Kelelahan Aplikasi Data Antropometri dalam Perancangan Troli

10 baik, misalnya gerakan yang dapat mengakibatkan waktu pengerjaan yang singkat. Sedangkan ekonomi gerakan berisi prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan dalam sistem kerja yang baik Sutalaksana, 1979 Dari hal diatas jelas bahwa di dalam memperbaiki suatu sistem kerja ada 4 macam komponen sistem kerja yang harus dipelajari guna memperoleh sistem kerja yang sebaik-baiknya meliputi Sritomo, 1995 a. Komponen Material: Bagaimana cara menempatkan material, jenis material yang mudah diproses dan lain-lain. b. Komponen Manusia: Bagaimana sebaiknya postur orang pada saat bekerja agar mampu memberikan gerakan-gerakan kerja yang efektif dan efisien. c. Komponen Mesin : Bagaimana desain dari mesin peralatan kerja. d. Komponen Lingkungan: Bagaimana kondisi lingkungan kerja fisik tempat operasi kerja tersebut dilaksanakan.

2.6 Kelelahan

Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat i . Kelelahan diatur secara sentral oleh otak. Pada susunan saraf pusat terdapat sistem aktivasi bersifat simpatis dan inhibisi bersifat parasimpatis. Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Kelelahan diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu : 1. Kelelahan otot: merupakan tremor pada ototperasaan nyeri pada otot Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 11 2. Kelelahan umum: biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh intensitas atau lamanya kerja.

2.7 Antropometri

Antropomentri merupakan kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, volume dan berat serta penerapan dari data tersebut untuk perancangan fasilitas atau produk. Pengukuran antropometri terbagi atas dua bagian yaitu : 1. Antropometri Statis Antropometri statis disebut juga dengan pengukuran dimensi struktur tubuh. Antropometri statis berhubungan dengan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan diam atau dalam posisi standar dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara lain berat badan, tinggi tubuh ukuran kepala, panjang lengan dan sebagainya. 2. Antropometri Dinamis Antropometri disebut juga dengan pengukuran dimensi fungsional tubuh. Disini pengukuran dilakukan terhadap dimensi tubuh pada saat berfungsi melakukan gerakan-gerakan tertentu yang berkaitan dengan yang harus disesuaikan.

2.7.1 Cara Pengukuran dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dimensi Tubuh Manusia.

Dalam antropometri, dimensi yang diukur diambil secara linear dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran representatif, maka Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 12 pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap berbagai individu dan tubuh harus dalam keadaan diam. Media sederhana yang dilakukan untuk keperluan mengukur bentuk dan ukuran tubuh mjanusia antara lain meliputi: 1. Spreading and sliding calipers, digunakan untuk mengukur dalam jarak pendek misalnya untuk megukur tebal badan. 2. Antropometer berupa tongkat meteran dengan dua palang dimana palang yang satu posisinya tetap sementara palang yang lain bisa digerakkan. 3. Tapes, untuk mengukur dalam arah melingkar atau keliling. 4. Kursi ergonomis, untuk mengukur dimensi tubuh manusia dalam posisi duduk. 5. Timbangan untuk mengukur berat badan. Dimensi atau ukuran tubuh tiap manusi berbeda-beda, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia antara lain 1 : 1. Keacakan random Walaupun dalam satu kelompok populasi terdapat manusia dengan jenis kelamin, sukubangsa, kelompok usia dan pekerjaan yang sama, pasti terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara individu yang satu dengan yang lainnya. 2. Jenis Kelamin Pada umumnya laki-laki memilki dimensi tubuh yang lebih besar, kecuali bagian dada dan pinggul. Selain itu pria dianggap lebih panjang dimensi segmen badannya dibandingkan wanita. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 13 3. Suku bangsa Variasi dimensi tubuh terjadi karena pengaruh etnis. Meningkatnya jumlah migrasi dari suatu negara ke negara lain juga akan mempengaruhi antropometri secara nasional. 4. Usia Pada umumnya bertambahnya umur manusia akan menyebabkan semakin berkembangnya ukuran tubuh. Ukuran tubuh berkembang dari saat lahir sampai umur  20 tahun untuk pria dan  17 tahun untuk wanita. Dimensi tubuh manusia akan berkurang setelah umur 60 tahun. Setelah mengijak usia dewasa, tinggi badan manusia memiliki kecenderungan untuk menurun yang disebabkan oleh berkurangnya elastisitas tulang belakang dan gerakan tangan dan kaki. 5. Pakaian Karena terjadinya perbedaan iklimmusim menyebabkan manusia memakai pakaian tertentu sehingga merubah dimensi tubuh, misalnya pada waktu musim dingin menyebabkan orang memakai pakaian tebal dan ukuran relatif besar. 6. Faktor Kehamilan pada Wanita Faktor ini sudah jelas mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti bila dibandingkan dengan antara wanita yang hamil dengan wanita yang tidak hamil. 7. Cacat Tubuh secara Fisik Berikut ini beberapa penjelasan dan gambar pengukuran dimensi struktur tubuh dan dimensi fungsional tubuh, sebagai berikut : 1. Pengukuran dimensi struktur tubuh struktural body dimensions. - Tubuh diukur dalam posisi tidak bergerak static anthropometri. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 14 - Meliputi : berat badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri maupun duduk, panjang lengan, dsb. - Percentile : 5-th dan 95-th percentile. Gambar 2.1. Pengukuran Dimensi Struktur Tubuh dalam Posisi Berdiri dan Duduk Tegap Sumber: Stevenson, 1989; Nurmianto, 1991 dalam Nurmianto,2008 2. Pengukuran dimensi fungsional tubuh functional body dimensions. - Tubuh diukur dalam posisi melakukan gerakan kerja atau posisi dinamis dynamic anthropometri. - Banyak diaplikasikan dalam proses perancangan fasilitas ruang kerja. Sritomo 1995 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 15 Gambar 2.2. Pengukuran Dimensi Fungsional Tubuh dalam Berbagai Posisi Gerakan Kerja Sumber: Stevenson, 1989; Nurmianto, 1991 dalam Nurmianto,2008

