangat tergantung pada jenis obat yang ditanggung, dan dalam sebulan biaya pengobatan untuk keluarga Bapak I Made Yasa dapat mencapai Rp 100.000,00. Biaya tersebut tentunya dapat diringankan dengan menggunakan jaminan kesehatan, yang mana Bapak I Made Yasa menggunakan BPJS kesehatan.

3.3. Jadwal Kegiatan

Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal waktu dan kegiatan dari awal hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan di keluarga Bapak I Made Yasa. Adapun kegiatan- kegiatan yang dilakukan adalah :  Perkenalan dengan KK Dampingan No Kegiatan Tempat Org Jam Total 1. Bertemu dengan Kepala Desa Abangsongan Kantor Desa 1 2 2 2. Bertemu dengan Ketua Kantor Desa 1 2 2