1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa-sisa metabolisme tubuh. Pembuangan dapat melalui urine ataupun bawel. Eliminasi urine normalnya adalah
pengeluaran cairan. Proses pengeluaran ini sangat bergantung pada fungsi-fungsi organ eliminasi urine seperti ginjal, ureter, bladder, dan uretra. Ginjal
memindahkan air-air dari darah dalam bentuk urine. Ureter mengalirkan urine ke bladder. Bladder urine ditampung sampai mencapai batas tertentu yang kemudian
dikeluarkan melalui uretra Tarwoto dan Hartonah, 2006. Eliminasi urine tergantung kepada fungsi ginjal, ureter, kandung kemih,
dan uretra. Ginjal menyaring produk limbah dari darah untuk membentuk urine. Ureter mentranspor urine dari ginjal ke kandung kemih. Kandung kemih
menyimpan urine sampai timbul keinginan untuk berkemih. Urine keluar dari tubuh melalui uretra. Semua organ sistem perkemihan harus utuh dan berfungsi supaya
urin berhasil dikeluarkan dengan baik Potterr Perry, 2005. Eliminasi merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus di penuhi oleh
setiap manusia. Berdasarkan teori Henderson 1966 yang berfokus pada kebutuhan dasar manusia dan membagi menjadi 14 kebutuhan dasar, menyatakan bahwa
kebutuhan eliminasi terdapat pada urutan yang ketiga. Hidayat 2006 menyatakan bahwa apabila sistem perkemihan tidak dapat berfungsi dengan baik, sebenarnya
semua organ pada akhirnya akan terpengaruh. Secara umum gangguan pada ginjal mempengruhi pola eliminasi. Sehingga mengakibatkan masalah kebutuhan
eliminasi uruin, antara lain: retensi urin, inkontinensia urine, enuresis, dan ureterotomi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urine adalah diet dan asupan, respon keinginan awal untuk berkemih, gaya hidup, stres psikologis, tingkat
aktivitas, tingkat perkembangan, kondisi penyakit, sosiokultural, kebiasaan seseorang, tonus otot pembedahan, pengobatan dan pemeriksaan diagnostik
Hidayat, 2006. Untuk itu permasalahan kebutuhan dasar eliminasi harus di perhatikan.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah terkait pola eliminasi BAK.
Universitas Sumatera Utara
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan diagnosa gangguan pola eliminasi, khususnya gangguan pola eliminasi pada
Tn. D.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada Tn. D. b. Perawat mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. D.
c. Perawat mampu melakukan perencanaan tindakan keperawatan pada Tn.D. d. Perawat mampu melakukan intervensi keperawatan pada Tn. D.
e. Perawat mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada Tn. D. C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pendidikan Keperawatan Memberikan informasi tentang eliminasi terkait pola eliminasi BAK, untuk
meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan. 2. Bagi Praktik Keperawatan
Penelitian ini bermanfaat bagi praktik keperawatan untuk mengetahui pola eliminasi berguna untuk penatalaksanaan pelayanan kesehatan untuk
mencapaimeningkatkan derajat kesehatan dalam keperawatan. 3. Bagi Peneliti
Untuk memberi pengetahuan yang berharga bagi peneliti dan dapat menerapkan pengalaman ilmiah yang diperoleh untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
3
BAB II PENGELOLAAN KASUS