Deskripsi Obyek Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitan ini 28 pengusaha perorangan yang memiliki NPWD di Sidoarjo Barat dan begerak di bidang restoran Dan adapun daftar nama – nama dari Restoran di wilayah Sidorjo Barat, dapat diihat pada tabel 2, sebagai berikut Tabel. 2. Daftar Nama – Nama Restoran Di Wilayah Sidoarjo Barat No. Nama Restoran Alamat 1 KFC GAJAH MADA Jl. Gajah Mada Sidoarjo 2 KFC SUN CITY Jl. Pahlawan Sidoarjo 3 PIZZA HUT Jl. Pahlawan Sidoarjo 4 GANJARAN Jl. Pahlawan Sidoarjo 5 WONG SOLO Jl. Pahlawan Sidoarjo 6 KFC Ramayana Jl. Pahlawan Sidoarjo 7 KFC Suncity Jl. Pahlawan Sidoarjo 8 A W Suncity Jl. Pahlawan Sidoarjo 9 Solaria Jl. Pahlawan Sidoarjo 10 Dundee Jl. Pahlawan Sidoarjo 11 IKAN BAKAR CIANJUR Jl. Taman Pinang Indah Sidoarjo 12 WAROENG PODO JOYO Jl. Taman Pinang Indah Sidoarjo 13 Padang Samudera Raya Jl. Jenggala Sidoarjo 14 LESEHAN JOYO Jl. Taman Pinang Indah Sidoarjo 15 Mie 55 Jl. Larangan Sidoarjo. 16 QEN – DI Jl. Taman Pinang Indah Sidoarjo 17 MC. DONALD Jl. Taman Pinang Indah Sidoarjo 18 Resto X2 Jl. Taman Pinang Indah Sidoarjo 19 Hoka – Hoka Bento Jl. Pahlawan Sidoarjo 20 Depot Sederhana Jl. Jenggala Sidoarjo 21 Warung Bu Kris Jl. Pahlawan Sidoarjo 22 Kedai Bumbu Desa Jl. Gajah Mada Sidoarjo 23 Ayam Goreng Surabaya Jl. Gajah Mada Sidoarjo 24 Steak Iga Bakar Jl. Pahlawan Sidoarjo 25 Benardi Resto Jl. Jenggala sidoarjo 26 PONTI Jl. Lingkar Timur sidoarjo 27 NAFF Resto Jl. Jenggala sidoarjo 28 MIE ‘55’ Jl. Lingkar Timur sidoarjo Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolahan Keuangan dan Asset DPPKA 4.2. Deskripsi Hasil Penelitian Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 28 pengusaha perorangan yang memiliki NPWD di Sidoarjo Barat dan bergerak di bidang restoran. dan kuesioner tersebut terdiri dari 21 pernyataan yang dibagi menjadi 5 bagian. Untuk memperjelas uraian tersebut di atas, maka berikut ini adalah hasil dari jawaban kuisioner untuk masing masing variabel, sebagai berikut: 1 Bagian I berkaitan dengan pernyataan mengenai “Kesadaran Wajib Pajak X 1 Kesadaran wajib pajak didefinisikan sebagai suatu kerelaan wajib pajak untuk memberikan kontribusi dana untuk pelaksanaan fungsi perpajakan, dengan cara membayar kewajiban pajaknya secara tepat waktu dan tepat jumlah Suhardito dan Sudibyo, 1999 : 5 Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai kesadaran wajib pajak, dapat dilihat pada tabel 3, yaitu sebagai berikut : Tabel. 3 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kesadaran Wajib Pajak X ”. 1 Item Pertanyaan Jawaban Quisioner 1 2 3 4 5 ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp 1 6 21.43 8 28.57 3 10.71 5 17.86 6 21.43 2 10 35.71 5 17.86 1 3.57 6 21.43 6 21.43 3 3 10.71 10 35.71 3 10.71 5 17.86 7 25.00 Mean 22.62 27.38 8.33 19.05 22.62 Sumber : Lampiran. 1 Berdasarkan dari tabel 3 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata mean tertinggi berada pada skor 2 atau jawaban tidak setuju yaitu sebesar 27,38 yang artinya bahwa tingkat kesadaran wajib pajak para pengusaha perorangan yang memiliki NPWP di Sidoarjo Barat dan bergerak di bidang restoran adalah rendah 2 Bagian II berkaitan dengan pernyataan mengenai “Kejujuran Wajib Pajak X 2 Kejujuran wajib pajak didefinisikan sebagai suatu sikap ketulusan hati yang muncul dari wajib pajak untuk membayar pajak dengan benar, lengkap dan transparan. Damayanti, 2004 : 111. Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai kejujuran wajib pajak, dapat dilihat pada tabel 4, yaitu sebagai berikut : Tabel. 4 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kejujuran Wajib Pajak X ”. 2 Item Pertanyaan Jawaban Quisioner 1 2 3 4 5 ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp 1 9 32.14 7 25.00 3 10.71 5 17.86 4 14.29 2 8 28.57 8 28.57 7 25.00 3 10.71 2 7.14 3 4 14.29 10 35.71 6 21.43 5 17.86 3 10.71 Mean 25.00 29.76 19.05 15.48 10.71 Sumber : Lampiran. 2 Berdasarkan dari tabel 4 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata mean tertinggi berada pada skor 2 atau jawaban tidak setuju yaitu sebesar 29,76 yang artinya bahwa tingkat kejujuran wajib pajak para pengusaha perorangan yang memiliki NPWP di Sidoarjo Barat dan bergerak di bidang restoran adalah rendah 3 Bagian III berkaitan dengan pernyataan mengenai “Hasrat Untuk Membayar Pajak X 3 ”. Hasrat untuk membayar pajak didefinisikan sebagai suatu keinginan yang kuat untuk melakukan kewajiban perpajakan membayar pajak oleh masyarakat sebagai wajib pajak. Damayanti, 2004 : 112. Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Hasrat untuk membayar pajak, dapat dilihat pada tabel 5, yaitu sebagai berikut : Tabel. 5 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Hasrat Untuk Membayar Pajak X 3 Item Pertanyaan Jawaban Quisioner 1 2 3 4 5 ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp 1 8 28.57 6 21.43 1 3.57 7 25.00 6 21.43 2 4 14.29 11 39.29 3 10.71 2 7.14 8 28.57 3 5 17.86 8 28.57 1 3.57 10 35.71 4 14.29 Mean 20.24 29.76 5.95 22.62 21.43 Sumber : Lampiran. 3 Berdasarkan dari tabel 5 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata mean tertinggi berada pada skor 2 atau jawaban tidak setuju yaitu sebesar 29,76 yang artinya bahwa tingkat Hasrat untuk membayar pajak para 4 Bagian IV berkaitan dengan pernyataan mengenai “Kedisiplinan Wajib Pajak X pengusaha perorangan yang memiliki NPWP di Sidoarjo Barat dan bergerak di bidang restoran adalah rendah 4 Kedisiplinan wajib pajak didefinisikan sebagai suatu sikap ketaatan wajib pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perpajakan yang telah ditetapkan Damayanti, 2004 : 113. Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Kedisiplinan wajib pajak, dapat dilihat pada tabel 6, yaitu sebagai berikut : Tabel. 6 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kedisiplinan Wajib ”. Pajak X 4 Item Pertanyaan Jawaban Quisioner 1 2 3 4 5 ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp 1 5 17.86 7 25.00 2 7.14 4 14.29 10 35.71 2 8 28.57 1 3.57 3 10.71 6 21.43 10 35.71 3 6 21.43 5 17.86 2 7.14 7 25.00 8 28.57 4 5 17.86 7 25.00 1 3.57 6 21.43 9 32.14 5 7 25.00 2 7.14 5 17.86 6 21.43 8 28.57 6 1 3.57 10 35.71 1 3.57 5 17.86 11 39.29 Mean 19.05 19.05 8.33 20.24 33.33 Sumber : Lampiran. 4 Berdasarkan dari tabel 6 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata mean tertinggi berada pada skor 5 atau jawaban sangat setuju yaitu sebesar 33,33 yang artinya bahwa tingkat Kedisiplinan wajib pajak para 5 Bagian V berkaitan dengan pernyataan mengenai “ pengusaha perorangan yang memiliki NPWP di Sidoarjo Barat dan bergerak di bidang restoran adalah tinggi. Kecenderungan Penghindaran Pajak Y”. Kecenderungan penghindaran pajak didefinisikan sebagai suatu cara yang paling sering di lakukan oleh para wajib pajak, karena modus operasinya yang relatif sederhana, namun efektifitasnya cukup tinggi Harahap, 2004 : 51 Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Kecenderungan penghindaran pajak, dapat dilihat pada tabel 7, yaitu sebagai berikut : Tabel. 7 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kecenderungan Penghindaran Pajak Item Pertanyaan Y Jawaban Quisioner 1 2 3 4 5 ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp 1 6 21.43 5 17.86 2 7.14 10 35.71 5 17.86 2 5 17.86 4 14.29 6 21.43 12 42.86 1 3.57 3 6 21.43 4 14.29 4 14.29 12 42.86 2 7.14 4 6 21.43 5 17.86 7 25.00 7 25.00 3 10.71 5 4 14.29 8 28.57 2 7.14 13 46.43 1 3.57 6 3 10.71 3 10.71 6 21.43 12 42.86 4 14.29 Mean 17.86 17.26 16.07 39.29 9.52 Sumber : Lampiran. 5 Berdasarkan dari tabel 7 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata mean tertinggi berada pada skor 4 atau jawaban setuju yaitu sebesar 39,29 yang artinya bahwa tingkat Kecenderungan penghindaran pajak para

4.3. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Utara).

0 0 101

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Surabaya Rungkut).

0 0 107

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Surabaya Rungkut).

0 0 107

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Industri Kecil di Wedoro).

1 3 110

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pedagang Batu Permata di Surabaya).

0 0 88

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Barat).

3 16 117

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Barat)

0 0 24

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN PERORANGAN (Studi Kasus Pada Restoran Di Sidoarjo Barat)

0 0 18

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pedagang Batu Permata di Surabaya)

0 0 21

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Utara)

0 0 20