Kesadaran Wajib Pajak X Kejujuran Wajib Pajak X Hasrat untuk membayar pajak X Teknik Penentuan Sampel Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak variabel tersebut Nazir, 2005 : 126 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 4 empat variabel bebas X yaitu kesadaran wajib pajak X 1 , kejujuran wajib pajak X 2 , hasrat untuk membayar pajak X 3 , dan kedisiplinan wajib pajak X 4

1. Variabel bebas X, yang terdiri dari :

, dan satu variabel terikat Y yaitu kecenderungan penghindaran pajak Adapun definisi operasional dari masang – masing variabel tersebut, yaitu sebagai berikut :

a. Kesadaran Wajib Pajak X

1 Kesadaran wajib pajak didefinisikan sebagai suatu kerelaan wajib pajak untuk memberikan kontribusi dana untuk pelaksanaan fungsi perpajakan, dengan cara membayar kewajiban pajaknya secara tepat waktu dan tepat jumlah Suhardito dan Sudibyo, 1999 : 5

b. Kejujuran Wajib Pajak X

2 Kejujuran wajib pajak didefinisikan sebagai suatu sikap ketulusan hati yang muncul dari wajib pajak untuk membayar pajak dengan benar, lengkap dan transparan. Damayanti, 2004 : 111.

c. Hasrat untuk membayar pajak X

3 Hasrat untuk membayar pajak

d. Kedisiplinan Wajib Pajak X

didefinisikan sebagai suatu keinginan yang kuat untuk melakukan kewajiban perpajakan membayar pajak oleh masyarakat sebagai wajib pajak. Damayanti, 2004 : 112. 4 Kedisiplinan wajib pajak didefinisikan sebagai suatu sikap kepatuhan ketaatan wajib pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perpajakan yang telah ditetapkan. Damayanti, 2004 : 113.

2. Variabel Terikat Y

Kecenderungan penghindaran pajak Y Kecenderungan Penghindaran pajak

3.1.2. Teknik Pengukuran Variabel

didefinisikan sebagai suatu cara yang paling sering di lakukan oleh wajib pajak, karena modus operasinya yang relative sederhana, namun efektifitasnya cukup tinggi Harahap, 2004 : 51. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval. Menurut Nazir, 2005 : 131 skala interval.yaitu suatu pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain yaitu jarak yang sama dari suatu ciri sifat yang diukur, sedangkan teknik pengukuran yang digunakan adalah semantik deferensial Menurut Nazir 2005 : 344 skala semantik deferensial ini digunakan untuk mengukur pengertian suatu objek konsep oleh seseorang. Dalam Semantic Defferential ini responden diminta untuk menilai suatu objek dengan menggunakan skala 5 lima poin dengan pola sebagai berikut 1 2 3 4 5 Sangat tidak setuju Sangat setuju Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 3 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dengan sangat setuju terhadap pertanyaan yang diberikan, jawaban 5, berarti cenderung sangat setuju dengan pertanyaan yang diberikan.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah merupakan kelompok subjekobjek yang memiliki ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subjekobjek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian Sumarsono, 2004 : 44. Populasi dari penelitian ini adalah para pengusaha perorangan yang memiliki NPWD di Sidoarjo Barat dan begerak di bidang restoran yang berjumlah 28 orang DPPKA.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut Sumarsono, 2004: 44. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel Sugiyono, 2006: 96. Berdasarkan teknik penentuan sampel tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 28 orang.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli pihak pertama Ikhsan dan Ishak, 2005 : 109. Data primer dalam penelitian ini bersumber dari tanggapan responden atas pertanyan yang tertera dalam kuisioner 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan histories yang tersusun dalam arsip baik yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan Ikhsan dan Ishak, 2005 : 109. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Dinas Pandapatan Kota Sidoardo.

3.3.2. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian, ini yaitu meliputi : 1 Kuesioner Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pembagian lembar pertanyaan yang harus diisi oleh responden guna melengkapi data Nazir, 2005 : 203. 2 Interview Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara wawancara atau tanya jawab secara lisan dengan pihak perusahaan guna melengkapi data dalam penelitian ini. Nazir, 2005 : 193. 3 Observasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian langsung pada obyek yang diteliti.Nazir, 2005 : 212.

3.4. Uji Kualitas Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Utara).

0 0 101

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Surabaya Rungkut).

0 0 107

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Surabaya Rungkut).

0 0 107

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Industri Kecil di Wedoro).

1 3 110

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pedagang Batu Permata di Surabaya).

0 0 88

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Barat).

3 16 117

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Barat)

0 0 24

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN PERORANGAN (Studi Kasus Pada Restoran Di Sidoarjo Barat)

0 0 18

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pedagang Batu Permata di Surabaya)

0 0 21

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Utara)

0 0 20