Pengaruh Sikap Orangtua pada Hubungan Keluarga

14 f. Orangtua juga harus menjadi sahabat bagi anak sehingga anak dapat membagikan aspirasinya kepada orangtua Tidak semua jenis keluarga memberikan sumbangan di atas bagi anak, serta proporsi anggota keluarga memberikan sumbangan kepada anak tidaklah sama. Pada umumnya anak yang mendapatkan sumbangan di atas pada masa kanak-kanak akan menjadi orang yang mampu menyesuaikan terhadap lingkungan dengan baik, sebaliknya jika anak tidak mendapatkan sumbangan tersebut anak akan mengalami kesulitan dalam hal penyesuaian sosial anak, hal ini dapat diatasi dengan adanya pengaruh orang luar rumah ketika anak telah bertambah usianya Hurlock, 1989.

4. Pengaruh Sikap Orangtua pada Hubungan Keluarga

Sikap orangtua akan berpengaruh terhadap cara mereka memperlakukan anak, sehingga hal ini akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak terhadap orangtua Hurlock, 1989. Ketika sikap orangtua baik dan menguntungkan bagi anak, maka akan membuat anak menjadi baik, sedangkan sikap dan perilaku yang tidak baik kepada anak akan membuat anak menjadi tidak baik juga. Sikap orangtua sangatlah berpengaruh terhadap hubungan keluarga, hal ini disebabkan karena ketika hubungan terbentuk, hubungan ini cenderung menetap bagi anak maupun orangtua. Ketika sikap orangtua kepada anak tentu saja tidak menjadi masalah, tetapi jika sikap orangtua tidak baik terhadap anak maka akan 15 menimbulkan masalah, sehingga mempengaruhi hubungan keluarga Hurlock, 1989. Hal ini tidak hanya mempengaruhi hubungan antara orangtua dengan anak saja, tetapi juga dapat mempengaruhi hubungan anak dengan saudara kandungnya. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi sikap orangtua terhadap anak menurut Hurlock 1989. a. Pemikiran tentang “anak idaman”, sebelum terjadi kelahiran pasti orangtua memiliki angan-angan ingin memiliki anak laki-laki atau perempuan, berdasarkan pemikiran ideal mereka. Tetapi ketika anak yang lahir tidak sesuai harapan orangtua akan kecewa dan menunjukkan sikap penolakan terhadap anak b. Pengalaman orangtua sebagai anak pada masa lalu. Ketika orangtua yang dulunya berada dalam keluarga besar dan diharuskan untuk ikut mengasuh adik-adiknya kemungkinan akan menunjukkan sikap kurang baik terhadap anaknya sendiri. Dibandingkan dengan orangtua yang mengalami pengalaman menyenangkan bersama saudara kandungnya. c. Pengaruh budaya terhadap cara yang dianggap tepat untuk memperlakukan anak. Baik otoriter, demokratis, maupun permisif akan mempengaruhi sikap orangtua terhadap anaknya sendiri. d. Orangtua yang senang menjalani peran sebagai orangtua. Orangtua yang merasa bahagia dan memiliki penyesuaian yang baik terhadap perkawinan akan menunjukkan sikap penyesuaian yang baik pula terhadap anaknya. 16 e. Orangtua yang merasa mampu menjadi seorang orangtua akan memiliki perilaku yang lebih baik terhadap anak, dibandingkan dengan orangtua yang merasa tidak mampu dan ragu-ragu menjadi orangtua. f. Kepuasan orangtua terhadap anak. Orangtua yang merasa puas dengan jenis kelamin anak, jumlah dan ciri-ciri anaknya akan menunjukkan sikap positif terhadap anak, dibandingkan dengan orangtua yang merasa tidak puas. g. Kemampuan dan kemauan untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan yang mulai berpusat terhadap keluarga. Hal ini akan mempengaruhi sikap orangtua terhadap anak, karena sebelum terjadi pernikahan individu menjalani hidup dengan pola egosentris yang berpusat pada diri sendiri. h. Alasan anak yang digunakan sebagai alat mempertahankan keluarga yang retak akan menimbulkan sikap kurang baik terhadap anak, dibandingkan dengan alasan memiliki anak untuk memperbesar kepuasan dalam pernikahan. i. Reaksi anak terhadap orangtua. Sikap orangtua akan berbeda ketika sang anak menunjukkan cinta dan ketergantungan pada orangtua dengan anak yang lebih mandiri dan lebih menggantungkan diri pada orang lain. 17

B. Pengasuhan