Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI
77
2. Bentuk Grafik
Data demografi yang kita miliki selain bisa ditampilkan dalam bentuk tabel, juga bisa ditampilkan dalam bentuk grafik. Grafik adalah cara menayangkan data dengan
bantuan titik koordinat yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Grafik itu sendiri banyak sekali jenisnya, tetapi yang akan dijelaskan di sini hanya tiga jenis saja, yaitu
grafik garis, grafik batang, dan grafik pie.
a. Grafik garis
Grafik garis adalah cara menampilkan data dengan menggunakan titik-titik koordinat yang disambungkan sehingga membentuk sebuah kurva.
Coba lihat, di bawah ini ada sebuah data kepadatan penduduk yang akan kita ubah ke dalam bentuk grafik garis. Dalam tiga kali sensus penduduk, yaitu tahun 1980, 1990 dan
tahun 2000, kita akan melihat perkembangan kepadatan penduduk di empat provinsi di Indonesia. Keempat provinsi itu adalah sebagai berikut.
1 Sulawesi Utara dan Gorontalo
Tahun 1980: 111 orangkm
2
Tahun 1990: 90 orangkm
2
Tahun 2000: 103 orangkm
2
2 Sulawesi Tengah Tahun 1980: 18 orangkm
2
Tahun 1990: 27 orangkm
2
Tahun 2000: 32 orangkm
2
Sumber: BPS, 2000
Gambar 2.7 Grafik kepadatan penduduk di Sulawesi
tahun 1980, 1990, dan 2000 1980
1990 2000
20 40
60 80
100 120
140 Sulut
Sulteng Sulsel
Sultra
3 Sulawesi Selatan Tahun 1980: 83 orangkm
2
Tahun 1990: 112 orangkm
2
Tahun 2000: 125 orangkm
2
4 Sulawesi Tenggara Tahun 1980: 34 orangkm
2
Tahun 1990: 35 orangkm
2
Tahun 2000: 46 orangkm
2
Keempat data demografi di atas akan diubah dalam bentuk data visual, yaitu grafik garis sehingga dapat dilihat dengan mudah fluktuasinya. Grafik garis dari data di atas
menjadi seperti di bawah ini.
Dari grafik di atas tampak setiap garis memiliki kecenderungan masing-masing. Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah tampak garis grafiknya menunjukkan kenaikan
tiap tahun penghitungan, sedangkan Sulawesi Utara mengalami penurunan kepadatan yang cukup signifikan pada penghitungan tahun 1990. Adapun Sulawesi Tenggara pada
tahun penghitungan tahun 1980 sampai 1990 mengalami kenaikan kepadatan sangat kecil, baru pada penghitungan tahun 2000, mengalami kenaikan yang cukup tajam.
Di unduh dari : Bukupaket.com
78
Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI
Gambar 2.8 Kepadatan penduduk di tiga provinsi di Indonesia tahun 1980, 1990, dan 2000
b. Grafik batang
Data demografi dapat juga disajikan dalam bentuk grafik batang, yakni menampilkan sejumlah data dengan memvisualkan titik-titik koordinat itu ke dalam bentuk seperti
batang.
Contoh: Berdasarkan tiga kali penghitungan angka kepadatan penduduk, yaitu tahun 1980, 1990,
dan tahun 2000, tetap saja tiga provinsi di Indonesia di luar DKI Jakarta menduduki ranking terpadat, yaitu Jawa BaratBanten, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, dengan data
sebagai berikut.
Tahun 1980 •
Jawa BaratBanten : 593 orangkm
2
• Jawa Tengah
: 742 orangkm
2
• Yogyakarta
: 868 orangkm
2
Pada tahun 1990 •
Jawa BaratBanten : 819 orangkm
2
• Jawa Tengah
: 876 orangkm
2
• Jogyakarta
: 914 orangkm
2
Pada tahun 2000 •
Jawa BaratBanten : 1.009 orangkm
2
• Jawa Tengah
: 948 orangkm
2
• Yogyakarta
: 976 orangkm
2
Data di atas jika diubah ke dalam bentuk grafik batang menjadi seperti di bawah ini.
