Penilaian Sektor Persampahan Berdasarkan Hasil Studi EHRA

N=220 N= 1957 Sumber : Hasil Studi EHRA Kota Bogor Tahun 2010 Ditinjau dari sisi kualitasnya hampir sebesar 57,4 dari jumlah tangki septic yang berumur lebih dari 5 tahun, terindikasi suspek cubluk atau kondisi ini menggambarkan kualitas tangki septik yang tidak layak kesehatan dan teknis.

5.1.2.2. Penilaian Sektor Persampahan

Berdasarkan hasil data primer yang diperoleh dari studi EHRA apabila cakupan pelayanan diukur dari jumlah sampah rumah tangga terangkut ternyata Kota Bogor baru mencapai 50,6 rumah tangga yang sampahnya diangkut oleh petugas. Tabel 5.2 Karakteristik Cara Pembuangan Sampah di Kota Bogor Frekuensi Prosentase Dikumpulkan di rumah, diangkut petugas pemda kelurahan 887 31,7 Dikumpulkan di tempat bersama, diangkut petugas 316 11,3 Dibuang di hlm rumah: ke lubang lalu dikubur 31 1,1 Dibuang di hlm rumah: ke lubang lalu dibakar 242 8,6 Dibuang di hlm rumah: ke lubang lalu didiamkan 18 0,6 Dibuang di hlm rumah: Tidak ada lubang ditumpuk didiamkan 8 0,3 Dibuang di hlm rumah: tidak ada lubang lalu dibakar 153 5,5 Ke Kolong Rumah 4 0,1 Dibuang di luar hlm rumah: ke TPSDepo 213 7,6 Dibuang di luar hlm rumah: ke lubang tempat sampah 97 3,5 Dibuang ke luar rumah: kali sungai kecil 455 16,3 Dibuang di luar rumah: selokan parit 18 0,6 Dibuang di luar rumah: lub galian kolam ikan tambak 29 1,0 Dibuang di luar rumah: ke ruang lubang terbuka 171 6,1 Dibuang di luar rumah: tidak tahu ke mana 0,0 Langsung dibakar 131 4,7 Langsung dikubur 2 0,1 Lainnya 23 0,8 Tidak tahu Total 2798 100,0 Sumber : Hasil Studi EHRA Kota Bogor Tahun 2010 Gambar 5.7 Grafik Cakupan Pelayanan Persampahan Dari hasil studi EHRA Tahun 2010 tersebut Tabel 5.2 Gambar 5.7 dapat terlihat bahwa pada kenyataannya masih banyak sekali BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI 10 Buku Putih Sanitasi Kota Bogor penduduk yang belum mendapatkan pelayanan persampahan yang baik yaitu sekitar 49,4 dimana penduduk yang belum mendapatkan pelayanan tersebut mengatasinya dengan cara dibakar dan dibuang ke sungaikali tentunya hal ini menyebabkan pencemaran udara dan juga pencemaran air permukaan. Masyarakat yang belum terlayani dalam pengangkutan sampah tersebut tersebar pada beberapa kelurahan diantaranya yang kondisinya paling buruk yaitu pada Kelurahan Bojong Kerta, Rancamaya, Genteng, Kertamaya, Harjasari, Pamoyanan, Kencana, Situ Gede, Mekarwangi, Bubulak, Kayumanis dan Katulampa serta sejumlah kelurahan lainnya yang cakupan pelayanannya tidak mencapai 50. Gambar 5.8 Grafik Tingkat Perilaku Pemilahan Sampah Dari gambar grafik di atas terlihat bahwa meskipun kesadaran masyarakat dalam pemilahan sampah masih sangat rendah sebesar 11,0 tapi ini merupakan potensi, bahwa sebenarnya masyarakat tersebut masih memiliki kesadaran dalam kepengelolaan sampah.

5.1.2.3. Penilaian sektor drainase lingkungan