KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1. Letak Administrasi dan Geografis

PT. Sebangun Bumi Andalas Wood Industries PT. SBA WI merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang pengusahaan hutan yang terletak di Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Dan secara geografis terletak diantara 02 48’00” LS – 03 21’00” LS dan 105 34’00” BT - 105 56’00” BT.

3.2 Topografi, Geologi dan Tanah

Secara umum PT. SBA WI tergolong datar dengan kelerengan mulai dari 0 – 8 dengan ketinggian dari permukaan laut 0 – 8 m. Areal ini secara keseluruhan merupakan areal rawa gambut. Adapun jenis batuan termasuk dalam formasi Alivium dan group Marin. Menurut sistem klasifikasi tanah Pusat Penelitian Tanah PPT 1992, areal PT. SBA WI memiliki tiga jenis tanah, yaitu : - Organosol dengan macam Organosol Hemik dan Organosol Saprik, yang setara dengan Dystik Histosol FAO-Unesco, 1974 atau menurut taksonomi tanah USDA soil survey, 1990 tergolong grup Tropohemists, Troposaprits. - Gleisol dengan macam Gleisol Hidrik dan Gleisol Distrik dengan Dystrik Gleysol FAO-Unesco, 1974 - Aluvial dengan macam Aluvial Thionil atau Aluvial fluvisols FAO- Unesco, 1974 atau Sulfaquents USDA, 1990. Aluvial Gletik yang setara dengan Dystrik Gleysols FAO-Unesco, 1974.

3.3 Iklim

Data iklim curah hujan, suhu, dan kelembaban diperoleh dari stasiun Meteorologi Kabupaten Ogan Komering Ilir. Berdasarkan sistem klasifikasi Schmidt dan Ferguson lokasi penelitian termasuk dalam iklim tipe B dengan nilai Q sebesar 0,2 – 0,4. Sedangkan menurut sistem klasifikasi iklim Koppen termasuk tipe AfCf. Curah hujan rata-rata tahunan adalah sekitar 2.380 mm dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret sekitar 354 mm dan terendah terjadi pada bulan Juni sekitar 98 mm. Suhu rata-rata harian berkisar antara 26,2 C sampai 27,9 C. Suhu harian terendah dapat mencapai 21,2 C dan suhu harian tertinggi dapat mencapai 38,8 C. Sedangkan kelembaban nisbih udara rata- rata berkisar 90. Kelembaban nisbih udara terendah dapat mencapai 86 dan tertinggi sekitar 92.

3.4 Keadaan Hutan

Pengelolaan kawasan PT. SBA WI ini telah dimulai sejak tahun 1980 oleh HPH PT. INWIHCO sampai dengan 1991. Sehubungan dengan SK HPH PT. INWIHCO dicabut pada tahun 1991, maka pada tahun 1992 pengelolaan kawasan tersebut diberikan kepada PT. SBA WI dalam bentuk IUPHHK-HA atau lebih dikenal dengan HPH. Namun adanya bencana kebakaran yang terjadi pada tahun 1991, 1994 dan 1997 menyebabkan kondisi hutan rusak dan tidak produktif lagi. Mempertimbangkan kondisi areal yang demikian selanjutnya pemerintah mengambil kebijakan untuk mengelola kawasan tersebut dengan pembangunan hutan tanaman. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 125Kpts-II1998 tanggal 18 Februari 1998 kepada PT. SBA WI diberikan ijin usaha pemanfaatan hasil hutan dalam hutan tanaman industri IUPHHK-HTI seluas 40.000 ha. Selanjutnya pada tahun 2004 dengan SK Menteri Kehutanan No. SK.347Menhut-II2004 tanggal 10 September 2004, PT. SBA WI memperoleh perluasan areal menjadi 142.355 ha. Adapun fungsi hutan berdasarkan Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sumatera Selatan No. 76Kpts-II2001 tanngal 15 Maret 2001 seluruhnya berada dalam kawasan hutan produksi tetap. Dan berdasarkan peta penafsiran citra landsat ETM Band 542 Path 123 Row 62 Liputan Tahun 2006 di areal PT. SBA WI menunjukkan bahwa 80 merupakan belukar dan semak, 9,6 berupa hutan tanaman, 3,4 berupa tanah terbuka dan sisanya tertutup awan.

BAB IV METODE PENELITIAN