2.7.2 Aplikasi Distribusi Normal dalam Penetapan Data Antropometri

Untuk penetapan data antropometri, diterapkan pemakaian distribusi normal. Distribusi normal dapat diformulasikan berdasarkan harga rata-rata mean, X dan standar deviasi SD, x. Persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari 95 persentil; 5 dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 persentil. Dalam pokok bahasan antropometri, 95 persentil menunjukkan tubuh berukuran besar, sedangkan 5 persentil menunjukkan tubuh berukuran kecil. Jika diinginkan dimensi untuk mengakomodasi 95 populasi maka 2.5 dan 97.5 persentil adalah batas rentang yang dapat dipakai. Seperti tampak pada diagram berikut ini : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 16 Gambar 2.3 Grafik untuk persentil 95 Sumber :Nurmianto 2008 Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal dapat dilihat pada Tabel 2.2 Tabel 2.2 Perhitungan Persentil Persentil Kalkulasi 1 x - 2,325  x 2.5 th x - 1,96  x 5 th x - 1,645  x 10 th x - 1,280  x 50 th x 90 th x + 1,280  x 95 th x + 1,645  x 97.5 th x - 1,96  x 99 th x - 2,325  x Sumber :Nurmianto 2008 Adapun pendekatan data untuk antropometri adalah sebagai berikut: a Pilihlah standart deviasi yang sesuai untuk perancangan yang dimaksud b Carilah data pada rata-rata dan distribusi dari dimensi yang dimakud untuk populasi yang sesuai. c Pilihlah nilai persentil yang sesuai sebagai dasar perancangan d Pilihlah jenis kelamin yang sesuai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 17 Pengukuran bentuk tubuh bertujuan untuk mengetahui bentuk tubuh manusia sehingga peralatan yang dirancang lebih sesuai dengan bentuk tubuh manusia agar lebih nyaman dan menyenangkan.

