Spesifikasi Sistem Perancangan block diagram

36

BAB III PERANCANGAN SISTEM

3.1 Spesifikasi Sistem

Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit yang disebabkan nyamuk terdiri atas dua bagian, yaitu bagian akuisisi pengetahuan dan bagian konsultasi. Dalam akuisisi pengetahuan diperolah fakta dan aturan yang kemudian disimpan dalam basis pengetahuan. Fakta pada basis pengetahuan berisi jenis dan gejala – gejala yang disebabkan nyamuk. Sedangkan aturan berisi gejala – gejala yang disebabkan nyamuk dan nilai certainty factor faktor kepastian serta solusi untuk mengatasi gangguan yang disebabkan nyamuk. Untuk memperoleh fakta sebenarnya mengenai gejala yang disebabkan nyamuk terdapat sesi konsultasi antara pengguna dengan sistem pakar. Dari fakta tersebut dapat ditentukan jenis yang disebabkan oleh nyamuk dan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi tersebut. Sistem pakar yang dikembangkan menggunakan certainty factor faktor kepastian untuk mengatasi masalah ketidakpastian data yang berasal dari pengguna. Selain itu sistem juga memiliki kemampuan sebagai berikut : 1 Pakar dapat menentukan jenis penyakit yang disebabkan nyamuk dan gejala – gejalanya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2 Pakar dapat menentukan aturan – aturan yang digunakan untuk mendiagnosis setiap ganguan yang disebabkan nyamuk berdasarkan gejala. 3 Pakar dapat menentukan solusi dari setiap ganguan yang disebabkan nyamuk. 4 Berdasarkan fakta – fakta yang diperoleh dari pengguna maka dapat diketahui jenis gangguan yang disebabkan nyamuk dan tingkat kepastian serta tindakan yang mungkin dilakukan untuk setiap gangguan yang disebabkan nyamuk.

3.2 Perancangan Proses Inferensi

Proses inferensi adalah inti dari dari proses konsultasi. Dengan melakukan inferensi maka dapat diketahui jenis gangguan yang disebabkan nyamuk dan tingkat kepastiannya serta solusi dari gangguan disebabkan nyamuk tersebut. Proses inferensi diawali dengan melakukan inisialisasi untuk menentukan aturan dari jenis gangguan disebabkan nyamuk yang pertama. Kemudian dilakukan perbandingan jumlah gejala dimana aturan dan jumlah gejala yang paling sedikit akan ditampilkan. Setelah itu dilakukan pengecekan apakah gejala cocok dengan keadaan si orang. Metode inferensi yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah metode forward chaining. Dalam metode ini pencocokan fakta atau pertanyaan dimulai dari informasi masukan dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.2.1 Proses Konsultasi

Pada proses ini pasien diharapkan mengisi identitas kemudian pasien menentukan gejala – gejala yang di deritanya. Jika gejala sudah ditentukan, maka terjadi proses diagnosa dan kemudian ditampilkan hasil diagnosanya serta nilai kepastiannya. Seperti pada Gambar 3.1 : MULAI TENTUKAN GEJALA PASIEN APAKAH GEJALA HABIS ? PROSES DIAGNOSA SELESAI YA TIDAK TAMPILKAN HASIL DIAGNOSA ISI IDENTITAS PASIEN Gambar 3.1 Diagram Alir Awal Konsultasi

3.2.2 Proses Perhitungan Gejala

Pada proses ini dapat diketahui aturan – aturan gejalanya. Dimulai dari aturan yang penyakit ke – 1 dicatat jumlah gejala dan nilai – nilainya sampai penyakit ke – 5. Kemudian aturan penyakit yang mencari nilai CF dengan perhitungan MBz = 0, MDz = 0. Kemudian nilai yang terdapat di MB , MD Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. terdapat dari gejala – gejala yang telah di tentukan oleh pakar. Apabila telah dapat nilai CF pada tiap – tiap penyakit, maka nilai Cfmax menampilkan diagnosa MULAI Inisialisasi MBz=0, MDz=0 Total Gejala N=Jumlah Gejala LIST GEJALA a=N CFi=MBz-MDz SELESAI YA TIDAK MBz=MBa+MBz1-MBa MDz=MDa+MDz1-MDa Inisialisasi MBa, MDa GEJALAa a=a+1 LIST PENYAKIT Inisialisasi CF,CFi=0 CF Penyakit i=Jumlah Penyakit j=1 j=j+1 CFCFi J=i CF=CFi TIDAK TAMPILKAN HASIL DIAGNOSA YA Gambar 3.2 Diagram Alir Proses Perbandingan Gejala Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.2.3 Proses Tampilkan Gejala

Pada proses ini diketahui aturan gejala yang memiliki nilai tersebut. Kemudian ditampilkan gejala pertama dari aturan tersebut. mulai Cari aturan yang sesuai dengan kode aturan Tampilkan gejala dari aturan Selesai Gambar 3.3 Diagram Alir Proses Tampilkan Gejala

3.3 Perancangan block diagram

Block diagram diperlikan untuk mengetahui urutan kerja system dalam mencari suatu keputusan. Perancangan rule gejala akibat gigitan nyamuk sebagai knowledge base system diambil dari parameter gejala-gejala Gangguan gigitan pada nyamuk . Berdasarkan parameter-parameter yang ada maka disusun block diagram Gangguan gigitan nyamuk pada, seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.4 berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Level 0 Level 1 Level 2 Gambar 3.4 Block Diagram Gejala Akibat Gigitan Nyamuk Gangguan Kesadaran Demam Dehidrasi Lymphadentis Early Lymphodema Demam Kuning Filariasis Mengigil Kejang Pendarahan Mual Nyeri otot Kulit bintik merah Ngilu persendian Mata merah Lumpuh Letih dan Lesu Berkeringat Trombositopeni Air seni berkurang Sakit kepala Urine Pekat Demam Berdarah Malaria Chikungunya Gejala akibat gigitan nyamuk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4 Perancangan Dependency Diagram