Dengan melihat data grafik di atas, jelas sekali diketahui kawasan terpadat dalam tiap tahun penghitungan. Pada tahun 1980 dan 1990, tampak Yogyakarta terus menduduki
ranking pertama. Sedangkan penghitungan pada tahun 2000, Jawa Barat dan Banten menyusul menjadi provinsi terpadat, walaupun dalam angka yang tipis. Dengan demikian
gambar visual grafik menunjukkan bahwa ketiga provinsi itu pada tiap tahun penghitungan terus mengalami kenaikan.
JabarBanten Jateng
Yogyakarta
1200 1000
800 600
400 200
1980 1990 2000
Di unduh dari : Bukupaket.com
Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI
79
Contoh lain dalam penggunan grafik batang adalah dalam menyusun komposisi penduduk. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam menyusun komposisi
penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin, kita akan mendapatkan tiga bentuk piramida. Ketiga bentuk piramida itu pada dasarnya adalah grafik batang dalam versi
lain. Adapun ketiga bentuk piramida tersebut adalah sebagai berikut.
Gambar 2.9 Piramida penduduk
berbentuk expansive 8
6 4
2 2
4 6
8 5-9
10-14 15-19
20-24 25-29
30-34 35-39
40-44 45-49
50-54 55-59
60-64 65-69
70-74 75-79
80-84 85 +
Umur
• Piramida berbentuk expansive kerucut
Piramida yang berbentuk kerucut menandakan kelompok usia muda lebih banyak dari
kelompok usia tua. Hal ini disebabkan tingkat kelahiran masih tinggi, sementara tingkat
kematian mulai rendah. Komposisi penduduk yang berbentuk piramida kerucut ini biasanya
berada di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Gambar 2.10 Piramida
berbentuk constrictive
Umur 85+
80-84 75-79
70-74 65-69
60-64 55-59
50-54 45-49
40-44 35-39
30-34 25-29
20-24 15-19
10-14
5-9
6 4 2
2 4
6
• Piramida berbentuk constrictive guci
terbalik Piramida seperti guci yang terbalik memiliki
arti kelompok usia tua lebih banyak daripada kelompok usia muda. Kelompok usia tua
adalah manusia yang berumur di atas 60 tahun, dan kelompok usia muda adalah orang yang
berumur antara 0–19 tahun. Piramida yang berbentuk constrictive ini terjadi di negara-
negara yang sudah tua seperti Amerika Serikat dan Norwegia dan negara-negara lainnya di
Eropa.
Di unduh dari : Bukupaket.com
80
Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI
Gambar 2.12 Komposisi mata pencaharian di desa X pada tahun 2002
Tani Dagang
PNS Lain-lain
• Piramida berbentuk stationary
Piramida stationary berbentuk seperti granat, yang memiliki arti kelompok usia tua dengan kelompok usia
muda hampir sama. Tingkat kelahiran dan kematian hampir seimbang. Ini terjadi di negara-negara yang
sudah maju seperti Inggris, Perancis, Jerman, dan Belanda.
6 4
2 2
4 6
Gambar 2.11 Piramida penduduk berbentuk stationary
Jadi, dari ketiga bentuk piramida itu kita dapat melihat penyajian data demografi dengan cara menggunakan grafik batang, walaupun bentuk piramida itu adalah grafik
batang yang divariasikan. Dalam contoh kita lihat grafik batang yang menegakvertikal, sedangkan dalam piramida penduduk berbentuk horizontal. Itu sama saja, yang terpenting
data yang kita miliki bisa tersampaikan dengan baik, dimengerti pembaca, dan tidak mengganggu estetika.
c. Grafik pie