2.7.3 Aplikasi Data Antropometri dalam Perancangan Fasilitas Kerja

Data-data hasil pengukuran tubuh manusia atau yang disebut dengan data antropometri digunakan untuk perancangan peralatan. Oleh karena itu keadaan dan ciri fisik manusia dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga berbeda satu sama lainnya, maka terdapat tiga prinsip dalam pemakaian data untuk perancangan, perbaikan dan pengukuran sistem kerja yaitu sebagai berikut: 1. Perancangan fasilitas berdasarkan individu ekstrim Prinsip ini digunakan apabila mengharapkan agar fasilitas yang dirancang dapat dipakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar pemakai biasanya minimal oleh 95 pemakai misalnya ketinggian suatu alat sesuai dengan jangkauan ke atas orang pendek, lebar tempat duduk sesuai dengan lebar pinggul orang gemuk, dan lain-lain. 2. Perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan Prinsip ini digunakan untuk merancang suatu fasilitas agar bisa digunakan dengan enak dan nyaman bagi orang yang memerlukannya. Jadi bisa disesuaikan dengan ukuran tubuh sipemakai. Misalnya kursi pengemudi mobil yang bisa diatur maju atau mundur dan kemiringan sandarannya. 3. Perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata para pemakai Prinsip ini hanya bisa digunakan apabila perancangan berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin digunakan serta tidak layak jika menggunakan prinsip Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 18 perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan. Prinsip ini tidak mungkin dilaksanan jika lebih banyak ruginya, artinya hanya sebagian kecil pemakai yang merasa sesuai menggunakannya. Sedangkan jika fasilitas tersebut dirancang berdasarkan fasilitas yang bisa disesuaikan tidak juga layak karena biayanya mahal. Seorang desainer seharusnya mengetahui aspek dimensi tubuh dari populasi yang akan menggunakan peralatan hasil rancangan tersebut. Dalam hal ini, harus ada semacam target, misalnya sedikitnya 90 sampai 95 dari populasi yang harus dapat menggunakan hasil desainnya tersebut. Berkaitan dengan aplikasi data anthropometri yang diperlukan dalam proses perancangan produk, rekomendasi yang bisa diberikan : 1. Tetapkan anggota tubuh yang mengoperasikan rancangan tersebut. 2. Tentukan dimensi tubuh yang penting struktural body dimensions atau functional body dimensions. 3. Tentukan populasi terbesar yang menjadi target utama. 4. Tetapkan prinsip ukuran ukuran individual yang ekstrim, rentang ukuran yang fleksibel atau ukuran rata-rata 5. Pilih nilai percentile yang dikehendaki 90-th, 95-th, 99-th atau yang lain. 6. Tetapkan nilai ukuran dari tabel data anthropometri yang sesuai, aplikasikan data tersebut dan tambahkan faktor kelonggaran. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 19 Gambar 2.4 data anthropometri yang diaplikasikan dalam perancangan dan pengukuran kerja. Gambar 2.4 Data Anthropometri Untuk Perancangan Produk Fasilitas Kerja Sumber: Stevenson, 1989; Nurmianto, 1991 dalam Nurmianto,2008 Keterangan : 1 = dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak dari lantai sd ujung kepala. 2 = tinggi mata dalam posisi berdiri tegak. 3 = tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak. 4 = tinggi siku dalam posisi berdiri tegak siku tegak lurus. 5 = tinggi kepalan tangan yang berjulur lepas dalam posisi berdiri tegak dalam gambar tidak ditunjukkan. 6 = tinggi tubuh dalam posisi duduk diukur dari alas tempat duduk pantat sampai dengan kepala. 7 = tinggi mata dalam posisi duduk. 8 = tinggi bahu dalam posisi duduk. 9 = tinggi siku dalam posisi duduk siku tegak lurus. 10 = tebal atau lebar paha. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 20 11 = panjang paha yang diukur dari pantat sd ujung lutut. 12 = panjang paha yang diukur dari pantat sd bagian belakang dari lututbetis. 