DY = jumlah kuadrat dalam = JK tot – RY – AY.
Hasil uji F dikonsultasikan dengan F
tabel
, apabila F
hitung
F
tabel
dengan dk
1
= k-1berbanding dk
2
= n-k maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang berarti populasi mempunyai kondisi awal yang relatif
sama.
3. Uji Tahap Akhir
Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka dilaksanakan tes akhir. Hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang
digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian.
a Uji Normalitas
Uji kenormalan dilakukan untuk mengetahui kenormalan data. Uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus Chi kuadrat sebagai
berikut.
∑
=
− =
k l
i i
i
E E
O
1 2
2
χ
Keterangan: χ
2
: harga Chi kuadrat. O
i
: frekuensi hasil pengamatan. E
i
: frekuensi yang diharapkan. k : jumlah kelas interval.
Data distribusi normal, jika χ
2 hitung
χ
2 tabel
dengan taraf kepercayaan 95 dan derajat kebebasan dk = k–3 dan
α = 0,05. Sudjana, 2002: 273.
b Uji Kesamaan Dua Varians Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua
kelompok mempunyai varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen.
Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut.
Ho : σ
2 1
= σ
2 2.
Ha : tidak semua σ
2 i
sama, untuk i = 1, 2. Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai
berikut.
il iansterkec
ar iansterbes
F
hitung
var var
= Sudjana, 2002: 250
Untuk menguji apakah kedua varians tersebut sama atau tidak maka F
hitung
dikonsultasikan dengan F
tabel
dengan α = 5 dengan dk
pembilang = banyaknya data terbesar dikurangi satu dan dk penyebut = banyaknya data terkecil dikurangi satu. Jika F
hitung
≤ F
tabel
maka Ho
diterima. Yang berarti kedua kelompok tersebut mempunyai varians yang sama atau dikatakan homogen.
c Uji Beda Rata-rata
Hipotesis yang digunakan dalam uji beda rata-rata adalah sebagai berikut.
Ho : μ
1
μ ≤
2
Ha : μ
1
μ
2
μ
1 :
rata-rata data kelompok eksperimen μ
2 :
rata-rata data kelompok kontrol Untuk menguji ada tidaknya perbedaan dari kedua kelompok
baik prestasi belajarnya diuji menggunakan uji t dengan rumus:
2 1
2 1
1 1
n n
s X
X t
+ −
=
dengan:
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
− +
− +
− =
n n
s n
s n
s Keterangan:
1
X : nilai rata-rata dari kelompok eksperimen.
2
X : nilai rata-rata dari kelompok kontrol.
n
1
: banyaknya subyek kelompok eksperimen. n
2
: banyaknya subyek kelompok kontrol.
s
1 2
: varians kelompok eksperimen. s
2 2
: varians kelompok kontrol. s
2
: varians gabungan. Uji t ini digunakan apabila kedua kelompok mempunyai varians yang
sama. Tolak Ho jika t
≥ t
1- αn1+n2-2
dengan α = 5
.
Sudjana, 2002: 239.
d Estimasi rata-rata hasil belajar
Rumus yang digunakan adalah:
n s
t x
n s
t x
975 ,
975 ,
υ υ
μ +
−
Keterangan:
x
= rata-rata hasil belajar
975 ,
υ
t = bilangan t didapat dari tabel normal baku untuk peluang
Sudjana, 2002: 202.
e Uji ketuntasan belajar
Seorang peserta didik dipandang tuntas belajar jika ia mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan
pembelajaran minimal 65 dari seluruh tujuan pembelajaran. Mulyasa, E, 2003: 99.
Ho : μ
o
6,5 belum tuntas ≤
H1 : μ
o
6,5 tuntas belajar
Rumus yang digunakan adalah:
n S
X t
o
μ −
=
Keterangan:
x
= rata-rata hasil belajar S = simpangan baku
n = banyaknya siswa kriteria pengujian adalah tolak Ho jika t
hitung
t
tabel
dan terima H
1
dalam hal lainnya. Dengan taraf nyata α = 5, dk = n-1. Sudjana,
2002: 227. Dalam pengujian hipotesis ini apabila Hipotesis diterima maka
menunjukkan bahwa hasil belajar matematika pokok bahasan statistika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Semarang pada kelas eksperimen lebih
besar dari kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi pendekatan pembelajaran berbasis penemuan inquiry-
based learning terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan
statistika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Semarang lebih besar daripada peningkatan hasil belajar matematika siswa yang diajar
menggunakan pembelajaran konvensional.
I. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
Setelah dilakukan uji coba diperoleh hasil sebagai berikut.
1. Validitas Tes