Pengertian Nilai dan Norma Kasus Pencurian Bayi Terungkap

Norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendir iuntuk mengatur pergaulan sehingga masing – masing anggotamasyarakatsalinghormatmenghormati. Akiba tdari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri. Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, ataukebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama atau adat istiadat. Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyaraka tdunia, melainkan bersifat khusus dan setempat regional dan hanya berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian. Contoh norma ini diantaranya ialah : 1. “Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus dan lain – lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi”. 2. “Jangan makan sambil berbicara”. 3. “Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan. 4. “Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”. Kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima sebagai aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Kebiasaan adalah tingkah laku dalam masyarakat yang dilakukan berulang – ulang mengenai sesuatu hal yang sama, yang dianggap sebagai aturanhidup. Kebiasaan dalam masyarakat sering disamakan dengan adat istiadat.

2. Pengertian Nilai dan Norma

Nilai sosial adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Nilai terbentuk dari apa yang benar, pantas dan luhur untuk dikerjakan dan diperhatikan.Fungsi nilai sosial bagi kehidupan manusia yaitu memberikan harapan yang baik, sikap mandiri, dan bertanggungjawab, mengarahkan cara berperasaan, berpikir, berkehendak, dan bertindak. Norma adalah petunjuk hidup yang berisi perintah maupun larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama dan bermaksud untuk mengatur setiap perilaku manusia di dalam masyarakat guna mencapai ketertiban dan kedamaian. Fungsi norma sosial yaitu mengatur perilaku manusia dalam berinteraksi, memberi sanksi terhadap perilaku menyimpang dalam masyarakat.

3. Kasus Pencurian Bayi Terungkap

BANJAR, PRLM.- Hanya dalam kurun waktu kurang dari tiga hari jajaran Kepolisan Resor Kota Polresta Banjar berhasil mengungkap kasus penculikan bayi di RSUD Kota Banjar. Bayi yang baru berumur enam hari itu, akhirnya diserahkan kembali kepada orang tuanya, Ny. Oom Komariah dan Andang Rustandi, warga Cibentang, Kota Banjar. Pertemuan ibu dengan putrinya yang sempat hilang diculik selama tiga hari berlangsung, hari Selasa 189 mengharukan sekaligus membahagiakan. Ny Oom yang terpaksa tiduran di atas tempat tidur, karena masih menjalani perawatan setelah operasi sesar, tidak kuasa menahan tangis, demikian pula kerabat lainnya. Hanya saja Andang yang juga bahagia, tampak merasa masih belum percaya dengan bayi mungil yang ada di hadapannya. Setelah beberapa saat meneliti tanda lahir, akhirnya ia bisa menerima putri pertamanya. Sementara itu pelaku penculikan bayi Alifa Azahra Aulia yang lahir pada hari Kamis 139, ternyata pasangan suami istri DW 28 dan YA 33 warga Desa Batulawang, Kecamatan Pataruman, Banjar. Untuk memuluskan aksinya, tersangka DW yang sudah lima tahun membina rumah tangga dan belum dikaruniai anak, menyamar sebagai perawat. Kedua tersangka berikut bayinya, ditangkap ketika sedang berada di Dusun Bubutaran, Desa Kertahayu, Kecamatan pamarican, Kabupaten Ciamis. Kasus penculikan itu sendiri berlangsung pada hari Sabtu 159 sekitar pukul 11.40 WIB di Ruang Teratai. Bermula ketika pasangan suami istri itu sudah berkemas dan sedang menunggu proses administrasi untuk pulang ke rumah. Saat masih berada di dalam ruang, Ny. Oom yang saat itu sedang menyusui Aulia didekati seorang perempuan yang mengenakan seragam perawat. Setelah beberapa saat, perempuan yang ternyata perawat gadungan tersebut meminta bayi mungil berbobor 2,3 kilogram dengan alasan sebelum meninggalkan rumah sakit harus diperiksa HBnya. Tanpa prasangka buruk, bayi yang masih belum putus tali pusarnya itu langsung diserahkan kepada perawat gadungan. Keluarga muda tersebut langsung bingung, ketika ditunggu beberapa lama ternyata perempuan yang meminta bayi tersebut tidak muncul, pelaku kabur. “Saya sangat senang bisa bertemu lagi dengan anak saya. Selama tiga hari ini saya bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Sekarang saya bersyukur bisa berkumpul lagi dengan anak. Selama ini saya bersama keluarga juga rutin melakukan pengajian dengan harapan agar anak saya segera ditemukan, ternyata apa yang kami inginkan terkabul,” ungkap Ny. Oom beberapa saat setelah menerima putrinya. Penyerahan bayi dilakukan oleh Kapolresta Banjar Ajun Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo, kepada ayah bayi, Andang Rustandi. Ikut menyaksikan Wali Kota Banjar herman Sutrisno. Dalam kesempatan terseut Herman Sutrisno juga memberikan nama Siti Khadijah yang beratnya turun satu ons, menjadi 2,2 kilogram setelah tiga hari di tangan penculik. Selain itu juga menyerahkan sejumlah uang untuk keperluan akekah. A-101A-26.

4. Peranan Nilai dan Norma Sosial dalam Kehidupan Masyarakat