13 = tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk. 14 = tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan paha. 15 = lebar dari bahu bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk. 16 = lebar pinggul pantat. 17 = lebar dari dada dalam keadaan membusung tidak tampak ditunjukkan dalam gambar. 18 = lebar perut. 19 = panjang siku yang diukur dari siku sampai dengan ujung jari-jari dalam posisi siku tegak lurus. 20 = lebar kepala. 21 = panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari. 22 = lebar telapak tangan. 23 = lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar-lebar kesamping kiri- kanan tidak ditunjukkan dalam gambar. 24 = tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai sampai dengan telapak tangan yang terjangkau lurus ke atas vertikal. 25 = tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur seperti halnya no. 24 tetapi dalam posisi duduk tidak ditunjukkan dalam gambar. 26 = jarak jangkauan tangan yang terjulur ke depan diukur dari bahu sampai ujung jari tangan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 21 Tabel 2.1 Perkiraan Anthropometri Untuk Masyarakat Hongkong, Dewasa, dapat Diekivalensikan Sementara Untuk Masyarakat Indonesia Kesamaan Etnis Asia mm Pria Wanita Dimensi Tubuh 5 X 95 S.D 5 X 95 S.D 1. Tinggi Tubuh Posisi berdiri tegak 1.585 1.680 1.775 58 1.455 1.555 1.655 60 2. Tinggi Mata 1.470 1.555 1.640 52 1.330 1.425 1.520 57 3. Tinggi Bahu 1.300 1.380 1.460 50 1.180 1.265 1.350 51 4. Tinggi Siku 950 1.015 1.080 39 870 935 1.000 41 5. Tinggi Genggaman Tangan knuckle pada posisi relaks kebawah 685 750 815 40 650 715 780 41 6. Tinggi Badan pada Posisi Duduk 845 900 955 34 780 840 900 37 7. Tinggi Mata pada Posisi Duduk 720 780 840 35 660 720 780 35 8. Tinggi Bahu pada Posisi Duduk 555 605 655 31 165 230 295 38 9. Tinggi Siku pada Posisi Duduk 190 240 290 31 165 230 295 38 10. Tebal Paha 110 135 100 14 105 130 155 14 11. Jarak dari Pantat ke Lutut 505 550 595 26 470 520 570 30 12. Jarak dari Lipat Lutut popliteal ke Pantat 405 450 495 26 385 435 485 29 13. Tinggi Lutut 450 495 540 26 410 455 500 27 14. Tinggi Lipat Lutut popliteal 365 405 445 25 325 375 425 29 15. Lebar Bahu bideltoid 380 425 470 26 335 385 435 29 16. Lebar Panggul 300 335 370 22 295 330 365 21 17. Tebal Dada 155 195 235 25 160 215 270 34 18. Tebal Perut abdominal 150 210 270 36 150 215 280 39 19. Jarak dari siku ke ujung jari 410 445 480 22 360 400 400 24 20. Lebar Kepala 150 160 170 7 135 150 165 8 21. Panjang Tangan 165 190 195 9 150 165 180 9 22. Lebar Tangan 70 80 90 5 60 70 80 5 23. Jarak Bentang dari ujung jari tangan kanan ke kiri 1.480 1.635 1.790 95 1.350 1.480 1.610 80 24. Tinggi pegangan tangan grip pada posisi tangan vertikal ke atas berdiri tegak 1.835 1.970 2.105 83 1.685 1.825 1.965 86 25. Tinggi pegangan tangan grip pada posisi tangan vertikal ke atas duduk 1.110 1.205 1.3 58 855 940 1.025 51 26. Jarak genggaman tangan grip ke punggung pada posisi tangan ke depan horisontal 640 705 770 38 580 635 690 32 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 22 Tabel 2.2 Anthropometri Masyarakat Indonesia Yang Didiapat Dari Interpolasi Masyarakat British dan Hongkong Phesant, 1286 Terhadap Masyarakat Indonesia mm Pria Wanita Dimensi Tubuh 5 X 95 S.D 5 X 95 S.D 1. Tinggi Tubuh Posisi berdiri tegak 1.532 1.632 1.732 61 1.464 1.563 1.662 60 2. Tinggi Mata 1.425 1.52 1.615 58 1.35 1.446 1.542 58 3. Tinggi Bahu 1.247 1.338 1.429 55 1.184 1.272 1.361 54 4. Tinggi Siku 932 1.003 1.074 43 886 957 1.028 43 5. Tinggi Genggaman Tangan knuckle pada posisi relaks kebawah 655 718 782 39 646 708 771 38 6. Tinggi Badan pada Posisi Duduk 809 864 919 33 775 834 893 36 7. Tinggi Mata pada Posisi Duduk 694 749 804 33 666 721 776 33 8. Tinggi Bahu pada Posisi Duduk 523 572 621 330 501 550 599 30 9. Tinggi Siku pada Posisi Duduk 181 231 282 31 175 229 283 33 10. Tebal Paha 117 140 163 14 115 140 165 15 11. Jarak dari Pantat ke Lutut 500 545 590 272 488 527 586 30 12. Jarak dari Lipat Lutut popliteal ke Pantat 405 450 495 27 488 537 586 30 13. Tinggi Lutut 448 496 544 29 428 472 516 27 14. Tinggi Lipat Lutut popliteal 361 403 445 26 337 382 428 28 15. Lebar Bahu bideltoid 382 424 466 26 342 385 428 26 16. Lebar Panggul 291 331 371 24 298 345 392 29 17. Tebal Dada 174 212 250 23 178 228 278 30 18. Tebal Perut abdominal 174 228 282 33 175 231 287 34 19. Jarak dari siku ke ujung jari 405 439 473 21 374 409 287 34 20. Lebar Kepala 140 450 160 6 135 146 157 7 21. Panjang Tangan 161 176 190 9 153 168 183 9 22. Lebar Tangan 71 79 87 5 64 71 78 4 23. Jarak Bentang dari ujung jari tangan kanan ke kiri 1.52 1.663 1.806 87 1.4 1.523 1.646 75 24. Tinggi pegangan tangan grip pada posisi tangan vertikal ke atas berdiri tegak 1.795 1.923 2.051 78 1.713 1.841 1.969 79 25. Tinggi pegangan tangan grip pada posisi tangan vertikal ke atas duduk 1.065 1.169 1.273 63 945 1.03 1.115 52 26. Jarak genggaman tangan grip ke punggung pada posisi tangan ke depan horisontal 649 708 767 37 610 661 712 31 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 23 Tabel 2.3 Anthropometri Telapak Tangan Orang Indonesia mm Pria Wanita Dimensi Tubuh 5th 50th 95th S.D 5th 50th 95th S.D 1. Panjang tangan 163 176 189 8 155 168 181 8 2. Panjang telapak tangan 92 100 108 5 87 94 101 4 3. Panjang ibu jari 45 48 51 2 42 45 48 2 4. Panjang jari telunjuk 62 67 72 3 60 65 70 3 5. Panjang jari tengah 70 77 84 4 69 74 79 3 6. Panjang jari manis 62 67 72 3 59 64 69 3 7. Panjang jari kelingking 48 51 54 2 45 48 51 2 8. Lebar ibu jari IPJ 19 21 23 1 16 18 20 1 9. Tebal ibu jari IPJ 19 21 23 1 15 17 19 1 10. Lebar Jari telunjuk 18 20 22 1 15 17 19 1 11. Tebal jari telunjuk 16 18 20 1 13 15 17 1 12. Lebar telapak tangan Metacarpal 74 81 88 4 68 73 78 3 13. Lebar telapak tangan sampai ibu jari 88 98 108 6 82 89 96 4 14. Lebar telapak tangan minimum 68 75 82 4 64 59 74 3 15. Tebal telapak tangan Metacarpal 28 31 34 2 25 27 29 1 16. Tebal telapak tangan sampai ibu jari 41 48 47 2 41 44 47 2 17. Diameter genggam maksimum 45 48 51 2 43 46 49 1 18. Lebar maksimum ibu jari ke jari kelingking 177 192 206 9 169 184 199 9 19. Lebar fungsional maksimum ibu jari ke jari lain 122 132 142 6 113 123 134 6 20. Segiempat minimum yang dapat dilewati telapak tangan 57 62 67 3 51 56 61 3 Gambar 2.5 Anthropometri Tangan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 24 Tabel 2.4 Anthropometri Kepala Orang Indonesia Dimana : Lebar Kepala = 9,2 Tinggi Badan Pria dan 9,3 Tinggi Badan Wanita mm Pria Wanita Dimensi Tubuh 5th 50th 95th S.D 5th 50th 95th S.D 1. Panjang kepala 166 176 186 6 158 168 178 6 2. Lebar kepala 132 140 148 5 121 129 137 5 3. Diameter maksimum dari dagu 217 230 243 8 198 209 221 7 4. Dagu ke puncak kepala 192 203 215 7 185 196 208 7 5. Telinga ke puncak kepala 70 77 84 4 69 74 79 3 6. Telinga ke belakang kepala 62 67 72 3 59 64 69 3 7. Antara dua telinga 48 51 54 2 45 48 51 2 8. Mata ke puncak kepala 19 21 23 1 16 18 2 1 9. Mata ke belakang kepala 19 21 23 1 15 17 19 1 10. Antara dua pupil mata 18 20 22 1 15 17 19 1 11. Hidung ke puncak kepala 16 18 20 1 13 15 17 1 12. Hidung ke belakang kepala 74 81 88 4 68 73 78 3 13. Mulut ke puncak kepala 88 98 108 6 82 89 96 4 14. Lebar mulut 68 75 82 4 64 59 74 3 Gambar 2.6 Anthropometri Kepala Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25 Tabel 2.5 Anthropometri Kaki Orang Indonesia Dimana : Panjang Telapak Kaki = 15,2 Tinggi Badan Pria dan 14,7 Tinggi Badan Wanita mm Pria Wanita Dimensi Tubuh 5th 50th 95th S.D 5th 50th 95th S.D 1. Panjang telapak kaki 230 248 266 11 212 230 248 11 2. Panjang telapak lengan kaki 165 178 191 8 158 171 184 8 3. Panjang kaki sampai jari 186 201 216 9 178 191 204 8 4. Lebar kaki 82 89 96 4 81 88 95 4 5. Lebar tangkai kaki 61 66 71 3 49 54 59 3 6. Tinggi mata kaki 61 66 71 3 59 64 69 3 7. Tinggi bagian tengah telapak kaki 68 75 82 4 64 69 74 3 Gambar 2.7 Anthropometri Kaki

2.8 Aplikasi Data Antropometri dalam Perancangan Troli

Data antropometri yang menyajikan data ukuran anggota tubuh manusia dalam persentil tertentu digunakan dalam perbaikan disain kerea dorong ini.Data ini harus dapat digunakan oleh ukuran rata-rata operator.Oleh karena itu langkag- langkah seperti berikut ini : a. Terlebih dahulu harus ditetapkan anggota tubuh yang mana yang akan difungsikan untuk mengoperasikan rencangan tersebut. b. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan tersebut,dalam hal ini juga perlu diperhatikan apakah harus menggunakan data structural body dimension ataukah functional body dimension. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 26 c. Selaanjutnya tentukan populasi terbesar yang harus diantisipasi,diakomodasikan,dan dijadikan target utama pemakaian rancangan produk tersebut.Hal ini lazim dikenal sebagai “market segmentation”,seperti produk wanita,dll. d. Tentukan prinsip ukuran yang harus diikuti semisal apakah rancangan tersebut untuk ukuran individual yang ekstrim,rentang ukuran yang fleksible adjustable ataukah ukuran rata-rata. e. Pilih presentase populasi yang harus diikuti : 90- th, 95- th, 99- th ataukah nilai persentile yang dikehendaki. f. Untuk setiap dimensi tubuh yang telah diidentifikasi selanjutnya pilih nilai ukurannya dari table data antropometri yang sesuai.Aplikasi data tersebut dan tambahkan factor-faktor kelonggaran allowance bila diperlukan seperti halnya tambahan ukuran akibat factor tebalnya pakaian yang harus digunakan oleh operator,pemakaian sarung tangan gloves,dan lain-lain. Pada penelitian ini digunakan enam data antropometri yaitu jangkauan tangan kedepan,dan leher bahu,diameter lingkar genggam,tinggi siku berdiri,lebar jari ke2,3,4,5.telah ditunjukkan bagaimana cara pengukuran tiap data antropometri yang akan digunakan dalam penelitian ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan UD.ENNY JAYA - Sidoarjo, dengan alamat: Desa Melati Krian-Sidoarjo. Sedangkan waktu pelaksanaannya yakni pada bulan juli 2011 sampai dengan data yang dibutuhkan tercukupi.

3.2. Indentifikasi Variabel

Secara garis besar, hanya ada 2 dua variabel yaitu variabel yang mempengaruhi dan variabel yang dipengaruhi. Artinya adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, variabel tersebut meliputi : - Data Observasi, yang terdiri atas : a. Data keluhan pekerja b. Data dimensi tubuh - Nilai Percentil 5-th 95-th 2. Variabel Terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, dalam hal ini adalah rancangan kereta dorong kerja yang ergonomis untuk para pekerja bongkar muat galon air mineral. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.